Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Proses Quality Control Fasilitas Di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Berdasarkan PM Nomor 41 Tahun 2023 Saraswati, Devi Suthasih; Prabawati, Ni Putu Anik
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.134

Abstract

Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai memiliki peran krusial dalam mendukung pariwisata dan ekonomi regional dengan melayani 21.452.157 pergerakan penumpang per tahun 2023 yang menjadikan bandara ini menjadi bandara tersibuk di Indonesia. Pengendalian kualitas atau quality control menjadi penting guna memastikan pelayanan dan fasilitas yang disediakan memenuhi standar keselamatan, keamanan, serta kenyamanan pengguna bandara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses quality control pada fasilitas bandara berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomo PM 41 Tahun 2023 Tentang Pelayanan Jasa Kebandarudaraan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yang memberikan gambaran mendalam tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi dalam proses quality control oleh unit Quality, Risk and Performance dalam menjalankan proses quality control di bandara I Gusti Ngurah Rai. Penelitian ini dibedah melalui enam indikator evaluasi oleh Dunn yang meliputi: efektifitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsifitas, dan ketepatan. Hasil penelitian ini ialah proses quality control yang dilakukan oleh unit Quality, Risk and Performance Management, yang meskipun telah mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku yakni PM Nomor 41 Tahun 2023, namun masih menghadapi berbagai tantangan seperti lembar kertas kerja yang belum mencerminkan penilaian menyeluruh, kurangnya sumber daya manusia serta dalam menangani keluhan pengguna bandara cenderung menunggu arahan dari kantor pusat sehingga masukan terkait proses perbaikan fasilitas di bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi terhambat.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi) Ardiana, Nabilla Novia; Prabawati, Ni Putu Anik; Wijaya, Komang Adi Sastra
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.135

Abstract

The 2018-2023 Bekasi City Revised Medium-Term Development Plan (RPJMD) refers to the policy direction of improving governance including institutional arrangements, government administration and the provision of infrastructure facilities carried out to improve the performance of regional government administration including the Bekasi City Regional Disaster Management Agency. This study aims to determine the application of SAKIP in realizing good governance at the Bekasi City Regional Disaster Management Agency. The indicators of good governance used are indicators according to Sedarmayanti (2013), namely accountability, transparency, participation, and the rule of law. This research is descriptive qualitative research, with a case study research type. The research was conducted at the Bekasi City Regional Disaster Management Agency. The results showed that in the accountability indicator, BPBD Bekasi City in implementing SAKIP has been responsible with the existence of LAKIP. The BPBD transparency indicator in implementing SAKIP has been running well and all data can be accessed through the official BPBD Bekasi City website. The participation indicator shows that BPBD in SAKIP planning is assisted by parties from outside the agency. The rule of law indicator shows that SAKIP planning is in accordance with standard operating procedures. Abstrak Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Perubahan Kota Bekasi 2018-2023 mengacu pada arah kebijakan peningkatan tata kelola pemerintahan meliputi penataan kelembagaan, administrasi pemerintahan dan penyediaan sarana prasarana dilakukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan SAKIP dalam mewujudkan good governance di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi. Indikator good governance yang digunakan adalah indikator menurut Sedarmayanti (2013) yaitu akuntabilitas, transparansi, partisipasi, dan supremasi hukum. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan pada indikator akuntabilitas, BPBD Kota Bekasi dalam menerapkan SAKIP telah bertanggung jawab dengan adanya LAKIP. Indikator transparansi BPBD dalam penerapan SAKIP sudah berjalan dengan baik dan semua data dapat diakses melalui laman resmi BPBD Kota Bekasi. Indikator partisipasi menunjukkan bahwa BPBD dalam perencanaan SAKIP dibantu oleh pihak-pihak dari luar instansi. Indikator supremasi hukum menunjukkan jika perencanaan SAKIP telah sesuai dengan standar operasional prosedur.
Strategi Pengembangan Zona Integritas Dalam Mempertahankan Wilayah Bebas dari Korupsi serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Studi Kasus Pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar) Adelia, Sisilia Ni Wayan Dina Natasya; Prabawati, Ni Putu Anik
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.136

Abstract

This study aims to analyze the strategies of Class I Immigration Office TPI Denpasar in establishing Integrity Zones and the supporting factors in maintaining the Clean Corruption-Free Zone (WBK) and Clean and Serviceable Bureaucracy Area (WBBM) designations. The research method employed is qualitative with a case study approach. Data were collected through interviews with key informants and document analysis. The findings reveal that leadership and staff commitment, effective monitoring and evaluation systems, and support from various stakeholders are critical factors contributing to the success of Class I Immigration Office TPI Denpasar in establishing and sustaining Integrity Zones. This study contributes significantly to understanding the implementation of bureaucratic reforms in Indonesia, particularly in the context of public service delivery in government agencies. Abstrak Studi ini bertujuan pada rangka menganalisis strategi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar pada mengembangkan Zona Integritas serta faktor-faktor yang mendukung pada mempertahankan gelar Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Metode studi yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melewati wawancara dengan informan kunci serta analisis dokumen terkait. Hasil studi menunjukkan yakni komitmen pimpinan serta pegawai, sistem monitoring serta evaluasi yang efektif, serta dukungan dari sejumlah pemangku kepentingan menjadi faktor kunci pada keberhasilan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar pada mengembangkan serta mempertahankan Zona Integritas. Studi ini memberikan kontribusi penting pada memahami implementasi reformasi birokrasi di Indonesia, khususnya pada konteks pelayanan publik di instansi pemerintah.
Analisis Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar dalam Upaya Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kawasan Jl. Pulau Nias, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar Mahardika, I Gede Bayu; Prabawati, Ni Putu Anik; Wijaya, Komang Adi Sastra
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.149

Abstract

This study aims to determine the performance of the Denpasar City Civil Service Police Unit in efforts to curb street vendors in the Jl. Pulau Nias area, West Denpasar District, Denpasar City. This research is a qualitative type of research, descriptive explanation is also presented in this study in order to provide an overview of the circumstances and events that occur in the field in detail. Denpasar City Satpol PP's performance in efforts to curb street vendors in the Jl. Pulau Nias area shows a tendency to improve performance towards a better direction but there are still tips needed to improve and optimize performance in order to achieve the desired goals. This is mainly related to indicators of independence and initiative. This statement is based on the results of observations made in the field which are then analyzed by researchers who are adjusted to the indicators contained in the performance theory by Mondy, Noe, Permeaux using indicators of work quality, work quantity, timeliness, independence, initiative, and cooperation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar dalam upaya penertiban pedagang kaki lima di kawasan Jl. Pulau Nias, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis kualitatif, pemaparan secara deskriptif juga turut ditampilkan dalam penelitian ini guna memberikan gambaran tentang keadaan serta peristiwa yang terjadi di lapangan secara terperinci. kinerja Satpol PP Kota Denpasar dalam upaya penertiban PKL di kawasan Jl. Pulau Nias menunjukan adanya kecenderungan peningkatan kinerja kea rah yang lebih baik namun masih diperlukan adanya kiat-kiat peningkatan dan pengoptimalan kinerja guna mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini terutama beraitan dengan indikator kemandirian dan inisiatif. Pernyataan ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan di lapangan yang kemudian di analisis oleh peneliti yang disesuaikan dengan indikatr-indikator yang terdapat dalam teori kinerja oleh Mondy, Noe, Permeaux dengan menggunakan indikator kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu, kemandirian, inisiatif, dan kerjasama. kata kunci: kinerja, polisi pamong praja, pedagang kaki lima.
Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya Melalui Collaborative Governance di Desa Wisata Penglipuran Savitri, Anak Agung Diah; Wijaya, Komang Adi Sastra; Prabawati, Ni Putu Anik
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 5 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.173

Abstract

One of the tourist destinations in Bali that is prioritizing cultural tourism is Penglipuran Tourism Village. In its tourism activities, it implements local wisdom as a form of tourism through its cultural, tradition and environmental potential. By having various awards, tourist visits are increasing, causing over tourism in Penglipuan Village, especially in people's home gardens. This research aims to determine the model for implementing collaborative governance in developing quality and dignified cultural tourism in the Penglipuran Tourism Village. This research uses qualitative research methods with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results obtained in the implementation of Collaborative Governance in developing cultural tourism in Penglipuran Village are the use of the pentahelix concept resulting in the creation of bamboo forest tourist destinations, bamboo cafes, the Pelipur Lara traditional market and the Penglipuran Village Festival. However, from this collaboration, there needs to be development and promotion carried out, it is hoped that tourism in Penglipuran Village can be carried out well in a quality and dignified manner, without reducing the meaning of cultural preservation itself. Abstrak Salah satu destinasi wisata di Bali yang sedang mengedepankan pariwisata budayanya yaitu Desa Wisata Penglipuran. Dalam kegiatan pariwisatanya mengimplementasikan kearifan lokal sebagai wujud pariwisata melalui potensi budaya, tradisi dan lingkungan yang dimiliki. Dengan memiliki berbagai penghargaan, kunjungan wisatawan pun makin meningkat sehingga menyebabkan terjadinya over tourism di Desa Penglipuan khususnya di area pekarangan rumah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pelaksanaan collaborative governance dalam pengembangan pariwisata budaya yang berkualitas dan bermartabat di Desa Wisata Penglipuran dengan menggunakan indikator model collaborative governance. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Adapun hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan Collaborative Governance dalam pengembangan pariwisata budaya di Desa Penglipuran yaitu adanya penggunaan konsep pentahelix sehingga terciptanya destinasi wisata hutan bambu, café bambu, Pasar tradisional Pelipur Lara dan adanya Penglipuran Village Festival. Namun dari adnaya kolaborasi tersebut, perlu adanya suatu pengembangan dan promosi yang dilakukan diharapkan pariwisata di Desa Penglipuran dapat terlaksana dengan baik secara berkualitas dan bermartabat, tanpa mengurangi makna dari pelestarian budaya itu sendiri. Kata Kunci: Collaborative governance; Desa Wisata Penglipuran; Pengembangan Pariwisata.
Efektivitas Pelayanan Publik dalam Perspektif Good Governance di Era Digital Wardana, I Gede Naufal Wisnu; Prabawati, Ni Putu Anik
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 6 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.178

Abstract

As time and technology develop, the government must be able to adapt to face this phenomenon. The government can use this technology to become an innovation in public services which will make things easier for the public. This research aims to analyze the effectiveness of public services in terms of Good Governance in the digital era. Effective and efficient public services are of course in line with the objectives of Good Governance, namely good governance. The success of digital-based public services can be seen from the aspects of community participation, human resource capacity, and the impact obtained by the community, therefore the author uses three indicators, namely support, capacity, and value. This research method uses a literature review or literature study which uses various related literature sources as research data. The research results show that from several case studies taken it can be said that the implementation of technology-based Good Governance in supporting the effectiveness of public services is said to be successful. Abstrak: Seiring berkembangnya zaman dan tekologi pemerintah harus mampu beradaptasi menghadapi fenomena tersebut. Pemerintah dapat menggunakan teknologi tersebut menjadi sebuah inovasi dalam pelayanan publik yang nantinya akan memudahkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari pelayanan publik yang ditinjau dari Good Governance di era digital. Pelayanan publik yang efektif dan efisien tentunya sejalan dengan tujuan Good Governance yaitu tata kelola pemerintahan yang baik. Keberhasilan dari pelayanan publik berbasis digital dapat dilihat dari aspek partisipasi masyarakat, kapasitas sumberdaya manusia,dan dampak yang didapat oleh masyarakat, oleh karena itu penulis menggunakan tiga indikator yaitu support, capacity, dan value. Metode penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka atau studi kepustakaan yang menggunakan berbagai sumber literatur terkait sebagai data penelitian..Hasil penelitian menunjukan dari beberapa studi kasus yang diambil dapat dikatakan bahwa penerapan Good Governance berbasis teknologi dalam menunjang efektivitas pelayanan publik dikatakan berhasil. Kata Kunci : Pelayanan Publik, good Governance, Teknologi, Efektivitas
Digital Transformation in Villages: A Policy Implementation Approach in Kajowair Village, Nusa Tenggara Timur Hieng, Beatrix Brightany; Prabawati, Ni Putu Anik
Baileo: Jurnal Sosial Humaniora Vol 2 No 2 (2025): January 2025
Publisher : FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/baileofisipvol2iss2pp189-198

Abstract

This study investigates the implementation of digital transformation policies in Kajowair Village, Nusa Tenggara Timur, through the Village Information and Service Management System (Simpeldesa). Utilizing a qualitative descriptive approach, data were collected via in-depth interviews, field observations, document analysis, and literature reviews involving 15 key informants, including village officials and community members. The findings reveal that Simpeldesa implementation reflects strong policy disposition and effective coordination facilitated by a simplified bureaucratic structure. However, limited communication outreach, inadequate infrastructure, and low digital literacy pose significant challenges to inclusive digitalization. Despite only 51.88% internet penetration, village-level commitment and resource allocation have enabled substantial initial progress, with 50% of administrative data successfully digitized. This research offers new insights into rural e-government implementation by applying Edward III’s policy implementation framework—emphasizing communication, resources, disposition, and structure. The novelty lies in its micro-level focus on a single village, rarely explored in policy studies. The study contributes to the theoretical discourse on digital governance in rural areas while providing practical recommendations for enhancing infrastructure, community engagement, and digital capacity-building. These findings serve as a valuable reference for policymakers and scholars seeking to understand and replicate successful digital transformation models in similar village contexts.
Kinerja KPU Kabupaten Buleleng dalam Aksesibilitas bagi Pemilih Disabilitas untuk Meningkatkan Partisipasi pada Pemilu Serentak 2024 Ningsih, Ni Luh Putu Melia; Yudartha, I Putu Dharmanu; Prabawati, Ni Putu Anik
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.195

Abstract

This study uses a type of qualitative research with a descriptive approach. The data sources used are primary and secondary data. The technique for determining informants in this study uses purposive sampling. This study uses the theory of measuring the performance of public organizations according to Agus Dwiyanto in Pasolong (2017). The results of the study show that the performance of the Buleleng Regency KPU in accessibility for voters with disabilities to increase participation in the implementation of the 2024 simultaneous elections is quite good, which is based on productivity indicators that are not optimal so that there is a need to improve the quality of human resources which affects the achievement of activity goals that are not optimal. Service quality indicators are not optimal, there is a need to improve service quality in physical accessibility. The responsiveness indicator has not been optimal, for which the Democracy Volunteer Program has not been implemented. Indicators of responsibility and accountability are optimal. Based on the results of the analysis of the findings, the researcher recommends increasing the number of employees of the Buleleng Regency KPU and developing the competencies of the Ad-Hoc Agency through training, involvement of volunteers with disabilities, expanding cooperation between parties and written cooperation, implementing the Democracy Volunteer program, and involving people with disabilities as election organizers. Abstrak Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori pengukuran kinerja organisasi publik menurut Agus Dwiyanto dalam Pasolong (2017). Hasil penelitian menunjukkan kinerja KPU Kabupaten Buleleng dalam aksesibilitas bagi pemilih disabilitas untuk meningkatkan partisipasi pada penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 cukup baik, yang didasarkan pada indikator produktivitas belum optimal sehingga perlu adanya peningkatan kualitas SDM yang berpengaruh pada tidak optimalnya pencapaian sasaran kegiatan. Indikator kualitas layanan belum optimal, perlu adanya peningkatan kualitas layanan pada aksesibilitas fisik. Indikator responsivitas belum optimal, yang mana Program Relawan Demokrasi tidak terlaksana. Indikator responsibilitas dan akuntabilitas sudah optimal. Berdasarkan hasil analisis hasil temuan, peneliti merekomendasikan penambahan jumlah pegawai KPU Kabupaten Buleleng dan pengembangan kompetensi Badan Ad-Hoc melalui pelatihan, pelibatan relawan disabilitas, melakukan perluasan kerja sama antar pihak dan kerja sama tertulis, melaksanakan program Relawan Demokrasi, dan melibatkan penyandang disabilitas sebagai petugas penyelenggara Pemilu. Kata kunci: Kinerja, KPU Kabupaten Buleleng, Aksesibilitas, Disabilitas, Pemilu serentak 2024
Penerapan E-Government Sistem Informasi Layanan Administrasi Desa Ungasan (Silagas) dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Desa Ungasan Kabupaten Badung Sari, Ni Made Puspa; Prabawati, Ni Putu Anik; Lukman, Juwita Pratiwi
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.196

Abstract

This study aims to analyze the application of SiLagas e-government in improving public services in Ungasan village, Badung Regency. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques through observation, interviews and documentation. Based on the results of research in the field, the application of SiLagas e-government is studied using the theory of e-government success elements by Indrajit which consists of: (1) support, (2) capacity, (3) value. The results showed that in the support indicator, it has been running with an agreement, commitment in implementing SiLagas and socialization, but the socialization has not been optimally carried out. In the capacity indicator, financial resources and human resources are adequate, while infrastructure still has network constraints. In the value indicator, the benefits have been felt, namely time efficiency and reducing the use of paper. The recommendations that researchers can provide are to optimize socialization regarding the SiLagas website, provide training to the community in accessing digital services and improve network infrastructure. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan e-government sistem informasi layanan administrasi desa Ungasan (SiLagas) dalam meningkatkan pelayanan publik di desa Ungasan Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, penerapan e-government SiLagas dikaji menggunakan teori elemen sukses e-government oleh Indrajit yang terdiri atas: (1)support, (2)capacity, (3)value. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam indikator support sudah berjalan dengan adanya kesepakatan, komitmen dalam penerapan SiLagas dan sosialisasi, namun sosialisasi tersebut belum optimal dilakukan. Dalam indikator capacity sumber daya finansial dan sumber daya manusia sudah memadai, sedangkan infrastruktur masih terdapat kendala jaringan. Dalam indikator value manfaatnya sudah dirasakan yaitu efisiensi waktu dan mengurangi penggunaan kertas.Rekomendasi yang dapat diberikan peneliti yaitu dengan mengoptimalkan sosialisasi mengenai website SiLagas, melaksanakan pelatihan kepada nmasyarakat dalam mengakses layanan digital Dan peningkatan infrastruktur jaringan. Kata Kunci: E-government; SiLagas; Pelayanan Publik
Inovasi Pelayanan Aplikasi Pelaporan Orang Asing Next Generation (APOA-NG) di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Dewi, Ni Putu Kartika; Prabawati, Ni Putu Anik; Wirantari, I Dewa Ayu Putri
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.198

Abstract

The purpose of this study is to determine the success of service innovation through the APOA-NG application at the Immigration Office Class I Special TPI Ngurah Rai. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques including observation, interviews and documentation. The research analysis uses the theory of innovation success factors proposed by Cook, Matthews and Irwin (in Grisna & Wawan, 2013) which consists of five indicators: leadership, management/Organizations, Risk Management, Human Capital, Technology. The results of this study indicate that the implementation of innovation has achieved good results in leadership that is able to facilitate innovation, the APOA-NG application is in accordance with the organization's vision and mission, and the availability of SOPs as employee management guidelines, the ability of employees by involving external parties, namely cooperation with Dispar Badung and the Head of the Environment, as well as the ability of lodging employees in using the APOA-NG application are very skilled and adequate technology produces excellent features that receive a positive response from application users and change immigration reporting services to be faster. However, it is still not optimal in risk management because the efforts made still cause other problems, namely the APOA-NG application still experiences errors, uneven distribution of APOA-NG application users in small accommodations, awareness regarding legal understanding of lodging is still low, and other obstacles. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan inovasi pelayanan melalui aplikasi APOA-NG di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai. Metode penelitian yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan teori faktor keberhasilan inovasi yang dikemukakan oleh Cook, Matthews dan Irwin (dalam Grisna&Wawan, 2013) yang terdiri dari lima indikator: leadership (kepemimpinan), management/organizations (manajemen/organisasi), risk management (manajemen resiko), human capital (kemampuan sumber daya manusia), technology (teknologi). Hasil penelitian ini ialah pelaksanaan inovasi telah mencapai hasil yang baik pada kepemimpinan yang mampu memfasilitasi inovasi, aplikasi APOA-NG sesuai dengan visi misi organisasi dan tersedianya SOP sebagai pedoman manajemen pegawai, kemampuan para pegawai dengan melibatkan pihak luar yaitu kerjasama dengan Dispar Badung dan Kepala Lingkungan serta kemampuan pegawai penginapan dalam menggunakan aplikasi APOA-NG sangat terampil dan teknologi yang memadai menghasilkan fitur-fitur unggulan yang mendapat respon yang positif dari pengguna aplikasi dan merubah layanan pelaporan keimigrasian menjadi lebih cepat. Namun, masih belum maksimal pada manajemen resiko karena upaya yang dilakukan masih menimbulkan masalah lainnya yaitu aplikasi APOA-NG tetap mengalami error, belum meratanya pengguna aplikasi APOA-NG pada penginapan kecil, kesadaran terkait pehaman hukum tempat penginapan masih rendah serta hambatan lainnya. Kata kunci: Warga Asing, Aplikasi APOA-NG, Faktor Keberhasilan Inovasi.
Co-Authors Adelia, Sisilia Ni Wayan Dina Natasya Angelina Ndatangara, Christania Rambu Anggitayani, Ni Putu Dea Ardiana, Nabilla Novia Ariani, Ni Kadek Arneta Putri, Ni Luh Indah Cahyani, I Gusti Ayu Bintang Darmaputra, Kadek Indra Darmayanti, Ni Kadek Paramita Dewi, Indira Pasha Kumara Dewi, Ni Komang Astiti Purnama Dewi, Ni Nyoman Pramesti Dewi, Ni Putu Kartika Dorothy, Yolanda Patricia Febryanti Putri, Ayu Devi Gracella, Eugenia Fernanda Hamidah, Ananda Amalia Hapsari, Komang Heny Tri Harianja, Godeliva Putri Dea Hieng, Beatrix Brightany I Dewa Ayu Putri Wirantari I Ketut Winaya I Nyoman Subanda I Putu Dharmanu Yudartha I Putu Dharmanu Yudharta, I Putu Dharmanu Indah Sari, Gusti Agung Ayu Putu Dita Indraswari, Dwi Citra Indriani, Ni Kadek Ivana Ranita, Katarina Meira Jayanti Sasmitha, Cokorda Istri Agung Katarina Meira Ivana Ranita Kistri, Gusti Ayu Putu Ridha Meialdi Komang Adi Sastra Wijaya Kurniadewi, Annisa Rosdiana Laksono Trisnantoro Lewi Asih, Ni Wayan Lukman, Juwita Pratiwi Lukman, ⁠Juwita Pratiwi Maha Dewi, Ni Kadek Sriyanti Mahardika, I Gede Bayu Manuaba, Ida Bagus Made Wedhana Marseni, Putu Ida Maulida, Fahira Natali, Katrin Denisa Ni Nyoman Dewi Pascarani Ni Putu Anggina Ni Wayan Supriliyani Ningsih, Ni Luh Putu Melia Oktaviani, Kadek Chyntia Paramita, Ni Putu Intan Pertiwi, Putu Rizki Pradnyani, I Gusti Ayu Agung Dian Reditya Pradnyani, Ni Putu Maya Gita Pradnyawati, Kadek Ayu Febriantini Prastana, I Gede Krisna Pratiwi, Ni Luh Putu Eka Sandi Prayana, I Kadek Rian Priyanti, Ni Kadek Sukma Puspita Utami, A.A.I.A. Chandra Putri, Komang Tri Antari Putu Eka Purnamaningsih Putu Nomy Yasintha Rahayu, Ni Wika Putri Ratitya, Sotya Prima Saputra, I Made Dedi Ari Saputra, Putu Sandi Saraswati, Devi Suthasih Saraswati, Ni Kadek Ayu Putri Sari, Ni Made Puspa Savitri, Anak Agung Diah Septiari, Ni Komang Rina Sidiyani, Ni Komang Ayu Sri Sihombing, Rani Sriastuti, Komang Ary Tribuana Sriwulandari, Komang Suari, Niti Pradnya Sulasmi, Ni Kadek Syntia Dewi, Ni Kadek Tantri, I Gusti Ayu Agung Putri Kalyana Triana Wulandari, Ni Komang Novi Veratiani, Gek Aris Veratiani, Gek Aris Wardana, I Gede Naufal Wisnu Widya Purnamasari, Ni Putu Pande Wijaya, Komang Adi Sastra Wirantari, ⁠I Dewa Ayu Putri Wulandari, Ni Luh Ayu Yoni Enjels, Ni Kadek Yovie Virgan, I Kadek Yulia Dewi, Kadek Elma Zahara, Andini Salma