Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Comparative analysis of Anaerobic Baffled Reactor ( ABR ) and Moving Bed Biofilm Reactor ( MBBR ) for Domestic and Laundry Wastewater Treatment : Technical, Economic, and Enviromental Performance Assessment in Lamongan, East Java, Indonesia Ramadhan, Iqbal
Dampak Vol. 22 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.22.2.134-146.2025

Abstract

This study evaluates the treatment performance of Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) and Anaerobic Baffled Reactor (ABR) systems in treating domestic laundry wastewater in a tropical environment. Both reactors were operated for 90 days under optimized conditions, with MBBR achieving higher removal efficiencies for biochemical oxygen demand (BOD) and chemical oxygen demand (COD) at 94.6% and 95.2%, respectively, compared to ABR’s 92.6% and 91.7%. Nutrient removal was more effective in MBBR, particularly for ammonia (89%) and phosphate (96%). ABR demonstrated potential for biogas production, generating 126 m³/month, suggesting its viability as a sustainable energy source. However, both systems required post-treatment disinfection to reduce pathogenic bacteria to acceptable limits. Economic analysis indicated MBBR’s lower operational costs, while ABR offered advantages in energy recovery. This comparative study informs sustainable domestic wastewater management strategies in Lamongan, East Java, Indonesia. Keyword: Wastewater Treatment, Moving Bed Biofilm Reactor, Anaerobic Baffled Reactor, Domestic Laundry Wastewater, Biogas.
Karakteristik Klinis Gastritis Kronik Akibat Helicobacter Pylori Positif (HPPG): Tinjauan Pustaka Ramadhan, Iqbal; Humardhani, Ariadi; A.R.L , Syafruddin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.62200

Abstract

Gastritis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di masyarakat dan sering kali berkaitan dengan gaya hidup modern yang kurang sehat. Kondisi ini menjadi salah satu gangguan gastrointestinal yang paling umum dan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2020), prevalensi gastritis meningkat seiring bertambahnya usia, dengan populasi usia 25–34 tahun mencapai 0,1%. Gastritis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Helicobacter pylori positif gastritis (HPPG) dan Helicobacter pylori negatif gastritis (HPNG), di mana HPNG terjadi tanpa adanya infeksi H. pylori namun tetap menunjukkan tanda-tanda peradangan pada mukosa lambung. Faktor penyebab HPNG meliputi penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs), stres, gangguan autoimun, konsumsi alkohol, infeksi, dan trauma. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko, mekanisme infeksi, serta dampak Helicobacter pylori terhadap kejadian gastritis kronis. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan tinjauan pustaka sistematis terhadap jurnal-jurnal ilmiah nasional dan internasional yang relevan antara tahun 2018–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi H. pylori menjadi penyebab utama gastritis kronis akibat kemampuannya beradaptasi dalam lingkungan asam lambung melalui produksi enzim urease, pembentukan biofilm, dan mekanisme imunomodulasi. Selain itu, faktor gaya hidup seperti konsumsi makanan pedas, alkohol, stres, dan penggunaan obat jangka panjang turut memperburuk kondisi mukosa lambung. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya edukasi kesehatan masyarakat tentang pola makan sehat, pengendalian stres, serta skrining dini terhadap infeksi H. pylori untuk mencegah komplikasi gastritis kronis yang dapat berkembang menjadi ulkus atau kanker lambung.