Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengendalian Trichodina sp. pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Menggunakan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Dewi Fitrya Nugraheny; Anandita Ekasanti; Emyliana Listiowati; Agung Cahyo Setyawan; Hamdan Syakuri
Sainteks Vol 17, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v17i2.9377

Abstract

Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang umum ditemukan menginfeksi ikan budidaya, termasuk ikan nila (Oreochromis niloticus). Ekstrak daun sirih mempunyai potensi untuk digunakan dalam pengendalian Trichodina sp. pada benih ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis ekstrak daun sirih (EDS) yang tidak menyebabkan mortalitas benih ikan nila, mengetahui pengaruh EDS terhadap prevalensi, intensitas, dan kelimpahan Trichodina sp., dan menentukan dosis optimal EDS untuk mengendalikan Trichodina sp. Hasil pengamatan menunjukkan dosis aman EDS untuk perendaman selama 2 jam adalah maksimal 200 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut maka EDS dengan dosis 0 mg/L (kontrol), 50 mg/L, 100 mg/L, dan 200 mg/L digunakan untuk penelitian utama. Metode experimental berdasarkan Rancangan Acak Lengkap digunakan dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis 100 mg/L dan 200 mg/L menurunkan prevalensi parasit hanya pada insang dan tidak pada permukaan tubuh. Selain itu, kedua dosis tersebut secara signifikan menurunkan intensitas dan kelimpahan Trichodina sp. di permukaan tubuh tetapi tidak dapat secara total membebaskan permukaan tubuh dari parasit tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, dosis optimal EDS untuk mengendalikan Trichodina sp. pada benih ikan nila belum dapat ditentukan dalam penelitian ini.
Potensi Pemanfaatan Daun Singkong (Manihot utillisima) Terfermentasi Sebagai Bahan Pakan Ikan Nila (Oreochromis sp) Emyliana Listiowati; Taufik Budhi Pramono
Berkala Perikanan Terubuk Vol 42, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.833 KB) | DOI: 10.31258/terubuk.42.2.%p

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this studied to determine the effect of feeding raw flour made from fermented cassava leaves (Manihot utilissima) on the growth and food convertion ratio and its substitution percentage of feed in providing the best growth of Tilapia fish (Oreochromis sp.). An experimental method used a completely randomized design applying 5 treatments in quadruplicates. The treatments were different percentages of fish meal and cassava leaf in feed rations i.e. P1: 100% and 0%, P2: 75% and 25%, P3: 50% and 50%, P4: 25% and 75%, P5: 0% and 100%. The main parameters were absolute growth, specific growth, daily growth, feed efficiency. Water qualit y parameters were temperature, pH, and dissolved oxygen. Fermented cassava leaf flour (Manihot utilissima) in different percentages affected absolute growth rate, specific growth rate. However, feed convertion rate (FCR) of Tilapia fish (Oreochromis sp.) were not affected. Fermented cassava leaf flour at 25% enabled to provide the best growth and food convertion rate (FCR). Water quality parameters were in optimal conditions for Tilapia fish (Oreochromis sp.) fry.Keywords : growth; feed efficiency; Tilapia fish
PENAPISAN BAKTERI SELULOLITIK PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN KERAPU CANTANG YANG DIBUDIDAYAKAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN PANGANDARAN, KABUPATEN PANGANDARAN Ningam Syukri; Kasprijo .; P.Hary Tjahja; Hamdan Syakuri; Emyliana Listiowati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v9i2.3000

Abstract

Ikan Kerapu Cantang merupakan hasil pesilangan dari ikan Kerapu Macan betina dan ikan Kerapu Kertang jantan. Ikan Kerapu Cantang merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri selulolitik serta aktivitas bakteri selulolitik pada saluran pencernaan ikan Kerapu Cantang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dengan pengambilan sampel secara purpose random sampling. Variabel utama yang diamati pada penelitian ini yaitu mengamati proporsi bakteri selulolitik dan aktivitas bakteri selulolitik pada saluran pencernaan ikan Kerapu Cantang. Untuk variabel pendukung pada penilitian ini yaitu kelimpahan bakteri, uji gram KOH, proporsi Bacillus Serta pewarnaan gram. Keberadaan bakteri Selulolitik pada saluran pencernaan ikan Kerapu Cantang pada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekeliling koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media spesifik ( CMC 1%). Hasil penelitian ini untuk proporsi keberadaan bakteri selulolitik pada bagian anterior 49,33% middle 38,66% dan posterior 28%. Aktivitas bakteri selulolitik dari penelitian ini menunjukan hasil dengan indeks hidrolisis pada bagian anterior sebesar 0,14 – 1,4, midddle 0,1 – 3,3 dan posterior 0,2 – 1,6.
Isolasi dan Identifikasi Molekuler Bakteri Proteolitik dari Saluran Pencernaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dibudidayakan di Kabupaten Banyumas Mohammad Nurhafid; Hamdan Syakuri; Oedjijono Oedjijono; Emyliana Listiowati; Anandita Ekasanti; Dewi Nugrayani; Hendro Pramono
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.64072

Abstract

Keberadaan bakteri proteolitik pada komoditas akuakultur penting untuk dipelajari, salah satunya terkait dengan praktek budidaya ikan skala kecil di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan melakukan identifikasi secara molekuler bakteri proteolitik yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan nila (Oreochromis niloticus). Sampel ikan nila diambil dari tiga unit kegiatan akuakultur yang menggunakan pakan berbeda di Kabupaten Banyumas yaitu dari Desa Pandak (dengan probiotik, pakan pellet), Desa Beji (tanpa probiotik, pakan tumbuhan) dan Desa Tambaksogra (dengan probiotik, kombinasi pakan pellet dan tumbuhan). Jumlah bakteri, proporsi bakteri proteolitik, dan indeks aktifitas proteolitik diamati dari usus bagian anterior, middle, dan posterior. Sampel isolat bakteri  proteolitik dikelompokkan berdasarkan hasil analisis restriksi 16S rDNA menggunakan software PhyElp. Bakteri dari setiap kelompok diidentifikasi berdasarkan sekuen gen 16S rDNA dengan menggunakan analisis BLAST dan analisis filogenetik. Jumlah bakteri di saluran pencernaan ikan nila dari tiga tempat relatif sama dan cenderung meningkat ke arah posterior. Hasil penelitian menunjukkan ikan nila dari Desa Pandak memiliki proporsi bakteri proteolitik yang lebih tinggi dibandingkan sampel ikan dari Desa Beji dan Tambaksogra. Nilai aktivitas bakteri proteolitik saluran pencernaan ikan nila dari Desa Pandak relatif lebih tinggi dibandingkan dari dua desa lainnya. Bakteri proteolitik dari saluran pencernaan ikan nila dapat dikelompokkan menjadi 15 kelompok berdasarkan polimorfisme hasil digesti fragment gen 16S rDNA. Sampel dari 15 kelompok tersebut memiliki sekuen 16S rDNA yang mirip dengan Pseudomonas aeruginosa (4 isolat), Plesiomonas shigelloides, Escherichia coli, Aeromonas veronii, Klebsiella variicola, Enterobacter ludwigii, Enterobacter hormaechei (2 isolat), Enterobacter cloacae, Bacillus subtilis, Bacillus amyloliquefaciens dan Bacillus sp.
PENGARUH RASIO PENGENCERAN BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMA IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) YANG DISIMPAN DALAM EKSTENDER SARI KURMA, SUSU DAN KUNING TELUR Dewi Wisudyanti; Laela Fitri; Marhaendro Santoso; Anandita Ekasanti; Emyliana Listiowati; Dewi Nugrayani
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 5 No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v5i1.3762

Abstract

The purpose of this research was to determine the quality of spermatozoa of Nilem Fish (Osteochillus hasselti) after storage in extender palm juice, milk and egg yolk with different dilution ratios. The treatment given was in the form of different dilution ratios between sperm and extender palm juice, milk and egg yolk, namely P1: dilution ratio 1:10, P2: dilution ratio 1:15 and P3: dilution ratio 1:20. The data obtained were analyzed by means of variance (ANOVA). Data that showed a significant effect were continued with further Duncan testing. The results showed that the treatment had a significant effect on motility and viability, but did not have a significant effect on fertility and hatchability.
Performa Sperma Ikan Nilem (Osteochillus vittatus) Pasca Penyimpanan Terhadap Persentase Fertilitas dan Daya Tetas Telur Dewi Wisudyanti; Emyliana Listiowati; Anandita Ekasanti; Dewi Nugrayani
Jurnal Airaha Vol 10 No 02: December 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.387 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i02.268

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of adding honey with different concentrations in the extender on the percentage of fertility and hatchability of nilem fish (Osteochillus vittatus) eggs fertilized by stored sperm. This study used a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern of 2 x 4 with 4 replications. The type of extender (Factor A) consisted of egg yolk milk and coconut water, while the concentration of honey (Factor B) used was 0%, 3%, 6%, and 9%. Observations on the percentage of fertility and egg hatchability were carried out to determine the sperm performance of nilem fish. Data analysis was carried out statistically using statistical analysis of variance (ANOVA) and further tested using multiple distance tests (Duncan). Data analysis showed that there was an interaction between the two factors that gave a significant effect on the percentage of fertility and egg hatchability. The combination of milk and egg yolk extender with 6% honey concentration gave the highest yield of 61.75% for fertility and 23.08% for temporary hatchability, for the lowest percentage of fertility was 4% for coconut water without honey and the lowest percentage was for hatchability egg yolk milk extender without honey was 7.51%.
Studi Komunitas Bakteri Hidrolitik Saluran Pencernaan Ikan Nilem (Osteochilus vittatus) yang Dibudidayakan Di Kabupaten Banyumas Emyliana listiowati; Anandita Ekasanti; Dewi Nugrayani; Hamdan Syakuri; Dewi Wisudyanti; Muhammad Nurhafid; Yohanes Evander
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v7i2.142

Abstract

Hydrolytic bacteria are bacteria that play an important role in helping the digestive process of fish. This study aims to determine the hydrolytic activity of bacteria in the digestive tract of Nilem fish seen from amylolytic, proteolytic, lipolytic and cellulitic indices. The method used is exploratory and data analysis using parametric and non-parametric to explain the research data. Exploration carried out in this study included the total number of bacteria, proportion of hydrolytic bacteria, activity index of hydrolytic bacteria and molecular identification of bacteria with the best activity index. Fish were taken at random from fish farming ponds in Beji and Singasari with three fish each. The number of bacteria found an increasing pattern to the posterior intestine of fish from Beji and a pattern that varied between parts of the intestine of fish from Singasari. Hydrolytic bacteria were isolated from each part of the intestine from both locations which showed a decreasing pattern in each type of hydrolytic and intestinal tracts of fish from Singasari and varied patterns in the intestines of fish from Beji. The hydrolytic activity index showed a stable average value in each part of the intestine and the sampling location. Based on the best activity index, seven isolates were identified from three different genera, namely 1) Bacillus subtilis, 2) Enterobacter mori, Enterobacter cloacae, and 3) Aeromonas hydrophila (3), Aeromonas veronii. The bacteria obtained are classified as non-pathogenic bacteria that have potential in the field of aquaculture and normal pathogenic bacteria in the fish intestine
Manajemen Kesehatan Larva Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) di BBRBLPP Gondol Muh. Sulaiman Dadiono; Maheno Sri Widodo; Emyliana Listiowati; Baruna Kusuma
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 13 No 2 (2022): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.844 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v13i2.1273

Abstract

Larval health management is a serious problem faced by hatcheries of cantang grouper (E. fuscoguttatus x E. lanceolatus) in order to avoid large financial losses due to larval death. Health Management of cantang grouper larvae includes larval rearing, larval feed management, larval disease control and water quality management. Primary data collection methods are active participation, observation and direct interviews. Secondary data collection by means of literature study. Cantang grouper larvae were reared in the hatchery to control the temperature and condition of the larvae. The ponds were sterilized with 3-5 ppm chlorine in the morning and 3-5 ppm thiosulfate in the afternoon. Then rinsed so that no residual chlorine. Larvae were reared from day 1 to day 45. Larvae were fed from 2 days old with Nannochloropsis occulata. Rotifers were given when the larvae were 2-3 days old with a density of 5 individuals/ml. Artemia was given when the larvae were 18 days old until the age of 40 days. Pellets are given when the larvae are 8-10 days old with a pellet size of level 1. The pellet size continues to increase according to the larval mouth opening until harvest. The disease that attacks the larvae is Viral Nervous Necrosis. The characteristics of larvae infected with VNN are reduced appetite, weak movement, larvae float on the surface and lie on the bottom of the pond. The bacteria that often attack larvae is Vibrio alginolyticus. Vibrio alginolyticus can be treated using drugs from natural ingredients. The temperature in the larval pond is 28-30oC and the salinity is 34-35 ppt. This temperature and salinity are still quite good for grouper larvae to live.
PENAPISAN BAKTERI SELULOLITIK PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN KERAPU CANTANG YANG DIBUDIDAYAKAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN PANGANDARAN, KABUPATEN PANGANDARAN Ningam Syukri; Kasprijo .; P.Hary Tjahja; Hamdan Syakuri; Emyliana Listiowati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.946 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i2.3000

Abstract

Ikan Kerapu Cantang merupakan hasil pesilangan dari ikan Kerapu Macan betina dan ikan Kerapu Kertang jantan. Ikan Kerapu Cantang merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri selulolitik serta aktivitas bakteri selulolitik pada saluran pencernaan ikan Kerapu Cantang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dengan pengambilan sampel secara purpose random sampling. Variabel utama yang diamati pada penelitian ini yaitu mengamati proporsi bakteri selulolitik dan aktivitas bakteri selulolitik pada saluran pencernaan ikan Kerapu Cantang. Untuk variabel pendukung pada penilitian ini yaitu kelimpahan bakteri, uji gram KOH, proporsi Bacillus Serta pewarnaan gram. Keberadaan bakteri Selulolitik pada saluran pencernaan ikan Kerapu Cantang pada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekeliling koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media spesifik ( CMC 1%). Hasil penelitian ini untuk proporsi keberadaan bakteri selulolitik pada bagian anterior 49,33% middle 38,66% dan posterior 28%. Aktivitas bakteri selulolitik dari penelitian ini menunjukan hasil dengan indeks hidrolisis pada bagian anterior sebesar 0,14 – 1,4, midddle 0,1 – 3,3 dan posterior 0,2 – 1,6.
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Gurami (Osphronemus gouramy Lac.) dengan Penambahan Enzim Papain dalam Pakan Didi Sofiyandi; Anandita Ekasanti; Dewi Nugrayani; Dewi Wisudyanti; Emyliana Listiowati
MAIYAH Vol 1 No 1 (2022): Maiyah : Vol.1 No.1 Maret 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.63 KB) | DOI: 10.20884/1.maiyah.2022.1.1.6626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Gurame(Osphronemus gouramy Lac.) yang diberi pakan komersial dengan penambahan enzim papain.Penelitian dilaksanakan secara eksperimental berdasarkan RAL dengan 4 perlakuan dan 3ulangan. Perlakuan yang diteliti adalah penambahan dosis enzim papain yang berbeda yaitu 0%(kontrol), 1,5%, 2,0%, dan 2,5%. Variabel yang diteliti adalah nilai pertumbuhan mutlak dankelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang nyata terhadap keduavariabel yang diteliti. Penambahan enzim papain sebanyak 2,0% secara nyata menghasilkanpertumbuhan mutlak terbaik ikan Gurame yaitu sebesar 3,06±0,62 g. Nilai kelangsungan hidupperlakuan kontrol, 2,0% dan 2,5% tergolong baik dan berkisar 70,00-76,67%. Namun, nilaikelangsungan hidup pada perlakuan penambahan enzim papain 1,5% tergolong sedang yaitusebesar 33,33±15,28%. Enzim papain sebanyak 2,0% dapat ditambahkan ke dalam pakankomersial untuk meningkatkan pertumbuhan ikan Gurame.