Artikel Penelitian ini bertujuan mengkaji peran bumi sebagai sumber dan penyimpan air dalam perespektif sains dan Al-Qur’an dengan fokus pada telaah Surah Al-Mu’minun ayat 18 berdasarkan penafsiran Kementerian Agama Republik Indonesia. Ayat ini menunjukkan bahwa air diturunkan dari langit secara terukur dan disimpan dalam bumi sebagai bagian dari sistem kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah secara seimbang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur yang bersifat interdisipliner. Sumber data terdiri atas tafsir Al-Qur’an klasik dan kontemporer, literatur sains geologi dan hidrologi, serta jurnal ilmiah terkait krisis air dan konservasi lingkungan. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis dengan pendekatan integratif dan komparatif, yaitu menggabungkan pemaknaan ayat Al-Qur’an dengan temuan sains modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bumi memainkan peran aktif dalam sistem hidrologi, di mana air hujan tidak hanya turun, tetapi juga diserap dan disimpan melalui proses geologis seperti infiltrasi dan perkolasi. Bumi menjadi reservoir alami yang menopang keberlangsungan air tanah dan keseimbangan ekosistem. Penafsiran ayat Al-Qur’an dan data ilmiah saling menguatkan bahwa bumi bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga sistem penyimpan kehidupan. Simpulan dari penelitian ini menegaskan perlunya pendekatan tafsir ekologis yang integratif serta pentingnya kesadaran spiritual dan ilmiah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.