Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Low Level Laser Therapy (LLLT) terhadap Kadar Creatine Kinase (CK) dan Lactate Dehydrogenase (LDH) pada Proses Pemulihan Setelah Latihan Interval Intensitas Tinggi Amani, Patwa; Liana, Phey; Irfanuddin, Irfanuddin; Saleh, Irsan
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai Low Level Laser Therapy (LLLT) pada subjek manusia maupun hewan coba telah diketahui memberikan hasil positif terhadap penanganan penyakit inflamasi, perbaikan jaringan, dan penanganan nyeri. Meskipun demikian penggunaan LLLT pada bidang kedokteran olahraga masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh LLLT terhadap kadar creatine kinase (CK) dan lactate dehydrogenase (LDH) sebagai biomarker kerusakan otot setelah latihan interval intensitas tinggi. Penelitian eksperimental kuasi dengan rancangan single-blind, randomized, placebo controlled dilakukan dengan 20 orang subjek laki-laki sehat yang tidak terlatih. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok dengan LLLT aktif dan kelompok kontrol plasebo. Setiap kelompok akan melakukan latihan interval intensitas tinggi mneggunakan sepeda statis dengan intensitas kayuh 50%-80% HR maksimal selama 30 menit. Segera setelah latihan fisik kelompok perlakuan akan diberikan LLLT (810nm, 5mW, 40 Joule) menggunakan probe multi diode pada 4 titik untuk masing-masing tungkai bawah, sedangkan kelompok kontrol menerima plasebo. Kadar CK dan LDH diukur dua kali, yakni sebelum latihan interval intensitas tinggi dan 24 jam setelahnya. Terdapat perbedaan kadar CK yang signifikan antara kelompok LLLT (105,50 ± 47,12) dan kelompok kontrol (182,91 ± 49,77) (p<0,05). Hasil pengukuran kadar LDH juga menunjukan hasil yang signifikan dengan rerata kelompok LLLT 144,37 ± 15,96 dan kelompok kontrol 183,88 ± 30,19 (p<0,05).
Prevalensi Kejadian Penyakit Menular Seksual (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis) pada Wanita Penjaja Seks di Palembang Liana, Phey; Patricia, Venny; Ieawi, Catherine; Ienawi, Calvin
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 1 No. 2 (2018): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.263 KB)

Abstract

Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2016 menunjukkan sekitar 110 juta orang menderita penyakit menular seksual (PMS). PMS sering kali dipandang sebelah mata, padahal dampaknya bagi kesehatan jangka panjang cukup signifikan terutama pada wanita dan bayi, seperti infertilitas, kelainan kongenital, kanker dan lain-lain. Penjaja seksual merupakan kelompok berisiko tinggi untuk tertular PMS. Karena itu, perlu diketahui prevalensi PMS terutama pada mereka yang berisiko tinggi (wanita penjaja seksual) sehingga dapat dibuat kebijakan terkait program pengendalian dan pencegahan PMS. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi prevalensi dengan pendekatan survai klinis secara cross sectional. PMS yang dihitung prevalensinya pada penelitian ini adalah infeksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis. Serum dari subjek penelitian dikumpulkan dan diperiksa anti-HIV untuk infeksi HIV, anti-HCV untuk Hepatitis C, HbsAg untuk Hepatitis B dan VDRL untuk sifilis. Didapatkan prevalensi PMS pada wanita penjaja seksual di Palembang adalah sebagai berikut yaitu: HIV sebesar 4.9%, sifilis sebesar 3.3%, Hepatitis B sebesar 9.8% dan Hepatitis C sebesar 1.6%. Edukasi, sosialisasi terkait bahaya dan dampak dari PMS perlu dilakukan terutama pada mereka yang berisiko tinggi seperti pada wanita penjaja seksual sebagai bentuk dari program pengendalian dan pencegahan PMS.
Korelasi Hitung Leukosit dan Neutrofil dengan Kadar Neutrophil Extracellular Traps (NETs) Pada Pasien Keganasan dengan Demam Neutropenia Liana, Phey; Larasati, Veny; Yakub, Kemas M; Agustin, Berliana
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 2 No. 2 (2019): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.319 KB)

Abstract

Keganasan adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal yang berlebihandan menyebar ke organ tubuh lain. Demam neutropenia merupakan salah satu komplikasi pada keganasan karena mekanisme dasar penyakit tersebut dan efek samping dari kemoterapi. Leukosit, neutrofil dan neutrophil extracellular traps (NETs)berperan penting dalam proses keganasan dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi hitung leukosit dan neutrofil dengan kadarneutrophil extracellular traps (NETs) pada pasien keganasan dengan demam neutropenia.Penelitian ini adalah penelitian analitik observasionaldengan desain cross sectional. Pasien keganasan dengan demam neutropenia yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 pasien pada bulan Maret-Agustus 2018 di Ruang Perawatan Departemen Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang diambil sebagai sampel dengan teknik consecutive sampling. Hitung leukosit dan neutrofil diambil dari data sekunder pasien, dan kadar NETs diukur dengan menggunakan ELISA. Analisis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman, hasil bermakna apabila p<0,05.Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat korelasi signifikan antara hitung leukosit (p=0,207;r=0,273) dan neutrofil (p=0,388;r=189) dengan kadar neutrophil extracellular traps (NETs) pada pasien keganasan dengan demam neutropenia.Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara hitung leukosit dan neutrofil dengan kadar neutrophil extracellular traps (NETs) pada pasien keganasan dengan demam neutropenia.
Hubungan Hasil Laboratorium Pasien Lupus Eritematosus Sistemik dengan Skor SLEDAI di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang Rahnowi Pradesta; Phey Liana; Kusumo Haryadi
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 4 No. 3 (2018): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun yang mengenai hampir semua sistem organ danmemiliki manifestasi klinis yang bervariasi. Perjalanan penyakit LES ini ditandai dengan remisi dan eksaserbasisehingga memerlukan pemantauan yang ketat akan aktivitas penyakitnya. Untuk menilai aktivitas penyakit lupusmaka digunakanlah skor SLEDAI (Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index). Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan hasil laboratorium pasien LES dengan skor SLEDAI dari pasien LES yangberobat di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2013-Juli 2014. Penelitian ini berbentukanalitik observasional dengan desain cross sectional serta menggunakan data sekunder, yaitu rekam medik sub-bagian Alergi Imunologi Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel yangdiperoleh sebanyak 43 sampel penderita LES yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil yang diperoleh dianalisis denganmenggunakan uji statistik Fisher’s Exact. Dari 43 pasien, 16 pasien (37,3%) memiliki skor SLEDAI ringan dan 27pasien (62,7%) memiliki skor SLEDAI berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yangsangat bermakna antara anti-dsDNA dan skor SLEDAI (nilai p=0,005). Tidak terdapat hubungan yang bermaknaantara anemia, trombositopenia, leukopenia, proteinuria dan ANA dengan skor SLEDAI (nilai p>0,05). Terdapathubungan yang bermakna antara hasil laboratorium anti- dsDNA dan skor SLEDAI.
Hubungan Kadar Komponen Besi Darah Pendonor terhadap Kualitas Packed Red Cells (PRC) di UDD PMI Provinsi Sumatera Selatan Rahmi Widiyawati; Zen Hafy; Phey Liana
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v7i1.2303

Abstract

Iron is the essential component of our body especially used to make Hemoglobin. If the intake of iron enters from our food less than issued, it makes our reserve iron will be used, and it can cause iron deficiency. There are three pathogenesis stages of iron deficiency, first marked by reduced iron reserve or the absence of iron reserved, ferritin levels decreased, while other parameters to determinate the presence of iron deficiency( Serum Iron, TIBC, Hb, Transferrin Saturation) are still normal. The purpose of this study was to analyze the relationship level of donor iron components and quality of Packed Red Cells (PRC) in UDD PMI Provinsi Sumatera Selatan. This research is an analytic observational study with a cross-sectional design. The result of the research was conducted in April 2021, using 86 blood samples from donors. It showed there were 15 samples with iron deficiency. Consisted of 9 samples with iron deficiency in the first stage and 6 samples in the second stage. It is known that there are 6 samples with poor PRC quality; all of them are iron deficiency in the second stage. In conclusion, there is a significant relationship iron component level of the donor and the quality of PRC p<0,05.
Perbandingan Proporsi Antibodi Ireguler pada Pasien Multitransfusi dan Pasien Non Multitransfusi di UTD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Amalia Amalia; Zen Hafy; Phey Liana
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v7i1.2630

Abstract

Irregular antibodies or "unexpected antibodies" are antibodies other than antibody A and antibody B that can occur due to pregnancy and blood transfusions. Patients who frequently perform transfusions (multitransfusions) are more at risk of forming irregular antibodies because the frequency of exposure to donor red blood cell antigens is more frequent. Irregular antibodies are clinically significant because they can cause hemolysis (erythrocyte alloantibodies), febrile non-hemolytic transfusion reactions (leukocyte alloantibodies), or refractory platelet transfusions (platelet alloantibodies). This research aims to compare the proportion of irregular antibodies in multitransfusion patients and non-multi transfused patients at UTD Dr. Mohammad Hoesin Palembang. This research is an analytic observational study with a cross-sectional design conducted on 2 groups of subjects, 45 each sample. Antibody identification in each group was carried out. Chi-Square analyzed the proportion of irregular antibodies. An analysis of the types of antibodies found and the accompanying clinical diagnoses were carried out. This study showed a significant difference in the proportion of irregular antibodies between the multitransfusion and non-multitransfusion groups with a p-value of 0.001. The types of irregular antibodies found anti-c, Fya, Lea, M, Kpa, LubkKpb, and the clinical diagnoses that found irregular antibodies were anemia, thalassemia, and AIHA.
Peran Small Dense Low Density Lipoprotein Terhadap Penyakit Kardiovaskular Phey Liana
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Kardiovaskular (PKV) menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Karena itu, penting dilakukan identifikasi dini berbagai faktor risiko yang berperan dalam PKV. Low density lipoprotein-cholesterol (LDL-C) merupakan salah satu faktor risiko mayor PKV. Small dense-Low density lipoprotein (sd-LDL) yang merupakan LDL berukuran kecil dan padat (diameter <25.5 nm dan densitas 1.044-1.063 g/mL) dan terbentuk bila terdapat hipertrigliseridemia (>1.5 mmol/L atau > 120mg/dL). Sd-LDL dikenal sebagai LDL aterogenik karena mudah masuk ke dinding arteri dan teroksidasi. Sd-LDL mempunyai afinitas rendah terhadap reseptor LDL akibatnya lebih lama dalam sirkulasi. Selain itu, sd-LDL juga dapat menyebabkan disfungsi endotel. Kadar sd-LDL plasma dapat diperiksa dengan metode GGE, ultrasentrifugasi, PAGE, presipitasi, homogeneous dan rasio K-LDL/ApoB. Direct homogeneous assay merupakan metode sederhana terbaru yang dapat dikerjakan sebagai pemeriksaan rutin dan mengukur sd-LDL secara kuantitatif dibandingkan metode lain.
Hubungan Kadar Lipid dengan Kadar Ureum & Kreatinin Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 1 Januari-31 Desember 2013 Bhagaskara Bhagaskara; Phey Liana; Budi Santoso
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular masih sangat tinggi pada semua fase penyakit ginjal kronik. Salah satu faktor risiko yang penting dalam menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular di dalam masyarakat ialah adanya perubahan kadar lipid. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara kadar lipid dengan mortalitas pada pasien penyakit ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar lipid dan kadar ureum kreatinin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan besar sampel penelitian sebanyak 93. Data diambil dari rekam medik pasien di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari sampai 31 Desember 2013. Sebanyak 58 (62,4%) pasien berada pada kategori usia 40 – 59 tahun dan 49 (52,7%) pasien berjenis kelamin laki-laki. Rerata kadar lipid dari 93 pasien ialah : rerata kadar kolesterol total 178 mg/dl, rerata kadar kolesterol-LDL 153,9 mg/dl, rerata kadar kolesterol-HDL 36,71 mg/dl dan rerata kadar trigliserida 163,26 mg/dl. Rerata kadar ureum 163,25 mg/dl dan rerata kadar kreatinin 11,6 mg/dl. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ada hubungan antara kadar kolesterol-LDL dan kadar ureum (p=0,016), ada hubungan antara kadar kolesterol-LDL dan kadar kreatinin (p=0,004). Ada hubungan antara kadar kolesterol-LDL dan kadar ureum kreatinin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
PREVALENCE AND SENSITIVITY PATTERN OF GRAM-NEGATIVE BACILLI MULTIDRUG-RESISTANT (MDR) IN MOHAMMAD HOESIN HOSPITAL PALEMBANG Desi Oktariana; Vena Sabputri Sutrisno; Mastiar Endang Frida Siahaan; Phey Liana; Lusia Hayati
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I1.13796

Abstract

Gambaran Kuman Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Periode Januari-Desember 2010 Phey Liana
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 3 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i3.2700

Abstract

Methicillin resisten Staphylococcus aureus (MRSA) masih menjadi permasalahan kesehatan yang penting karena frekuensinya cenderung meningkat di dunia sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan  gambaran  kuman MRSA  yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi dan pemantauan terhadap program pengendalian infeksi serta pencegahan terhadap kejadian MRSA. Penelitian potong lintang deskrptif ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit  Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) periode Januari-Desember 2010 dengan menggunakan data sekunder pemeriksaan biakan dan resistensi antibiotika dengan hasil isolat MRSA. Data karakteristik subyek dengan isolat MRSA meliputi usia, jenis kelamin, jenis kasus dan data isolat MRSA meliputi jumlah, jenis spesimen dan asal spesimen. Pada penelitian ini didapatkan jumlah isolat MRSA 32%. Gedung A lantai 7 merupakan ruangan asal isolat MRSA terbanyak dan sebagian besar merupakan ruang perawatan kasus Ilmu penyakit dalam. Spesimen terbanyak isolat MRSA berasal dari pus dan sebagian besar akibat infeksi kulit dan jaringan lunak. Evaluasi dan pemantauan penggunaan antibiotika perlu dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah peningkatan angka kejadian MRSA.
Co-Authors Afifah, Salwa Nur Agustin, Berliana Agustin, Berliana Amalia Amalia Ari L. Runtunuwu Aseptianova Aseptianova Astari Rahayu Afifah Baity Indriani Banun, Syahri Berliana Agustin Berliana Agustin Bhagaskara Bhagaskara Budi Santoso Calvin Ienawi Catherine Ieawi Chris Alberto Amin Cornelia Agatha Desi Oktariana Desi Oktariana Dini Cahyani Dodi Maulana Eka Intan Fitriana Eny Rahmawati Eny Rahmawati, Eny Erial Bahar Evi Lusiana Fadhilatul Hilda Gita D. Prasasty Gita Dwi Prasasty Gita Dwi Prasasty Gita Dwi Prasasty Hafizzanovian, Hafizzanovian Hertanti Indah Lestari Hidayatullah Iche Andriyani Liberty, Iche Andriyani Ieawi, Catherine Ieawi, Catherine Ienawi, Calvin Ienawi, Calvin Irfanuddin Irfanuddin Iza Netiasa Haris Jayawarsa, A.A. Ketut Jeanette I. Ch. Manoppo Jesica Sidabutar Jose M. Mandei Karina Rahma Meidiarti Kemas M. Yakub Kemas M. Yakub Kemas Y. Rahadiyanto Kemas Ya’kub Rahadiyanto Kemas Ya’kub Rahadiyanto Krisna Murti Kusumo Haryadi Kusumo Haryadi Laksono Trisnantoro Larasati, Veny Legiran Legiran Lusia Hayati Mastiar Endang Frida Siahaan Mediarty Syahrir Mirza Gifari Maulana Mita Al Maida Muhammad Irsan Saleh Nelda Aprilia Salim Nia S. Tamzil Nia Savitri Tamzil Norlaila Binti Chahril Nova Kurniati Novita, Emma Nurmalia Purnama Sari Oktariana, Desi Oktarina, Desi Patricia, Venny Patwa Amani, Patwa Rahadiyanto, Kemas Ya’kub Rahmi Widiyawati Rahnowi Pradesta Rahnowi Pradesta Rocky Wilar Ronald Chandra SEPTI WULANDARI Soilia Fertilita Sri Nita Sri noviyanty Yusuf Sulistiani Sulistiani, Sulistiani Susilawati Susilawati Swanny Swanny Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Vena Sabputri Sutrisno Venny Patricia Verdiansah Verdiansah Yakub, Kemas M Yakub, Kemas M Yan Effendi Hasyim Yulia Nugraha Karsita Yunni Diansari Zen Ahmad Zen Hafy