Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Sosial Ekonomi dan Ekologi Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Fazayanti, Qori Nur; Wahyuni, Ekawati Sri; Nurdinawati, Dina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.377-390

Abstract

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dimaksudkan untuk memberikan arah pengelolaan sumberdaya hutan dengan memadukan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial. Masyarakat yang terlibat dalam PHBM tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kondisi sosial ekonomi anggota dan non anggota KTH Cibulao Hijau serta kondisi ekologi berdasarkan persepsi responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data dianalisis dengan cara uji independent sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PHBM telah memberikan perbedaan kondisi sosial yang signifikan antara anggota dan non anggota. Tidak ada perbedaan signifikan pada kondisi ekonomi, tetapi PHBM berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga anggota KTH yang sudah panen kopi sebesar 47.81 persen dan sebesar 23.90 persen bagi pendapatan rumah tangga anggota KTH yang belum panen kopi. Kondisi ekologi saat ini berada pada kategori sedang berdasarkan persepsi responden.Kata Kunci: kondisi ekologi, kondisi sosial ekonomi, KTH, PHBM=====ABSTRACTCommunity Based Forest Management (CBFM) is intended to provide the direction of forest resources management by integrating economic, ecological, and social. Communities who involve in CBFM join into the Forest Farmer Group (FFG). This research was conducted in Tugu Utara Village, Cisarua Subdistrict, Bogor Regency. The general objective of this research is to analyze the differences in socio-economic condition of members and non-members of FFG Cibulao Hijau and ecological conditions based on the respondent perceptions. The method used in this research is quantitative data approach supported by qualitative data. The data were analyzed by independent sample T-test. The results of the study indicate that CBFM has provided significant differences in social conditions between members and non-members. There is no significant difference in economic conditions, but CBFM contributed to the household income of KTH members who had harvested coffee by 47.81 percent and by 23.90 percent for the income of households of KTH members who had not harvested coffee. The current ecological conditions are in the medium category based on the respondent perceptions.Keywords: CBFM, FFG, ecological impact, socio-economic condition
Analisis Sosial Ekonomi dan Ekologi Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Fazayanti, Qori Nur; Wahyuni, Ekawati Sri; Nurdinawati, Dina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.377-390

Abstract

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dimaksudkan untuk memberikan arah pengelolaan sumberdaya hutan dengan memadukan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial. Masyarakat yang terlibat dalam PHBM tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kondisi sosial ekonomi anggota dan non anggota KTH Cibulao Hijau serta kondisi ekologi berdasarkan persepsi responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data dianalisis dengan cara uji independent sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PHBM telah memberikan perbedaan kondisi sosial yang signifikan antara anggota dan non anggota. Tidak ada perbedaan signifikan pada kondisi ekonomi, tetapi PHBM berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga anggota KTH yang sudah panen kopi sebesar 47.81 persen dan sebesar 23.90 persen bagi pendapatan rumah tangga anggota KTH yang belum panen kopi. Kondisi ekologi saat ini berada pada kategori sedang berdasarkan persepsi responden.Kata Kunci: kondisi ekologi, kondisi sosial ekonomi, KTH, PHBM=====ABSTRACTCommunity Based Forest Management (CBFM) is intended to provide the direction of forest resources management by integrating economic, ecological, and social. Communities who involve in CBFM join into the Forest Farmer Group (FFG). This research was conducted in Tugu Utara Village, Cisarua Subdistrict, Bogor Regency. The general objective of this research is to analyze the differences in socio-economic condition of members and non-members of FFG Cibulao Hijau and ecological conditions based on the respondent perceptions. The method used in this research is quantitative data approach supported by qualitative data. The data were analyzed by independent sample T-test. The results of the study indicate that CBFM has provided significant differences in social conditions between members and non-members. There is no significant difference in economic conditions, but CBFM contributed to the household income of KTH members who had harvested coffee by 47.81 percent and by 23.90 percent for the income of households of KTH members who had not harvested coffee. The current ecological conditions are in the medium category based on the respondent perceptions.Keywords: CBFM, FFG, ecological impact, socio-economic condition
PERAN GENDER BURUH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Hotma Yuli Kasih Theresia; Ekawati Sri Wahyuni
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 1 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i1.799

Abstract

Kelapa sawit menduduki peringkat pertama sebagai penghasil devisa negara Indonesia terbesar dan merupakan komoditas unggulan di Jawa Barat, dan juga menyerap tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Penelitian ini akan menjelaskan situasi dan kondisi buruh laki-laki dan perempuan di tempat kerja dan di rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus di perkebunan kelapa sawit PTPN VIII Kebun Cimulang. Responden pada penelitian terdiri dari 23 orang buruh Pemeliharaan, 18 orang buruh perempuan dan 5 orang buruh laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peran di rumah tangga yaitu beban kerja ganda bagi buruh perempuan berupa pekerjaan publik, domestik, bahkan sampingan. Di tempat kerja, perbedaan peran antara buruh laki-laki dan perempuan terjadi pada kegiatan chemist. Secara garis besar, berdasarkan total pendapatan rumah tangga, sebesar 75% rumah tangga responden termasuk kategori miskin sedangkan 25% lainnya termasuk kategori tidak miskin, jika dibandingkan dengan garis kemiskinan Kabupaten Bogor. Kata Kunci: Laki-laki, Perempuan, Perkebunan, Rumah tangga
STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Mayani, Nur; Falatehan, A. Faroby; Wahyuni, Ekawati Sri
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.21 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i1.22708

Abstract

ABSTRACTThe application of Government Accounting Standards in the preparation of financial statements is one indicator of opinion giving by the Supreme Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK-RI). Based on the results of BPK RI 2015 examination of 109 local governments in Indonesia, the efforts made by local governments had not been fully effective, where the results of the examination indicated the problems related to policies, information technology and human resources to support accrual-based financial reporting. The Government of Kepulauan Selayar has only implemented accrual-based accounting in the last two years. This study aimed to analyze the performance of the government of Kepulauan Selayar in overcoming the problems related to the human resources of financial report makers as a consideration to setting strategy priorities to increase human resources readiness that supported the implementation of accrual-based accounting using the method of Importance Performance Analysis (IPA) and Gap Analysis. To solve human resource problems required strategies i.e. creating a mutation and promotion policy that supported the accrual-based accounting implementation, creating competency on planning documents and human resource training, making planning documents on education needs and accrual basis accounting training, and financial administration officials must be from the alumni of accounting training.Key words: Accrual-Based Financial Reporting, Kepulauan Selayar, IPA, AHPABSTRAKPenerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu indikator pemberian opini oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK tahun 2015 terhadap 109 Pemda di Indonesia, menyimpulkan bahwa upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah belum sepenuhnya efektif, di mana hasil pemeriksaan menunjukkan adanya permasalahan terkait kebijakan, teknologi informasi dan SDM untuk mendukung pelaporan keuangan berbasis akrual. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar baru mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual dalam dua tahun terakhir ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja Pemda Kepulauan Selayar dalam mengatasi masalah terkait SDM pembuat laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan prioritas kebijakan yang dapat menunjang implementasi akuntansi berbasis akrual menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Gap Analysis, dan merumuskan strategi prioritas peningkatan kesiapan SDM dalam implementasi SAP berbasis akrual menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Untuk meningkatkan kesiapan SDM memerlukan strategi membuat kebijakan mutasi dan promosi yang mendukung implementasi akuntansi berbasis akrual, Membuat dokumen perencanaan kebutuhan kompetensi dan pelatihan SDM, Membuat dokumen perencanaan kebutuhan diklat penerapan akuntansi berbasis akrual, dan Pejabat Penatausahaan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah harus dari alumni diklat akuntansi.Kata Kunci: Laporan Keuangan Berbasis Akrual, Kepulauan Selayar, IPA, AHP.
STRATEGI ALOKASI BELANJA PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PENDIDIKAN DI PROVINSI BANTEN Mizan, Abdullah Al; Falatehan, A. Faroby; Wahyuni, Ekawati Sri
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.371 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22711

Abstract

ABSTRACTHuman development measured by Human Development Index (HDI) is composed of three components: health index, education index, and expenditure index. HDI Banten on year 2016 was ranked 8th in Indonesia, but the education index has the lowest value among the other components. Whereas education is a capital which is very important for people to achieve better welfare. This study aimed to formulate strategies to improve education index through education budget allocation in Banten Province. The analytical methods used were descriptive analysis, panel data regression analysis, SWOT analysis, and QSPM. Descriptive analysis was used to give an overview of the education condition in Banten Province. By using fixed effect model panel data regression, found that income per capita, School Enrollment Rate of high schools level, Pupil-Teacher Ratio of high schools level, and Number of high schools had positive and significant influences on education index in Banten Province. Meanwhile, based on the interview results of key respondents, by using SWOT techniques obtained six grand strategies that could improve the education index. The strategies obtained were analyzed using QSPM. The QSPM results showed the priority strategies for increasing the education index was by the policy improvement and increase in the budget allocation in the education sector.Key words: HDI, education index, SWOT, QSPMABSTRAKPembangunan manusia yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibentuk dari tiga komponen yakni indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks pengeluaran. IPM Banten Tahun 2016 menduduki peringkat 8 terbesar di Indonesia Namun demikian, indeks pendidikan memiliki nilai yang paling rendah di antara komponen lainnya. Padahal pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting bagi seseorang untuk menuju kesejahteraan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi meningkatkan indeks pendidikan melalui alokasi anggaran pendidikan. di Provinsi Banten Metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif, analisis regresi data panel, analisis SWOT, dan QSPM. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum pendidikan di Provinsi Banten. Sedangkan dengan menggunakan regresi data panel fixed effect model didapat hasil bahwa pendapatan perkapita, Angka Partisipasi Sekolah (APS) tingkat SMA, Rasio Murid per Guru (RMG) tingkat SMA, dan Jumlah SMA memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap indeks pendidikan di Provinsi Banten. Sementara itu berdasarkan hasil wawancara kepada responden kunci, melalui teknik SWOT diperoleh enam strategi yang dapat meningkatkan indeks pendidikan. Strategi yang didapat kemudian dianalisis menggunakan QSPM. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi prioritas untuk meningkatkan indeks pendidikan yakni melalui penyempurnaan kebijakan dan peningkatan alokasi anggaran di bidang pendidikan. Kata kunci: IPM, Indeks Pendidikan, SWOT, QSPM
Persepsi Pemuda Pencari Kerja Terhadap Pekerjaan Sektor Pertanian dan Pilihan Pekerjaan di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Meziriati Hendri; Ekawati Sri Wahyuni
Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 1 (2013): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.857 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v9i1.9858

Abstract

This research aim to analyse the perception on agricultural employment and to analyse job preferences among rural youth unemployed in Cihideung Udik village. This research was conducted using quantitative research approach enhanced with qualitative data. The number of respondents were 40 youth job seekers The research result shows that job seekers internal factors, such as, women have some skills and some job experience as well as external factors such as, low socio economic level, less cosmopolitant, and agricultural employment experiences tend to have negative perceptions on agricultural employment. Rural youth unemployed in this village prefer to work in non agricultural sectors, such as in manufacturing sector in area around Bogor and Jakarta.Keyword: perception, unemployment, rural youth, agricultural employment, non agricultural employment
Analisis Eksistensi Kearifan Lokal Huyula Desa Bongoime Provinsi Gorontalo Faris Budiman Annas; Ekawati Sri Wahyuni
Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 1 (2014): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.052 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v10i1.9908

Abstract

This study aims to analyze the existence of local wisdom Huyula measured by knowledge, attitudes and behavior of farmers to Huyula and its relationship with the internal and external factors farmers. The sample was Bongoime villagers who work as rice farmers. This study uses quantitative data with qualitative data furnished. This study tested using Spearman rank correlation test with significance level 0,05 level. Results of this study indicate that Huyula is a values contained in the mutual aid society. Farmers have the high knowledge, attitude and behavior towards Huyula although in practice only in the cleaning of irrigation channels. There is a relationship between knowledge, attitudes and behavior of farmers toward Huyula. There are two variabel like age and extention intensity that affects the existence Huyula.Keywords: economic behavior, fisher, fisheries industrialization
Pengaruh Modal Sosial terhadap Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani di Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Sara Endarwati; Ekawati Sri Wahyuni
Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 2 (2014): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.967 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v10i2.9925

Abstract

Social capital is an important component in a community. Social capital is used to help each other when in need, such as the need to secure food sufficiency in a household. Social capital consists of trust, networks, and social norms. Household food security is defined as a condition of food suffiency in one household in terms of availability, accesibility and consumability. This study aims to analyze the roles of social capital in household food security in Ciaruteun Ilir village, Cibungbulang subdistrict at Bogor Regency. The data collected by using a survey to 60 horticultural farmer houselds. The farmer’s household food security is not determined by socio economic level, spending level and the number of household members. Farmers use the capital social to generate income for buying foods.Keywords: social capital, food security, horticultural farmer
Strategi Penguatan Modal Sosial Perempuan Tani dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terbatas di Kabupaten Bogor Ageng Hasanah Sulaiman; Ekawati Sri Wahyuni; Soeryo Adiwibowo
Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.784 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v15i2.27737

Abstract

Home garden and people’s living area has a potential to be a source of family food. This paper aimed to describe and analyze the performance of the Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Program. Based on the results, a strategy to strengthen the social capital of the women farmers in home garden utilization inBogor District was formulated. The survey method used to get an overview of the performance of the KRPL in the three KRPL groups. Case studies were used to explore social capital, the role of companion, and administration management in one KRPL group. KRPL’s performance showed that, nurseries and demonstration plots (demplot) were not managed properly, Rumah Pangan Lestari (RPL) were still managed independently by members, and administrative management is not yet orderly. Social capital, the role of companion, and administration management also determine the performance of the KRPL. An action program to avoid future KRPL failures has been prepared.
Keterbatasan Program PHBS dalam Peningkatan Pengelolaan Sampah di RW 5 Kelurahan Ciketing Udik, Kota Bekasi, Jawa Barat Risca Ardita Novianti; Pudji Muljono; Ekawati Sri Wahyuni
Jurnal Penyuluhan Vol. 17 No. 2 (2021): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/17202135397

Abstract

Bekasi Municipality as one of DKI Jakarta’s buffer city, has unique challenges in implementing clean and healthy behavior (PHBS). The existence of Bantargebang landfill is one of challanges in optimizing PHBS. The vast amount ofwaste in Bantargebang landfill, including valuable waste, attracts outsiders to engage in waste picking and trading opportunity. This leads to the development of slum areas around the landfill, one of which is in RW 5 Ciketing Udik Subdistrict. This study aims to describe the level of understanding of PHBS and solid waste, waste management and the role of stakeholders in encouraging the improvement of PHBS in waste management. The research design is a qualitative approach with support of quantitative data. Survey showed the community have good understanding about PHBS and adequate understanding about waste management in particular, but respondents also admit they don’t do much to manage their waste. Open burning become as the community preferred way to manage waste. Lack of access to information, enforcement of regulations, and the willingness and ability of community leaders add challenges for developing a good waste management. Furthermore, the implementation of PHBS and the oversight function has not yet reach the overall PHBS indicators, especially waste management.
Co-Authors *, Sampean A. Faroby Falatehan A. Nurul Mutmainnah A. Nurul Mutmainnah, A. Nurul Ageng Hasanah Sulaiman Ahmad Choibar Tridakusumah Ahmad, Risdawati Aida Vitayala S.Hubeis Aida Vitayala S.Hubeis, Aida Vitayala Aleeka Sari Narulita Pramesvari Alfiasari Alifa Nugrahayuningtyas Anggriani Syarif, Selvy Anisafarah, Sophie Annisa Ramadhani Apriani, Lutfia Putri Ardhian, David Arif Satria Arya Hadi Dharmawan Dhevi Pradipta, Novitha Syari Dietrich G. Bengen Dietriech Geoffrey Bengen Dimas Erik Sumilat Dina Nurdinawati, Dina Dudung Darusman Elok Mulyoutami Endriatmo Soetarto Faris Budiman Annas Fazayanti, Qori Nur Hotma Yuli Kasih Theresia Husna, Latifah Irni Rahmayani Johan Irwan Abdullah KOSUKE MIZUNO, KOSUKE Lala M Kolopaking Maihasni M Martua Sihaloho Matsubayashi, Kozo Mayani, Nur Meziriati Hendri Mizan, Abdullah Al Muh. Asri, Muh. Muhamad Haris Zamaludin Setiadiputra Muhammad Fathan Raditasani Muryanti Muryanti Muryanti Muryanti Novitha Syari Dhevi Pradipta Nugrahayuningtyas, Alifa Nur Aini Nur Aini Nuraini Nuraini Pudji Muljono Pudji Mulyono Putri Asih Sulistiyo Putri, Rizky Trisna Rachmat, Sri Hartini Raditasani, Muhammad Fathan Rahma Mutiya Sari Rahma Mutiya Sari, Rahma Mutiya Reni Nur Azizah Rilus Kinseng Rina Mardiana Riqa Arifah Zulkifli Risca Ardita Novianti Sara Endarwati Sardjo, Sulastri Septri Widiono Setiadiputra, Muhamad Haris Zamaludin Soeryo Adiwibowo Sofyan Sjaf Sumilat, Dimas Erik Syamsul Bakhri Thaliya Andini Labbaikha Titik Sumarti Tsania Akmala Tuty Irawaty, Tuty Tyas Retno Wulan Wada, Taizo Wenny Dwiharyenti Wenny Dwiharyenti, Wenny Zulkifli, Riqa Arifah