Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Tinjauan Hukum Kecelakaan dalam Perspektif Sarana Bantu Navigasi Pelayanan Veronika, Caroline; Panjaitan, Hulman; Widiarty, Wiwik Sri
Action Research Literate Vol. 8 No. 7 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i7.440

Abstract

Kecelakaan kapal merupakan salah satu risiko utama dalam kegiatan pelayaran. Kecelakaan kapal dapat menyebabkan kerugian materi serta non-materi yang begitu besar, termasuk korban jiwa. Studi berikut memiliki tujuan guna melakukan analisa aspek yang memberi pengaruh kecelakaan kapal serta melakukan penyusunan rekomendasi untuk pencegahan dari aspek Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran. Tingkatan kecelakaan kapal angkutan penumpang di Indonesia sekarang ini masihlah relatif tinggi. Metode penelitian dalam penelitian berikut memakai metode studi hukum normatif, yang melakukan pengkajian aturan Undang-Undang serta literatur hukum untuk menjawab permasalahan hukum. Hasil penelitian ini menunjukan dalam kasus kecelakaan kapal, tanggung jawab hukum dapat jatuh pada pemilik kapal ataupun pihak lainnya yang berkaitan terhadap kelalaian ataupun kegagalan dalam memelihara Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran. Artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang prosedur hukum yang relevan dan pentingnya penerapan teknologi navigasi untuk mencegah kecelakaan kapal.Kesimpulan dari analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kapal dan upaya pencegahannya dari aspek Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran dapat ditingkatkan dengan memastikan klasifikasi alat bantu navigasi dan peran hukum dalam regulasi penggunaannya
Penerapan E-Navigation dalam Meningkatkan Ekonomi Maritim Nasional dalam Perspektif Hukum Indonesia Yanzalinda, Lisa; Widiarty, Wiwik Sri; Panjaitan, Hulman
Action Research Literate Vol. 8 No. 7 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i7.442

Abstract

Aspek hukum penerapan E-Navigation dalam kegiatan maritim di Indonesia memerlukan perhatian serius. Pemerintah Indonesia perlu mengevaluasi regulasi yang ada dan mengidentifikasi kekurangannya untuk mengakomodasi teknologi E-Navigation. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan serta aspek hukum implementasi E-Navigation dalam kegiatan maritim. Penelitian ini berfokus pada penelitian hukum normatif atau doktrinal, yang menganalisis teks hukum autoritatif untuk memperjelas aturan hukum tertentu. Hasil dari penelitian menunjukan penambahan item navigasi elektronik dalam program kerja Sub-Komite Keselamatan Navigasi dan Komunikasi Radio serta Pencarian dan Penyelamatan di IMO diusulkan untuk mengembangkan visi strategis pemanfaatan alat navigasi elektronik secara holistik. Dengan demikian, E-Navigation dapat membantu mengurangi kecelakaan dan kesalahan navigasi, serta mendukung agenda IMO mengenai pelayaran yang aman dan efisien. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan potensi maritim yang besar, perlu mengembangkan kebijakan maritim yang komprehensif untuk memaksimalkan potensi ekonomi maritimnya sambil tetap menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran.
An Integrated Legal Framework for Digital Investment Fraud Prevention in Indonesia Halomoan Napitupulu, Josua; L. Panggabean , Mompang; Panjaitan, Hulman; Sri Widiarty , Wiwik
Journal of Sustainable Development and Regulatory Issues (JSDERI) Vol. 3 No. 3 (2025): Journal of Sustainable Development and Regulatory Issues (JSDERI)
Publisher : Lembaga Contrarius Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53955/jsderi.v3i3.154

Abstract

The rapid development of digital financial technology in Indonesia has presented significant opportunities for investment growth, but has also opened up space for increasingly complex fraudulent methods. The significant public losses due to illegal digital investments demonstrate that the existing legal framework is unable to provide effective protection, as regulations remain fragmented, repressive, and not fully adaptable to technological innovation. This study aims to identify an integrated legal framework for preventing digital investment fraud. The research method employed is normative juridical research, utilizing a statutory and conceptual approach, as well as a comparison with Singapore, which is recognized for its responsive legal framework to developments in financial technology. The results show that existing provisions, such as the Criminal Code (KUHP) and the Electronic Information and Transactions Law (UU ITE), have proven inadequate because they are designed to address conventional fraud or electronic information fraud in general, not the complexities of digital investment. This situation creates legal uncertainty, making it difficult for law enforcement officials to accurately classify crimes and impose appropriate sanctions, while also weakening the legal protection for victims. In contrast, Singapore has been able to establish a responsive, consistent, and effective system for preventing and prosecuting digital investment fraud through the Securities and Futures Act (SFA) and the Monetary Authority of Singapore's (MAS) broad powers, encompassing regulation, investigation, and enforcement, with court support that provides a deterrent effect. Therefore, Indonesia needs to establish a more comprehensive, integrated, and specific regulatory framework for fraudulent investment crimes, encompassing prevention, law enforcement, victim protection, and recovery.
Is State Licensure Enough? Evaluating the Gaps and Proposing a Specialized Credentialing Model for Aesthetic Medical Practice in Indonesia Yeo, Susilo Kurniawan; Harjono, Dhaniswara K; Pieris, John; Panjaitan, Hulman
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 6 (2025): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i6.2257

Abstract

This study examines the weaknesses of the regulatory framework for aesthetic medical practice in Indonesia, which have led to a public health crisis due to malpractice by incompetent practitioners. The objective of this research is to design a specialized credentialing model to ensure patient safety and legal certainty. Using a normative legal research methodology through statutory, comparative, and conceptual approaches, this study analyzes the regulatory systems in Indonesia, Malaysia, and Singapore. The results show that Indonesia, relying solely on general medical licenses (STR and SIP), operates in a regulatory vacuum. In contrast, Malaysia, with its Letter of Credentialing and Privileging (LCP) system, and Singapore, with its Certificate of Competence (COC), have successfully implemented frameworks focused on procedural competency. As a solution, a hybrid model is proposed for Indonesia, the "Aesthetic Competency Certificate", which combines evidence-based risk stratification from Singapore and the renewable privileging mechanism from Malaysia. This model would be managed by a national committee, mandate standardized training, and be supported by a public registry to ensure accountability and protect the public.
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO ANIMASI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 TARUTUNG Tobing, Sthepany; Dharma, Surya; Mikael, San; Panjaitan, Hulman; Pakpahan, Rachel
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i3.6907

Abstract

This study aims ti determine the effect of the use of animated videos in Pancasila Education subjects to increase the learning motivation of seventh grade students of SMP Negeri 4 Tarutung. This background is base don the low learning motivation of students caused by conventional learning methods that are still dominantly used and the lack of utilization of interesting learning media. This study uses a quantitative method with a One Group Pretest- Postest Experiment design with the number of students in grade VII-1 being 31 people who became the sample in the study selected by the Purposive Sampling technique. The research instrument distributed to students before and after being given treatment, namely animated videos, is a learning motivation after receiving treatment. The Paired Sample Test produces a significant value of 0,000 (<0,05), which means there is a difference in learning motivation between before and after being given treatment with the average value of learning motivation increasing from 37,39 to 50,16. In addition, the coefficient of determination test shows that the use of animated videos contributes 39,6 % while the rest is influenced by other factors. Thus the use of animated videos has proven to be an effective learning médium in increasing student, motivation, particulary in abstract subject such as Pancasila Education. Therefore, the use of animated videos is reccomended as a relevant learning innovation that aligns with the characterictis of today’s students, known as generaziton z to support the implementation of the independent curriculum in School. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penggunaan Video Animasi pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tarutung. Latar Belakang ini didasarkan pada rendahnya motivasi belajar siswa yang disebabkan oleh metode pembelajaran konvensional yang masih dominan digunakan serta kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang menarik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Eksperimen One Group Pretest-Postest dengan jumlah siswa kelas VII-1 ialah 31 orang yang menjadi sampel dalam penelitian ini yang dipilih denga teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian yang dibagikan kepada siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan yaitu video animasi adalah angket motivasi belajar untuk mengukur perubahan tingkat motivasi belajar setelah menerima perlakuan. Uji Paired Sample Test menghasilkan nilai signifikan yaitu 0,000 (<0,05) yang artinya terdapat perbedaan motivasi belajar antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan nilai rata-rata motivasi belajar meningkat dari 37,39 menjadi 50,16. Selain itu, uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa penggunaan video animasi memberikan kontribusi sebesar 39,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian, penggunaan video animasi terbukti sebagai media pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada materi yang bersifat abstrak seperti Pendidikan Pancasila. Oleh karena itu, penggunaan video animasi direkomendasikan sebagai inovasi pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan karakteristik siswa zaman sekarang yang disebut generasi Z dalam mendukung pelaksanaan kuriikulum merdeka di sekolah.
Normative Reconstruction of Asset Forfeiture: A Legal Pathway Following Demise of Corruption Suspects Suhartono, Anang; Panjaitan, Hulman
SIGn Jurnal Hukum Vol 7 No 2: Oktober 2025 - Maret 2026
Publisher : CV. Social Politic Genius (SIGn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37276/sjh.v7i2.511

Abstract

The death of a corruption suspect before a final and legally binding court judgment creates a fundamental juridical paradox that paralyzes the Indonesian criminal justice system. On one hand, the state loses its instruments for recovering losses due to its reliance on the conviction-based asset forfeiture paradigm. On the other hand, seized assets are trapped in a state of uncertainty, injuring the public’s sense of justice while simultaneously threatening the civil rights of the heirs. This research aims to analyze this normative vacuum (rechtsvacuüm) critically and, as its culmination, to formulate a concrete, implementable legal reconstruction of law as it ought to be (ius constituendum). Using a normative legal research method grounded in statutory, conceptual, and critical comparative approaches, this study finds that the current juridical dead end is at odds with Radbruch’s three basic legal values: justice, certainty, and utility. As a solution, this research proposes a paradigm shift toward the NCB asset forfeiture model, operationalized through a procedural blueprint in the form of a special civil lawsuit. Based on a critical synthesis of international practices, a hybrid model is designed—termed the “Civil-Based Asset Status Examination”—which adopts the flexibility of the civil law tradition while strictly guaranteeing due process of law. The final result is a concrete normative formulation capable of reconciling the state’s interest in asset recovery with the protection of human rights, while simultaneously offering a progressive step in the renewal of criminal procedure law in Indonesia.
ANALYSIS OF THE ROLE OF SUSTAINABLE TOURISM VILLAGE CERTIFICATION IN EFFORTS TO PROTECT TOURISM VILLAGE MANAGEMENT REVIEWED FROM LAW NO 10 OF 2009 ON TOURISM (CASE STUDY : PENGLIPURAN VILLAGE, BALI) Wirata Laksmi, Gratia; Panjaitan, Hulman; Jayadi Pandiangan, Hendri; Napitupulu, Diana R.W
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v23i1.1261

Abstract

Sustainable tourism village certification is one of the sustainable tourism certification products issued by the Indonesian Sustainable Tourism Certification Council. The sustainable tourism village certification program was initiated by the Ministry of Tourism and Creative Economy in 2020 aimed at developing sustainable tourism in Indonesia. Penglipuran Tourism Village has community-based and sustainable tourism management, but the management's human resources need to be strengthened. Meanwhile, sustainable management requires specific knowledge and skills to reduce the negative impacts of tourism. The aim of this research is to analyze efforts to protect the management of Tourism Villages through sustainable tourism village certification based on Law of the Republic of Indonesia no. 10 of 2009 on Tourism. This research is normative legal research with a statutory approach, analysis of legal concepts (analytical conceptual approach), and case study methods supported by secondary data. Researchers found that the role of sustainable tourism village certification as a condition for business standardization in the form of business certification was studied in the form of preventive and repressive legal protection means. Preventive legal protection is regulated in Article 19 and Article 52 of Law No. 10 of 2009 on Tourism. Repressive legal protection is regulated in Articles 27, 62, 63 and 64 of Law No. 10 of 2009 on Tourism.
Kajian antara Kebijakan Pimpinan yang Berkeadilan dalam Menentukan Kesejahteraan Karyawan Suminah, Suminah; Panjaitan, Hulman; Jayadi, Hendri
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2207

Abstract

Kesejahteraan karyawan dalam suatu organisasi ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kepemimpinan yang bijaksana bagi para karyawan yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang baik dapat memotivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan baik, tak lupa memberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan bagi loyalitas yang diberikan kepada karyawan sebagai penyemangat dalam bekerja, demi kemajuan suatu organisasi atau perusahaan. Pemimpin hendaknya dapat membuat karyawannya berkembang sesuai kemampuan masing-masing. Pemimpin bukan hanya sekedar menduduki posisi teratas namun dituntut kemampuan dalam membuat suatu organisasi menjadi satu kesatuan yang utuh.Dalam artikel ini dibahas mengenai filosofi kepemimpinan, tipe pemimpin yang diharapkan dan faktor-faktor yang dapat memberikan kesejahteraan pada karyawan. Artikel dibuat dengan melakukan analisa dari beberapa buku dan jurnal yang dideskripsikan sesuai materi dan teori hukum secara normatif. Sehingga dapat disimpulkan sebagai manusia harus berusaha untuk menjadi pemimpin yang baik, yang dikagumi oleh bawahan sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi para karyawannya karena telah bertindak adil dan memberikan kepastian dan menjamin kenyamanan dalam bekerja.
A Juridical Demarcation: Reconstructing the Proof of Mens Rea to Differentiate Policy and Corruption by Public Officials Sutopo, R. Bayu Probo; Panjaitan, Hulman
SIGn Jurnal Hukum Vol 7 No 2: Oktober 2025 - Maret 2026
Publisher : CV. Social Politic Genius (SIGn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37276/sjh.v7i2.525

Abstract

The enforcement of anti-corruption law in Indonesia confronts a fundamental paradox. The vigorous campaign to eradicate corruption often results in an erosion of legal certainty and an increased risk of policy criminalization. This issue stems from the distortion and inconsistent application of the principle of a guilty mind (mens rea), as judicial practice frequently equates state financial loss or procedural errors with malicious intent. This research aims to reconstruct the principle of proving mens rea by proposing a clear and operational demarcation framework. Using a normative legal research method that integrates the statute, conceptual, and case study approaches, this study analyzes data through systematic and teleological interpretation, culminating in deductive reasoning. The findings indicate that jurisprudence empirically confirms a dangerous blurring of these concepts. As a solution, this study formulates a framework that strictly differentiates among administrative error, policy error, and intentional corruption. The fundamental line of demarcation among these categories is the presence of a valid and convincingly proven mens rea, defined as the intent to enrich oneself or others unlawfully. The primary contribution of this study is to provide a juridical parameter to enhance legal certainty and protect the legitimate discretionary space of public officials. Ultimately, this framework aims to restore criminal law to its function as a last resort (ultimum remedium), thereby making the fight against corruption more targeted, just, and legitimate.
Peran Perangkat Desa dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pilkada Periode 2024, di Desa Medan Estate Aulia, Ameytia Rizka; Manik, Frita Rohani; Siahaan, Despri Mariyani; Panjaitan, Hulman; Manik, Alvin Putra Hariando; Ivanna, Julia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat desa merupakan unsur staf yang mendukung kepala desa dalam perumusan dan koordinasi kebijakan, termasuk dalam sekretariat desa, serta menunjang tugas kepala desa dalam pelaksanaan kebijakan, berupa pelaksana teknis dan unsur lokal elemen yang terkandung. Perangkat Desa mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pemilihan umum (Pemilu). Sebagai garda depan pemerintahan, perangkat desa mempunyai akses langsung dan pemahaman mendalam terhadap dinamika sosial di tingkat desa. Beberapa tantangan yang dihadapi perangkat desa pada saat pemilihan yaitu kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberikan suara mereka dalam pemilu dikarenakan alasan tersendiri. Perangkat desa memiliki peran penting dalam mengajak masyarakat nya untuk ikut serta dalam memberikan suaranya terhadap pemimpin yang akan memimpin mereka nantinya sesuai dengan pilihan mereka sendiri tanpa ada unsur paksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi-strategi efektif yang digunakan oleh perangkat desa dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024.
Co-Authors Aqilah, Zahra Nur Aulia, Ameytia Rizka B. Bulan, Z. Intan Bago, Rhfyka Arlina Bernard Nainggolan, Bernard Bethlen , Andrew Bethlen, Andrew Betlehn, Andrew Charlie S, Julivan Ciputri, Leony Desinta, Desinta Dhaniswara K. Harjono Evri, Evri Fahim, Md Hasnath Kabir Fatchurochim, Auwalu Gindo L. Tobing, Gindo L. Ginting, Andreas Girsang, Junimart Halomoan Napitupulu, Josua Harjono, Dhaniswara K Hendra Susanto Irwan Panjaitan, Petrus Ivanna, Julia Jamaludin . Januar, Inri Jayadi Pandiangan, Hendri Jayadi, Hendri Jefferson, Steven Junani, Natalia K. Harjono, Dhaniswara Kamal, Abu Hena Mostofa Khan, Md Zubair Kasem L. Panggabean , Mompang Lalamentik, Sylvia Anita Liawati, Mira Sonia Seba Manik, Alvin Putra Hariando Manik, Frita Rohani Manurung, Thessa D Triputri Marchiano Lumban Gaol, Hotben Mikael, San Miraz, Mahadi Hasan Moermahadi Soerja Djanegara Monang Siregar, Jephyri Nababan, Ramsul Napitupulu, Diana R.W Nasution, Dinda Amelia Putri Noviyanto, Dedi Eka Nurhasanah, Cindy PAHALA, ERIC SANDY Pakpahan, Rachel Pakpahan, Rachel Meilisa Pangalila, Denny Parulian, Adrian Pieris, John PRAMANA, NDINTA HERRY Purba, Kevin Agatha Saragi, Paltiada Siahaan, Despri Mariani Siahaan, Despri Mariyani Simanjuntak, Ade Hasiana Simanjuntak, Edison Simbolon, David Julianto Situmeang, Tomson Soerjadjanegara, Moermahadi Sri Widiarty , Wiwik Sri Yunita Suaris Firdaus Sembiring, Suaris Firdaus Suhartono, Anang Suminah Suminah, Suminah Suparman, Jaja Surya Dharma Sutopo, R. Bayu Probo Suwarno Suwarno Tamba, Josua Armando Tobing, Gindo L Tobing, Sthepany Veronika, Caroline Wijayati, Ani Wirata Laksmi, Gratia Wiwik Sri Widiarty Yanzalinda, Lisa Yeo, Susilo Kurniawan