Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Medicamento

EFEKTIVITAS AFRODISIAKA DARI EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale ROSCOE) PADA TIKUS (Rattus norvegicus L.) PUTIH JANTAN Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1045

Abstract

Gangguan reproduksi kini banyak dialami terutama pada pria akibat berbagai faktor, jahe merah sering digunakan untuk mengatasi gangguan seksual pada pria. Jahe merah dilaporkan memiliki efek sebagai afrodisiaka. Afrodisiaka adalah semacam zat perangsang yang konon dapat meningkatkan gairah seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) sebagai afrodisiaka pada tikus (Rattus novergicus L.) putih jantan. Jahe merah diekstraksi dengan cara maserasi dengan etanol 80%. Dibuat menjadi ekstrak kental melalui proses evaporasi. Ekstrak kental jahe merah diencerkan dengan konsentrasi 25% dan 50%. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol yang diberikan aquadest, kelompok perlakuan diberikan ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 25% dan 50%. Ekstrak jahe merah diberikan secara oral selama 7 hari. Parameter yang diamati adalah frekuensi pendekatan (introduction), menunggangi (climbing), dan kawin (coitus). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak jahe merah dapat meningkatkan libido pada tikus jantan. Dengan perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 25% dan 50%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak jahe merah efektif meningkatkan libido tikus jantan selama 7 hari penelitian pada konsentrasi 25%.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI MENCIT YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) Santoso, Puguh; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i2.1093

Abstract

Tanaman dewandaru (Eugenia Uniflora L.) telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan zat kimia yang bersifat toksik terhadap hepar. Metabolisme CCl4 menghasilkan radikal bebas CCl3- yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etil asetat buah dewandaru pada histopatologi hati mencit yang diinduksi dengan karbon tetraklorida. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan randomized control group post test only design, menggunakan sampel 15 ekor mencit yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi CCl4 1,3 % selama 7 hari pada hari ke 4, kemudian diberi CCl4 1,3% dan ekstrak etil asetat buah dewandaru dengan dosis 0,5 mg/g BB sebanyak 1 ml secara bersamaan selama 7 hari, diberi CCl4 1,3% dan ekstrak etil asetat buah dewandaru dengan dosis 1 mg/g BB sebanyak 1 ml secara bersamaan selama 7 hari. Pada hari ke-11 mencit dikorbankan dan dibedah untuk diambil hatinya, pembuatan preparat histopatologi, dan pemeriksaan histopatologi hati mencit. Data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran histopatologi hati mencit yang diinduksi karbontetraklorida dan diberikan ekstrak etil asetat buah dewandaru dapat mengurangi degenerasi melemak dengan memperkecil vakuola-vakuola lemak didalam sitoplasma sel hati. Namun, nekrosis pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak etil asetat buah dewandaru sudah sebagian menunjukkan adanya perubahan pada sel hati mencit.
PENGKAJIAN RESEP SECARA ADMINISTRATIF BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO 35 TAHUN 2014 PADA RESEP DOKTER SPESIALIS KANDUNGAN DI APOTEK STHIRA DHIPA Megawati, Fitria; Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1042

Abstract

Dalam alur pelayanan resep, apoteker wajib melakukan skrining resep yang meliputi skrining admninstratif, kesesuaian farmasetis, dan kesesuian klinis untuk menjamin legalitas suatu resep dan meminimalkan kesalahan pengobatan. Aspek admnistratif resep dipilih karena merupakan skrining awal pada saat resep dilayani di apotek karena mencakup seluruh informasi di dalam resep yang berkaitan dengan kejelasaan tulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi di dalam resep. Akibat ketidaklengkapan admnistratif resep bisa berdampak buruk bagi pasien, merupakan tahap skrining awal guna mencegah adanya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan administratif resep dokter spesialis kandungan memenuhi ketentuan kelengkapan resep menurut PMK No 35 tahun 2014. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan mengamati seluruh resep yang masuk selama periode Januari-Mei 2015 yang ditulis oleh dokter spesialis kandungan. Dilakukan skrining administratif terhadap 350 resep dokter spesialis kandungan dengan mengisi tabel pengambilan data (check list), sesuai dengan aspek kelengkapan resep yang ditinjau. Data yang di peroleh akan dikumpulkan dan disajikan secara deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukan persentase kejadian ketidaklengkapan resep di apotek Sthira Dhipa yaitu umur pasien 62%, jenis kelamin pasien 100%, berat badan pasien 100%, SIP dokter 100%, alamat pasien 99,43%, paraf dokter 19%, serta tanggal resep 1%, nama pasien, nama dokter, alamat dokter, serta no telepon dokter yang dituliskan oleh dokter telah mencapai 100 %. Kelengkapan resep dokter spesialis kandungan belum memenuhi ketentuan kelengkapan admnistratif resep menurut PMK No 35 tahun 2014.
EFEKTIVITAS AFRODISIAKA DARI EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale ROSCOE) PADA TIKUS (Rattus norvegicus L.) PUTIH JANTAN Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1045

Abstract

Gangguan reproduksi kini banyak dialami terutama pada pria akibat berbagai faktor, jahe merah sering digunakan untuk mengatasi gangguan seksual pada pria. Jahe merah dilaporkan memiliki efek sebagai afrodisiaka. Afrodisiaka adalah semacam zat perangsang yang konon dapat meningkatkan gairah seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) sebagai afrodisiaka pada tikus (Rattus novergicus L.) putih jantan. Jahe merah diekstraksi dengan cara maserasi dengan etanol 80%. Dibuat menjadi ekstrak kental melalui proses evaporasi. Ekstrak kental jahe merah diencerkan dengan konsentrasi 25% dan 50%. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol yang diberikan aquadest, kelompok perlakuan diberikan ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 25% dan 50%. Ekstrak jahe merah diberikan secara oral selama 7 hari. Parameter yang diamati adalah frekuensi pendekatan (introduction), menunggangi (climbing), dan kawin (coitus). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak jahe merah dapat meningkatkan libido pada tikus jantan. Dengan perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 25% dan 50%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak jahe merah efektif meningkatkan libido tikus jantan selama 7 hari penelitian pada konsentrasi 25%.