Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Pendampingan Pengembangan Usaha Gula Semut dalam Meningkatkan Inovasi Lokal Widiastuti, Wiwi; Sarofah, Riska; Yuliawati, Fitriyani; Nurohman, Taufik; Ramdhani, Hilal
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/bx5vpb86

Abstract

Pengabdian menjelaskan tentang pengembangan usaha UMKM salah satunya adalah usaha gula semut. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa binangun, Kota Banjar. Kegiatan ini merupakan Kerjasama mitra dengan tujuan pada pengembangan ekonomi lokal. Berdasarkan pada hasil Focus Group Discussion (FGD) dan observasi ditemukan permasalahan bahwa usaha home industry yang dijalankan oleh masyarakat setempat terkesan berjalan masing-masing dan tidak terkoordinasi dengan baik oleh desa. Padahal potensi lokal seperti gula semut bisa menjadi salah satu branding produk lokal desa yang sangat memadai. Karakteristik masyarakat di Desa Binangun cukup menarik misalnya terdapat salah satu dusun yang mata pencaharian masyarakatnya mayoritas sebagai pengrajin industry yaitu Dusun Priyagung. Selama ini produksi gula semut masih mengemas produknya dengan sangat sederhana dan belum memiliki merek dagang yang familiar di mata konsumen. Selain itu, kesulitan dalam manajemen pemasaran dan keuangan menjadi salah satu tantangan perkembangan dari home industry gula semut. Oleh karena  itu, kegiatan pengabdian berfokus meningkatkan inovasi lokal dengan pengembangan industy gula semut. Pengabdian akan memberikan beberapa pendampingan penyusunan business plan, manajemen pemasaran, dan pembukuan keuangan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa kelompok masyarakat melaksanakan kegiatan UMKM yang merupakan Kerjasama antara pemerintah desa dengan kelompok perempuan. Beberapa hasil produk misalnya pembuatan dodol dengan bahan dasar gula semut dan pembuatan kripik. Kegiatan ini memberikan pendampingan yang intensif mulai dari cara penentuan kualitas produk, pembukuan usaha dan pemasaran. Diharapkan program pengabdian ini dapat membantu pemerintah desa untuk berkolaborasi dengan para pelaku home industry sehingga pengembangan industry gula semut memiliki kelompok usaha, rumah produksi yang memadai, dan manajemen pemasaran yang baik dan terintegrasi dengan potensi wisata lokal lainnya. Pada akhirnya, kegiatan ini akan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Binangun.
Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis Melalui Program Menanam Kebutuhan Dapur di Pekarangan Rumah Widiastuti, Wiwi; Abdu Chalik, Alex; Yuliawati, Fitriyani; Nurohman, Taufik; Sarofah, Riska
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/bmkv5t69

Abstract

Pengabdian pada masyarakat yang sudah dilakukan menggunakan skema Ketahanan Pangan. Pengabdian ini dilakukan untuk menindaklajuti hasil observasi pemetaan profil, permasalahan dan potensi yang ada di Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis, hasil observasi lapangan ditemukan bahwa di wilayah Desa Sukajaya sejalan dengan program desa tentang ketahanan pangan, selain mengadakan penyuluhan tentang isu resesi ekonomi tahun 2023, Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi, program ini mengedukasi masyarakat untuk menanam kebutuhan dapur sehari-hari di pekarangan rumah. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan eksternal, tetapi juga untuk menciptakan kemandirian pangan jangka panjang. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pelatihan teknik bertani di pekarangan rumah, penyediaan bibit tanaman yang sesuai dengan iklim lokal, serta pendampingan dalam perawatan dan panen. Program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Sukajaya dengan mengoptimalkan potensi lahan pekarangan rumah mereka sebagai sumber pangan yang berkelanjutan. Program ini juga memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberagaman konsumsi pangan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Program Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis berhasil mencapai beberapa tujuan utama yang telah direncanakan. Sebanyak 80% dari peserta pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan mengenai teknik bertani di pekarangan rumah. Selain itu Masyarakat Desa Sukajaya kini lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam bahan pangan, mereka berhasil mengurangi ketergantungan pada pasar dan mengurangi biaya belanja pangan. Hal ini juga berdampak positif terhadap pola makan keluarga, yang kini lebih bergizi dan beragam. Sebagai hasil dari program ini, terbentuk kelompok masyarakat yang secara rutin berkumpul untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pertanian rumah tangga. Kelompok ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang terus mengembangkan pengetahuan pertanian di desa dan memperluas jaringan kerja sama dengan instansi terkait.
Exploration of the Relationship between Age of Marriage and Income on the Level of Child Stunting in Tasikmalaya City Firmadi, Sidik; Sarofah, Riska; Ramdhani, Hilal
Journal Public Policy Vol 10, No 3 (2024): July
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpp.v10i3.8616

Abstract

This study specifically aims to examine the impact of income and age of marriage on the prevalence of stunting. The use of these two variables is associated with the influence of poor family income on inadequate family purchasing power to meet the needs of their children, as well as individual immaturity in terms of their mental readiness to marry. This study uses a mixed methods approach that integrates quantitative and qualitative research methodologies. This study was conducted in Bungursari District, specifically in three health centers: Bungursari Health Center, Sukalaksana Health Center, and Bantar Health Center. The research methodology used is a convergent parallel design. The findings of the study indicate a favorable correlation between income and child stunting in Tasikmalaya City. The findings of this study were proven by comprehensive interviews, which revealed a negative correlation between parental income and the amount of time spent with children. As a result, this dynamic gives rise to unfavorable parenting practices, while the age at which individuals marry does not have a favorable impact on child stunting. The findings of this study can be valuable information for those involved in addressing and reducing the problem of stunting in Tasikmalaya City.
Implementasi Metode Jigsaw Learning dan Pemanfaatan Media Sosial untuk Meningkatan Kesadaran Demokrasi Karang Taruna di Desa Jenang: Implementation of the Jigsaw Learning Method and Utilization of Social Media to Increase Democracy Awareness of Karang Taruna in Jenang Village Sarofah, Riska; Gunawan, Hendra; Pitrianti, Siti; Permatasari, Leni; Yuliawati, Yuliawati
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.926

Abstract

Penurunan Indeks Demokrasi Indonesia dan rendahnya partisipasi politik pemuda menjadi masalah serius, termasuk di Desa Jenang, Kabupaten Cilacap, di mana kegiatan Karang Taruna masih bersifat insidental dan minim literasi politik. Meskipun pemuda desa aktif menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok, pemanfaatannya belum optimal sebagai sarana edukasi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan literasi dan partisipasi politik pemuda melalui metode Jigsaw Learning dan pemanfaatan media sosial. Program ini melibatkan 26 anggota Karang Taruna dan dilaksanakan melalui sosialisasi, pelatihan Jigsaw Learning, produksi konten digital, serta pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif yang signifikan. Rata-rata skor pengetahuan peserta meningkat dari 87,27 menjadi 90,77, dengan 88,5% peserta mengalami kenaikan skor pengetahuan. Dari aspek sikap, skor rata-rata meningkat dari 71,12 menjadi 84,12, di mana 84,6% peserta menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap demokrasi. Selain itu, seluruh peserta (100%) berhasil menghasilkan minimal satu konten digital. Konten yang diunggah di Instagram dan TikTok berhasil menjangkau lebih dari 1.000 akun dan mendapatkan umpan balik positif. Kesimpulannya, kombinasi metode Jigsaw Learning dan pemanfaatan media sosial efektif dalam meningkatkan pemahaman dan sikap demokratis serta mendorong partisipasi aktif pemuda desa dalam membangun demokrasi lokal
Collaborative Governance in Prevention and Control of Sexual Abuse in Local Level Gunawan, Hendra; Widiastuti, Wiwi; Sarofah, Riska; Lestari, Vidia
Journal of Government and Civil Society Vol 8, No 2 (2024): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v8i2.9752

Abstract

The rising incidence of sexual violence against children and women in Tasikmalaya City has become a pressing concern, with reported cases increasing from 58 in 2021 to 73 in 2022. In response, the Tasikmalaya City Government has initiated collaborative efforts involving local non-governmental organizations (Puspa), psychologists, and law enforcement agencies to combat this alarming trend. This study aims to critically analyze the effectiveness of these multi-stakeholder collaborations in preventing and addressing sexual violence in the region. Grounded in the collaborative governance theory articulated by Ansell and Gash, the research employs qualitative methods, including in-depth interviews with key stakeholders and data analysis facilitated by NVivo 12+. An initial bibliometric review of relevant literature through the Scopus database, supplemented by VOSViewer, helped identify research gaps in the domain of sexual violence prevention. The findings reveal significant shortcomings in the collaborative framework currently employed, notably in areas such as stakeholder dialogue, mutual trust, commitment levels, role clarity, and overall outcomes. These deficiencies underscore the necessity for a more structured approach to collaboration that encompasses all stages of program planning and implementation. The study provides actionable recommendations aimed at enhancing stakeholder collaboration, ultimately striving to reduce the prevalence of sexual violence and improve protective measures for vulnerable populations in Tasikmalaya City. This research not only contributes to the academic discourse on collaborative governance but also holds significant implications for policy-making and community interventions aimed at safeguarding children and women.Peningkatan kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak dan perempuan di Kota Tasikmalaya menjadi perhatian serius, dengan jumlah kasus yang dilaporkan meningkat dari 58 pada tahun 2021 menjadi 73 pada tahun 2022. Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah memulai upaya kolaboratif yang melibatkan organisasi non-pemerintah lokal (Puspa), psikolog, dan lembaga penegak hukum untuk mengatasi tren yang mengkhawatirkan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis efektivitas kolaborasi multi-pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di daerah tersebut. Berdasarkan teori tata kelola kolaboratif yang diungkapkan oleh Ansell dan Gash, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, termasuk wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan kunci dan analisis data yang difasilitasi oleh NVivo 12+. Tinjauan bibliometrik awal terhadap literatur yang relevan melalui basis data Scopus, dilengkapi dengan VOSViewer, membantu mengidentifikasi celah penelitian dalam domain pencegahan kekerasan seksual. Temuan menunjukkan adanya kekurangan yang signifikan dalam kerangka kolaborasi yang saat ini diterapkan, terutama dalam aspek dialog antar pemangku kepentingan, kepercayaan timbal balik, tingkat komitmen, kejelasan peran, dan hasil secara keseluruhan. Defisiensi ini menyoroti perlunya pendekatan kolaborasi yang lebih terstruktur yang mencakup semua tahapan perencanaan dan pelaksanaan program. Penelitian ini memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan, yang pada akhirnya berusaha mengurangi prevalensi kekerasan seksual dan meningkatkan langkah-langkah perlindungan bagi populasi rentan di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada wacana akademik tentang tata kelola kolaboratif, tetapi juga memiliki implikasi signifikan bagi pembuatan kebijakan dan intervensi komunitas yang bertujuan untuk melindungi anak-anak dan perempuan.
Policy Implementation of the Joint Community Movement Program to Overcome Dense Slums and Poor Areas in Tangerang Regency Suliyanti, Heri; Irwandi, Irwandi; Ginanjar, Arif; Fadli, Yusuf; Sarofah, Riska
ARISTO Vol 11 No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v11i1.4380

Abstract

The purpose of this study is to find out how the implementation of the GEBRAK PAKUMIS Program policy in Tangerang Regency. The theory used in this study is the Merillee S. Grindle theory which states that the implementation of a policy is determined by the degree of implementation ability of the policy. This study uses descriptive qualitative methods with data collection techniques: documents, observations, and interviews with program implementers and beneficiary communities. The results showed that the implementation of the Gebrak Pakumis program policy in Tangerang Regency showed that the community was more active in planning, and they could find out how to build a slum area. From the Content of Policy, there are problems in terms of resources, namely the lack of sufficient builder who has certification and the budget issued is still not sufficient. In terms of the Context of Policy or the policy environment, there are no significant problems and all have supported the implementation of the Gebrak Pakumis program policy.
Civil Engagement Versus Personal Preference in Election: A Mixed Methods Study in the Indigenous Community of Kampung Naga Yuliawati, Fitriyani; Sarofah, Riska
ARISTO Vol 12 No 3 (2024): Election and Regional Election in Indonesian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v12i3.11084

Abstract

This study aims to analyze the influence of civil engagement on the political preferences of the people in Kampung Naga during the 2024 regional head election process. Political preferences can reveal factors that influence a person's decision to participate in the regional head election. The study used a mixed method through the distribution of questionnaires and in-depth interviews with residents of Kampung Naga. The results showed that there was an influence between variables of 19%. This influence is very small. The researcher then studied it using a qualitative research approach. Some of the main reasons include traditional leaders who highly respect and give freedom to the community to choose, social changes in the form of modernization and changes in social values and access to various information such as social media. Factors such as personal preferences, family influences, and access to external information play a bigger role in shaping voter behavior. In the future, there needs to be further attention regarding social and cultural changes that can influence political behavior in traditional village communities.The recommendation in this study is to compare the implementation of elections in other indigenous communities in order to obtain comprehensive information regarding the influence of external culture and leadership on community behavior.
Political Participation of Deaf with Disabilities: A Case Study of Gerkatin Tasikmalaya City in the 2024 Local Election Tiani Tamala, Olpi; Sarofah, Riska; Gunawan, Hendra
Journal of Political and Governance Studies Vol. 1 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Catalist Indo Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64670/jpgs.v1i2.20

Abstract

Background This study examines the political participation of deaf persons with disabilities in Tasikmalaya City during the 2024 Local Election. It aims to understand their forms of participation, levels of involvement, and the barriers they face through the Gerkatin organization as a platform for collective action and advocacy. Methods The research used a qualitative case study approach. This research uses primary data derived from interviews collected directly by researchers or parties requiring data through field collection techniques. Secondary data is obtained from previous research or other sources such as books, journals, and other references related to the research topic. Data validation applied source and technical triangulation. Results The findings show that most Gerkatin members participated through conventional forms, such as voting and limited political discussions. However, their participation was constrained by communication barriers and a lack of disability-friendly political spaces. Despite these challenges, Gerkatin has played a significant role in motivating its members to exercise their voting rights and providing a collective space for self-empowerment. Conclusions Deaf persons with disabilities in Tasikmalaya have participated in 2024 local elections but remain at the observer level of political engagement. Greater accessibility and inclusive political education are needed to enhance their meaningful participation.