Claim Missing Document
Check
Articles

Different effects of swamp probiotics application frequency as a biofloc-forming agent on the production of catfish (Clarias gariepinus) Amin, Mohamad; Mukti, Retno Cahya; Taqwa, Ferdinand Hukama; Andini, Andini; Marsi, Marsi; Priyanto, Langgeng; Wijayanti, Marini
Depik Vol 13, No 2 (2024): AUGUST 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.2.34280

Abstract

Catfish (Clarias gariepinus) that are reared with probiotics as biofloc-forming agent is thought to increase the fish production. Applying swamp probiotics to the water media has never been studied to ensure the flocks' availability in the rearing media. This study aimed to determine the appropriate frequency of probiotics application collected from swamps for biofloc formation to improve the catfish production. This study used a completely randomized design with two treatments and three replications. The treatments were composed of different application frequency of swamp probiotics: (P1) once in 42 days of rearing and (P2) twice in 42 days of rearing. Data on flock volume, total bacterial colonies, absolute growth rate, feed efficiency, survival rate, and water quality were analyzed by T-test with a 95% confidence level. Meanwhile, the flock composition data were analyzed descriptively. The results showed that P2 obtained the best treatment with a floc volume of 68.33 10.41 mL/L, absolute length growth of 8.18 1.03 cm, absolute weight growth of 19.30 3.12 g, feed efficiency of 135.24 7.98%, survival rate of 89.33 6.21%, biomass production of 24639.50 1344.51 g, temperature of 28.85-29.59C, pH of 7.27-7.42, dissolved oxygen (DO) of 3.91-5.72 mg/L, ammonia of 0.45-1.15 mg/L, and total dissolved solids (TDS) of 717.33-885.50 mg/L. Therefore, swamp probiotics should be applied to catfish culture media twice for 42 days of rearing or once every 21 days.Keywords:BioflocCatfishProbiotics from swamp
Produksi, isolasi dan karakterisasi superoksida dismutase dari Spirulina platensis yang dibiakkan dalam serum lateks Production, isolation, and characterization of superoxyde dismutase from Spirulina platensis cultured on latex serum . TRI-PANJI; . SUHARYANTO; Marini WIJAYANTI
Menara Perkebunan Vol. 77 No. 1: 77 (1), 2009
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v77i1.113

Abstract

AbstractSpirulina platensis is a blue-green microalgawhich is frequently used for food and feedsupplements and cosmetic active agent. Thismicroalga also produces a strong antioxidantnamely superoxide dismutase (SOD) used ascosmetic active agent for anti aging and anti freeradicals. SOD was isolated from S. platensis cellbiomass from local isolate grown on latex serumon semipilot (3.5 m 3 ) and pilot scale (40 m 3 )then dried with spray drying or sun drying andcharacterized. SOD was purified with sequentialtwo-stage sedimentation using ammoniumsulphate and fractionated in chromatographiccolumn containing Sephadex G 200. Thefractions were analysed to determine the activity,cofactor metal and amino acid composition of theantioxidant. The results showed thatsedimentation of SOD extract with 80%ammonium sulphate produced SOD with higheractivity compared to that of SOD fromcommercial S. platensis biomass. This SOD wassuccessfully isolated and purified. MetaloenzymeSOD was composed of subunits with molecularweight of 77.78; 71.74; and 19.2 kDa, whichcontained nine types of amino acids with tyrosineand lysine as the major amino acid components.Zn was the most predominant metal on SOD, thenfollowed by Fe and Mn. The main subunitcofactors consisted of Zn 72%, Fe 25%, Mn 2%,and Cu 1%, which were different from thesmall subunit that contained of Zn 55%, Mn 31%,Fe 14%, and Cu 4%. The stability of SOD wasachieved on pH 7.5 and temperature below 25 o C.AbstrakSpirulina platensis adalah mikroalga hijaubiru yang banyak digunakan sebagai suplemenpangan, pakan, dan bahan aktif kosmetika.Mikroalga ini juga menghasilkan antioksidankuat yaitu superoksida dismutase (SOD), yangmerupakan bahan aktif kosmetika anti penuaandini dan pencegah efek radikal bebas. SODdiisolasi dari biomassa sel S. platensis isolat lokalyang dibiakkan dalam serum lateks skalasemipilot (3,5 m 3 ) dan pilot (40 m 3 ) sertadikeringkan dengan cara pengeringan kabut(spray drying) atau penjemuran untuk kemudiandikarakterisasi. SOD dimurnikan dengan peng-endapan bertingkat menggunakan ammoniumsulfat dan dipisahkan dengan kolom kromatografiberisi Sephadex G 200. Hasil pemisahankemudian dianalisis untuk menentukan aktivitas,logam kofaktor serta komposisi asam amino antioksidan tersebut. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pengendapan ekstrak SOD denganSOD lebih tinggi dari SOD asal biomassaS. platensis komersial. SOD tersebut telahberhasil diisolasi dan dimurnikan. MetaloenzimSOD tersusun atas subunit dengan BM 77,78;71,74; dan 19,2 kDa, yang mengandungsembilan jenis asam amino dengan tirosin danlisin sebagai komponen asam amino utama.Logam yang dominan pada SOD adalah Zn,disusul kemudian Fe dan Mn. Kofaktor sub unitbesar terdiri dari Zn 72%, Fe 25%, Mn 2%, danCu 1%, berbeda dengan sub unit kecil yangmengandung Zn 55%, Mn 31%, Fe 14%, dan Cu4%. Stabilitas SOD S. platensis dicapai pada pH7,5 dan suhu di bawah 25 o Cammonium sulfat 80% menghasilkan aktivitas
PENDAMPINGAN TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN LELE MELALUI SISTEM TERKONTROL DALAM PENINGKATAN PRODUKSI BERKELANJUTAN DI DESA TALANG BALAI BARU I Taqwa, Ferdinand Hukama; Syaifudin, M; Fitrani, Mirna; Jubaedah, Dade; Wijayanti, Marini; Amin, Mohamad; Muslim, Muslim; Yulisman, Yulisman; Tanbiyaskur, Tanbiyaskur; Yonarta, Danang; Riswandi, Agung; Afriansyah, Azmi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2298

Abstract

Desa Talang Balai Baru I adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Desa Talang Balai Baru I dikelilingi oleh sungai kelekar dan rawa yang kaya akan flora dan fauna. Desa Talang Balai Baru I Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan merupakan salah satu dari 50 desa ekowisata terbaik di Indonesia. Permasalahan yang dialami oleh pembudidaya  ikan termasuk yang dihadapi oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Talang Balai Baru I saat  ini belum mampu memproduksi benih ikan Lele secara mandiri dan kontinue sehingga ketersediaan benih untuk usaha pembesaran budidaya ikan lele masih mengandalkan dari hasil tangkapan alam. Untuk mengatasi masalah yang timbul dan untuk meningkatkan produksi khususnya pembudidaya ikan lele maka perlu ditingkatkan usaha budidaya yang lebih intensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan atau menyuntikkan hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan yang sudah matang gonad untuk meempercepat proses pemijahan sehingga dapat dihasilkan benih ikan lele yang baik dimana jumlah, mutu dan waktu penyediaannya dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan teknis pembudidaya ikan dengan transfer teknologi pembenihan secara terkontrol ikan lele dan meningkatkan produksi benih ikan lele secara berkelanjutan. Hasil produksi mitra sebelum adanya kegiatan PKM ini hanya mampu menangkap dari alam, sekarang sudah bisa melakukan pemijahan secara mandiri.
APLIKASI KAPUR CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN DOSIS BERBEDA PADA TANAH GAMBUT UNTUK BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius sp.) Marsi, Marsi; Jubaedah, Dade; Wijayanti, Marini; Maswala, Depi
JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol. 13 No. 1 (2025): JARI : JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v13i1.35

Abstract

The application of lime is attempt to increase the pH of the soil and pond water for catfish culture in swamps which generally have low pH. Liming is not only affected by soil and water pH, but also the content of soil organic carbon. The purpose of this study was to determine the dose of blood cockle shell lime on the bottom soil of the pond in increasing the pH of the water culture medium as well as the survival and growth of catfish. This study used a completely randomized design (CRD) with 6 treatments and 3 replications.The treatments given were differences in the dosage of cockle shells lime, consisting of 6,000 kg ha-1 equivalent to CaO (P1), 8,000 kg ha-1 equivalent to CaO (P2), 10,000 kg ha-1 equivalent to CaO (P3), 12,000 kg ha-1 equivalent to CaO (P4), 14,000 kg ha1 equivalent to CaO (P5), and 16,000 kg ha-1 equivalent to CaO (P6). The results of this study indicate that P6 with a dose of 16, 000 kg ha-1 equivalent to CaO increased the initial soil pH from 3.2 to 7.8. As for water pH, the best dose is P3 treatment with a dose of 10,000 kg ha-1 equivalent to CaO which increases the initial pH from 3.40 to 6.97 and produces 100% survival of catfish, an absolute length of growth 5.52 cm and absolute of weight growth 11.15 g with feed efficiency of 97.14%.
Implementasi Penggunaan Air Bersalinitas pada Media Pemeliharaan Ikan Lele (Clarias sp.) di UPR D5 Wati, Rizka; Jubaedah, Dade; Marsi; Yulisman; Wijayanti, Marini
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2533

Abstract

Unit Pembenihan Rakyat (UPR) D5 Desa Sukapindah berdiri sejak tahun 2019 yang dengan komoditas produksi utama berupa benih ikan lele sangkuriang. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan adalah melalui optimalisasi kualitas air sesuai kebutuhan fisiologis ikan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengimplementasikan penggunaan air bersalinitas pada pemeliharaan benih ikan lele. Kegiatan dilaksanakan melalui penyuluhan, peragaan, pendampingan teknis melalui penempatan mahasiswa Praktek Lapang dan demplot pemeliharaan ikan. Berdasarkan kuisioner umpan balik pada peserta, materi penyuluhan dan peragaan dinilai telah disampaikan dengan jelas (93%), difahami (87%) dan bermanfaat (87%) oleh khalayak sasaran. Peserta terlibat aktif dalam diskusi dan mengharapkan keberlanjutan program pengabdian Masyarakat ini. Demplot berupa kolam pemeliharaan benih ikan lele yang diberi dua perlakuan, yaitu media air bersalinitas 0 ppt (K0) dan 4 ppt (K1). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ikan yang dipelihara pada media dengan salinitas 4 ppt (K1) memiliki laju pertumbuhan spesifik (sebesar 1,40%/hari untuk panjang dan 3,93%/hari untuk bobot) yang lebih tinggi dibandingkan 0 ppt (K0) (sebesar 1,30%/hari untuk panjang dan 3,70%/hari untuk bobot). Kelangsungan hidup ikan 100% pada ikan yang dipelihara pada salinitas 0 ppt dan 4 ppt. Kualitas air meliputi suhu (26,8-28,6oC), pH (6-7), daya hantar listrik (189-375 μS cm-1), dan amonia (0,03-0,07 mg L-1) masih dalam kisaran optimal untuk ikan lele.
Co-Authors Ade Bayu Saputra Ade Dwi Sasanti Ade Dwi Sasanti Ade Dwi Sasanti Afriansyah, Azmi Agustina Aldila Din Pangawikan Andini, Andini Anja Meryandini Anjastari, Devi Annisa Septimesy Annisa Siregar Arafsanajani Arif Aris Tri Wahyudi Chandra Irsan Choirul Amar Simbolon Citra, Nyayu Dade - Jubaedah Dade Jubaedah Dade Jubaedah Dade Jubaedah Dade Jubaedah Dade Jubaedah Dade Jubaedah Dade Jubaedah Danang Yonarta Danang Yonarta Dedi . Apriadi Devi Anjastari Dwi Rizki Septiana Eka Febri Fitriana Engelhaupt, Martin Erwin Nofyan Feni Haryani Ferdinand Hukama Taqwa Ferdinand Hukama Taqwa Fitriana, Eka Febri Genti, Karta Sari Gracia Eirene Girsang Hary Widjajanti Hendro Widyantoro Herdia Agustina Hijral Hamdani Husnul Khotimah Ida Handayani Junedi Tinambunan Kezia Agustine Riyadhi Kukuh Jaya Langgeng Priyanto, Langgeng Lilis Pritamasari Aritonang M Aiman Ziyad M Syaifudin Madyasta Anggana Rarassari Madyasta Anggana Rarassari Madyasta Anggana Rarassari Madyasta Anggana Rarassari Maemonah, Maemonah Marsi Marsi - - Marsi Marsi Marsi Marsi Marsi Marsi Marsi Marsi Marsi Marsi Maswala, Depi Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mochamad Syaifudin, Mochamad Mohamad Amin Muhammad Azhari Muhammad Fadhil Akbar MUNTI YUHANA Muslim Muslim Muslim Muslim Nabila Saraswati Novi Wulandari Mustika NUNI GOFAR Nyayu Nurul Husna Olivia Riana Sari Reni Septiyani Retno Cahya Mukti Ria octaviani Riswandi, Agung Saputra, Ade Bayu Sefti Heza Dwinanti Sefti Heza Dwinanti Sefti Heza Dwinanti Sefti Heza Dwinanti Septika Putri Anggraini Siti Yuliani Sofiatul Rahmani Soikar Hariadi Suharyanto Tanbiyaskur Tanbiyaskur Tanbiyaskur Tanbiyaskur Tanbiyaskur Tanbiyaskur, Tanbiyaskur Tri Panji Valencia Aff Neka Wati, Rizka Yenni Sri Mulyani Yonarta, Danang Yonarta, Danang Yudha Galih Wibawa YULISMAN Yulisman Yulisman Yulisman Yulisman