AbstrakPenelitian ini membahas makanan etnis dalam bahasa Nias dengan menggunakan Pendekatan Linguistik Kuliner. Masalah yang diteliti adalah (1) Struktur penamaan makanan etnis Nias, (2) Makna makanan etnis dalam masyarakat Nias, (3) Nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan makanan khas dalam bahasa Nias. Penelitian ini dilakukan di Pulau Nias. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikan gejala bahasa yang berkaitan dengan linguistik kuliner. Teknik pengumpulan data dalam mengkaji penelitian ini adalah teknik cakap semuka, rekam, dan catat. Data dikumpulkan berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur penamaan makanan etnis Nias terdiri dari 90 nama makanan dan dikelompokkan dalam enam kategori, yaitu: penamaan baru berdasarkan serapan bahasa lain (contohnya: godo-godo), bahan utama (contohnya: rifi gae), pengolahan (contohnya: fakhe nilӧwӧsi, gowi nifufu/nitutu/nihandro) keserupaan bentuk (contohnya: sualo), alat/tempat masak (contohnya: doru nitutu ba zole), dan aturan adat (contohnya: sumange dome). Nilai budaya yang terkandung dalam penamaan makanan etnis Nias terdapat lima nilai budaya, yaitu: nilai kekompakan (solidarity), kemurahan hati (generousity), nilai-nilai persamaan (egalitarianism), keadilan (equity), dan nilai timbal-balik (reciprocity). Kata kunci: Linguistik kuliner, makanan, penamaan, makna, nilai. AbstractThis research discusses ethnic food in Nias language by using Culinary Linguistic Approach. The problems studied are (1) The naming structure of Nias ethnic culinary, (2) The meaning of ethnic culinary in Nias society, (3) Cultural values related to ethnic culinary in Nias language. This research was conducted on Nias Island. Descriptive qualitative method was used to describe language symptoms related to culinary linguistics. Data collection techniques in reviewing this research are open chats, recording, and note-taking techniques. Data were collected in the form of interviews and observations. The results showed that the Nias ethnic culinary naming structure consists of 90 food names and is grouped into six categories, namely: naming based on the absorption of other languages (for example: godo-godo), based on the main ingredients (for example: rifi gae), based on the cooking process (for example: fakhe nilӧwӧsi, gowi nifufu/nitutu/nihandro) based on shape (for example: sualo), based cooking tools/places (for example: doru nitutu ba zole), and lastly based on customary rules (for example: sumange dome). There are five cultural values contained in the naming of Nias’ ethnic culinary: solidarity, generosity, egalitarianism, equity, and reciprocity.Keywords: Culinary linguistics, food, culinary, naming, meaning, value.