Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Bentuk Sarkasme dalam Media Sosial Tik Tok Sari, Irma; Rahim, Abdul Rahman; Paida, Andi
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 9 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v9i1.2471

Abstract

This article or article aims to describe the form of using sarcasm in social media Tik Tok. The problem is focused on the form of using sarcasm on social media Tik Tok. In order to approach this problem, Gorys Keraf's theoretical references are used regarding language style, sarcasm and its form and function. The data were collected through documentation and note-taking techniques and then analyzed qualitatively. This study concludes that the results of the study show that there are 50 data on the use of sarcasm language which are categorized into trait sarcasm, action sarcasm, action result sarcasm, appeal sarcasm and designation sarcasm. The use of sarcasm language found is words in groups of words that have aggressive meanings, are satirical, contain ridicule, and the use of titles or titles for people without maximizing respect let alone demeaning and insulting the interlocutor is a characteristic of the opinions left by netizens on the platform Tik Tok social media.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI TEKNIK KATA KUNCI BERBANTU MEDIA OBJEK LANGSUNG PADA MURID KELAS III SD UNISMUH MAKASSAR Husna; Bahri, Aliem; Paida, Andi
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51494/jpdf.v4i3.979

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis karangan deskripsi masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui teknik kata kunci berbantu media objek langsung pada murid kelas III SD Unismuh Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Fokus penelitian ini adalah 1) Keterampilan menulis karangan deskripsi dan 2) Penggunaan teknik kata kunci berbantu media objek langsung di kelas III SD Unismuh Makassar. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah murid kelas III yang berjumlah 15 orang murid. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu terjadinya peningkatan aktivitas belajar murid dari siklus I ke siklus II, hasil belajar murid mengalami peningkatan yaitu perolehan rata-rata skor hasil belajar murid pada siklus I 63,7 meningkat pada siklus II menjadi 96. Ketuntasan belajar menulis karangan deskripsi murid juga mengalami peningkatan, dimana pada siklus I, dari 5 (33%) murid mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus II sebanyak 15 (100%) murid mencapai ketuntasan belajar dan ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini berarti ketuntasan belajar pada siklus II tercapai secara klasikal karena jumlah murid yang tuntas lebih dari 80%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan keterampilan menulis karangan deskripsi kelas III SD Unismuh Makassar melalui penerapan teknik kata kunci berbantu media objek langsung mengalami peningkatan.
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Al-Jazari SMA Negeri 2 Pangkep Paida, Andi; Auliyah, Tazkiyah; Hasyim, Nurhasana
Jurnal Guru Pencerah Semesta Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Guru Pencerah Semesta (JGPS)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56983/jgps.v2i3.722

Abstract

ABSTRACT This research is motivated by observational data which shows that the acquisition of student learning outcomes in Indonesian material is low. To respond to that, the researchers conducted classroom action research which aimed to improve student learning outcomes. The objectives to be achieved in this study include: (1) knowing the implementation of the discovery learning method in improving student learning outcomes, (2) knowing the increase in student learning outcomes with the discovery learning method for students. This research was conducted in class XI IPA JAZ SMA Negeri 2 Pangkep with a total of 28 students. This study measures all domains that exist in learning outcomes, namely: cognitive, affective, and psychomotor. The results showed an increase in each domain in each cycle. This can be seen from the increase in learning outcomes in cycles I and II. In cycle I, there were still 8 or 27. 59 percent of students who did not pass the KKM and 20 or 72.41 percent of students passed KKM 72 with an average student learning achievement of 77.39. It increased in cycle II, all students passed the KKM with an average score of 86.61. The uses discovery learning method students get direct learning experience so that students are active in the learning process so that learning is more interesting and can improve student learning outcomes. Keywords: learning outcomes, discovery learning method.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pangkep khaeri , Ummul; Nazar, Ikhtiar; Paida, Andi; Zainudin
Jurnal Guru Pencerah Semesta Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Guru Pencerah Semesta (JGPS)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56983/jgps.v2i3.760

Abstract

Pendidikan dapat dilakukan dalam dua proses: belajar dari orang lain dan belajar sendiri. Atau, itu bisa disebut belajar mandiri. Ada tiga. sistem pendidikan di Indonesia, satu sistem pendidikan formal, yaitu pendidikan yang diterima dari meja, dan yang kedua adalah sistem pendidikan informal, yaitu pendidikan untuk linkungan. Dan terakhir, sistem pendidikan nonformal dengan pendidikan dari masyarakat Pembelajaran Inkuiri Terbimbing berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri yaitu (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Dari hasil observasi yang dilakukan selama dua siklus dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan banyak perubahan pada peserta didik antara lain: 1. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar 2. Peserta didik merasa senang dengan model yang diterapkan 3. Peserta didik merasa lebih akrab dengan teman-temannya 4. Peserta didik mempunyai kepercayaan dalam menyampaikan argumen saat proses pemecahan masalah Di awal pertemuan terdapat kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran yaitu masih adanya peserta didik yang tidak mempunyai keberanian dalam menjawab pertanyaan, kurang percaya diri dalam menyampaikan argumen masing-masing, dan masih sulit untuk mengerjakan soal-soal yang sifatnya soal aplikasi. Tapi hal ini tidak berlangsung lama karena d akhir siklus I sudah terjadi perubahan pada peserta didik tersebut. Pada siklus II kendala yang ditemukan di siklus I sudah terkendali terlihat dari semakin meningkatnya minat belajar peserta didik dan mampu menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh peneliti, pada siklus I skor rata-rata yang dicapai peserta didik pada siklus I 64,65 meningkat menjadi 76,75 pada siklus II. Berdasarkan pada indikator keberhasilan, peserta didik dikatakan tuntas apabila memperoleh skor minimal 75% dari skor ideal dan tuntas belajar secara klasikal apabila 80 % dari jumlah peserta didik telah tuntas belajar. Dari data yang diperoleh setelah perlakuan dapat ditunjukkan bahwa pada siklus I ada beberapa peserta didik yang belum tuntas sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sehingga peserta didik yang belum tuntas hanya ada 8 orang. Dengan melihat dari persentase ketuntasan belajar tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan aktivitas proses belajaran mengajar Biologi SMA Negeri 2 Pangkep 2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini dibuktikan pada analisis Ulangan Harian peserta didik yakni pada siklus I persentase ketuntasan peserta didik hanya 20,00% dengan skor rata-rata 64,65. Sementara pada siklus II meningkat dengan presentasi ketuntasan peserta didik mencapai 60,00% dengan skor rata-rata 76,75. 3. Dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pelajaran Biologi yang biasanya dianggap sulit dan membosankan bagi sebagian peserta didik menjadi lebih menyenangkan. Pendidikan dapat dilakukan dalam dua proses: belajar dari orang lain dan belajar sendiri. Atau, itu bisa disebut belajar mandiri. Ada tiga. sistem pendidikan di Indonesia, satu sistem pendidikan formal, yaitu pendidikan yang diterima dari meja, dan yang kedua adalah sistem pendidikan informal, yaitu pendidikan untuk linkungan. Dan terakhir, sistem pendidikan nonformal dengan pendidikan dari masyarakat Pembelajaran Inkuiri Terbimbing berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri yaitu (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Dari hasil observasi yang dilakukan selama dua siklus dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan banyak perubahan pada peserta didik antara lain: 1. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar 2. Peserta didik merasa senang dengan model yang diterapkan 3. Peserta didik merasa lebih akrab dengan teman-temannya 4. Peserta didik mempunyai kepercayaan dalam menyampaikan argumen saat proses pemecahan masalah Di awal pertemuan terdapat kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran yaitu masih adanya peserta didik yang tidak mempunyai keberanian dalam menjawab pertanyaan, kurang percaya diri dalam menyampaikan argumen masing-masing, dan masih sulit untuk mengerjakan soal-soal yang sifatnya soal aplikasi. Tapi hal ini tidak berlangsung lama karena d akhir siklus I sudah terjadi perubahan pada peserta didik tersebut. Pada siklus II kendala yang ditemukan di siklus I sudah terkendali terlihat dari semakin meningkatnya minat belajar peserta didik dan mampu menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh peneliti, pada siklus I skor rata-rata yang dicapai peserta didik pada siklus I 64,65 meningkat menjadi 76,75 pada siklus II. Berdasarkan pada indikator keberhasilan, peserta didik dikatakan tuntas apabila memperoleh skor minimal 75% dari skor ideal dan tuntas belajar secara klasikal apabila 80 % dari jumlah peserta didik telah tuntas belajar. Dari data yang diperoleh setelah perlakuan dapat ditunjukkan bahwa pada siklus I ada beberapa peserta didik yang belum tuntas sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sehingga peserta didik yang belum tuntas hanya ada 8 orang. Dengan melihat dari persentase ketuntasan belajar tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan aktivitas proses belajaran mengajar Biologi SMA Negeri 2 Pangkep 2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini dibuktikan pada analisis Ulangan Harian peserta didik yakni pada siklus I persentase ketuntasan peserta didik hanya 20,00% dengan skor rata-rata 64,65. Sementara pada siklus II meningkat dengan presentasi ketuntasan peserta didik mencapai 60,00% dengan skor rata-rata 76,75. 3. Dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pelajaran Biologi yang biasanya dianggap sulit dan membosankan bagi sebagian peserta didik menjadi lebih menyenangkan.
Pengaruh Model Pembelajaran Concept Sentence Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Sekolah Dasar Lestari, Willa; Paida, Andi; Ayuandira, Desi
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 4 No 02 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v4i02.4712

Abstract

This research aims to determine the effect of the concept sentence learning model on narrative essay writing skills in class V UPT SDN 149 Tamalala students. This type of research is Quasi Experimental Design research and is a quantitative type of research. The sample in this study was 12 students. Data collection techniques were carried out using learning results tests and observation sheets. The data analysis technique in this research is descriptive data analysis technique and T-Test. The results of the research show that the skill of writing narrative essays before implementing the concept sentence learning model in the pretest with an average score of 59. Meanwhile in the posttest it increased with an average score of 83. Results of the t-test analysis of the influence of the concept sentence learning model on the learning outcomes of student participants The results show that the significance value obtained is good, namely the influence of the concept sentence learning model on narrative essay writing skills (Sig = 0.010) is smaller than the alpha value set, namely 0.05 (0.010 < 0.05).
PENERAPAN STRATEGI LIPIRTUP BERBANTUAN MEDIA REALITY SHOW DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MURID KELAS IV UPT SPF SD NEGERI KAKATUA Bahri, Aliem; Paida, Andi; Muhsin, Abdul
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 6 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/else.v6i1.11072

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan agar para guru sekolah dasar mendapatkan bimbingan/pelatihan mengenai penerapan strategi Lipirtup berbantuan media reality show dalam meningkatkan keterampilan menulis cepen. Sebagai alternatif sehingga guru tetap mampu melakukan proses pembelajaran dengan baik serta menjadi guru yang profesional, menjadikan guru yang kreatif dan inovatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek pada penelitian ini adalah murid kelas IV UPT SPF SD Negeri Kakatua. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi lembar keterlaksanaan pembelajaran, tes tertulis dalam bentuk uraian dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang tuntas secara individu dari 17 murid terdapat 7 murid atau 35%, dan 6 murid dengan atau 35% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal, dan terdapat 4 murid atau 2% belum memenuhi kriteria ketuntasan mininaml. Kemudian pada tahap Siklus II terdapat 12 murid atau 25% memenuhi (KKM)dengan kategori baik dan terdapat 5 murid atau 75% yang memenuhi KKM dengan kategori sangat baik Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil keterampilan menulis cerpen Murid di UPT SPF SD Negeri Kakatua melalui penggunaan strategi Lipirtup berbantuan media reality show mengalami peningkatan.  Kata kunci: Strategi Lipirtup berbantuan media reality show, menulis cerpen.
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SD NEGERI SUNGGUMINASA 1 KABUPATEN GOWA Paida, Andi; Khaltsum, Ummu; Bahrum Galasy, As’adiah
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v5i1.4267

Abstract

Abstract: This study aims to identify the effect of the discovery learning model on students’ critical thinking skills in Indonesian language subjects for Grade V at SD Negeri Sungguminasa 1. This research employed a One Group Pre-Test Post-Test experimental design. This design involves only one class as the experimental group, without a control group, with the aim of measuring the effect of the discovery learning model on students’ critical thinking skills in Indonesian language subjects for Grade V at SD Negeri Sungguminasa 1, Somba Opu Sub-district, Gowa Regency.The results of the study show that the average pre-test score was 57.60, categorized as low, while the average post-test score after implementing the discovery learning model was 89.80, categorized as high. Inferential analysis using hypothesis testing showed significant results with a significance value of 0.001 0.05, indicating a significant effect on the critical thinking skills of Grade V students at SD Negeri Sungguminasa 1 after being taught using the discovery learning model in the lesson on capital letters.Keywords: Critical Thinking Skills, Indonesian Language, Discovery Learning Model  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh model discovery learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di SD Negeri Sungguminasa 1.  Penelitian ini menggunakan desain eksperimen One Group Pre-Test Post-Test. Desain ini merupakan jenis eksperimen yang hanya melibatkan satu kelas sebagai kelompok eksperimen, tanpa adanya kelompok pembanding (kelas kontrol), dengan tujuan untuk mengukur pengaruh model discovery learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di SD Negeri Sungguminasa 1, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada saat pretest yaitu 57,60 dikategorikan rendah sedangkan setelah diterapkan model discovery learning pada saat posttest nilai rata-ratanya dikategorikan tinggi yaitu 89,80. Pada analisis inferensial yaitu uji hipotesis menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai sig 0.001 0.05 sehingga terdapat pengaruh keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas V SD Negeri Sungguminasa 1 setelah diberikan pembelajaran dengan model discovery learning pada pembelajaran huruf kapital. Kata Kunci:    Keterampilan Berpikir Kritis, Bahasa Indonesia, Model Discovery Learning  
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU LIPAT INOVATIF (BUPATIF) BERBASIS POP-UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Caya, Ade Astuti; Akhir, Muhammad; Paida, Andi
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 04 (2024): Volume 09 No. 04, Desember 2024.
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i04.18333

Abstract

This research is development research which aims to produce Innovative Folded Book (Bupatif) learning media in Indonesian language subjects to increase the learning motivation and storytelling ability of class III students at SDN 182 Dannuang. The development model used refers to the ADDIE model which includes analysis, design, development, implementation and evaluation activities. The research results show: (1) the media produced is the Innovative Folding Book (Bupatif) learning media; (2) the Innovative Folding Book (Bupatif) learning media was declared feasible by media, language and material experts with an average percentage of 96% in the very feasible category (3) the Innovative Folding Book (Bupatif) learning media was declared practical based on the practicality observation sheet with category “very practical”; (4) Innovative Folding Book learning media (Bupatif) was declared effective in increasing students' learning motivation and storytelling ability at the media trial, observation sheet and questionnaire stage with the result of increasing learning motivation getting the "very high" category and increasing learning ability getting the category "Very good". There is a significant difference in learning motivation and the results of students' storytelling abilities before and after using the Innovative Folding Book (Bupatif) learning media. Thus, these findings confirm that the Innovative Folding Book learning media can be an effective alternative in increasing students' learning motivation and storytelling ability.
IMPROVING THE COMPETENCE OF INDONESIAN LANGUAGE TEACHERS THROUGH THE USE OF THE JUNIOR HIGH SCHOOL LEARNING COMMUNITY (KOMBEL) IN SOPPENG REGENCY Asfiati; M. Agus; Paida, Andi
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 3 (2025): Vol. 2 No. 3 Edisi Juli 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i3.801

Abstract

This study aims to describe the implementation of the learning community (Kombel) at the junior high school level in Soppeng Regency, its use in improving the competence of Indonesian teachers, and the factors that affect the utilization. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and questionnaires. The data obtained was analyzed holistically to reveal the implementation and impact of Kombel on improving teacher professionalism. The results of the study show that the implementation of Kombel at the junior high school level in Soppeng Regency has run optimally in accordance with the principles of the Independent Curriculum. The use of Kombel has proven to be effective in improving the pedagogic competence of Indonesian teachers, especially in the aspects of planning, implementation, and evaluation of learning. In addition, Kombel is a collaborative medium that supports the exchange of good practices between teachers, helps solve student learning problems, and supports the selection of relevant strategies, approaches, and methods. The factors that affect the use of Kombel include: teacher commitment and motivation, time management, availability of facilities, openness, and support from various parties. These findings affirm the importance of strengthening the learning community as a strategy to improve the quality of teacher competence in a sustainable manner.
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM KARANGAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS V SD INPRES NIPA-NIPA KEC. MANGGALA KOTA MAKASSAR yanti, risna; Akhir, Muhammad; Paida, Andi
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 15 No 1 (2025): Harmoni
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/thabde35

Abstract

penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat dekriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru kelas V dan hasil tulisan karangan peserta didik kelas V SD Inpres Nipa-Nipa yang berjumlah 22 karangan. Metotode pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Instrumen berupa pedoman wawancara. Teknik pengelolaan dan analisis yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum peserta didik kelas V SD Inpres Nipa-Nipa belum menguasai penggunaan tanda baca titik (.), tanda baca baca koma (,), tanda elipsis (...), dan tanda baca hubung (-) dalam menulis karangan. Secara klasikal peserta didik belum mampu memahami penggunaan tanda baca dalam membuat suatu karangan. Karena peserta didik masih kesulitan dalam memahami penggunaan tanda baca.