AbstrakKabupaten Blitar bagian selatan memiliki potensi besar dalam produksi garam rakyat, namun produk yang dihasilkan masih berupa garam krosok dengan nilai tambah rendah. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Fajar Samudra di Dusun Peh Pulo, Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo, merupakan salah satu produsen garam yang menghadapi tantangan rendahnya harga jual dan terbatasnya inovasi produk. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan anggota KUB melalui pelatihan diversifikasi produk garam ikan (white salt, blue salt, dan yellow salt) sebagai upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing. Kegiatan diikuti oleh 10 peserta dengan pendekatan partisipatif-aplikatif melalui ceramah, diskusi, dan praktik langsung. Evaluasi kognitif menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta, dengan nilai rata-rata pre-test 74 meningkat menjadi 90 pada post-test. Sementara itu, evaluasi psikomotorik memperlihatkan bahwa seluruh peserta mampu memproduksi garam ikan inovatif sesuai standar teknis, dengan hasil produk yang memiliki potensi untuk dipasarkan lebih luas. Selain itu, pelatihan ini juga meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan kewirausahaan, serta kesiapan peserta dalam mengembangkan usaha berbasis garam fungsional. Program ini membuktikan bahwa inovasi produk garam ikan dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat pesisir, memperkuat kemandirian kelembagaan, dan membuka peluang perluasan pasar. Kata kunci: diversifikasi produk; ekonomi biru; garam ikan; garam rakyat; kelompok usaha bersama. AbstractSouthern Blitar Regency has excellent potential in smallholder salt production, but the product produced is still coarse salt with low added value. The Fajar Samudra Joint Business Group (KUB) in Peh Pulo Hamlet, Sumbersih Village, Panggungrejo District, is one of the salt producers struggling with the challenges of low selling prices and limited innovative products. This community service program aims to increase the knowledge and skills of KUB members through training in the diversification of fish salt products (white salt, blue salt, and yellow salt) as an effort to increase added value and competitiveness. The activity was attended by 10 participants with a participatory-applicative approach through lectures, discussions, and direct practice. Cognitive evaluation showed an increase in participant understanding, with an average pre-test score of 74 increasing to 90 in the post-test. Meanwhile, psychomotor evaluation showed that all participants were able to produce innovative fish salt according to technical standards, with the resulting product having the potential to be marketed more widely. In addition, this training also increased participants' self-confidence, entrepreneurial skills, and readiness to develop functional salt-based businesses. This program proves that fish salt product innovation can be an effective strategy to increase the economic added value of coastal communities, strengthen institutional independence, and open up opportunities for market expansion. Keywords: product diversification; blue economy; fish salt; people's salt; joint business group.