Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial

MANAJEMEN KOMPLAIN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MERAUKE Andri Irawan; Juanda Nawawi; Badu Ahmad
SOCIETAS Vol 5 No 1 (2016): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v5i01.551

Abstract

Manajemen komplain penting bagi rumah sakit karena melalui komplain pasien dapat dijadikan sebagai informasi untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa manajemen komplain dalam pelayanan kesehatan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data ditempuh melalui  pengamatan, wawancara dan dokumentasi terhadap informan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen komplain di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke belum menunjukan hasil yang baik. Hanya ada kotak saran sebagai alternativ menerima keluhan yang masuk secara tidak langsung, dan dalam penanganannya belum maksimal. Hal ini terbukti dari masih lambatnya pengelolaan serta tidak adanya penyampaian informasi dari rumah sakit kepada pasien bahwa keluhan yang masuk sudah ditangani.Yang menjadi faktor pendukung dalam manajemen komplain di RSUD Merauke adalah adanya SOP dan fasilitas komplain. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah sumber daya manusia yang masih lemah dan sosialisasi tentang komplain yang belum berjalan.
SISTEM PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MERAUKE Andri Irawan
SOCIETAS Vol 7 No 1 (2018): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v7i01.967

Abstract

E-government merupakan upaya untuk mendukung kinerja pemerintah yang berbasis elektonika dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan sistem pelayanan publik berbasis egoverment pada Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke, serta melihat faktorfaktor apa yang menghambat dalam penerapan sistem pelayanan publik berbasis egoverment tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan e-government dalam pelayanan publik di Kabupaten Merauke belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang masih kurang dan butuh pengembangan serta perbaikan lebih lanjut agar pelayanan publik yang berbasis e-government ini dapat tercipta. Hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya support pemerintah dalam bentuk peraturan maupun sosialisasi kepada masyarakat. Kemudian ditambah dengan masih lemahnya kemampuan dalam hal sumber daya manusia maupun sumber daya infrastuktur yang menjadi unsur penting dalam menciptakan pelayanan publik berbasis elektronik. Dari segi manfaat yang didapat setelah menerapkan sistem pelayanan berbasis e-government adalah pemerintah dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi pelayanan demi terciptanya good governance. Dengan adanya sistem e-goverment ini memudahkan dan mempercepat proses pelayanan yang diberikan. Faktor penghambat dalam pengembangan e-government di Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke adalah masih kurangnya sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas, infrastruktur yang terkendala dengan wilayah geografis, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, dan mindset masyarakat yang lebih merasa nyaman dengan sistem manual daripada yang berbasis elektronik.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Perbatasan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Andri Irawan; Laurensia Tanzil
SOCIETAS Vol 9 No 2 (2020): Societas : Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v9i2.3121

Abstract

Basically there have been many poverty assistance programs given to coastal communities, but in reality they have not succeeded in removing them from the poverty line. Lack of community involvement in each program is considered as one of the causes of the failure of programs provided by the government. The purpose of this research is to describe and analyze the border coastal community empowerment program and the factors that influence it. This type of research is descriptive with a qualitative approach. The results showed that three indicators were used as a measurement tool in analyzing the empowerment of border coastal communities, namely the indicators of the stage of awareness and the formation of behavior that had been carried out well through socialization. But what is unfortunate is that the assistance is still not routinely done. The second indicator of the ability transformation stage is carried out by providing training related to fish processing techniques, financial management and marketing. While the third indicator of the stage of increasing intellectual capacity is evidenced by the increase in the establishment of new businesses in the village community related to fishery activities and there is an increase of about 43% in the community that has expanded its business both for fishing and fish processing activities. The inhibiting factors in the implementation of the community empowerment program in Tomer Village are the low quality of human resources, the lack of assistance from the government, and related to the budget. While the supporting factors are the socio-cultural system of the local community, abundant natural resources, and the active role of the local community.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Perbatasan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Andri Irawan; Laurensia Tanzil
SOCIETAS Vol 9 No 2 (2020): Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v9i2.3121

Abstract

Basically there have been many poverty assistance programs given to coastal communities, but in reality they have not succeeded in removing them from the poverty line. Lack of community involvement in each program is considered as one of the causes of the failure of programs provided by the government. The purpose of this research is to describe and analyze the border coastal community empowerment program and the factors that influence it. This type of research is descriptive with a qualitative approach. The results showed that three indicators were used as a measurement tool in analyzing the empowerment of border coastal communities, namely the indicators of the stage of awareness and the formation of behavior that had been carried out well through socialization. But what is unfortunate is that the assistance is still not routinely done. The second indicator of the ability transformation stage is carried out by providing training related to fish processing techniques, financial management and marketing. While the third indicator of the stage of increasing intellectual capacity is evidenced by the increase in the establishment of new businesses in the village community related to fishery activities and there is an increase of about 43% in the community that has expanded its business both for fishing and fish processing activities. The inhibiting factors in the implementation of the community empowerment program in Tomer Village are the low quality of human resources, the lack of assistance from the government, and related to the budget. While the supporting factors are the socio-cultural system of the local community, abundant natural resources, and the active role of the local community.
MANAJEMEN KOMPLAIN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MERAUKE Andri Irawan; Juanda Nawawi; Badu Ahmad
SOCIETAS Vol 5 No 1 (2016): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v5i01.551

Abstract

Manajemen komplain penting bagi rumah sakit karena melalui komplain pasien dapat dijadikan sebagai informasi untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa manajemen komplain dalam pelayanan kesehatan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data ditempuh melalui  pengamatan, wawancara dan dokumentasi terhadap informan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen komplain di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke belum menunjukan hasil yang baik. Hanya ada kotak saran sebagai alternativ menerima keluhan yang masuk secara tidak langsung, dan dalam penanganannya belum maksimal. Hal ini terbukti dari masih lambatnya pengelolaan serta tidak adanya penyampaian informasi dari rumah sakit kepada pasien bahwa keluhan yang masuk sudah ditangani.Yang menjadi faktor pendukung dalam manajemen komplain di RSUD Merauke adalah adanya SOP dan fasilitas komplain. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah sumber daya manusia yang masih lemah dan sosialisasi tentang komplain yang belum berjalan.
SISTEM PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MERAUKE Andri Irawan
SOCIETAS Vol 7 No 1 (2018): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v7i01.967

Abstract

E-government merupakan upaya untuk mendukung kinerja pemerintah yang berbasis elektonika dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan sistem pelayanan publik berbasis egoverment pada Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke, serta melihat faktorfaktor apa yang menghambat dalam penerapan sistem pelayanan publik berbasis egoverment tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan e-government dalam pelayanan publik di Kabupaten Merauke belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang masih kurang dan butuh pengembangan serta perbaikan lebih lanjut agar pelayanan publik yang berbasis e-government ini dapat tercipta. Hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya support pemerintah dalam bentuk peraturan maupun sosialisasi kepada masyarakat. Kemudian ditambah dengan masih lemahnya kemampuan dalam hal sumber daya manusia maupun sumber daya infrastuktur yang menjadi unsur penting dalam menciptakan pelayanan publik berbasis elektronik. Dari segi manfaat yang didapat setelah menerapkan sistem pelayanan berbasis e-government adalah pemerintah dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi pelayanan demi terciptanya good governance. Dengan adanya sistem e-goverment ini memudahkan dan mempercepat proses pelayanan yang diberikan. Faktor penghambat dalam pengembangan e-government di Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke adalah masih kurangnya sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas, infrastruktur yang terkendala dengan wilayah geografis, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, dan mindset masyarakat yang lebih merasa nyaman dengan sistem manual daripada yang berbasis elektronik.
Model Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Andri Irawan; Rachmat Agung
SOCIETAS Vol 12 No 2 (2023): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v12i2.5662

Abstract

Efforts to make society empowered are not easy, so it is necessary to formulate an appropriate model for implementing the program. This research aims to identify and analyze the coastal community empowerment program of Kampung Urumb, as well as the internal and external aspects of individuals who influence it. This research uses a qualitative approach where data is obtained through observation and interviews which are then analyzed using: Data Condensation, Data Display, and Conclusion Drawing/Verifications. The results of the research show that the internal factors of individual coastal communities are still weak in terms of education, economics, culture, and community attitudes towards poverty, but are quite good in terms of social life such as kinship and cooperation. Meanwhile, from the external aspect, the assistance program provided has been directed at community empowerment efforts through capital and facility assistance, but not at improving the quality of individuals and institutions. So the resulting recommendation is that the empowerment of coastal communities needs to pay attention to two aspects, namely the internal aspect, especially increasing awareness of community education and skills through training in accordance with the business potential that can be developed, and the external aspect, namely ensuring that the community does not damage the environment by excavating sand so that the environment can be destroyed. can become a source of sustainable economic income through the potential of the region it has. Apart from that, there needs to be synchronization between the assistance provided and existing business potential.
Co-Authors Abdul Rasyid Adam, Aenal Fuad Adi Suprayoga Agus Kurniawan Agus Kurniawan Akbar, Mohammad Aldrin Akhmad Dwi Priyatno Alam, Sitti Nur Alfredo Pasaribu Ardika Pratiwi Arifin, Bambang Samsul Ary Eko Prastya Putra Astrina Utami Badu Ahmad Badu Ahmad Burhanudin Mukhamad Faturahman Burhanudin Mukhamad Faturahman Burhanudin Mukhamad Faturahman Cahyana Cahyana Chairil Zaman Cintantya Andhita Dara Kirana Corry Lea Taryono Dahlia Dahlia Dandy Saleky Dapot Pardamean Saragih Dedy Dwi Putra Dedy Prasetya Kristiadi Dyah Ayu Putriani Edy Sunandar Entis Sutisna Erwin Nugraha Purnama Euis Ratnasari Everitus Rikardus Fadil Ramadhan Farida Romaito Pohan Ferry Sudarto Fiana Laila Fransin Kontu Fransin Kontu Genie Yoel Siagian Hendro Ibrahim Hubertus Oja, Hubertus Iginasius Rusdi Mahuze Imelda Carolina Laode Jeremias R. Tuhumena Jeremias Tuhumena Juanda Nawawi, Juanda Jufri, Muhamad Taher Kolne, Salesius Vitalis Laurensia Tanzil Lindon R Pane Lisa Hermawati Lukman Nulhakim M. Aldrin Akbar Marten Z Jamlean Menahem Antonof Februanovsky Rosondo Hengga Muhamad Yamin Noch Muhammad Iqbal Muhammad Rahmadani Muhammad Rifal Junaidi Muhammad Rizky Mulyawan Safwandy Nugraha Mustikiana Oktafiani, Ade Najdah Thalib Nicho Yuda Mahendra Nicky Herawati Nofa Nugraha Nourma Wulanda Novie Al Muhairiah Nur Fitranto Nur Jalal Nurul Fitriah Parman Jasnur Paul A. Moento Prasetya, Muhammad Novan Rachmat A.P. Parukka Rachmat Agung Rachmat Agung Rahul Beget Pandapotan Purba Raisa Ganeswara Ransta L. Lekatompessy Ransta Lekatompessy Rasna Rinaldi Sri Herlambang Rio Ferdinand Tanaya Rizki Fadilah Rizqi Ikhwanudin Rofif Rosa D. Pangaribuan Saludin Muis Sendy L. Merly Silas Tanggu Redu Siti Fatimah Salam Suripto Muh Zulkifli Susana P.Y Fofid Sutrisna Sutrisna SUTRISNO Syahruddin Syahruddin Tati Herlina Theo Ageng Mahardi Umiyati Haris Wa Ode Sitti Mardiana Wicaksana, Bima Arya Wombaibabo, Moses Yaya Sonjaya Yudi Tristanto