Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENERAPAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB) TERHADAP STUNTING DI KABUPATEN PASAMAN Legabina Adzkia; Evi Hasnita; Rahmat Saputra
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4699

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan bentuk kegagalan dalam tumbuh kembang pada anak balita atau bayi akibat kekurangan gizi yang nilai z-skornya kurang -2SD. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, ditemukan bahwasanya Kabupaten Pasaman memiliki persentase tertinggi kasus stunting yaitu (40,6%). Tujuan: untuk mengetahui pengaruh program bina keluarga balita terhadap stunting pada balita di Kabupaten Pasaman. Metode: penelitian menggunakan desain quasi experimental design dengan pendekatan one-group pre-test post-test, dan desain eksperimennya time series design, dengan sampel penelitian memakai total sampling. Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu bulan Januari–Februari tahun 2020. Data diolah kemudian dianalisis sampai tahap multivariat dengan uji statistic T-test dependent dan times series analysis untuk melihat peningkatan status pertumbuhan responden yang diamati beberapa kali sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Dapat disimpulkan bahwa sebelum penyuluhan pengetahuan 10,70 dengan SD2,49, sesudah penyuluhan 15,05 dengan SD1,46, sebelum penyuluhan makanan sehat 7,05 dengan SD1,23 dan sesudah penyuluhan 8,45 dengan SD0,51, sebelum penyuluhan pengaturan pola makan 13,90 dengan SD1,51 sesudah penyuluhan 17,30 dengan SD1,12 dan APE sebelum penyuluhan 8,55 dengan SD1,84 dan sesudah penyuluhan 8,65 dengan SD1,30, dan terdapat pengaruh program bina keluarga balita terhadap stunting pada balita dengan nilai p value = 0,0005. Times series analysis didapatkan 6 responden dengan peningkatan status pertumbuhan setelah dilakukan intervensi. Kesimpulan dan Saran: Penyuluhan pengaturan pola makan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap stunting dengan nilai mean 17,30. Diharapkan Puskesmas dapat menerapkan dan melaksanakan program bina keluarga balita (BKB) dalam menangani kejadian stunting. 
FAKTOR KETIDAKPATUHAN ODHA MENGKONSUMSI ANTIRETROVIRAL THERAPY DI SUMATERA BARAT Adriani Mahdarlis; Ikhwana Elfitri; Afriwardi Yusri; Arina widya; Evi Hasnita
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 3 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i3.2507

Abstract

Pada tahun 2021, tingkat ketidakpatuhan pasien HIV/AIDS terhadap pengobatan antiretroviral di Sumatera Barat Indonesia, termasuk tinggi yaitu lebih kurang 30%, nilai normalya adalah dibawah 20%. Kurangnya kepatuhan dapat berdampak buruk pada produktivitas dan morbiditas dan kematian pasien HIV/AIDS. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ketidakpatuhan ODHA dalam pengobatan antiretroviral. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. M. Djamil Padang, penelitian cross-sectional ini menggunakan analisis regresi multivariat dan melibatkan 128 pasien berusia ≥ 17 tahun, dengan kondisi hemodinamik stabil, responden berasal dari berbagai wilayah di Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Februari hingga 15 April 2022. Ditemukan lima faktor utama penyebab ketidakpatuhan meminum obat antiretroviral antara lain: lupa (p-value 0,000), bosan (p-value 0,001), sibuk (p-value 0,000), pengaruh adanya COVID-19 (nilai p 0,000), Ada atau tidaknya bantuan LSM (p-value 0,048) . Nilai prediksi (ß) untuk “Lupa” adalah 8,360, yang berarti risiko ketidakpatuhan pasien 8,36 kali lebih tinggi. Dampak kumulatifnya cukup besar yaitu sebesar 42,2%, yang menunjukkan pengaruh keseluruhan yang relatif kuat. Disimpulkan bahwa; lupa, bosan, sibuk, kondisi COVID-19 masih terasa mempengaruhi, sementara bantuan LSM sebagai faktor paling mendukung kepatuhan. Disarankan dukungan petugas dan peran keluarga juga dapat dimaksimalkan dalam membantu pasien patuh dalam pengobatan, sehingga tercapai tujuan yaitu mencegah kematian, sekaligus mendukung program dunia tentang HIV/AIDS.
Effect of Aromatherapy Applied in Pallıatıve Treatment on Management of Nausea and Vomiting Symptoms Mariyana, Rina; Hasnita, Evi; Febrina, Cory
Journal of Health Science and Medical Therapy Том 2 № 03 (2024): Journal of Health Science and Medical Therapy
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/jhsmt.v2i03.952

Abstract

Despite advances in the diagnosis and treatment of cancer, patients still suffer from the various physical  and psychological complications of cancer. Patients in palliative care often experience symptoms such as nausea, vomiting, anxiety, sleep disturbances, and pain. Managing the symptoms experienced by patients is important in improving the patient's quality of life. Effective management of these symptoms can be done by applying complementary therapies. In this regard, papermint aromatherapy can be used as a potential complementary treatment for symptom management in palliative care. This study aimed to determine the impact of papermint aromatherapy applied to patients in palliative care on the management of symptoms of nausea and vomiting. This research uses quasi-experimental research (single group study without a control group. One-Group Pretest Posttest research design is a measurement before and after treatment. The tool used in this research is a scale for assessing symptoms of nausea. The instrument used for variables dependent, namely to measure the intensity of nausea and vomiting felt by the client using the Rhodes Index for Nausea, Vomiting, and Retching (INVR). The nausea and vomiting scale at 0 indicates no nausea and vomiting, scale 1 indicates mild nausea and vomiting moderate, scale 3 indicates severe nausea and vomiting, and scale 4 indicates severe nausea and vomiting. For the independent variable, use the observation sheet. Findings revealed this study showed significant changes in scale scores, indicating the effectiveness of papermint aromatherapy on symptoms of nausea and vomiting commonly encountered in palliative care. The use of aromatherapy with papermint to treat nausea and vomiting has a p value of 0.027%.  Based on this research, parents need to receive information about children with good delivery techniques, according to parents' needs, honestly, openly, in more detail about the child's condition and in accordance with procedures. 
PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU SEHAT PASIEN HIPERTENSI Tika Ramadanti; Evi Hasnita; Oktavianis Oktavianis
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.427

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2017 tercatat kabupaten Sijunjung berada pada urutan 6 tertinggi kasus hipertensi yaitu dengan jumlah kasus sebesar 1.749 kasus dan angka ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan umum pada pasien hipertensi adalah kurangnya pemahaman serta perilaku sehat responden dalam mengontrol tekanan darah.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Demonstrasi Langsung dan Media Aplikasi Whatsapp Terhadap Perilaku Sehat Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Kabupaten Sijunjung Tahun 2018.Metode: Jenis penelitian ini mixed method, populasi pada penelitian ini sebanyak 811 orang yaitu pasien hipertensi pada wilayah fokus penelitian dan pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional sampling dengan besaran sampel sebanyak 30 orang. Informan pada penelitian ini ditetapkan 1 orang anggota keluarga pasien yaitu sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara mendalam.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas penyuluhan kesehatan menggunakan metode demonstrasi dan dengan media aplikasi wahtsapp dengan beda rata-rata 6,2 dan p = 0,021 dimana metode demonstrasi lebih efektif dalam meningkatkan perilaku sehat pada pasien hipertensi. Hasil analisis kualitatif juga menunjukkan bahwa perbedaan mencolok antara kedua kelompok adalah pada perilaku merokok dimana pada kelompok demonstrasi langsung terlihat responden lebih mampu untuk mengubah perilaku sehat dalam mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI Emilda, Emilda; Hasnita, Evi; Oktavianis, Oktavianis
HUMAN CARE JOURNAL Vol 9, No 3 (2024): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v9i3.2951

Abstract

Masalah Kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan yang serius dan terbesar selain penyakit generatif karena terus mengalami peningkatan dan membutuhkan proses penyembuhan yang panjang seperti penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Semurup tahun 2024.             Metode penelitian mixed methods, di wilayah kerja Puskesmas Semurup pada bulan februari-maret 2024, total sampel 100 pasien terdiri dari 50 pasien dengan diagnosa skizofrenia (kasus)  dan 50 pasien gangguan  jiwa ringan hingga depresi (kontrol) yang berobat ke Puskesmas Semurup dipilih secara purposive sampling. Instrumen kuesioner data demografi dan faktor gangguan jiwa, dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan regresi logistik linear berganda. Penelitian kualitatif wawancara Indepth interview dengan pendekatan input, proses, output sebanyak 7 informan, diolah dengan  matriks triangulasi data.            Hasil penelitian kuantitatif, faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa adalah genetik (p=0,000,OR=7,071), status lingkungan sosial masyarakat (p=0,012,OR=4,510),status ekonomi (p=0,148,OR=2,455), sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa adalah status perkawinan (p=0,148,OR=2,455). Hasil kualitatif sudah ada kebijakan, dana tersedia, tenaga masih kurang, dan sarana prasarana sudah ada masih diperlukan perbaikan.            Kesimpulan penelitian kuantitatif faktor penyebab gangguan jiwa adalah genetik, ekonomi dan lingkungan sosial dan yang  paling dominan berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa di Puskesmas Semurup tahun 2024 adalah lingkungan sosial masyarakat dengan nilai ((p=0,019,OR=3,882). Penelitian kualitatif belum maksimal pelaksanaan kegiatan dalam identifikasi, pengenalan tanda dan penyebab gangguan jiwa, diharapkan tenaga kesehatan lebih aktif dalam melakukan deteksi dini, edukasi, promosi kesehatan melalui program jiwa agar kasus gangguan jiwa diwilayah kerja puskesmas semurup bisa dikendalikan.  Kata Kunci : Gangguan jiwa, Genetik, Status pernikahan, Status ekonomi, Lingkungan sosial masyarakat.     
The Effect of Ozone Therapy on the Healing Process of Diabetic Mellitus Wounds at the DD Care Clinic of the Wound, Stoma and Continental Care Center, Padang City Lazdia, Wenny; Said, Faridah Mohd; Nambiar , Nisha; Hasnita, Evi
Al Makki Health Informatics Journal Vol. 2 No. 6 (2024): Al Makki Health Informatics Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/hij.v2i6.39

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that can cause various complications, including diabetic foot wounds. Wound healing in diabetic patients is often hampered, so effective therapy is needed. Ozone therapy has shown potential in accelerating the wound healing process through increased tissue oxygenation and antimicrobial effects. This study aims to determine the effect of ozone therapy on the wound healing process of diabetes mellitus at DD Care Clinic Padang City. This study used a quasi-experimental design with a one group pretestposttest method. A sample of 10 people was taken with purposive sampling technique. Data were collected using the Bates-Jensena Wound Assessment Tool (BWAT) questionnaire and analyzed using the Wilcoxson signed ranks test. The mean diabetic wound healing score before ozone therapy was 41.1 (SD 7.34) and after therapy was 25.3 (SD 7.39). The statistical test showed a P value of 0.005, which indicated a significant difference between the scores before and after therapy. The results showed that ozone therapy is effective in accelerating diabetic wound healing. This therapy works by increasing oxygenation, reducing infection, and stimulating cell regeneration. This finding is in line with previous studies that show the benefits of ozone in wound management. There is a significant effect of ozone therapy on the wound healing process of diabetes mellitus at DD Care Clinic, with a P-value of 0.005. Therefore, it is recommended that healthcare professionals consider using ozone therapy in diabetic wound care protocols to improve clinical outcomes.
ANALYSIS STUDY OF THE INCIDENCE OF UNDER-FIVE NUTRITIONAL STATUS FAILURE BASED ON ANTHROPOMETRIC COMPOSITE INDEX (CIAF) IN WEST SUMATRA PROVINCE. Sulung, Neila; Hasnita, Evi; Mariyana, Rina; Syafriyanti, Mega
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3066

Abstract

 WHO in 2020 estimates that 52 million children under 5 years are underweight, 17 million people are very thin and 155 million are short, while 41 million people are obese . About 45% of deaths among children under 5 years of age are related to malnutrition. For determine nutritional status child used index anthropometry Composite Index of Anthropometric ( CIAF ) that is index combining anthropometry _ three index ; weight / age , height / age , and weight / height . Study This aim For know the determinants of nutritional status child based on Composite Index of Anthropometric ( CIAF) in West Sumatra Province .Method : This type of research is quantitative with a cross research design s sectional was carried out in May-August 2018. The study population was 9,164 children aged 24-59 months with sample of 801 children aged 24-59 months in 10 districts and cities in West Sumatra Province . Data analysis used Chi square statistical tests and regression logistics .Research results : Determinants related to children's nutritional status based on CIAF in 10 districts and cities in West Sumatra Province is maternal education with ( p : 0.024 ; OR : 0.588 (0.37-0.93) ) , economic status (p: 0.003, OR: 0.492 (0.31-0.78)), infectious diseases ( p : 0,000 5 ; (OR : 0, 298 (0.21-0.43) ) and food diversity ( p : 0.000 5 ; OR : 0, 2 17 (0.14-0.33) ) . Conclusion:  The most dominant factor influencing children's nutritional status based on CIAF is mother's education . It is hoped that posyandu cadres will be able to provide education regarding child nutrition to mothers so that children's health can be monitored for nutrition to report child nutrition problems.
Studi Kualitatif Strategi Koping Perawatan Diri Pada Pasien Post Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Nadia, Sri; Wati, Del Fatma; Hasnita, Evi; Febrina, Wiwit; Wahyuni, Aria
REAL in Nursing Journal Vol 5, No 3 (2022): REAL in Nursing Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/rnj.v5i3.2066

Abstract

Background: Coronary Heart Disease is a disease of the coronary arteries that are in charge of  supplying blood supply to the heart muscles so that it can cause a heart attack. Prevention In order to prevent the recurrence of heart attacks in patients with coronary heart disease, they need to carry out massive self-care with the existence of coping strategies that can act as individual responses to the stressors they face. The purpose of this study was to explore how self-care coping strategies in post-Percutaneous Coronary Intervention (PCI) patients. Methods: This study used a phenomenologcal approachwith a qualitative design, and then the data were analyze  used The collaizi method. Research informants were taken using purposive sampling technique, totaling 7 people who did re-control at the Cardiology Polyclinic of RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Data were collected through in-depth interviews and field notes. Results: The results of this study identified two themes, namely: problem-focused coping strategy and emotion-focused coping strategy. It can be concluded that the form of coping strategies carried out by post-Percutaneous Coronary Intervention (PCI) patients at RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi varies and the Problem Focused Coping strategy is the main strategy used. There are also participants who use Emotion-Focused Coping strategies. Conclusion: It is recommended that the results of this study can add and provide input as well as reference material for health workers, especially nurses, in providing nursing interventions in the management of chronic diseases during treatment.Keywords: Coping Strategies, Self Care, Coronary Heart Disease, Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
Kompres Bawang Merah Terhadap Suhu Tubuh Anak Batita Lazdia, Wenny; Hasnita, Evi; Febrina, Wiwit; Dewi, Ratna; Usman, Yeni Wartsa; Susanti, Nadia
REAL in Nursing Journal Vol 5, No 2 (2022): REAL in Nursing Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/rnj.v5i2.1978

Abstract

Demam adalah suatu keadaan suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari biasanya dan ini merupakan suatu gejala penyakit. Suhu tubuh yang dikatakan normal yaitu apabila suhu dengan rentang 36,5-37,5, apabila suhu tubuh melebihi rentang normal maka bisa dikatakan hipertermi atau tidak normal. Demam ini terjadi karena adanya respon normal terhadap infeksi yang ada dalam tubuh, infeksi yang terjadi karena adanya mikroorganisme yang masuk kedalam tubuh yaitu berupa virus, jamur, varasit dan bakteri. Tujuan Penelitian: adalah untuk mengetahui pengaruh kompres bawang merah terhadap suhu tubuh anak batita. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan quasy eksperimental pretest-posttest one grup design. Hasil: yang didapatkan terdapat penurunan suhu tubuh pada kelompok intervensi kompres bawang merah yaitu 2,175℃ dengan nilai Pvalue 0,000, dimana terjadi penunurunan setelah intervensi. Dengan rata-rata suhu tubuh responden sebelum diberikan intervensi 38,35℃  dan sesudah 36,17℃, disini selain dilakukan intervensi responden juga minum paracetamol sebagai obat penurun demam. Kata Kunci    : Kompres bawang merah, Demam   
A Test of the effectiveness of the ethyl acetate fraction of dayak onion bulbs (eleutherine bulbosa (mill.) urb) as an antihypertensive Sari, Putri Nilam; Andika, Miming; Hasnita, Evi; Hasanah, Rizqa; Fitriani, Oriza Sativa; Putra, Fajrian Aulia; Rahmadasmi, Nola; Nanda, Nanda; Handayani, Tuti
Riset Informasi Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v13i1.836

Abstract

Hypertension is a condition where blood pressure exceeds normal limits, where systolic blood pressure is above 140 mmHg and diastolic blood pressure is above 90 mmHg. One plant that can lower blood pressure is Dayak onion bulbs. The aim of this study was to determine the effectiveness of the ethyl acetate fraction of Dayak onion bulbs (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) in reducing blood pressure in hypertensive male white rats. The method was experimental, using 36 male white rats, divided into 6 groups, namely negative control, positive control, dose group (50, 100, 200 mg/kgbb) and comparison group (catopril). The inducer used was 8% NaCl for 14 days. Blood pressure measurements are carried out using a Non-Invasive Blood Pressure (NIBP) device. Data analysis used One Way Anova and continued with the Duncan test. The results showed that administration of Dayak onion bulb ethyl acetate fraction had an effect on reducing systolic, diastolic, mean arterial blood pressure and heart rate significantly (p<0.05). The conclusion shows that the effective dose in reducing blood pressure is administration of the ethyl acetate fraction at a dose of 200 mg/kgbb. There was a histopathological improvement in the thickness of the left ventricular muscle in mice.