Claim Missing Document
Check
Articles

CITRA PENARI TOPENG BANJET GRUP SINAR PUSAKA WARNA KARAWANG Soni Sadono; Paramitha Pebrianti2; Teddy Ageng Maulana
PANGGUNG Vol 32, No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.05 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v32i1.1986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra,  gambaran, dan kesan penari dalam kelompok seni Topeng Banjet. Penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada kelompok seni Sinar Pusaka Warna Kabupaten Karawang pimpinan Bah Pendul yang merupakan kelompok Topeng Banjet tertua di Karawang. Melalui pemaparan data secara deskriptif  dan analitik, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan memberikan gambaran masyarakat di Kabupaten Karawang, maka dapat diketahui bahwa kesan-kesan erotis yang disuguhkan oleh penari pada pertunjukan Topeng Banjet dipengaruhi oleh latar belakang pola hidup masyarakat Karawang. Sampai lahirkah sebuah istilah Goyang Karawang yang menjadi sebutan untuk perantau dari Karawang sebagai identitas orang dari Karawang. Minatnya masyarakat terhadap tarian tersebut kemudian melahirkan penari dan kelompok-kelompok seni di Karawang. Kata kunci : Penari Topeng Banjet, Bah Pendul, Goyang Karawang
BENTUK DAN MAKNA SIMBOL PADA ELEMEN EKSTERIOR GAPURA DI JALAN KOTA BANDUNG Teddy Ageng Maulana; Kuntum Indah Purnama Sari
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2020): ANALISIS MAKNA KARYA VISUAL DALAM SENI PUBLIK
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v8i2.1520

Abstract

There are gateways at some streets in Bandung. White gateways with classic-style design were the marker of Bandung City in the past. Each gateway has different model. Street-style model was built on Jalan Sudirman, pedestrian model was on Jalan LL.RE. Martadinata and Ir.H Djuanda, Tugu or iland model on Wastukencana, Katamso, Cihampelas and Astanaanyar. Their exteriors are also varied in terms of shapes and symbolic meanings. This research uses descriptive qualitative method with semiotic theory approach referring to Charles Sanders Pierce's theory. The results of the analysis show that there share similarities, such as white visual aspect, classic design and a tiger icon on the gateway of pedestrian model showing the palace complex and also lights that are the heritage icons of Bandung. However, the gateway of street-style model is different in which it has no tiger symbol, but still has the look of Bandung heritage with lights attached to its wall.Keywords: Heritage, Gateway, Monumental Exterior____________________________________________________________________ Kota Bandung memiliki Gapura di sejumlah titik Jalan Kota Bandung, Gapura berwarna putih yang didesain klasik penanda Kota Bandung pada zaman dahulu. Setiap gapura di Kota Bandung memiliki bentuk yang berbeda-beda. Model street style dibangun di Jalan Sudirman, model pedestrian ada di Jalan LL.RE. Martadinata dan Ir.H Djuanda, model Tugu atau iland di Wastukencana, Katamso, Cihampelas dan Astanaanyar Bentuk dan makna simbol berbeda pada setiap eksterior gapura di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori semiotika yang meujuk pada teori Charles Sanders Pierce . Hasil analisis terdapat kesamaan yang menunjukan bahwa aspek visual yang berwarna putih, dengan desain klasik dan ikon harimau pada gapura model pedestrian yang menunjukan kawasan komplek kraton dan juga lampu yang menjadi ikon heritage Kota Bandung. Namun ada perbedaan di gapura model street style tidak adanya lambang harimau, namun tetap terlihat heritage dengan lampu yang menempel pada dinding.Kata Kunci: Heritage, Gapura, Monumental Eksterior
Analisis Dalam Film “Kukira Kau Rumah” Sebagai Media Pengenalan Mental Illness Rizqillah, Aprillayalia Aghnia; Endriawan, Didit; Maulana, Teddy Ageng
KalaTanda Vol 4 No 1 (2022): Kalatanda
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/kalatanda.v4i1.6538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simbol-simbol yang berhubungan dengan mental illness dalam film Kukira Kau Rumah yang disutradarai oleh Umay Shahab sebagai media pengenalan mental illness terutama pada unsur sinematografi, sebuah film tidak hanya dari segi keindahan namun dari pemilihan teknik sinematografi mempunyai maksud dan tujuan masing - masing agar film mudah dipahami oleh penonton. Metode Penelitian yang digunakan adalah teori televisi, melalui teori Semiotika John Fiske menggunakan tiga level yang meliputi level realitas, level representasi dan level ideologi untuk mengkaji film dalam adegan yang memiliki simbol - simbol dan makna visual yang berhubungan dengan mental illness. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini berupa pendekatan teori Semiotika John Fiske untuk mengetahui karakteristik dari mental illness bipolar disorder dari tiga pembentukan level, yaitu realitas yang berhubungan dengan aspek sosial peristiwa penampilan dan ekspresi, representasi yang berhubungan dengan teknik penggunaan kamera, suara, komposisi, dan editing, lalu terdapat level ideologi yang berhubungan dengan makna kesatuan penerimaan sosial seperti individualis dan patriarki.
CITRA PENARI TOPENG BANJET GRUP SINAR PUSAKA WARNA KARAWANG Soni Sadono; Paramitha Pebrianti2; Teddy Ageng Maulana
PANGGUNG Vol 32 No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v32i1.1986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra,  gambaran, dan kesan penari dalam kelompok seni Topeng Banjet. Penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada kelompok seni Sinar Pusaka Warna Kabupaten Karawang pimpinan Bah Pendul yang merupakan kelompok Topeng Banjet tertua di Karawang. Melalui pemaparan data secara deskriptif  dan analitik, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan memberikan gambaran masyarakat di Kabupaten Karawang, maka dapat diketahui bahwa kesan-kesan erotis yang disuguhkan oleh penari pada pertunjukan Topeng Banjet dipengaruhi oleh latar belakang pola hidup masyarakat Karawang. Sampai lahirkah sebuah istilah Goyang Karawang yang menjadi sebutan untuk perantau dari Karawang sebagai identitas orang dari Karawang. Minatnya masyarakat terhadap tarian tersebut kemudian melahirkan penari dan kelompok-kelompok seni di Karawang. Kata kunci : Penari Topeng Banjet, Bah Pendul, Goyang Karawang
Elemen Tradisional dalam Desain Interior: Pengaruh Tata Letak dan Fungsi dalam Rumah Adat Miduana Maulana, Teddy Ageng
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 4 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i4.1874

Abstract

Traditional interior design often reflects the integration of cultural elements and practical functions in a residential context. This study aims to explore the influence of traditional elements on the layout and function of space in the traditional house of Kampung Miduana, Cianjur. Using a qualitative approach with a case study method, this study analyzes the door orientation, the function of the gowah and parukuyan, and the design of the stilt house. The findings show that the south door orientation combines symbolism and practical functions, the gowah and parukuyan have deep cultural values, and the design of the stilt house reflects the harmony between aesthetics and functional needs. The implication of this study is the importance of considering traditional elements in contemporary interior design to maintain and express local cultural identity.
PERANCANGAN ULANG INTERIOR KANTOR BAPPEDA KOTA SUKABUMI DENGAN PENDEKATAN AKTIVITAS Azzahra, Nadine Putri; Sarihati, Titihan; Maulana, Teddy Ageng
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penyusunan rencana pembangunan di tingkat kota dilakukan oleh BadanPerencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Unsur pembangunan mencakup sosial,ekonomi dan politik, hingga adanya penyesuaian dengan konservasi lingkungan untukmendorong pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan didukungdengan ditetapkannya Sustainable Development Goals (SDGs) oleh PBB untuk mencapaipembangunan yang berkelanjutan di tingkat global. Pemerintah Indonesia menjadikanSDGs sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional, dengan dikeluarkannyaPeraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017. Hingga saat ini, pemerintah daerahtelah melaksanakan SDGs secara mandiri berdasarkan kapasitasnya. Salah satunya adalahPemerintah Kota Sukabumi. Namun berdasarkan Scorecard pencapaian indikator padaKesiapan SDGs Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, Kota Sukabumi menghadapibeberapa tantangan untuk mencapai SDGs tahun 2030. Penguatan fondasi kelembagaanyang tepat fungsi dan kolaboratif serta peningkatan kualitas ASN berkontribusi besarsebagai pendorong pencapaian indikator SDGs lainnya. Dalam hal ini, produktivitaspegawai pemerintah dan tata ruang kantor yang baik perlu ditingkatkan. Berdasarkanobservasi lapangan, ditemukan beberapa permasalahan dalam lingkup interior yangmenghambat kenyamanan dan aktivitas para pegawai. Maka dari itu, diperlukannyaperancangan ulang pada interior Kantor Bappeda Kota Sukabumi dengan menggunakanpendekatan aktivitas.Kata Kunci: SDGs, produktivitas, Bappeda Sukabumi, aktivitas
ISU GENOSIDA MELALUI EKSPLORASI KREATIF FOTOGARI KAMERA ANALOG DENGAN KARYA INSTALASI Prasetyo, Dewo Ananda; Trihanondo, Donny; Maulana, Teddy Ageng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Genosida adalah tindakan pembantaian yang dilakukan secara sistematis terhadap suatu kelompok etnis atau suku dengan tujuan untuk memusnahkan seluruh kelompok tersebut. Genosida merupakan salah satu dari empat pelanggaran HAM berat yang dapat diadili oleh Mahkamah Pidana Internasional. Tujuan (1) menciptakan karya yang jujur dan tak terelakkan tentang realitas genosida, (2) Meningkatkan kesadaran audiensi tentang isu genosida melalui bentuk seni fotografi dan instalasi. Teori seni instalasi dan fotografi digunakan untuk memahami bagaimana kamera analog dapat digunakan untuk membuat karya instalasi yang relevan. Kata kunci: genosida, instalasi, fotografi, kamera analog.
REPRESENTASI FEMINISME PADA KARAKTER PEREMPUAN DALAM FILM THE BIG 4 Nusantari, Alya; Ersyad, Firdaus Azwar; Maulana, Teddy Ageng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi feminisme dalam film The Big 4 melalui pendekatan semiotika John Fiske. The Big 4 adalah film aksi komedi yang mengisahkan empat saudara mantan pembunuh bayaran yang kembali beraksi bersama Dina untuk mengungkap pembunuh ayah mereka. Beberapa adegan dalam film ini menampilkan representasi feminisme, dan tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana feminisme diwujudkan dalam narasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan data dianalisis berdasarkan teori semiotika John Fiske, serta disertai tangkapan gambar untuk memperkuat analisis yang dilakukan. Kata Kunci: film The Big 4, feminisme, semiotika John Fiske
REPRESENTASI INFERIORITY COMPLEX DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS INTERAKTIF CAHAYA Raisa, Ragilia; Yuningsih, Cucu Retno; Maulana, Teddy Ageng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi anak bungsu dalam keluarga bisa menimbulkan perasaan inferior, pendapat anak bungsu sering diremehkan karena usianya yang paling muda. Kakak menjadi role model dengan pencapaian karir dan kehidupan yang sukses sering kali membuat anak bungsu merasa tidak berharga saat di fase pencarian jati diri. Ditambah pengaruh sosial media dan budaya pamernya, banyak individu yang meragukan kemampuan diri mereka sendiri, sehingga muncul rasa malu dan takut untuk bertindak. Kondisi ini disebut Inferiority Complex, yang timbul karena rasa ketidakcukupan baik fisik maupun psikologis, aktual atau imajiner. Menggunakan seni interaktif karya yang dibuat memadukan medium elektronika teknologi LED dan sensor sentuh dan seni Lukis. Representasi karya ini mengambil konsep dari istilah "Midas touch" atau dalam Bahasa Indonesia <tangan dingin= menggambarkan kemampuan seseorang untuk membuat apa pun yang mereka kerjakan menjadi sukses, seperti sentuhan ajaib yang mengubah segala sesuatu menjadi emas. Karya "You Are Gold Enough" dirancang untuk mengingatkan audiens bahwa mereka berharga dan memiliki keunikan, membantu mengatasi perasaan inferior, dan membangun self-esteem yang lebih tinggi, serta mendorong individu untuk lebih percaya diri dalam pertanyaan tentang nilai diri mereka. Kata kunci: Inferiority Complex, Midas Touch, Self Esteem, Seni interaktif.
REPRESENTASI PAHAM FEMINAZI MELALUI SENI LUKIS MIX MEDIA Rismawati, Nindya Alviona; Wiguna, Iqbal Prabawa; Maulana, Teddy Ageng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ideologi feminisme muncul sebagai sebuah konsep perubahan sosial politik yang didasarkan pada analisis krisis terhadap hak istimewa yang didapatkan laki-laki dan subordinasi perempuan dalam masyarakat tertentu sebagai suatu pembelaan kesetaraan sosial bagi laki-laki dan perempuan. Banyak masyarakat yang beranggapan feminisme merupakan pertentangan terhadap kaum laki-laki dan banyak yang menolak paham tersebut. Namun, pada kenyataannya feminazi ini justru memunculkan sebuah paham baru yang sangat bertentangan dengan feminisme yaitu feminazi dimana feminazi ini menganggap bahwa mereka paling benar di antara kaum perempuan dan merendahkan laki-laki. Melalui paham feminazi dalam laporan ini penulis ingin membuat karya Lukis mix media bertujuan untuk merepresentasikan paham feminazi agar mudah dipahami masyarakat luas. Karya ini melihat bagaimana medium dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan karya berangkat dari gagasan lukisan. Kata kunci : lukis mix media, feminisme, feminazi