Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GAME BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN Mamonto, Dewi Fransiska; Yunus, Rasid; Nggilu, Ariyanto
ACTION : Jurnal Inovasi Penelitian Tindakan Kelas dan Sekolah Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/action.v5i2.5861

Abstract

This study aims to improve and reflect upon teaching practices to improve student learning outcomes in the PPKn subject for Class VIII by employing a game-based learning model. The background of this study stems from the mismatch between teaching models used in the classroom and the characteristics of the students. Traditional lecture methods often lead to student disengagement, boredom, or even drowsiness during lessons. This study adopts a Classroom Action Research (CAR) methodology, conducted in a single cycle consisting of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. The study involved 20 students from Class VIII at SMP Negeri 1 Tilango, comprising 7 male and 13 female students. The first cycle consisted of three learning sessions, and student learning outcomes were evaluated after each session.The findings indicate that the use of the game-based learning model in the PPKn subject significantly improves the teaching and learning process, facilitating more effective evaluation by teachers. The model's advantages lie in fostering student engagement and enabling real-time responses. Student learning outcomes improved throughout the three sessions of Cycle 1, with evaluation scores increasing from 45% in the first session to 65% in the second and reaching 90% in the third session. In conclusion, implementing the game-based learning model in the PPKn subject for Class VIII at SMP Negeri effective in improving student learning outcomes has been proven. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tindakan dan merefleksi tindakan mengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKN di kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran Game Based Learning. Latar belakang penelitian ini adalah kurang cocoknya model pembelajaran di dalam kelas, hal itu juga menyangkut dengan karakteristik siswa yang ada di dalam kelas, apalagi hanya memakai metode ceramah siswa sering kali bosan atau malah tertidur di dalam kelas. Penelitian ini Menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dengan 1 Siklus dengan masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah 20 siswa dengan jumlah siswa laki-laki yaitu 7 orang dan siswa perempuan berjumlah 13 orang di kelas VIII SMP Negeri 1 Tilango kabupaten Gorontalo. Pada siklus 1 di lakukan 3 kali pertemuan, Selanjutnya evaluasi hasil belajar siswa di lakukan setiap pertemuan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Game Based Learning pada mata pelajaran PPKn dapat meningkat dalam pembelajaran dan mempermudah guru dalam proses hasil evaluasi belajar siswa, keunggulan model pembelajaran Game Based Learning terletak pada keaktifan siswa dalam kelas serta respons siswa real time. Peningkatan hasil belajar siswa di lihat dari tes evaluasi siklus 1 pertemuan 1 dengan persentase 45%, siklus 1 pertemuan 2 dengan persentase 65% dan pada siklus 1 pertemuan 3 menjadi 90%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Game Based Learning pada mata pelajaran PPKn di kelas VIII di SMP Negeri 1 Tilango kabupaten Gorontalo terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar.
Implementation of Problem-Based Learning Model in State Senior High School 4, Gorontalo City Nggilu, Ariyanto; Ngiu, Zulaecha; Hamim, Udin; Wantu, Asmun W.
Jambura Journal Civic Education Vol 5, No 1 (2025): Vol.5 No.1 Mei 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v5i1.32327

Abstract

In Senior High School 4, Gorontalo City, there are several teachers who only use the lecture model in class when teaching, which creates a mediocre learning atmosphere, as a result, students' enthusiasm for learning decreases. Teachers do not yet understand how to design and implement learning models effectively. Inconsistency of Learning Models with Student Characteristics, Minimal Student Engagement in learning, because learning is only centered on teachers, Lack of Teacher Understanding of Learning Models, Evaluations that are not in line with Learning Models, and there are still many evaluations that only focus on memorization, whereas an effective learning model that can increase students' learning motivation is a learning model that emphasizes students' critical thinking skills. The method used in this study is Qualitative. The results and discussion of this study are In general, the implementation of Problem Based Learning has a significant positive impact on students' learning motivation, especially in terms of increasing involvement, self-confidence, and collaborative learning. However, the success of its implementation is highly dependent on student readiness, teacher support, and a supportive learning environment. The existence of challenges such as the need for high independence and teacher readiness are factors that need to be considered to ensure that Problem Based Learning can provide maximum benefits for students' learning motivation. The disadvantages of the Problem Based Learning Learning Model are that the problem-solving process through PBL takes longer than traditional learning methods. Students need time to understand the problem, conduct research, discuss, and find solutions.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Melalui Media Pembelajaran Kartu Pintar Di Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Gorontalo: Penelitian Yusril; Rasid Yunus; Ariyanto Nggilu
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) melalui penerapan media pembelajaran kartu pintar di kelas VIII-B SMP Negeri 16 Gorontalo. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 20 siswa kelas VIII-B. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes evaluasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus ke siklus. Pada siklus I, keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih tergolong sedang. Namun, setelah dilakukan perbaikan strategi pada siklus II dan III, motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, ketekunan dalam menyelesaikan tugas, dan partisipasi dalam pembelajaran. Selain itu, terjadi peningkatan nilai hasil belajar siswa secara bertahap di setiap siklus.
EDUKASI INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MELALUI PENDIDIKAN MENUJU SMART AND GOOD CITIZEN Noe, Wahyudin; Nggilu, Ariyanto
Civic Education Law and Humaniora : Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/celara.v3i1.28884

Abstract

Pendidikan merupakan instrumen paling efektif dalam membangun peradaban bangsa. Syaratnya perlu dibentuk pola pikir (mindset) warga negara dalam melihat pendidikan sebagai investasi masa depan yang tepat. Peningkatan kompetensi Sumber Daya manusia (SDM) handal harus menjadi prioritas utama, meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan watak kewarganegaraan (civic disposition) sehingga membawa transformasi sosial masyarakat untuk berkembang dan maju. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dalam bentuk dialog budaya dengan tema “Pendidikan sebagai Investasi Menuju Smart and Good Citizen'' dapat membekali warga negara agar menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan generasi bangsa. Kegiatan dialog ini dilaksanakan dengan menggunakan metode diskusi dengan langkah-langkah pelaksanaan yang terdiri dari 3 tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini meliputi: 1) kemajuan suatu bangsa ditandai dengan majunya SDM, 2) pengembangan SDM lebih penting daripada SDA, 3) kehandalan SDM ditentukan oleh kompetensi kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan watak kewarganegaraan, serta 4) investasi SDM sebagai investasi yang tepat dalam memajukan suatu bangsa. Adapun rekomendasi kegiatan ini, yaitu: 1) aspek komitmen dan konsistensi pemerintah, akademisi, masyarakat, pengusaha, serta media massa perlu ditunjukkan dalam memajukan pendidikan di daerah, dan 2) adanya kesamaan persepsi di kalangan masyarakat dimana pendidikan sebagai investasi yang paling tepat dalam membangun warga negara yang cerdas dan baik, serta sejahtera.   
Penguatan Kelembagaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) di SMK Negeri 2 Gorontalo Nggilu, Ariyanto; Mahmud, Ramli; Kartika, Intan Tiara; Alimun, Afriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1660

Abstract

The Intra-School Student Organization (OSIS) serves as a strategic platform for the development of students’ character and leadership skills. However, its management at SMK Negeri 2 Gorontalo still faces challenges, such as low student participation. This community service aims to strengthen the OSIS institution through a collaborative program involving lecturers, students, and the community, using an interactive socialization method based on Knowledge Transfer and Exchange (KTE). The activity consists of three main stages: (1) delivering theoretical material, (2) open discussion, and (3) interactive dialogue. The results of this community service show significant improvement in six key achievement indicators: (1) the committee’s understanding of OSIS functions increased from limited to comprehensive, (2) OSIS members’ participation, initially low, became more active, (3) creativity in designing work programs developed from monotonous to innovative, (4) communication and teamwork skills improved from ineffective to more open and coordinated, (5) social responsibility attitudes, previously lacking, are now evident in environmental care programs, and (6) the school’s support has become increasingly synergistic. In conclusion, this collaborative approach not only successfully revitalized OSIS’s role as a student leadership laboratory but also established a sustainable mentoring model that can be adopted by other schools. These findings reinforce that strengthening OSIS institutions requires systematic interventions integrating academic knowledge transfer with practical organizational experience in the field.ABSTRAKOrganisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan wadah strategis dalam pengembangan karakter dan kepemimpinan siswa. namun pengelolaannya di SMK Negeri 2 Gorontalo masih menghadapi kendala seperti rendahnya partisipasi siswa. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan OSIS melalui program pengabdian kolaborasi Dosen dan Mahasiswa masyarakat dengan metode sosialisasi interaktif berbasis Knowledge Transfer and Exchange (KTE). Kegiatan ini mencakup tiga tahap utama: (1) penyampaian materi teoritis, (2) diskusi terbuka, dan (3) dialog interaktif. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan cukup mencolok pada enam indikator capaian: (1) pemahaman pengurus tentang fungsi OSIS meningkat dari terbatas menjadi menyeluruh, (2) partisipasi anggota OSIS yang awalnya rendah kini lebih aktif, (3) kreativitas perancangan program kerja berkembang dari monoton ke inovatif, (4) kemampuan komunikasi dan kerja sama tim yang sebelumnya kurang efektif menjadi lebih terbuka dan terkoordinasi, (5) sikap tanggung jawab sosial yang semula kurang terlihat kini tampak dalam program kepedulian lingkungan, serta (6) dukungan pihak sekolah yang semakin sinergis. Kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian ini yaitu pendekatan kolaboratif ini tidak hanya berhasil merevitalisasi peran OSIS sebagai laboratorium kepemimpinan siswa, tetapi juga membangun model pendampingan berkelanjutan yang dapat diadopsi oleh sekolah lain. Temuan ini memperkuat bahwa penguatan kelembagaan OSIS memerlukan intervensi sistematis yang mengintegrasikan transfer pengetahuan akademik dengan praktik organisasi di lapangan.
The Role of PPKn Teachers in Increasing Students' Reading Interest in PPKn Subjects at SMP Negeri 1 Gorontalo Ni Ketut Nuriati; Rasid Yunus; Ariyanto Nggilu
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 3: July 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i3.8164

Abstract

This study aims to find out students' reading interest in PPKn subjects at Junior High School 1 Gorontalo City, to find out the role of PPKn teachers in increasing students' reading interest in PPKn subjects at Junior High School 1 Gorontalo. The results of the study show that the role of PPKn teachers in increasing students' reading interest in PPKn subjects at SMP Negeri 1 Gorontalo, namely teachers play an active role in guiding students and role models in building a literacy culture in schools, especially students' interest in reading. The reading interest of students at SMP Negeri 1 Gorontalo is still finding many problems, especially in terms of the interest of the students themselves, because in this day and age everything is all modern, especially in terms of books they can access books not only through the library but also online. So most of them if they want to read, most of them are online, but some, most still have no interest in reading, especially since libraries have begun to be rare and can be counted, in one class there are only a few people, not up to 10 people.
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI Bumulo, Isra; Wantu, Asmun; Nggilu, Ariyanto
ACTION : Jurnal Inovasi Penelitian Tindakan Kelas dan Sekolah Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/action.v5i3.6307

Abstract

This study aimed to improve student engagement through the implementation of the Problem-Based Learning (PBL) model in the Civics subject (PPKn) for Class IX-1 at SMP Negeri 1 Bulango Selatan. The background of this research stemmed from the teacher’s limited use of varied teaching strategies, which caused students to lose interest, become disengaged, and participate less during lessons. The research utilized Classroom Action Research (CAR), which was carried out in two cycles comprising the phases of planning, implementation, observation, and reflection. The study involved 20 students (11 male and 9 female). Each cycle consisted of two meetings. The findings revealed that the use of the PBL model significantly improved students’ learning activity, as reflected in the increase in evaluation scores from 60% in Cycle I to 80% in Cycle II. Therefore, it can be concluded that the Problem-Based Learning model is effective in enhancing student participation and creating a more dynamic and engaging learning environment. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran PPKn di kelas IX-1 SMP Negeri 1 Bulango Selatan. Permasalahan yang melatarbelakangi adalah kurangnya variasi dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi, sehingga siswa menjadi kurang tertarik, tidak fokus, serta minim partisipasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Setiap siklus melibatkan dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn, yang ditandai dengan peningkatan nilai evaluasi dari 60% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning efektif dalam mendorong keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI Datu, Dwi Kartika; Nggilu, Ariyanto; Wantu, Asmun W.
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v5i3.6503

Abstract

This research aimed to identify the causes of low student discipline and the strategies implemented by the principal to improve student discipline at SMA Negeri 1 Kabila. Discipline is a crucial factor in creating a conducive learning environment and supporting the success of the educational process. As the leader of an educational institution, the principal plays a central role in fostering discipline through effective and systematic strategies. This research employed a qualitative approach with a descriptive method, and data were collected through observation, interviews, and documentation. The informants in this research consist of the principal, teachers, student affairs staff, and students. Data analysis was carried out through data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that the main causes of low student discipline include tardiness, truancy, failure to attend flag ceremonies, and improper use of school uniforms. To address these issues, the principal applied several strategies, such as modelling good behaviour, establishing effective communication with students and parents, implementing reasonable sanctions, and building a school environment that supports discipline values The principal also involved the entire school community in efforts to cultivate a culture of discipline. With the right strategies, the principal could increase student awareness and responsibility in complying with school regulations, thereby creating an orderly and productive learning environment ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab rendahnya kedisiplinan siswa dan strategi yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 1 Kabila. Kedisiplinan merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menunjang keberhasilan proses pendidikan. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan memiliki peran sentral dalam membina kedisiplinan melalui penerapan strategi yang efektif dan sistematis.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, staf kesiswaan, dan siswa. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama rendahnya kedisiplinan siswa antara lain keterlambatan datang ke sekolah, bolos, tidak mengikuti upacara, dan penggunaan atribut sekolah yang tidak sesuai. Untuk mengatasi hal tersebut, kepala sekolah menerapkan beberapa strategi seperti memberikan keteladanan, menjalin komunikasi yang baik dengan siswa dan orang tua, menerapkan sanksi yang logis, serta membangun lingkungan sekolah yang mendukung nilai-nilai kedisiplinan. Kepala sekolah juga melibatkan seluruh warga sekolah dalam upaya menciptakan budaya disiplin.Dengan strategi yang tepat, kepala sekolah mampu meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab siswa dalam menaati peraturan sekolah, sehingga tercipta lingkungan belajar yang tertib dan produktif.
Strategi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo Nggilu, Ariyanto; Lamusrin, Safrin; Arrazaq, Naufal Raffi; Samatowa, Lukman
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 9, No 4 (2024): November, I Special Issue on "Educational design research for human beings learn
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v9i4.33580

Abstract

Kurangnya motivasi belajar siswa didalam kelas, terlihat dari kurangnya antusiaisme mereka dalam menerima pelajaran, kurang memperhatikan Guru saat belajar, dan lebih memilih bermain handphone, jarang hadir di dalam kelas serta dibeberapa kesempatan ada yang tidak masuk kelas karena lebih memilih ikut-ikutan bersama teman-temannya untuk tidak masuk ke kelas. Penelitian ini bertujuan untuk memotret bagaimana kegiatan pembelajaran siswa serta bagaimana penggunaan model pembelajaran Guru di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa akan termotivasi untuk belajar apabila siswa merasa relevansi materi sesuai dengan kehidupan mereka dan merasa taktif terlibat, dan penggunaan model pembelajaran yang menarik, juga sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru PPkn