Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Chemical Science and Application

INDIKATOR PINTAR BERBASIS KITOSAN - ANTOSIANIN LIMBAH KULIT BAWANG MERAH UNTUK DETEKSI KESEGARAN DAGING BABI Kefi, Felisitas; Adu, Risna Erni Yati; Gelyaman, Gebhardus Djugian
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i1.5284

Abstract

Indikator pintar untuk deteksi kesegaran daging babi telah dibuat dari kitosan dan pewarna antosianin. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari karakteristik kimia dan fisika dari indikator kesegaran berbasis kitosan – antosianin dan menguji respon indikator terhadap perubahan pH dan perubahan kesegaran daging babi. Tahapan penelitian meliputi preparasi dan ekstraksi limbah kulit bawang merah secara maserasi, fabrikasi film dengan metode solution casting dan karakterisasi film yang terdiri dari uji kimia dan uji fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa film berkisar dari 0,65 – 1,18 gr dan kadar air sebesar 0,085% - 0,035%. Identifikasi gugus fungsi dengan FTIR menunjukkan adanya serapan khas dari antosianin dan kitosan pada bilangan gelombang 3622 cm-1 untuk gugus OH, bilangan gelombang 2349 cm-1 untuk gugus C-H alifatik, bilangan gelombang 1623cm-1-1670 cm-1 untuk gugus C=C, bilangan gelombang 1516 cm-1 untuk gugus NH dan gugus C-O-C pada bilangan gelombang 1063-1070 cm-1. Indikator pintar berbasis antosianin limbah kulit bawang merah memberikan respon terhadap perubahan pH dan perubahan kesegaran daging babi tetapi perbedaan warna yang dihasilkan tidak signifikan.
PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI KUSAMBI (Schleichera oleosa) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA ASTM A36 DALAM MEDIA ASAM Manikin, Gerosa Risa Vianey; Batu, Matius Stefanus; Adu, Risna Erni Yati; Gelyaman, Gebhardus Djugian
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i2.8482

Abstract

Korosi merupakan proses degradasi dari material logam yang disebabkan oleh reaksi elektrokimia logam dengan lingkungannya. Proses korosi menyebabkan penurunan sifat mekanik logam sehingga dapat menyebabkan kerugian dalam aspek ekonomi dan keselamatan. Salah satu material yang mengalami korosi yaitu baja ASTM A36. Laju korosi logam akibat pengaruh lingkungan tidak bisa dihentikan namun lajunya dapat dikurangi. Salah satu solusi pencegahan korosi yang sangat populer adalah dengan cara penambahan zat inhibitor yang diperoleh dari ekstraksi bahan alam. Penelitian ini menggunakan inhibitor dari biji Kusambi dengan tujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak biji Kusambi yang didapatkan dengan cara ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol, untuk mengetahui kondisi optimum (waktu perendaman dan suhu), serta analisis FTIR untuk mengetahui gugus fungsi. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji kusambi (Schleichera oleosa) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid dan triterpenoid. Penelitian ini menggunakan metode pengurangan berat yang dilakukan dengan cara merendam logam ke dalam media HCl tanpa inhibitor, dan dengan inhibitor dilakukan dengan cara di coating lalu direndam dalam media HCl, dengan memvariasikan waktu perendaman yaitu 3, 6, 9, 12 dan 15 hari dan suhu 30oC, 35oC, 40oC, 45oC dan 50oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pada proses inhibisi korosi didapatkan pada waktu perendaman 6 hari dengan efisiensi inhibisi sebesar 90,62% dan laju korosi sebesar 0,1059 mm/tahun dan pada suhu 35oCdengan laju efisiensi inhibisi sebesar 77,77% dan laju korosi 0,0697 mm/tahun.