Claim Missing Document
Check
Articles

Internalisasi Nilai Peduli Lingkungan di Persekolahan: Studi Kasus Ecopesantren SPMAA Lamongan Jawa Timur Rihlah Nur Aulia; Sofyan Sauri; Faisal M. Jasin; Sari Narulita; Firdaus Wajdi; Dian Elvira Nanda Isnaini
Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 4 No 1 (2020): Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Laboratorium Prodi Pendidikan Agama Islam UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.706 KB) | DOI: 10.21009/004.01.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana internalisasi nilai ecopesantren dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Teori yang digunakan adalah teori internalisasi nilai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, dokumentasi, studi literatur dan wawancara dengan Pimpinan Pondok Pesantren, guru, serta para santri. Penelitian ini menyimpulkan: pertama,upaya internalisasi nilai ecopesantren dalam membentuk karakter peduli lingkungan, melalui; (1), Kebijakan pondok Pesantren. (2), kurikulum di sekolah. (3), kegiatan ekstrakulikuler.. Kedua, Proses internalisasi nilai ecopesantren dalam membentuk karakter peduli lingkungan di pondok pesantren SPMAA Lamongan Jawa Timur., melalui 3 tahapan, yaitu: pertama, tahap transformasi nilai. Kedua, tahap transaksi milai ketiga, tahap transinternalisasi
Pengelolaan Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi Dan Sosiologi Rohman Rohman; Neneng Komariah; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.385

Abstract

Management is synonymous with management. Management is defined as the art of managing human resources so that they are willing to do work voluntarily and together achieve the goals that have been set effectively and efficiently. Referring to the expert opinion on the notion of management, not all daily activities are called management, only activities that have the following characteristics are called management, namely: 1) used for group efforts, 2) the common goals to be achieved are clearly formulated, 3) In achieving the goal, there is a unification of thoughts, feelings, will, energy, materials, tools, and space, 4) Always evaluating, 5) The achievement of goals is carried out systematically, integrated, controlled, and consistently, 6) The division of labor is regulated and detailed clearly and unequivocally. Management elements consist of people, money, goods, machines, methods and market share. Executors of management are called managers or leaders. Leadership is the ability of a leader to influence, coordinate, and move others to achieve the educational goals that have been set. Management activities are often equated with the term management. Good and correct management is actually a necessity and obligation for all elements of society in order to achieve the goals that have been determined effectively and efficiently. In Islamic teachings, it is said that all humans are leaders in the sphere of life they are living and will be responsible for whatever they lead. Leadership is the ability of leaders to influence, coordinate, and mobilize other people who have to do with the implementation and development of education to achieve educational goals effectively and efficiently. Some things that usually underlie the leadership style of education, including aspects of religion, philosophy, psychology and sociology. Educational leaders who are based on a religious foundation will manage all that is within their authority to be directed to the religious concepts they believe in while upholding tolerance. Leaders who are based on philosophy will mobilize all their components to implement the philosophy they believe in. Leaders who believe that psychology is an important thing that must be considered in all important decisions under their authority. And leaders who are based on sociology, will be sensitive to the conditions and social situations they experience, so that all management activities are directed to resolve social issues that hinder them. This study uses a type of qualitative method by referring to library research, meaning that the research is limited to existing reading references and does not directly observe conditions in the field. Abstrak Pengelolaan identik dengan manajemen. Manajemen diartikan sebagai seni dalam mengatur sumber daya manusia agar mau melakukan pekerjaan dengan sukarela dan bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Merujuk kepada pendapat ahli tentang pengertian manajemen, maka tidak semua kegiatan keseharian disebut manajemen, hanya kegiatan yang mempunyai ciri – ciri berikut yang disebut manajemen, yakni: 1) digunakan terhadap usaha –usaha kelompok, 2) Tujuan bersama yang ingin dicapai dirumuskan dengan jelas, 3) Dalam mencapai tujuan terdapat penyatuan pikiran, perasaan, kemauan, tenaga, bahan, alat, dan ruangan, 4) Selalu melakukan evaluasi, 5) Pencapaian tujuan dilakukan secara sistematis, terpadu, terkontrol, dan konsisten, 6) Pembagian kerja diatur dan dirinci secara jelas dan tegas. Unsur manajemen terdiri dari manusia, uang, barang, mesin, metode dan pangsa pasar. Pelaksana manajemen disebut manajer atau pemimpin. Kepemimpinan merupakan kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain agar Bersama-sama mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan manajemen seringali disejajarkan dengan istilah pengelolaan. Pengelolaan yang baik dan benar sejatinya menjadi kebutuhan dan kewajiban bagi semua unsur masyarakat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Dalam ajaran Islam, dikatakan bahwa semua manusia adalah pemimpin dalam lingkup kehidupan yang sedang dijalaninya dan akan mempertanggungjawabkan apa- apa yang dipimpinnya. Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Beberapa hal yang biasanya melandasi corak kepemimpinan Pendidikan, diantaranya aspek agama, filsafat, psikologi dan sosiologi. Pemimpin Pendidikan yang berpijak pada landasan agama akan mengelola semua yang menjadi wewenangnya untuk diarahkan pada konsep keagamaan yang diyakininya dengan tetap menjunjung tinggi toleraansi. Pemimpin yang berlandaskan filsafat akan mengerahkan seluruh komponen yang dimilikinya untuk menerapkan faham filsafat yang diyakininya. Pemimpin yang meyakini bahwasanya psikologi menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan dalam semua keputusan penting yang menjadi wewenangnya. Dan Pemimpin yang berlandaskan sosiologi, akan peka dengan kondisi dan situasi sosial yang dialaminya, hingga semua kegiatan pengelolaan diarahkan untuk menyelesaikan isu-isu sosial yang menghambatnya. Penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif dengan merujuk kepada penelitian kepustakaan (library research), artinya Penelitian terbatas pada referensi bacaan yang ada dan tidak secara langsung mengamati kondisi di lapangan.
Cooperative and Conflict dalam Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi dan Sosiologi Nurhalali Deden As’ari; Tajudin Tajudin; Yanti Yulianti; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.383

Abstract

Cooperative and conflict in educational leadership is a unity that cannot be separated. new technological advances, intense competition, differences in culture and value systems, as well as various kinds of individual personalities, due to the large number of people who use their tongues freely without being based on moral, value and religious considerations, are the causes of the tendency for conflicts to occur which have the potential to give birth to conflicts and disputes and can This creates a bad situation in various environments, both family, school, and community. so that conflict management and leadership are authoritative, honest and trustworthy as a neutralizer or mediator between conflicting parties, as well as a means to unite various conflicting things to free human life from individual interests and from vices, so that later they can be led to the path of light. Conflict management in education is basically a set of ways to manage all conflicts faced by education managers which are carried out consistently and uniformly, intended to assess, control, fund, and utilize all existing conflicts to increase organizational value for the benefit of interested parties (stakeholders). ). This study tries to look at cooperation and conflict from four perspectives, namely theological, philosophical, psychological, and sociological perspectives. Theologically, Islam teaches the importance of tolerance, respecting the differences that humans have so as not to trigger conflict and lead to enmity and hostility. Conflict is very necessary in human life. However, don't get involved in a conflict that ends up becoming a prolonged conflict with no solution that will actually damage human relations and will harm humans themselves. Philosophically, professional conflict management practitioners must be able to understand the essence of conflict as a form of managing a balance between conflict and the benefits of conflict in the interest of optimizing the benefits of educational institutions. Psychologically conflict management in education focuses on learning about how to understand teaching and learning in an educational environment which is intended to influence educational activities so that the teaching and learning process can take place more effectively by paying attention to the psychological response and behavior of students. Sociologically, conflict management in education is defined as a social process between one or more people who try to get rid of the other party by destroying or making him helpless. Various conflicts and social unrest that occur can actually be managed wisely and wisely. ABSTRAK Kooperatif dan konflik dalam kepemimpinan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu, akibat banyaknya orang yang menggunakan lidahnya secara bebas tanpa didasari oleh pertimbangan moral, nilai dan agama, merupakan penyebab kecenderungan terjadinya konflik yang berpotensi melahirkan pertentangan dan perselisihan serta dapat menimbulkan situasi yang buruk dalam berbagai lingkungan baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. sehingga diperlukan manajemen konflik dan kepemimpinan yang berwibawa, jujur dan dapat dipercaya sebagai penetralisir atau penengah diantara pihak-pihak yang berkonflik,,sekaligus sebagai sarana untuk menyatukan berbagai hal yang saling bertentangan untuk membebaskan kehidupan manusia dari kepentingan individual dan dari kejelekan-kejelekan, sehingga kemudian mereka dapat dibawa menuju ke jalan yang terang. Manajemen konflik dalam dunia pendidikan pada dasarnya merupakan seperangkat cara mengelola seluruh konflik yang dihadapi oleh pengelola pendidikan yang dilakukan secara konsisten dan seragam, dimaksudkan untuk menilai, mengendalikan, mendanai, dan memanfaatkan seluruh konflik yang ada untuk meningkatkan nilai organisasi untuk kepentingan pihak yang berkepentingan (stakeholder). Kajian ini mencoba untuk melihat kooperatif dan konflik dari empat perspektif, yaitu perspektif teologis, filosofis, psikologis, dan sosiologis. Secara teologis Islam mengajarkan pentingnya toleransi menghargai adanya perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia agar jangan sampai memicu konflik dan mengakibatkan perseteruan dan permusuhan. Konflik memang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Namun, jangan sampai terlarut dalam konflik yang akhirnya menjadi konflik berkepanjangan yang tidak ada solusinya yang justru akan merusak hubungan antar manusia dan akan merugikan manusia itu sendiri. Secara filosofis, praktisi manajemen konflik yang profesional mesti mampu memahami esensi konflik sebagai bentuk pengelolaan keseimbangan antara konflik dan manfaat konflik demi kepentingan optimalisasi keuntungan lembaga pendidikan. Secara psikologis manjemen konflik dalam pendidikan fokus mempelajari tentang cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan yang dimaksudkan untuk mem-pengaruhi kegiatan pendidikan sehingga proses pembelajaran dan belajar-mengajar dapat berlangsung lebih efektif dengan memperhatikan respon kejiwaan dan tingkah laku peserta didik. Secara sosioligis, manajemen konflik dalam pendidikan, diartikan sebagai suatu proses sosial antara satu orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Berbagai konflik dan kerusuhan sosial yang terjadi sebenarnya dapat dikelola secara arif dan bijaksana.
Management of Character Education Based on Panca Jiwa in Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Odik Sodikin; Ujang Cepi Barlian; Sofyan Sauri; Dadan Nurulhaq
International Journal of Nusantara Islam Vol 8, No 2 (2020): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v8i2.10776

Abstract

The purpose of this study was to examine how the management of character education based on the five souls at Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor. The method used in this research is descriptive method which aims to describe and describe the phenomena in the field, namely scientific phenomena. The results showed that the five souls as the foundation for character education in Islamic boarding schools contain five values, including the value of sincerity, simplicity, independence, ukhuwah Islamiyah, and the value of freedom. Where these five values must be practiced as much as possible so that the students become strong and tough Muslim personalities like buildings that have a solid foundation, and for those who can practice them well, it will be easy to meet the future as well as possible.
TINDAK TUTUR ILOKUSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PENCEGAHAN COVID-19: FILSAFAT BAHASA J.L. AUSTIN Galih Widi Astuti; Sofyan Sauri
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.803 KB)

Abstract

Bahasa berperan penting dalam proses komunikasi, salah satunya adalah dalam komunikasi iklan layanan masyarakat. Dalam masa pandemi Covid-19, iklan layanan masyarakat yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19 banyak digalakan berbagai pihak, termasuk oleh Kemdikbud. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi dan tujuan tindak tutur ilokusi dalam iklan layanan masyarakat pencegahan Covid-19. Teori yang digunakan adalah teori tindak tutur J.L. Austin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah iklan layanan masyarakat pencegahan Covid-19 yang ditayangkan oleh Kemdikbud melalui kanal youtube resmi dengan objek penelitiannya berupa tuturan ilokusi yang terdapat dalam iklan tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah pemilihan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan dari lima iklan layanan masyarakat pencegahan Covid-19 yang diteliti terdapat empat jenis tindak tutur ilokusi yang muncul, yaitu exercitives, commissives, behabitives, dan expositives. Terdapat tujuan dari setiap tindak tutur yang digunakan, antara lain exercitives untuk menasihati dan mengajak, commissives untuk berjanji atas tindakan yang akan dilakukan, behabitives untuk mengungkapkan terima kasih dan permintaan maaf, serta expositives untuk menjelaskan. Berdasarkan data, iklan layanan masyarakat pencegahan Covid-19 yang ditayangkan oleh Kemdikbud didominasi oleh tindak tutur ilokusi exercitives.
Makna Simbolik Upacara Khatam Quran Anak-Anak pada Perguruan Quran Awaliyah (PQA) di Nagari Balai Gurah Sumatera Barat Wirdanengsih Wirdanengsih; Sofyan Sauri; Dasim Budimansyah; Edi Suresman
Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.539 KB)

Abstract

Upacara Khatam Quran anak- anak di Balai Gurah  kecamatan IV Angkat Kabupaten Agam Sumatera Barat merupakan upacara inisiasi kepada anak-anak yang telah mampu membaca dengan baik dan benar dan dilakukan setahun sekali oleh lembaga pendidikan masyarakat non formal yaitu Perguruan Quran Awaliyah (PQA) sehingga anak-anak di nagari Balai gurah yang berumur 9 tahun keatas umumnya sudah pandai mengaji dengan baik dan benar, sedangkan di beberapa daerah di negeri ini angka melek membaca Alquran masih tinggi dan dinagari ini pelaksanaan Khatam Secara rutin diselenggarakan sejak tahun 1923.Maka tujuan penelitian untuk mendiskripsikan  dan menjelaskan makna upacara Khatam Quran ini.Penelitian ini  dianalisis dengan teori interpretative simbolik yang dikemukaakan oleh Clifford Gertz yang menyatakan makna kegiatan masyarakat berasal dari kebudayaan  yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri, akarnya pada penafsiran  masyarakat yang digambarkan  melalui sistem simbol  beserta jaringan simbol dari setiap kegiatan  dan praktek)  yang dilakukan masyarakat.
NON-NATIVE ARABIC LANGUAGE TEACHER: LOW TEACHER’S PROFESSIONAL COMPETENCE LOW QUALITY OUTCOMES? Anwar Sanusi; Sofyan Sauri; Yayan Nurbayan
Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban | Vol. 7 No. 1 June 2020
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.06 KB) | DOI: 10.15408/a.v7i1.12722

Abstract

This study aimed at investigating the problems of Arabic teachers’ professional competence in improving the quality of the graduates at MA Al-Musdariyah 2 Cimahi. Phenomenology, scientific approach, and a formal juridical approach were used as the method in this study. This study belonged to a case study. The result of this study showed that the main problems related to the teacher’s professional competence in teaching and learning Arabic were an unsuitable academic qualification, the lack of teachers’ welfare, teachers’ discipline and awareness, tutoring, and training. The implication of this study indicated that teachers’ professional competence to improve the quality of the graduates had been implemented. However, the implementation of teachers’ professional competence was considered less than optimal. It influenced the quality of the graduates. In other words, the objectives of teaching and learning activities were not achieved. Therefore, in this case, teachers as the most important factor in teaching and learning processes should improve their competences as a manifestation to improve the quality of the graduates.
The Inculcation of Loving Reading Quran Values at the Reading Quran Institution, Home, and Community Wirdanengsih Wirdanengsih; Dasim Budimansyah; Sofyan Sauri
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 22 No 1 (2017): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/td.v22i1.1207

Abstract

The purpose of this study was intended to describe the value of loving reading Al-Quran that was implemented by three education centers; Reading Quran Insitution Awaliyah, Family and Community Education for children between 9-12 years old in Nagari Balai Gurah. Also, this research was to discover how is the implementation of loving reading Al-Quran values and who are involved in it.  The result indicated that the implementation of the values of loving reading Al-Quran basically used surveillance approaches and guidance from the tutors, parents, and community in Reading Al-Quran. The socialization pattern that was used in implementing the value of love reading Al-Quran at Reading Quran Institution and family tended to use flexible patterns between authoritative and permissive patterns. Parties who involved in implementing the value of loving reading Al-Quran were the Awaliyah Institution, teacher and management, and family consisting of fathers, mothers, siblings, and grandparents. The uniqueness came from the roles of cultural social values in the community stating children who did not learn and love Al-Quran will be an embarrassment to the family. Moreover, the ceremony of Khatam Quran became the strong factor for children in implementing loving reading Al-Quran, due to this ceremony there was a process of social acknowledgement to the children who love reading Al-Quran.
Analisis Standar Penilaian Pada Pendidikan Menengah Atas: Studi Literatur Review Yayu Nurhayati Rahayu; Rosyadi Rosyadi; Ujang Cepi Barlian; Sofyan Sauri
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 1 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i1.151

Abstract

ABSTRAK Sistem penilaian pendidikan standar sebagai kriteria maksismal untuk menjadi parameter penilai pendidikan nasional ini. Untuk menilai keberhasilan system pendidikan, standar itu dilakukan evaluasi dengan melakukan Ujian Nasional. Peraturan nasional berdasarkan arahan dari menteri kebudayaan pendidikan terkait penghapusan Ujian Nasional banyak menimbulkan pra kontra khususnya di kalangan pendidik. Penelitian ini memandang Ujian Nasional sebagai standar penilaian sangat penting dalam mendeteksi sampai mana keberhasilan pembelajaran siswa saat ini agar pemerintah mengetahui dan dapat memberikan pembelajaran yang sesuai kemampuan siswa tersebut sehingga siswa, guru, dan intansi terkait dapat melakukan evaluasi pembelajaran.Tujuan penelitian untuk mengetahui konsep penilaian pada pendidikan menengah atas, standar penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan pada pendidikan menengah atas, dan mengetahui standar penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada pendidikan menengah atas. Metode yang dilakukan menggunakan metode kajian literatur dengan menggali informasi dari sumber tertulis berupa buku, jurnal, dan artikel. Hasil penelitian ini yaitu standar penilaian harus tetap diberlakukan karena dapat memberikan jawaban terkait pendekatan ilmiah dalam pembelajaran kurikulum 2013 dengan menetapkannya standar proses, memperbaiki penilaian dalam kurikulum terdahulu yang lebih memfokuskan di penilaian aspek pengetahuan dan mengarahkan pada penilaian yang komprehensif antara aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, berubahnya strategi pembelajaran dari yang berpusat kepada pendidik menjadi berpusat pada peserta didik menuntut perlu pengembangan teknik penilaian hasil belajar yaitu dengan penilaian otentik, dan perbaikan orientasi penilaian pada hasil belajar kepada proses belajar dan hasil belajar.
Kajian Ekokritik Sastra Pada Cerpen Harimau Belang Karya Guntur Alam Dalam Antologi Cerpen Pilihan Kompas 2014 di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon Wasniah Wasniah; Sofyan Sauri
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 1 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i1.167

Abstract

Kritik dapat diartikan sebuah bentuk ekspresi seseorang tentang penilaian sesuatu. Dalam sebuah karya sasta terdapat pesan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca. Keterkaitan alam dengan sebuah karya sastra memunculkan gagasan tentang permasalahan ekologi dalam sebuah sastra. Ekokritik sebuah konsep berhubungan dengan lingkungan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur kajian ekokritik pada cerpen Harimau Belang karya Guntur Alam dalam antologi Cerpen Pilihan Kompas 2014 di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon. Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: bagaimana hubungan ekologi sastra dengan karya sastra?, bagaimana hubungan cerpen Harimau Belang karya Guntur Alam dengan ekologi sastra? dan bagaimana hasil analisis cerpen Harimau Belang karya Guntur Alam?. Adapun metode penelitian yaitu, metode kualitatif. Metode yang digunakan berdasarkan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat kualitatif dan hasil peelitian lebih menekankan makna generalisasi. Pada teknik pengolahan data berupa reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam cerpen Harimau Belang karya Guntur Alam ditemukan: aspek kajian ekologi alam dan aspek kajian ekologi.