Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI BIOCHAR BERBASIS KARBON OFFSET MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG PADA KELOMPOK TANI MASSEDDI I KABUPATEN WAJO Sukmawati, Sukmawati; Rahim, Iradhatullah; Bahruddin, Bahruddin; Suherman, Suherman; Yamin, Mayasari; Qadri, Sri Nur; Zamzam, Syamsiar; Fatmawati, Fatmawati
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.28340

Abstract

Limbah pertanian merupakan sumber bahan organik berkelanjutan di dunia. Untuk mengatasi penurunan kesuburan tanah yang berkepanjangan, lahan pangan membutuhkan penambahan bahan organik secara berkelanjutan. Biochar merupakan bahan organik yang persisten tersimpan dalam tanah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan petani dalam memanfaatkan teknologi biochar tanpa asap dalam mengelola tongkol jagung sesuai prosedur karbon kredit. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari: 1) Training prosedur standarisasi; 2) Produksi biochar dan pupuk slow release; dan 3) Aplikasi biochar sebagai bahan pembenah tanah. Hasil dari kegiatan ini adalah: 1) Meningkatnya kemampuan kelompok tani memproduksi biochar sesuai prosedur karbon kredit; 2) Sertifikasi biochar untuk kelompok tani; dan 3) Meningkatnya kandungan C-organik tanah. Dalam kegiatan ini melibatkan 40 orang anggota Kelompok Tani Masseddi I yang berkomitmen untuk mengolah limbah jagung menggunakan teknologi biochar sesuai prosedur karbon kredit sebagai tindak mitigasi petani jagung menghadapi perubahan iklim. ABSTRACT Agricultural waste is a source of sustainable organic matter in the world. To overcome the prolonged decline in soil fertility, food fields require the addition of organic matter on an ongoing basis. Biochar is a persistent organic material stored in the soil. This activity aims to increase farmers' insight into utilizing smokeless biochar technology in managing corn cobs according to the carbon credit procedure. Methods in implementing activities consist of 1) Standardization procedure training, 2) Biochar and slow-release fertilizer production, and 3) Application of biochar as a soil amendment. The results of this activity are: 1) Increasing the ability of farmer groups to produce biochar according to carbon credit procedures; 2) Biochar certification for farmer groups; and 3) Increasing soil C-organic content. This activity involved 40 Masseddi I Farmer Group members committed to processing corn waste using biochar technology according to the carbon credit procedure as a mitigation measure for corn farmers facing climate change. Keywords: Biochar, bioremediation, carbon credits, carbon offset, slow-release fertilizer. ABSTRACT Agricultural waste is a source of sustainable organic matter in the world. To overcome the prolonged decline in soil fertility, food fields require the addition of organic matter on an ongoing basis. Biochar is a persistent organic material stored in the soil. This activity aims to increase farmers' insight into utilizing smokeless biochar technology in managing corn cobs according to the carbon credit procedure. Methods in implementing activities consist of 1) Standardization procedure training, 2) Biochar and slow-release fertilizer production, and 3) Application of biochar as a soil amendment. The results of this activity are: 1) Increasing the ability of farmer groups to produce biochar according to carbon credit procedures; 2) Biochar certification for farmer groups; and 3) Increasing soil C-organic content. This activity involved 40 Masseddi I Farmer Group members committed to processing corn waste using biochar technology according to the carbon credit procedure as a mitigation measure for corn farmers facing climate change. Keywords: Biochar, bioremediation, carbon credits, carbon offset, slow-release fertilizer.
Training on Making Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) Planting Media (Baglog) to Support DUDI Programs in Parepare City Yamin, Mayasari; Qadri, Sri Nur; Gau, Andi Dita Tawakkal; Amin, Nur Silfiah; Zamzam, Syamsiar
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 5 No 1 (2024): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v5i1.1630

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan salah satu jenis komoditas sayuran eksotik yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat potensial untuk dikembangkan secara komersial. Berdasarkan hal ini diperlukan sosialisasi untuk pengembangan Pleurotus ostreatus skala rumah tangga melalui tahap pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat lokal terkait media tanam jamur tiram putih (baglog), memberikan informasi terkait komposisi baglog, menambah informasi terkait manfaat dari masing-masing kandungan media tanam, dan melatih masyarakat lokal dalam pembuatan media baglog sehingga berpeluang dalam membuka usaha mikro. Metode yang digunakan yaitu melalui sosialisasi dan demonstrasi langsung terkait pembuatan media tanam (baglog). Melalui pengabdian berbasis pelatihan ini meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman masyarakat dalam pembuatan media tanam (baglog) jamur Pleurotus ostreatus yang dibuktikan melalui antusias masyarakat dalam mengikuti sertiap tahap dari pelatihan ini. Selain itu, melalui pelatihan ini pula masyarakat mengetahui peranan limbah dari UMKM kerajinan rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi media tanam jamur Pleurotus ostreatus dan dosis komposisi bahan yang digunakan.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SLOW-RELEASE FERTILIZER PADA USAHATANI TEMBAKAU KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG DI KABUPATEN SOPPENG Sukmawati, Sukmawati; Bahruddin, Bahruddin; Suherman, Suherman; Rahim, Iradhatullah; Hapsa, Nur; Qadri, Sri Nur; Zamzam, Syamsiar; Irmayani, Irmayani; Munir, Munir; Semaun, Rahmawati; Kurniawan, Edi; Rahim, Abd.; Ramlayani, Ramlayani; Sukardi, Sukardi; Abdullah, Abdullah; Sarina, Sarina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 2 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 2 JANUARI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i2.39673

Abstract

Peningkatan retensi nitrogen pada lahan tembakau merupakan strategi penting peningkatan mutu dan produksi tembakau. Pupuk slow release dari biochar sumber nitrogen dari pupuk kimia, urin sapi dan bakteri diyakini mampu meningkatkan retensi nitrogen dan efisien serapan hara. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan penggunaan pupuk slow release pada budidaya tembakau. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi: 1) penyuluhan penggunaan bahan pembenah tanah; 2) pendampingan produksi pupuk slow release; 3) pendampingan pembibitan tembakau standar SNI; 4) demplot penerapan GAP pada budidaya tembakau; dan 5) pemantauan aplikasi pupuk slow release dan pertumbuhan tanaman. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi aktif petani dari 2 kelompok tani yakni Mamminasa Deceng dan Alemarajae serta perwakilan dari GAPOKTAN Ujung Rilau, dimana berhasil diproduksi pupuk slow release sebanyak tiga formula, yakni 1) Biochar + SP36; 2) Biochar + SP36 + urin sapi; dan 3) Biochar + SP36 + urin sapi + Azotobacter. Keempat formulasi pupuk telah distandarisasi oleh lembaga sertifikasi karbon internasional Biochar Life, sehingga dapat direkomendasikan untuk diterapkan di lahan pertanian khususnya lahan tembakau. Kata kunci: Bina desa, retensi nitrogen, efisiensi serapan hara, produktivitas. ABSTRACT Increasing nitrogen retention in tobacco fields is an important strategy to improve tobacco quality and production. Slow-release fertilizer from biochar, a source of nitrogen from chemical fertilizers, cow urine and bacteria, is believed to be able to increase nitrogen retention and efficient nutrient absorption. Therefore, this activity aims to implement the use of slow-release fertilizer in tobacco cultivation. The implementation methods of the activity include: 1) counseling on the use of soil conditioners; 2) assistance in the production of slow-release fertilizers; 3) assistance in the production of SNI standard tobacco; 4) demonstration plots for the application of GAP in tobacco cultivation and; 5) monitoring the application of slow-release fertilizers and plant growth. The results of the activity showed the active participation of farmers from 2 farmer groups, namely Mamminsa Deceng and Alemarajae, and representatives from GAPOKTAN Ujung Rilau, where three formulas of slow-release fertilizers were successfully produced, namely 1) Biochar + SP36; 2) Biochar + SP36 + Cow urine; and 3) Biochar + SP36 + Cow urine + Azotobacter. The four fertilizer formulations have been standardized by the international carbon certification body Biochar Life so that they can be recommended for application on agricultural land, especially tobacco land. Keywords: Village development, nitrogen retention, nutrient uptake efficiency, productivity.
Optimization of White Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) Growth Using Various Media Enriched with Millet Flour Zainul Muttaqin; Iradhatullah Rahim; Syamsiar Zamzam; Suherman
Integrated and Sustainable Agriculture Vol 1 No 2 (2024): Integrated and Sustainable Agriculture
Publisher : Edupedia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to evaluate the best growing medium for the mycelium growth of F1 oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) seeds using millet flour as a nutritional supplement. A Completely Randomized Design (CRD) was applied with two factors: the type of growing medium (corn, sawdust, rice husks) and the concentration of millet flour (0%, 25%, 50%, 75%). Observed variables included mycelium growth (cm), mycelium density, and daily growth on the 7th, 14th, and 21st days after inoculation. The results indicated that corn without millet flour (J1P0) produced the best mycelium growth, while adding 25% millet flour to corn (J1P1) and sawdust (J2P1) enhanced mycelium density. However, higher millet concentrations (50% and 75%) tended to reduce growth efficiency due to excessive moisture content. This study recommends using millet flour at low concentrations to improve the efficiency of sustainable F1 oyster mushroom seed production.
PENDAMPINGAN SISTEM KONSERVASI USAHA TANI JAGUNG BERBASIS KARBON PADA KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG Sukmawati, Sukmawati; Bahruddin, Bahruddin; Harsani, Harsani; Suwardoyo, Untung; Zamzam, Syamsiar; Suherman, Suherman; Yamin, Mayasari; Qadri, Sri Nur; Fatmawati, Fatmawati
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.30912

Abstract

Target produktivitas jagung di lahan kering miring akan sulit dicapai tanpa teknologi konservasi tanah, khususnya penanggulangan erosi dan peningkatan bahan organik tanah.  Biochar merupakan teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan daya ikat tanah sehingga tidak muda terdispersi. Kandungan karbonnya yang tinggi menjadi sumber C-organik jika digunakan sebagai bahan pemenah tanah. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan petani melaksanakan usahatani jagung berbasis konservasi menggunakan biochar sebagai sumber karbon tanah. Metode pelaksanaan adalah demplot di lahan jagung dimana petani melakukan partisipasi aktif dalam setiap kegiatan, yang terdiri dari  pembuatan rorak searah dengan lereng, pembuatan lubangan biopori, aplikasi biochar sebagai bahan pembenah tanah, budidaya jagung sistem legowo 2:1. Luaran kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan petani (76 orang anggota kelompok tani Mamminasa Deceng) tentang konsep usahatani jagung sistem legowo berbasis konservasi dan peran biochar sebagai sumber karbon dalam meningkatkan kulitas tanah serta meningkatnya kesuburan tanah berdasarkan kandungan C-organik tanah (4%).   Kata kunci: Degradasi lahan, jagung, karbon, kekeringan, produktivitas. ABSTRACT The target of corn productivity on sloping dry land will be difficult to achieve without soil conservation technology, especially erosion control and increasing soil organic matter. Biochar is an appropriate technology that can increase soil binding capacity so that it is not easily dispersed. Its high carbon content becomes a source of organic C if used as a soil enhancer. The purpose of this activity is to increase farmers' insight into implementing conservation-based corn farming using biochar as a source of soil carbon. The implementation method is a demonstration plot in corn fields where farmers actively participate in each activity, consisting of making rorak in the direction of the slope, making biopore holes, applying biochar as a soil conditioner and corn cultivation using the 2:1 legowo system corn cultivation using the 2:1 legowo system. The output of this activity is increased knowledge of farmers (76 members of the Mamminasa Deceng farmer group) about the concept of conservation-based corn farming and the role of biochar as a carbon source in improving soil quality and increasing soil fertility based on soil organic C content (4%). Keywords: Land degradation, corn, carbon, drought, productivity.
Karakteristik Pupuk Slow Release Berbasis Biochar Tongkol Jagung yang Diperkaya Nutrisi Nita, Ayu; Sukmawati; Rahim, Iradhatullah; Suherman; Qadri, Sri Nur; Zamzam, Syamsiar; Noerfitryani; MK, Pratiwi
Jurnal Galung Tropika Vol 14 No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v14i2.1370

Abstract

This research aims to determine the characteristics of slow-release fertilizer based on corncob biochar which is enriched with various nutrient sources (NPK, SP36, cow urine and Azotobacter). Research methods include making biochar through pyrolysis and nutrient impregnation. Fertilizer characterization includes analysis of nutrients, material fractions, biochar stability, and functional groups using spectra (FTIR). The results of the four analyzes carried out showed that the SRFbiochar+SP36+cow urine formulation provided the best results in retaining nutrients and water.  The nutrient content produced by SRFbiochar+SP36+cow urine, namely N(0.35%) P (0.63%), K (0.7%), Corganic (6.49%), volatile content (15%) strengthened by the ultimate results which show high nutrient content (C=10.09%, N=0.35%), which is explained by the formation of hydroxy functional groups (O-H) in tire 3444.87 and carboxy groups on the band 1635.64. These results indicate that the SRF-BiocharSP36+bovine urine formulation has the potential to be developed as a slow-release fertilizer to increase fertilization efficiency in dry land for sustainable soil fertility improvement.
EVALUASI PEMBERIAN PUPUK SLOWRELEASE BIOCHARSP36 TERHADAP PERTUMBUHAN TEMBAKAU PADA TANAH BERTEKSTUR LIAT Sukmawati, Sukmawati; Sukardi, Sukardi; Qadri, Sri Nur; Rahim, Iradhatullah; Zamzam, Syamsiar
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 14 No 2 (2025): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v14i2.978

Abstract

Tembakau lokal mempunyai peranan penting dalam industri rokok kretek di Indonesia, karena 80% rokok kretek dibuat dengan menggunakan tembakau lokal. Akan tetapi, di beberapa daerah kualitas tembakau lokal masih rendah yang disebabkan oleh pemupukan yang kurang efisien. Penggunaan pupuk lepas lambat dapat meningkatkan efisiensi penyerapan hara oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan pupuk lepas lambat berbasis biochar SP36 (SRF-BiocharSP36) terhadap karakteristik morfologi tanaman tembakau. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan menggunakan rancangan acak kelompok untuk menguji perlakuan pupuk SRFbiochar SP36. Perlakuan yang diujikan yaitu SRFbiocharSP36 sebagai pupuk dasar, SRF-BiocharSP36, SRF-biocharSP36+urin Sapi dan SRF-BiocharSP36+urin sapi+Azotobacter terhadap karakter morfologi tembakau meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, sudut daun bendera dan berat basah daun tembakau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SRF-Biochar SP36 yang digunakan sebagai pupuk dasar memberikan hasil terbaik dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (68,60 cm) dan diameter batang (19,39 mm). Selain itu, formula ini memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun (24 helai) dan berat basah daun (44,92 g). Dengan demikian, formulasi SRF-Biochar SP36 dapat digunakan sebagai pupuk dasar untuk meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga dapat memaksimalkan produksi tembakau lokal.
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Pengolahan Sayuran Bervitamin Tinggi Di Desa Jampue Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang Zamzam, Syamsiar; Yamin, Mayasari; Mutmainnah, Nurul; SC, Ummu Kaltsum
Hippocampus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPPM) POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.918 KB) | DOI: 10.47767/hippocampus.v1i2.415

Abstract

Lack of public attention about the impotance of nutritious food for health. Most people in the village have switched to fast food such as instant noodles and canned fish, so they forget that vegetables are rich in nutrients. Thus resulting in malnutrition such as Kwashiorkor, marasmus, anemia, goiter, hyponatremia, hypokalemia, and vitamin deficiency. This community service activity is based on empowering village communities through vegetable processing training. This activity aims to convey to the public about the importance of maintaining health by consuming vegetables that are high in vitamins. The result of the activities achieved are very high public interest, the the community knows the nutritional content of vegetables and the community knows how to process various tiger vegetables which are high in vitamins to prevent malnutrition from an early age.