Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS DAERAH PENANGKAPAN IKAN POTENSIAL DI PULAU ENGGANO, BENGKULU UTARA Ully Wulandari; Domu Simbolon; Ronny Irawan Wahju
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 23, No 4 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.524 KB) | DOI: 10.15578/jppi.23.4.2017.253-260

Abstract

Pulau Enggano adalah salah satu pulau terdepan yang ada di Provinsi Bengkulu yang belum tereksplorasi secara maksimal, sehingga perlu dilakukan kajian untuk menggali potensi perikanan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah penangkapan ikan (DPI) di perairan Pulau Enggano. Penelitian ini dilakukan dengan melihat tiga aspek yaitu produktivitas, jumlah spesies hasil tangkapan dan ukuran ikan yang dominan yang layak tertangkap. Penentuan DPI dilakukan dengan menggunakan metode skoring terhadap tiga kriteria tersebut pada enam daerah penangkapan ikan (DPI) nelayan lokal. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa produktivitas total penangkapan gillnet adalah 1198.075 kg, sementara rawai adalah 1331.28 kg. Produktivitas rata-rata gillnet adalah 171.15 kg/trip, sementara rawai 190,18 kg/trip. Persentase ikan yang tertangkap didominasi oleh ikan-ikan yang berukuran layak tangkap sebesar 75-100%. Daerah penangkapan ikan yang potensial berada di Teluk Kiowa, Tanjung Kahoabi, Pulau Satu dan Tanjung Labuho dan tidak potensial untuk penangkapan ikan adalah Teluk Labuho dan Pulau Dua.Enggano Island is one of the foremost islands in Bengkulu Province that has not been maximaly explored, and research needs to be done to explore the potential of fisheries. This research aims to determine the potential fishing ground in Enggano Island. This research was conducted by looking at three aspects: productivity, the number of species caught and size of the dominant fish caught. Determination of fishing ground was performed using the scoring method against the three criteria within the six fishing ground. The results show that the total productivity of gillnet was 1,198,075 kg, while the rawai was 1331.28 kg. The average productivity of gillnet is 171.15 kg/trip, while the rawai is 190.18 kg/trip. The percentage of fish caught was dominated by appropriate size of 75-100%. The potential fishing grounds was in the Kiowa Bay, Kahoabi Cape, Pulau Satu, and Labuho Cape and the less potential fishing ground was Labuho Gulf and Pulau Dua. 
SELEKSI UNIT PENANGKAPAN IKAN TEPAT GUNA DI PULAU ENGGANO, PROVINSI BENGKULU Ully Wulandari; Domu Simbolon; Ronny I Wahju
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 1 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.34 KB) | DOI: 10.29244/core.1.1.21-36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi dan menentukan unit penangkapan ikan yang tepat guna di Perairan Pulau Enggano Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan di Desa Kahyapu yang merupakan desa penghasil ikan terbesar di Pulau Enggano. Nelayan lokal menggunakan alat tangkap tradisional, namun hasil tangkapan yang diperoleh tetap maksimal. Hal tersebut mengindikasikan adanya potensi yang bisa digali lebih dalam untuk kesejahteraan masyarakat di pulau terluar dan terpencil di Provinsi Bengkulu. Pulau Enggano juga telah dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) oleh Pemerintah Bengkulu Utara. Hal inilah yang menjadi latar belakang  penelitian, supaya aktivitas ekonomi masyarakat dari kegiatan perikanan tangkap dan upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah Bengkulu Utara dapat berjalan tanpa tumpang tindih. Penelitian dilakukan dengan melakukan Multiple Criteria Analysis (MCA) terhadap aspek biologi, teknologi, sosial dan ekonomi dari dua jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Desa Kahyapu, yaitu gillnet dan rawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit penangkapan ikan tepat guna yang memiliki urutan prioritas utama adalah rawai yang unggul dalam ke-empat aspek pengamatan. Rawai secara finansial dan benefit memberikan nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan gillnet. Hasil analisis MCA untuk standarisasi B/C ratio dari alat tangkap rawai adalah 0,49 sedangkan gillnet adalah 0,34. Nilai R/C ratio alat tangkap rawai yang telah distandarisasi menggunakan analisis MCA adalah 0,51 sedangkan gillnet adalah 0,33.Kata kunci:gillnet, multi kriteria analisis, pulau enggano, rawai, seleksi unit penangkapan ikan
The The Socialization of Yam Noodles Making Without Food Preservatives At The Health Pioneer In Nganjuk District Sutrisno Adi Prayitno; Maria Agustini; Ully Wulandari
Kontribusia : Research Dissemination for Community Development Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : OJS Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.367 KB) | DOI: 10.30587/kontribusia.v3i1.1059

Abstract

The training and community service activities about the Unborax healthy food were carried out at Nganjuk District Training Center, which was attended by the pioneer of health. The objective of the program is to introduce the health pioneers of Nganjuk district about the importance of healthy food and dangers from the use of food additives such as borax and formaldehydewhich is often circulated freely, to motivate people be able to make their own food without using harmful food additives. The making of Unborax noodles introduced to the community with yam fortification is also used to motivate people to love the local food that is functional value. The method used is a social mentality approach and provides guidance and direct participatory practice of direct participative to the target of the health pioneer in Nganjuk that can be delivered to the community in each village. This training and counseling program is conducted by providing education that provides knowledge about local food, recommended food additives and prohibited by the government. Then continue to practice making wet noodles fortification from yam. Hopefully the community is more conscious with healthy food and local resources. In addition, it can also be processed in the form of other products ready to consume. The achievement gained after the training in making wet noodle without borax is all participants are able to understand the importance of healthy food without any preservatives prohibited. In addition, this training is able to awaken the community initiative to serve healthy food it self and sell it so that it can increase the income in the family. Key words: yam, wet noodles, fortification, healthy food, borax and formalin.
Sosialisasi Keselamatan Kerja pada Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Karawang Robet Perangin-angin; Dendi Haris; Beta Indi Sulistyowati; Dian Sutono; Ully Wulandari; Untung Prasetyono; Kadi Istrianto; Suharyanto Suharyanto; Sudirman Adibrata
Indonesia Berdaya Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023479

Abstract

The need for fisheries resources as a source of animal protein encourages the development of capture fisheries businesses. Not infrequently a fishing business in the field of shipping due to lack of care and work cause human souls to become victims. The spirit of the fishermen to go to sea is the main indicator in increasing capture fisheries production in Karawang Regency. However, it is very unfortunate that this was not followed by the awareness of the fishermen about the dangers of working at sea without using personal safety equipment. Therefore, the Karawang Polytechnic of Maritime Affairs and Fisheries Study Program provides training to fishermen on the importance of safety in shipping. As a form of realization of the contents of the Tridarma of Higher Education and the social responsibility and professionalism of a Higher Education in community empowerment towards equitable development. Socialization of Occupational Safety on Fishing Vessels in Karawang Regency is carried out by lecture, question and answer, and demonstration methods. The training materials provided include positioning exercises and anchoring maps with sea charts in Karawang waters, training in the use of map anchoring equipment sets for shipping, training in the use of red hand flares for safety in emergency conditions, training in the use of parachutes signals for safety in emergency conditions, training in the use smoke signal for safety in emergencies, training in the use of lifebuoys for safety in shipping, and training in the use of life jackets. This community service activity was attended by 15 fishermen who live in Karawang Regency.Abstrak: Kebutuhan akan sumberdaya perikanan sebagai salah satu sumber protein hewani mendorong pengembangan usaha perikanan tangkap. Tidak jarang suatu usaha perikanan dibidang perkapalan karena kurang teliti dalam perawatan dan pekerjaannya mengakibatkan jiwa manusia menjadi korban. Semangat melaut para nelayan adalah indikator utama dalam peningkatan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Karawang. Namun sangat disayangkan hal ini tidak diikuti dengan adanya kesadaran para nelayan akan bahaya bekerja di laut tanpa menggunakan alat keselamatan diri. Oleh karena itu Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang memberikan pelatihan kepada para nelayan akan pentingnya keselamatan dalam pelayaran. Sebagai salah satu bentuk realisasi dari isi Tridarma Perguruan Tinggi dan tanggung jawab sosial serta profesionalisme suatu Perguruan Tinggi dalam pemberdayaan masyarakat menuju pemerataan pembangunan. Sosialisasi Keselamatan Kerja Pada Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Karawang dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Materi pelatihan yang diberikan antara lain latihan penentuan posisi dan menjangka peta dengan peta laut di perairan karawang, latihan penggunaan set peralatan menjangka peta untuk pelayaran, latihan penggunaan red handflare untuk keselamatan pada kondisi darurat, latihan penggunaan parachute signal untuk keselamatan pada kondisi darurat, latihan penggunaan smoke signal untuk keselamatan pada kondisi darurat, latihan penggunaan lifebouy untuk keselamatan dalam pelayaran, dan latihan penggunaan life jacket. Kegiatan pengabdian masyarakat ini di ikuti oleh 15 orang nelayan yang tinggal di Kabupaten Karawang.
Eksperimen Pembuatan Ice Gel Skala Rumah Tangga Sebagai Media Pendingin Cool Box Untuk Ikan Hasil Tangkap atau Pasca Panen Ully Wulandari; Beta Indi Sulistyowati; Suharyanto; Kadi Istrianto; Dian Sutono HS
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.11.1.2023.46474

Abstract

The majority of fishermen in the coastal areas of Karawang are traditional fishermen with small boats. The condition of a small boat certainly does not allow for cool storage in the ship's hatch, so that bulk ice cubes are a way out for fishermen to maintain the quality of the fresh quality of the fish they catch so that the selling price does not fall. This research was conducted in the coastal area of Karawang from July-December 2022. The study was conducted by trials of making ice gel with the addition of alcohol and salt. The manufacture of ice gel is carried out on a household scale with ingredients that are easy to obtain and affordable. The results of making ice gel are tested for durability with the following results: Ice gel with added salt has a fast freezing time when compared to ice gel with additional alcohol, ice gel with added salt can maintain cold (freezing) temperatures better than ice gel with additional alcohol. The test results of fish samples stored using ice gel with the addition of salt have less ALT value than ice gel with the addition of alcohol, meaning that bacteria do not develop much in fish stored with salt ice gel so that the quality of fish freshness is maintained properly.
TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP BOUKE AMI PADA KM SINAR SAMUDERA TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN SELAT KARIMATA Heri Kuswoyo, Agus; Fatoni, Fatoni; Wulandari, Ully; Sitepu, Mestiria harbani
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 2 No 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v2i1.3506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap bouke ami serta hasil tangkapan yang dioperasikan di perairan selat karimata. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan Maret hingga bulan Mei 2023 di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta dengan mengikuti kapal yang beroperasi di perairan selat karimata dengan metode observasi langsung. Analisis data menggunakan deskriptif dan analisis komposisi hasil tangkapan. Hasil pengamatan pada pengoperasian alat tangkap bouke ami yaitu terdapat tahapan persiapan, setting dan hauling. Alat tangkap yang digunakan memiliki panjang 18 meter dan lebar atau diameter jaring 16 meter dengan mesh size yang berbeda. Pada kaki jaring memiliki mesh size 5 cm terbuat dari bahan PE, badan jaring dengan mesh size 2 cm dan kantong jaring 1,5 cm. Hasil tangkapan didominasi cumi-cumi (loligo sp) sebanyak 255 kg, semampar (Pharaoh cuttle fish) sebanyak 25 kg dan blakutak (Squid sepiela) sebanyak 12 kg dengan nilai komposisi jenis terbesar pada jenis Loligo sp Sebesar 80% kemudian Pharaoh cuttle fish Sebesar 8 % diikuti Squid Sepiela sebesar 4 % dengan by-catch sebesar 8%.
PEMETAAN HABITAT BENTIK BERBASIS PIXEL PERAIRAN DANGKAL DI PULAU SEBARU BESAR KEPULAUAN SERIBU MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2A: (Shallow Water Benthic Habitat Mapping based on Pixel in Sebaru Besar Island of the Kepulauan Seribu using Sentinel-2A Satellite Imagery) Ayub Sugara; Citra Arum Sari; Ari Anggoro; Esty Kurniawati; Ully Wulandari; Robin Saputra
Majalah Ilmiah Globe Vol. 24 No. 2 (2022): GLOBE VoL 24 No 2 TAHUN 2022
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Sebaru Besar merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang baik dan benar. Pendekatan berbasis piksel digunakan untuk memetakan habitat bentik di Pulau Sebaru Besar, Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran habitat bentik dan menghitung tingkat akurasi hasil klasifikasi habitat bentik dengan data citra Sentinel-2A di Pulau Sebaru Besar Kepulauan Seribu. Penelitian ini memanfaatkan data citra satelit Sentinel-2A untuk membandingkan citra setelah koreksi kolom air dan tanpa koreksi kolom air dengan metode klaisfikasi maximum likelihood (MLH). Penelitian ini menggunakan data in situ yang digunakan untuk validasi data. Survei pengambilan data lapang dilakukan pada tanggal 03-12 Mei 2018 dan 04-10 Desember 2018. Metode klasifikasi MLH menghasilkan peta habitat bentik dengan tujuh kelas tutupan. Berdasarkan hasil penelitian klasifikasi berbasis pixel dengan metode klasifikasi MLH yang terkoreksi kolom air memberikan hasil keakuratan menyeluruh (overall accuracy) yang lebih baik (63,33%) dari pada yang belum terkoreksi kolom air (56,67%). Pemetaan habitat bentik berbasis pixel di Pulau Sebaru Besar dengan koreksi kolom perairan dapat meningkatkan akurasi pemetaan sebesar 6,66%.
ANALISIS KOEFISIEN DIMENSI KAPAL PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LARANGAN, KABUPATEN TEGAL Suharyanto; Wulandari, Ully; Istrianto, Kadi
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 3 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.3.315-322

Abstract

Penelitian untuk membandingkan nilai koefisien pengali variabel V dalam menentukan nilai tonase kotor atau Gross Tonage (GT) menggunakan persamaan 3 sesuai ketentuan Permenhub nomor 8 tahun 2013 dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai Larangan, Tegal Jawa Tengah. Sampel yang diambil sebanyak N=42 buah kapal ikan jenis kapal purse seine berbagai ukuran antara 6-20 GT. Penelitian difokuskan untuk membandingkan koefisien pengali V yang sesuai persamaan 3 sebesar 0,25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien pengali V untuk kapal-kapal purse seine di Larangan sebesar 76 % (Koefiesien = 0,23-0,25), nilainya mendekati nilai koefisien standar 0,25. Terdiri dari 19 % = koefisien standar 0,25; 57 % di bawah nilai koefisien standar (0,23-0,24) < 0,25. Kata kunci: kapal ikan, koefisien dimensi, purse seine, tonase kotor
GROWTH RATE OF Nannochloropsis sp ACCORDING TO ADDITING CONCENTRATION OF ZINC (ZN) AND COOPER (CU) Sagala, Herlina Meria Uli; Pattirane, Chrisoetanto P; Sewiko, Roni; Wulandari, Ully; Sulistyowati, Beta Indi
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 5 No. 3 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Zinc and copper are micronutrients that are the factors that support microalgae growth rate besides macronutrients, CO2, temperature, salinity, and pH. Growth of Nannochlopsis sp was observed to determine the influence of the addition of Zn and Cu concentration. Microalgae cultivation was located outdoors on the semi-mass scale using 800 L medium on mesophilic condition in 3 treatments with the addition of 1 ppm, 3 ppm, and 5 ppm concentrations of Zn and Cu metals. Cells density was calculated using a hemocytometer, and the absorbed metal content was measured by AAS. The study aimed to test the growth response of Nannochloropsis sp cells to Zn and Cu metals. The growth rate of microalgae was observed for the addition of Zn and Cu concentration in the cultivation medium. The result showed the highest Nannochloropsis sp growth rate for Zn addition was 0.053/day and for Cu addition was 0.279/day. Between Zn and Cu addition, the highest growth rate was observed in the addition of 1 ppm Cu metal (Cu1) which was equal to 0.279/day. This shows that adding micronutrients are not automatically will increase the growth rate of microalgae as well.
The Effect Of Setting Time And Hauling Purse Seine On Catches At KM Bangkit Lautan Jaya5 Wulandari, Ully; Sutono, Dian; Prakoso, Danang Ali
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v5i1.314

Abstract

The purpose of the study was to determine the effect of the length of time setting and hauling purse seine on the caught fish. The object of study is KM. Rising Lautan Jaya 5. The study was conducted from 1 to 4 June 2022 at the PPS Nizam Zachman Ocean Fishing Port in Jakarta. This study adopted a simple linear regression analysis to determine the correlation between setting time and hauling purse seine to caught fish. The results of the analysis in this study showed a relationship between the length of time and hauling of the catch in purse seine capture operations. The results of the normal distributed data test were 0.079 and 0.200, and there was a linear relationship of 0.783 and 0.880 so that the regression test results of 0.004 and 0.001 were found. Thus the results of the regression test can be interpreted to mean that there is an influence between the length of time setting and hauling on the catch