Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

CORRELATION OF ANTHROPOMETRY AND BODY COMPOSITION IN WOMEN WITH AGE Dewi, Andriana Kumawa; Setiawan, Fiona Valencia; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.33995

Abstract

Background: Ageing has been associated with molecular and physiological changes, which lead to a change in body composition, a reduction in lean mass, an increase in fat mass, and a reduction in basal metabolic rate. These further increase vulnerability to obesity, metabolic disorders, and their complications, particularly in women. Objectives: This study investigates the relationship between anthropometric parameters and body composition with age in women to identify changes that occur as age increases. Method: A cross-sectional study by purposive sampling was carried out on 144 women aged 18 years and above. Anthropometric data such as weight, height, and circumferences were measured alongside body composition parameters like total body fat, visceral fat, and skeletal muscle mass. BMR (Basal Metabolic Rate) was determined by the Omron Karada Scan HBF 375, while its correlations were studied using Pearson's correlation. Results: There were significant correlations of age with major body composition parameters with aging. There was an increase in total body fat (r = 0.249, p = 0.003) and a decrease in skeletal muscle mass (r = -0.206, p = 0.013), contributing to a decline in BMR (r = -0.231, p = 0.005). Calf circumference was also significantly negatively correlated with age: r = -0.201, p = 0.015. Conclusion: The most significant influences of aging are on body composition and BMR due to increased fat mass and reduced skeletal muscle reduction that lower metabolic activity. This condition increases the risk of metabolic disorders, regular body composition, and health education monitoring.
PERAN PROTEKTOR RASIO APOLIPOPROTEIN A DAN APOLIPOPROTEIN B PADA LANJUT USIA DENGAN INSOMNIA Hawari, Irawati; Hendrawan, Siufui; Gunaidi, Farell Christian; Setiawan, Fiona Valencia; Hariesti, Ribka Anggeline; Destra, Edwin; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.34314

Abstract

Insomnia, yang diklasifikasikan sebagai gangguan tidur-bangun dalam DSM-V, secara signifikan memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur dan umum terjadi pada wanita serta lansia. Prevalensi insomnia berkisar antara 2,3% hingga 25% dan didominasi oleh kelompok wanita dan lansia. Studi ini meneliti korelasi antara rasio apolipoprotein A (ApoA) dan apolipoprotein B (ApoB) sebagai faktor protektif terhadap insomnia pada populasi lansia. Hasil menunjukkan bahwa kadar ApoA yang lebih tinggi berkorelasi positif dengan rasio ApoA/ApoB, sementara rasio ApoA/ApoB yang lebih tinggi berkorelasi signifikan dengan penurunan tingkat keparahan insomnia. Sebaliknya, peningkatan kadar ApoB menunjukkan korelasi positif yang mendekati signifikan dengan keparahan insomnia. Temuan ini menunjukkan bahwa ApoA dan rasio ApoA/ApoB berperan sebagai faktor protektif terhadap insomnia, serta menekankan pentingnya pemantauan profil lipid dalam penanganan insomnia pada lansia.
ASSOCIATION OF GLOMERULAR FILTRATION RATE AND DIABETES PARAMETERS WITH SYMPTOMATIC GERD IN THE ELDERLY POPULATION Martin, Alfianto; Limas, Peter Ian; Santoso, Alexander Halim; Setiawan, Fiona Valencia; Khoto, Anthon Eka Prayoga; Cendi, Sylvia; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.34339

Abstract

Background: Gastroesophageal reflux disease (GERD) is common in the elderly, with diabetes and impaired kidney function being potential contributing factors. Poor blood glucose control and declining glomerular filtration rate (GFR) may influence GERD symptoms through metabolic disturbances, delayed gastric emptying, and esophageal dysfunction. Purpose: This study aims to analyze the relationship between GFR, diabetes parameters, and symptomatic GERD in the elderly population to provide insights into their clinical significance. Methods: A cross-sectional study was conducted in 2024 with 93 elderly residents of Bina Bhakti Nursing Home, recruited through total sampling. Symptomatic GERD was assessed using the GERD-Q questionnaire, while GFR was estimated using the CKD-EPI equation. diabetes parameters, including fasting blood glucose, HbA1c, and fasting insulin, were measured via venous blood sampling. Spearman’s correlation test was used to determine associations between these variables. Results: Fasting blood glucose significantly correlated with GERD-Q scores (r = 0.223, p = 0.031), indicating that higher glucose levels were associated with more severe GERD symptoms. However, eGFR (r = 0.034, p = 0.750), HbA1c (r = 0.106, p = 0.310), and fasting insulin (r = -0.075, p = 0.475) demonstrated weak and statistically insignificant correlations with GERD severity. Age also had no significant relationship with GERD-Q scores (r = 0.015, p = 0.884). Conclusion: Poor blood glucose control is significantly associated with GERD severity in the elderly, whereas kidney function and other diabetes parameters show weaker correlations. Optimizing glycemic control may help reduce GERD symptoms and improve overall health outcomes in the elderly population.
Pemeriksaan HDL, LDL, dan Edukasi Gaya Hidup sebagai Pencegahan Aterosklerosis pada Usia Dewasa Johan; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Wijaya, Bryan Anna; Setiawan, Fiona Valencia
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): Available online
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i3.469

Abstract

Aterosklerosis merupakan proses kronik progresif yang bermula dari ketidakseimbangan lipid, khususnya peningkatan LDL dan penurunan HDL. Perubahan ini sering terjadi pada individu usia produktif tanpa disertai keluhan klinis. Deteksi dini profil lipid menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan kardiovaskular. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pemeriksaan kadar HDL dan LDL disertai edukasi gaya hidup di komunitas Danau Sunter. Pengambilan darah vena dilakukan untuk mengukur konsentrasi HDL dan LDL, kemudian hasil disampaikan kepada peserta secara individual dengan penjelasan visual mengenai kaitan lipid dan risiko aterosklerosis. Sebanyak 49 peserta (rata-rata usia 44,87 tahun) menjalani pemeriksaan, dengan hasil 20,41% memiliki HDL sangat rendah dan 55,10% HDL rendah. Pada parameter LDL, 44,90% menunjukkan nilai tinggi. Profil ini mengindikasikan potensi risiko aterosklerosis yang signifikan pada usia produktif. Skrining HDL dan LDL merupakan pendekatan preventif yang sederhana dan efektif dalam mengidentifikasi individu berisiko tinggi aterosklerosis. Intervensi edukatif setelah pemeriksaan mendukung pemahaman peserta terhadap pentingnya regulasi lipid melalui gaya hidup sehat.
Korelasi Fungsi Ginjal dan Keseimbangan Kadar Minyak, Air, dan Hidrasi Kulit pada Dewasa di Wilayah Perkotaan: Correlation between Kidney Function and Oil, Water, and Skin Hydration Balance in Adult Respondents in Urban Areas Tan, Sukmawati Tansil; Setiawan, Fiona Valencia
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 7 No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v7i2.175

Abstract

Latar Belakang: Fungsi ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, termasuk yang berkaitan dengan hidrasi kulit. Faktor lingkungan dan gaya hidup dapat memperberat disfungsi ginjal dan memengaruhi status fisiologis kulit di masyarakat perkotaan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara fungsi ginjal dan keseimbangan kadar minyak, air, serta hidrasi kulit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan melibatkan subjek dewasa di wilayah perkotaan. Parameter fungsi ginjal dinilai melalui pemeriksaan kreatinin serum dan estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR), sedangkan status fisiologis kulit diukur menggunakan alat digital skin analyzer untuk menentukan kadar air, minyak, dan hidrasi kulit. Analisis korelasi dilakukan menggunakan uji statistik non-parametrik. Hasil: Terdapat korelasi negatif signifikan antara kadar kreatinin dengan kadar minyak dan air kulit (p < 0,05), serta korelasi positif antara eGFR dan kadar kelembaban kulit. Pola hidrasi kulit menunjukkan variasi yang mengindikasikan kemungkinan mekanisme kompensasi pada individu dengan fungsi ginjal menurun. Kesimpulan: Fungsi ginjal berkorelasi dengan status hidrasi dan keseimbangan kadar minyak serta air pada kulit. Evaluasi kulit dapat berperan sebagai indikator tambahan dalam skrining non-invasif gangguan fungsi ginjal, terutama pada populasi urban dengan risiko metabolik tinggi.