Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Relationship Long Time Storage of Trunk Fish (Euthnymus Affinis) Smoke With The Presence Of Staphylococcus Aureus Bacteria At Bobotsari Traditional Market Romadhon, Zakiyatudin Anduko; Mulyanto, Arif; Mujahid, Ikhsan; Widodo, Oei Stefani Yuanita
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 10, No 2 (2023): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v10i2.325

Abstract

Fresh fish can experience spoilage due to the activity of enzymes and microorganisms contained in the body of the fish itself due to the oxidation process in body fat by air. The body of the fish contains water which is quite high, namely 60-80% and has a pH of 7.2 so that it can be a good medium for the growth of putrefactive bacteria. Preservation methods are carried out to reduce the presence of spoilage alternatif preservation can be done, among others, by salting, cooling, drying, and smoking. Excess fumigation contains phenol which can function as an anti-microbial so that microbes will die and not develop. The purpose of this study was to determine the relationship between long storage of smoked tuna (Euthynmus affinis) and the presence of Staphylococcus aureus bacteria. The sample in this study were 12 samples of smoked cob fish which were sold in the traditional markets of the ballpark and the sampling technique used was random sampling. This type of research was experimentally analyzed using the Kruskall Wallis test. The results of the study of 12 samples of tuna that contained Staphylococcus aureus bacteria concluded that there was a relationship between storage duration of smoked tuna (Euthynmus affinis) and the presence of Staphylococcus aureus bacteria.
Potensi Air Kelapa Muda Dan Air Kelapa Obat Terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Dengan Metode Dilusi Prabowo, Finda Rizky Putri; Mujahid, Ikhsan; Mulyanto, Arif
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 2 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i2.235

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus merupakan strain S. aureus yang telah resisten terhadap aktivitas antibiotik golongan β-laktam, termasuk golongan penicillinase-resistant penicillins (oxcacillin, methicillin, nafcillin, cloxacillin, dicloxacillin), cephalosporin dan carbapenem. Kelapa yang sering dimanfaatkan sebagai obat yaitu kelapa muda kulit hijau dan kelapa obat atau sering disebut dengan kelapa wulung yang ditandai dengan bagian mesokarp (sabut) berwarna merah muda. Kelapa wulung memiliki khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan air kelapa muda dan air kelapa obat dalam mempengaruhi pertumbuhan bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitian ini dilakukan secara true eksperimental dengan rancangan pre test post test control group design. Terdiri dari 6 kelompok dengan 2 kelompok sebagai kontrol positif dan kontrol negatif serta 4 kelompok diberi perlakuan air kelapa muda kulit hijau, air kelapa muda kulit coklat, air kelapa obat kulit hijau, dan air kelapa obat kulit coklat. Jumlah bakteri sebelum dan sesudah perlakuan dihitung secara langsung menggunakan haemocytometer dan tidak langsung ditumbuhkan pada medium MHA. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2020. Data dianalisis dengan uji repeated ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh air kelapa terhadap jumlah bakteri MRSA dengan metode langsung, metode tidak langsung, dan perbandingan antara metode langsung dan tidak langsung. Air kelapa obat kulit coklat paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri MRSA dengan penurunan jumlah bakteri 8,2 x 105 ± 5,27 x 105 CFU/mL sebelum perlakuan menjadi 1,7 x 105 ± 9,01 x 104CFU/mL setelah perlakuan pada metode tidak langsung.
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide menggunakan Sampel Serum dan Plasma EDTA pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Badriyah, Nurul; Mulyanto, Arif; Wardani, Dita Pratiwi Kusuma; Sulistyowati, Retno
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 2 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i2.283

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri S. typhi dan S. paratyphi. Penyakit demam tifoid termasuk penyakit menular. Penularan disebabkan karena makanan atau minuman yang disajikan tidak bersih dan tingkat higenis individu sanitasi lingkungan. Pemeriksaan widal merupakan suatu pemeriksaan serologis untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri S. typhi yang berdasarkan reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi yang disebut aglutinin, dengan mengukur aglutinasi titer antibodi terhadap antigen O dan H dalam sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai titer pada pemeriksaan widal yaitu metode slide sampel serum dan plasma EDTA dengan rancangan cros sectional sampel yang digunakan sebanyak 26. Pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji univariat dan uji pearson chi square. Hasil penelitian ini didapatkan hasil pada serum terbanyak yaitu pada titer 1/320 (61,5%) sedangkan pada plasma EDTA terbanyak yaitu pada titer 1/80 (46,2%) yang menunjukan nilai p velue 0,0247 (p >0,05), maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pemeriksaan widal menggunakan sampel serum dan plasma EDTA antigen O dan H.