Learning Arabic in Indonesia presents its own challenges, particularly in the context of globalization, which demands that students not only master linguistic aspects but also possess a strong cultural identity and character. This article discusses the application of the Nusantara cultural approach and character education in Arabic language learning as a strategy to foster contextual language skills while shaping students' personalities. The Nusantara cultural approach is considered relevant because it connects Arabic language material with values, traditions, and local wisdom that are close to students' lives. Meanwhile, character education is an important foundation in developing religious attitudes, discipline, responsibility, and tolerance in the learning process. This community service uses a qualitative approach by examining learning practices, interviews with educators, and documentation of activities through educational seminars. The results of the activities indicate that the integration of Nusantara culture in Arabic language learning can increase students' motivation, contextual understanding, and connection to the material. Furthermore, the internalization of character values makes Arabic language learning not only focus on mastering language skills but also on developing a personality with noble morals. This article recommends the development of an Arabic language learning model that integrates technology, Nusantara culture, and educational character as an effort to create learning that is more meaningful, contextual, and relevant to the needs of students in the modern era.ABSTRAKPembelajaran bahasa Arab di Indonesia memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam konteks globalisasi yang menuntut peserta didik tidak hanya menguasai aspek linguistik, tetapi juga memiliki identitas budaya dan karakter yang kuat. Artikel ini membahas penerapan pendekatan budaya Nusantara dan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Arab sebagai strategi untuk menumbuhkan kompetensi berbahasa yang kontekstual sekaligus membentuk kepribadian peserta didik. Pendekatan budaya Nusantara dipandang relevan karena menghubungkan materi bahasa Arab dengan nilai-nilai, tradisi, serta kearifan lokal yang dekat dengan kehidupan siswa. Sementara itu, pendidikan karakter menjadi landasan penting dalam membangun sikap religius, disiplin, tanggung jawab, serta toleransi dalam proses belajar. Pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menelaah praktik pembelajaran, wawancara dengan pendidik, serta dokumentasi kegiatan melalui seminar pendidikan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa integrasi budaya Nusantara dalam pembelajaran bahasa Arab mampu meningkatkan motivasi, pemahaman kontekstual, dan keterhubungan siswa dengan materi. Selain itu, internalisasi nilai karakter menjadikan pembelajaran bahasa Arab tidak hanya berorientasi pada penguasaan keterampilan berbahasa, tetapi juga pengembangan kepribadian yang berakhlak mulia. Artikel ini merekomendasikan pengembangan model pembelajaran bahasa Arab yang mengintegrasikan teknologi, budaya Nusantara, dan pendidikan karakter sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern.