Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

KONSEP DIRI PADA PENDERITA KANKER SERVIKS Pae, Kristina; Purnama Sari, Ni Putu Wulan; Tjahjono, Desta Levyna Intan; Sukmawati, Ermalynda
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 14 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v14i2.280

Abstract

Kanker serviks merupakan kanker terbanyak ke empat yang terjadi pada wanita. Penyakit ini dan manajemen pengobatannya akan menyebabkan penderitanya mengalami perubahan baik secara fisik, mental, maupun sosial dimana rentetan masalah ini akan memengaruhi konsep diri individu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran konsep diri penderita kanker serviks. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 20 orang penderita kanker serviks yang ada di beberapa puskesmas di Surabaya. Instrumen penelitian dimodifikasi berdasarkan kuisioner Robson Self Concept (RSC). Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan dengan hasil 12 orang (60%) responden memiliki konsep diri positif yang meliputi citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran diri dan identitas diri.
HUBUNGAN SELF CARE MANAGEMENT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA Kristina Pae; Ira Ayu Maryuti; Made Indra Ayu Astarini
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v3i2.543

Abstract

Latar Belakang: Lansia mengalami hipertensi akibat penurunan fungsi tubuh karena proses penuaan. Penatalaksanaan self care management pada hipertensi sangat dibutuhkan untuk mengurangi komplikasi yang menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal, otak dan keruusakan lainnya. Tujuan: Untuk membuktikan adanya korelasi antara self care management dengan tekanan darah pada lansia Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, dimana sampelnya sebanyak 26 orang lansia. Tehnik purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini. Hasil yang diperoleh diiuji menggunakan program SPSS 23 dengan metode statistik Pearson dimana signifikansinya adalah α = <0,05. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur berupa Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan sfigmomanometer untuk menilai tekanan darah lansia. Penelitian ini dilakukan di Desa Curah Cottok, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Hasil: Data yang diperoleh saat melakukan uji korelasi Pearson dengan taraf kesalahan (α) = 0,05, adalah nilai self care management dengan tekanan darah sistolik r = - 0,792, p = 0,000 dan nilai self care management dengan tekanan darah diastolik r = - 0,495, p = 0,010. Ini berarti ada hubungan signifikan antara self care management dengan tekanan darah. Kesimpulan: Semakin besar nilai self care management maka semakin rendah tekanan darah pada lansia dan sebaliknya.
Edukasi Kesehatan tentang Hipertensi, Kolesterol, dan Gula Darah pada Masyarakat di Persekutuan Doa Dukuh Kupang Tengah XVI, Surabaya Sukmawati, Ermalynda; Abigael Grace Prasetiani; Pae, Kristina
PROGRESIF: Jurnal Pengabdian Komunitas Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36406/progresif.v5i1.21

Abstract

Health education plays a vital role in raising public awareness about non-communicable diseases such as hypertension, high cholesterol, and diabetes mellitus, which are interrelated and pose risks of severe complications like heart disease and stroke. This community service activity, conducted on November 28, 2024, at the Dukuh Kupang Tengah XVI Prayer Fellowship in Surabaya, aimed to enhance knowledge and prevention of non-communicable diseases. The methods included group health education sessions and health screenings, comprising blood pressure measurement, blood sugar testing, and cholesterol assessment. A total of 22 out of 35 invitees participated, and the results showed that 12 individuals had blood pressure >140/90 mmHg, 11 had cholesterol levels >200 mg/dL, and 6 had elevated random blood sugar levels. The activities involved attendance registration, pre-test questionnaires, health education sessions, post-test questionnaires, health screenings, and distribution of educational leaflets. The findings highlight the importance of maintaining a healthy diet and regular physical activity to prevent the impact of non-communicable diseases. This activity is expected to increase public awareness of the importance of health management and the prevention of further complications.
Edukasi Pengolahan dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Penyakit Hipertensi dan Asam Urat di Desa Curah Cottok, Situbondo Astarini, Made Indra Ayu; Maryuti, Ira Ayu; Pae, Kristina; Joewono, Andrew
BERDAYA: Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 2 (2025)
Publisher : LPMP Imperium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36407/berdaya.v7i2.1522

Abstract

Hypertension and gout are common among the elderly, negatively affecting their quality of life. Preventive measures are essential to avoid complications that may worsen with age. This community service activity aimed to educate the elderly on preventing hypertension and gout using family medicinal plants, such as roselle, butterfly pea flower, and bay leaves. The program took place on November 29–30, 2024, in Curah Cottok Village, Situbondo, using lectures, discussions, and hands-on practice in planting and processing herbal plants. Thirty-two participants, including elderly individuals and health volunteers, actively participated. The results showed an increased understanding among participants regarding the benefits of medicinal plants as a preventive measure for diseases. The program also encouraged the use of household land for growing herbal plants that are beneficial to health. This initiative is expected to enhance public awareness and foster self-reliance in maintaining health naturally and sustainably.
Perbedaan Tingkat Depresi Pada Lansia Yang Tinggal Di Panti Werdha Dan Yang Tinggal Di Rumah Bersama Keluarga Pae, Kristina
JURNAL NERS LENTERA Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v5i1.1567

Abstract

Pendahuluan: Depresi adalah masalah medis yang serius dengan melibatkan gejala-gejala yang berkaitan dengan mood, kognitif dan gejala fisik. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi meliputi faktor biologik, faktor fisik, faktor psikologik, dan juga faktor sosial. Faktor luar Kurangnya social support, dukungan keluarga, lingkungan, dan tersedianya komunitas untuk lansia juga menyebabkan depresi. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi lansia yang tinggal di Panti Werdha dengan lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga. Metode: Penelitian ini adalah penelitian comparative study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling.Sampel dalam penelitian adalah lansia yang tinggal di Panti Werdha sebanyak 16 orang dan lansia yang tinggal bersama keluarga di rumah sebanyak 27 orang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner The Geriatric Depression Scale (GDS) yang terdiri dari 30 item pertanyaan.Hasil:Uji statistik Mann Whitney didapatkan hasil pvalue = 0,00 dengan taraf signifikansi 0,05.Pembahasan:Depresi pada lansiadapat terjadi karena kurangnya support system, faktor usia, faktor tingkat pendidikan, status kesehatan dan kurangnya aktivitas dari lansia. Kesimpulan:Ada perbedaan tingkat depresi pada lansia yang tinggal di panti werdha dengan lansia yang tinggal bersama keluarga di rumah.
Pengaruh Latihan Terhadap Tingkat Penyelesaian Board Game (Puzzle) Pada Lansia di Griya Usia Lanjut Pae, Kristina; Minarti, Minarti; Marcello, Steven Aldo
JURNAL NERS LENTERA Vol. 9 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v9i1.4047

Abstract

Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian, dan rasionalisasi. Penurunan fungsi kognitif dapat terjadi pada lansia sebagai akibat dari proses penuaan. Meningkatkan fungsi kognitif dapat dilakukan dengan latihan board game (puzzle). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya pengaruh latihan terhadap tingkat penyelesaian puzzle pada lansia. Desain penelitian ini adalah pre-experiment design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Variabel independen penelitian ini adalah latihan puzzle sedangkan variabel dependen tingkat penyelesaian puzzle. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia di Griya Usia Lanjut St. Yosef. Sampel 30 orang lansia dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Alat ukur tingkat penyelesaian puzzle dengan menghitung jumlah potongan puzzle yang terpasang dibagi jumlah keseluruhan potongan puzzle selama 20 menit kegiatan pemasangan puzzle. Hasil tingkat penyelesaian puzzle pre-test menunjukkan nilai rata-rata skor responden adalah 30.83 ± 10.75, sedangkan post-test adalah 88.33 ± 15.72. Hasil uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test terhadap tingkat penyelesaian puzzle pre-post test yaitu p=0.000 (p< α 0.05) yang berarti bahwa ada pengaruh latihan terhadap tingkat penyelesaian puzzle pada lansia dikarenakan latihan puzzle akan mengasah otak lansia. Semakin sering seseorang menggunakan otaknya, akan semakin kuat koneksi antara apa yang dikerjakan dengan bagian otak yang bertugas.
Studi Fenomenologi: Budaya Manajemen Diet Bagi Lanjut Usia Dengan Diabetes Melitus Lilyana, Maria Theresia Arie; Pae, Kristina
JURNAL NERS LENTERA Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v10i2.4061

Abstract

DM patients must be obedient in carrying out treatment therapy management to avoid complications of acute and chronic DM disease such as: stroke, heart disease, nephropathy and retinopathy. Therapeutic management that must be carried out by DM patients includes medical nutrition therapy, physical activity, education, and pharmacological therapy. This study aims to explore the experience of the elderly in implementing the DM diet. Methods: This qualitative study explores the experiences of 4 respondents in running the DM diet. Results: The themes of this study include: sources of information on DM diet, DM diet that is understood, implementation of DM diet being followed. Discussion: sources of information on dieting are doctors and nutritionists, the DM diet is understood to reduce blood sugar levels so that the implementation of the diet is done by reducing the consumption of rice and fat in their daily menu. Conclusion: The main source of information in DM therapy management is from doctors and nutritionists with the aim of controlling blood sugar levels by reducing the intake of carbohydrates and sweet foods such as cakes. Suggestion: there is an educational model that is easy to understand and implement in the daily life of the elderly with DM.
Tindakan Kebersihan Diri dan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal di Panti Pae, Kristina; Wattimena, Inge; Susanti, Natalia Liana; Rozeline, Elisabeth Amanda
JURNAL NERS LENTERA Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v10i2.4537

Abstract

Lansia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh, penurunan pada kondisi fisik, dan mobilitas, yang berdampak kurang mampu dalam memenuhi kebersihan dirinya sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara tindakan kebersihan diri dan kualitas hidup lansia. Jenis penelitian ini korelasional dengan pendekatan desain cross sectional. Populasi adalah semua lansia yang mampu melakukan pemenuhan kebersihan diri secara mandiri di Panti Werda Surya Surabaya. Semua populasi diambil sebagai sampel sebanyak 50 orang. Variabel independen: tindakan kebersihan diri, variabel dependen: kualitas hidup. Instrumen tindakan kebersihan diri dan kualitas hidup menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel. Uji hipotesismenggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang melakukan kebersihan diri baik, mayoritas 69% memiliki kualitas hidup baik, sedangkan responden yang melakukan kebersihan diri buruk,mayoritas 43% memiliki kualitas hidup cukup. Ada hubungan yang signifikan (p = 0,005) antara tindakan kebersihan diri dan kualitas hidup pada lansia dengan kekuatan hubungan cukup (r = 0,389), dan arah hubungan positif. Kebersihan diri dapat mempegaruhi kualitas hidup seseorang, karena suatu tindakan untuk membersihkan diri adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan untuk menjaga kondisi diri sendiri dari segala penyakit dan dapat menciptakan kenyamanan saatkondisi badan selalu bersih. Kata Kunci: Lansia, Tindakan Kebersihan Diri, Kualitas Hidup 
Hubungan Stres Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Pae, Kristina; Manungkalit, Maria; Reni, Paulina Nona
JURNAL NERS LENTERA Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v11i2.4978

Abstract

Age-related increases in blood pressure are normal, but persistently high blood pressure can harm the heart, blood vessels, and other organs. Stress triggers hypertension by activating the sympathetic nervous system, causing blood pressure to increase erratically. Correlational analytic with cross sectional approach was used as the design of this research. The independent variable of this study is stress while the dependent variable is blood pressure. The population in this study were all the elderly at Griya Wherda Jambangan Surabaya. The sampling technique used was purposive sampling so that 30 elderly people were selected as respondents. The stress measuring tool used the Perceived Stress Scale (PSS-10) and the respondent's blood pressure measurement used sphygmomanometer. The results of the Pearson correlation test between stress and systolic blood pressure in the elderly obtained a value of r = 0.036, p = 0.851 while stress and diastolic blood pressure in the elderly obtained a value of r = 0.131, p = 0.489. These results prove that there is no relationship between stress and blood pressure in the elderly. Increased blood pressure is not only caused by stress but there are other factors that also affect both internal and external factors of the elderly.
Prediktor Kualitas Tidur Pada Lansia Penderita Penyakit Kronis Dengan Komorbiditas di Panti Werdha Sari, Ni Putu Wulan Purnama; Cempaka, Anindya Arum; Pae, Kristina; Carlos, Dominikus Andriano
JURNAL NERS LENTERA Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v12i2.5890

Abstract

Pendahuluan: Lansia rentan mengalami penyakit kronis akibat penuaan yang mampu memicu stres psikologis. Stres merupakan prediktor terkuat dari kualitas tidur yang buruk. Terkadang, penyakit kronis yang muncul lebih dari satu, dimana penyakit penyerta disebut komorbiditas. Penelitian ini bertujuan menganalisis prediktor kualitas tidur pada lansia penderita penyakit kronis dengan komorbiditas pada setting panti werdha. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi adalah semua lansia penderita penyakit kronis dengan komorbiditas di salah satu panti werdha di Surabaya. Sampel adalah total populasi (n=30). Instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) digunakan dalam pengumpulan data. Uji regresi linear dan ordinal digunakan untuk menganalisis data (α=0,05). Hasil: Mayoritas responden adalah lansia laki-laki (57%), manula (87%), menderita diabetes mellitus (60%) dengan komorbiditas asma (36%), dan kualitas tidurnya buruk (90%). Prediktor kualitas tidur yang terbukti signifikan pada kelompok populasi ini adalah onset tidur (p=0,000) dan rasa kantuk saat aktivitas (p=0.000). Pembahasan: Latensi tidur dan disfungsi siang hari merupakan prediktor kualitas tidur yang signifikan pada kelompok populasi ini. Kesimpulan: Mayoritas item dalam PSQI tidak mampu mengkaji kualitas tidur lansia yang memiliki penyakit kronis dengan komorbiditas, kecuali item 2 dan 7 tentang onset tidur dan rasa kantuk saat aktivitas.