Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

THE ACCURACY OF QIBLA DIRECTION OF CEMETERIES USING MODERN QIBLA TOOLS Jasmin, Suriah Pebriyani; Anas, Ashar; Sari, Muspita; Mangenre, Muh. Fadli; S., LD Dian Hidayat
Jurnal Al-Dustur Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/aldustur.v6i2.4800

Abstract

It is important to determine the Qibla direction accurately, because it is a requirement for the validity of prayer and this article discusses the Qibla direction of cemeteries, especially in Bone District, by taking direct measurement at the location of the cemetery. This is a field research which is oriented to several cemeteries in Bone District using qualitative descriptive analysis and multi-approaches, namely normative theological, sociological, historical, and modern technological approaches. The data collected through this research were obtained from direct observation at several public cemeteries in Bone District and documentation during the observation. The results show that the direction of the cemeteries at the research sites is different, so it can be concluded that the measurement of the Qibla direction at these locations still uses the classical method, such as following the direction where the sun sets in the evening and looking for clues through the stars at night to determine the Qibla direction, although those methods are still just an estimate due to the lack of public understanding of measuring the Qibla direction. From this research, the researchers hope that people will understand more about the Qibla direction, not only based on the place where the sun sets, but also determine the Qibla using astronomical tools, both manual and modern. In this way, the astronomical science will further develop and the issue of Qibla will no longer be a matter of debate, because it uses proper knowledge.
EKSISTENSI HAK NON KEBENDAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERNIKAHAN DAN HUKUM ISLAM Arsan, A.Varadiba Maywardana; Sari, Muspita
MADDIKA : Journal of Islamic Family Law Vol. 5 No. 1 (2024): Maddika: Journal Of Islamic Family Law
Publisher : IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/maddika.v5i1.5472

Abstract

The existence of non-material rights exists and is regulated in Islamic Law and Law no. 1 of 1974 concerning Marriage. In Islamic Law, non-material rights are regulated, for example, the wife's non-material rights, the husband is obliged to educate his wife to be religious, the husband has the best relationship with his wife and the husband is obliged to look after his wife. Then the husband's non-material rights, the wife is obliged to look after herself and her husband's property, not to make a sour face in front of her husband and not to do anything that her husband doesn't like. Furthermore, in Law no. 1 of 1974 non-material rights are regulated in Articles 30 to Article 34. According to Islamic Law, these non-material rights or rights and obligations are terminated if the wife applies nusyuz to her husband as well as the husband who applies nusyuz to his wife. Apart from that, a husband's obligations are terminated if he acts cruelly towards his wife. Meanwhile in Law no. 1 of 1974 non-material rights or rights and obligations. If the husband and wife are negligent in their rights and obligations, each can file a lawsuit with the Court as in Article 34 paragraph (3). Keywords: Existence, Non-Intangible Rights, Islamic Law
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI DENGAN HADIAH Sari, Muspita; Jasmin, Suriah Pebriyani; Yusuf, Hardianti
Jurnal Al-Kharaj: Studi Ekonomi Syariah, Muamalah, dan Hukum Ekonomi Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v3i2.6043

Abstract

AbstractIslam is a perfect religion that balances and regulates (muamalah) its adherents in reconciling relationships with each other. One form of this relationship is buying and selling. Buying and selling is always inseparable from the activities of community life.  Today's buying and selling activities evolve with society, place and time. Merchants are scrambling to implement sales strategies to attract consumer buying interest, such as giving gifts after purchase. There are several views of scholars who say that buying and selling with a gift system, some say it is forbidden, some say it is valid depending on how the initial agreement is made. This research is included in the category of library research, and researchers use a qualitative descriptive method that is carried out by decreasing and interpreting existing data and describing in general the subject under investigation by examining and analysing general data, then processed to obtain specific conclusions. The result of this research is that the sale and purchase of an object accompanied by a gift with the aim that consumers are interested in buying the marketed product is valid and halal provided that the gift given is halal, the gift does not contain elements of gambling, and the quality of the goods traded must be in accordance with the standard and the price is not higher than the market price.AbstrakIslam adalah agama yang sempurna yang menyeimbangkan dan mengatur (muamalah) pemeluknya dalam mendamaikan hubungan satu sama lain. Salah satu bentuk hubungan ini adalah jual beli. Jual beli tidak dapat dipisahkan dari kegiatan kehidupan masyarakat.  Aktivitas jual beli saat ini berkembang mengikuti masyarakat, tempat dan waktu. Merchant berebut menerapkan strategi penjualan untuk menarik minat beli konsumen, seperti pemberian hadiah setelah pembelian. Ada beberapa pandangan ulama yang mengatakan bahwa jual beli dengan sistem hadiah ada yang mengatakan haram ada pula yang mengatakan sah-sah saja tergantung bagaimana bentuk jenis akad kesepakatan awal. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka, dan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan penurunan dan penafsiran data yang ada serta menggambarkan secara umum subjek yang diselidiki dengan cara menelaah dan menganalisis suatu data yang bersifat umum, kemudian diolah untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. Hasil dari penelitian ini adalah jual beli suatu benda yang disertai dengan hadiah dengan tujuan agar para konsumen tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan adalah sah dan halal dengan syarat hadiah yang diberikan halal, hadiah tidak mengandung unsur judi, dan kualitas barang yang diperjualbelikan harus sesuai dengan standar dan harganya tidak lebih tinggi dari harga pasaran.
JUAL BELI SAHAM CRYPTO DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH genda, Syahril agus; Jasmin, Suriah Pebriyani; Sari, Muspita
Jurnal Al-Kharaj: Studi Ekonomi Syariah, Muamalah, dan Hukum Ekonomi Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v4i1.6537

Abstract

Abstrack The increasingly widespread development of the digital era has resulted in changes to payment systems that provide services that facilitate economic activity. This also has an impact on people's economic behavior. The emergence of cryptocurrencies or cryptocurrencies as digital currencies has almost the same function as other currencies. The difference is, cryptocurrency itself does not have a physical form like currency but is in the form of a block of data bound by a hash as validation. Even though its presence has a very good impact on its users, it is still a matter of debate both in terms of regulation and legality, especially from the perspective of Islamic law for its users. This research discusses buying and selling crypto shares from the perspective of muamalah fiqh. The method used in this research is library research with a qualitative approach. The results of this research want to show the provisions of Crypto law according to scholars because they relate to buying and selling in the view of muamalah fiqh. It is hoped that the implications of this research will be able to become a reference for crypto players and the general public to open up insight into the laws of buying and selling Crypto from the perspective of muamalah fiqh. Abstrak Perkembangan era digital yang semakin meluas, sehingga mengakibatkan terjadinya suatu perubahan pada sistem pembayaran yang memberikan layanan yang memudahkan aktivitas perekonomian. Hal ini juga berimbas terhadap perilaku ekonomi masyarakat. Kemunculan mata uang kripto atau cryptocurrency sebagai mata uang digital, memiliki fungsi yang hampir sama dengan mata uang lainnya. Bedanya, mata uang kripto sendiri tidak memiliki bentuk fisik seperti mata uang kartal tetapi berupa block data yang diikat oleh hash sebagai validasinya. Walaupun kehadirannya sangat berdampak baik bagi penggunanya, tetapi masih menjadi perdebatan baik dari segi regulasi maupun legalitas, terutama dari perspektif syariat Islam untuk penggunanya. Penelitian ini membahas mengenai jual beli saham crypto dalam perspektif fiqh muamalah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah library research dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini ingin menunjukkan ketentuan hukum Crypto menurut para ulama karena berkaitan jual beli dalam pandangan fiqh muamalah. Implikasi penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk para player crypto maupun masyarakat awam (umum) agar membuka wawasan mengenai hukum jual beli Crypto dalam perspektif fiqh muamalah.
INTERNALISASI NILAI-NILAI HUKUM DAN DEMOKRASI PADA GENERASI Z DI KABUPATEN BONE Hanafi, Syawaluddin; Sari, Muspita; Yaqien Makkarateng, Ma’adul; Laupe, Satriadi; Suhadi, Suhadi; Syamsuriadi, Syamsuriadi; Rahmatunnair, Rahmatunnair
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4970-4989

Abstract

Minimnya kesadaran dan kepedulian terhadap hukum serta demokrasi di kalangan generasi Z di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjadi isu krusial yang perlu mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan demokrasi pada generasi Z sebagai calon penerus kepemimpinan di Indonesia. Melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), penelitian ini tidak hanya berupaya menumbuhkan pemahaman akan nilai-nilai hukum dan demokrasi, tetapi juga membantu mengatasi berbagai hambatan dalam penginternalisasiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) generasi Z mulai memahami pentingnya sistem hukum dan demokrasi di Indonesia; (2) mereka menunjukkan perilaku yang lebih taat hukum, menghormati hak asasi manusia, serta responsif terhadap pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar maupun media sosial; dan (3) generasi Z mengembangkan sikap toleransi, menerima perbedaan, dan menghargai pilihan orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembentukan karakter generasi muda yang sadar hukum dan demokrasi.
INTERNALISASI NILAI-NILAI HUKUM DAN DEMOKRASI PADA GENERASI Z DI KABUPATEN BONE Hanafi, Syawaluddin; Sari, Muspita; Yaqien Makkarateng, Ma’adul; Laupe, Satriadi; Suhadi, Suhadi; Syamsuriadi, Syamsuriadi; Rahmatunnair, Rahmatunnair
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 11 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i11.2024.%p

Abstract

Minimnya kesadaran dan kepedulian terhadap hukum serta demokrasi di kalangan generasi Z di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjadi isu krusial yang perlu mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan demokrasi pada generasi Z sebagai calon penerus kepemimpinan di Indonesia. Melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), penelitian ini tidak hanya berupaya menumbuhkan pemahaman akan nilai-nilai hukum dan demokrasi, tetapi juga membantu mengatasi berbagai hambatan dalam penginternalisasiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) generasi Z mulai memahami pentingnya sistem hukum dan demokrasi di Indonesia; (2) mereka menunjukkan perilaku yang lebih taat hukum, menghormati hak asasi manusia, serta responsif terhadap pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar maupun media sosial; dan (3) generasi Z mengembangkan sikap toleransi, menerima perbedaan, dan menghargai pilihan orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembentukan karakter generasi muda yang sadar hukum dan demokrasi.
Legal Implications of the Constitutional Court Decision No. 18/PUU-XI/2013 on Simplifying Birth Certificate Registration Procedures in Indonesia Maulana, Esty; Amir, Irfan; Sari, Muspita; Aris, Ismail
Constitutional Law Review Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/clr.v3i1.5602

Abstract

This study analyzes the legal implications of the Constitutional Court Decision Number 18/PUU-XI/2013 on Indonesia's birth certificate registration, particularly for late registrations exceeding one year. Prior to this decision, late registrations required a court decree from the District Court, creating a significant burden for the public. The Court's ruling eliminated the need for a court decree, transferring full authority to the Civil Registry Office (Disdukcapil) for issuing late birth certificates. This decision introduces a fundamental shift in the registration process, simplifying administrative procedures and improving public access to civil registration services. However, it also presents challenges related to the validity of documents issued by Disdukcapil. The study finds that Disdukcapil must enforce rigorous verification procedures to ensure the legitimacy of birth certificates and prevent misuse. The findings indicate that the Court's decision positively impacts public access to essential services but highlights the necessity for strict oversight and enhanced service quality at Disdukcapil. These measures are crucial for ensuring that the decision effectively delivers fair and reliable legal protection for all citizens.
MENGKAJI SISTEM PENGUPAHAN BURUH DALAM UU NO. 11 TAHUN 2020 DENGAN SISTEM PENGUPAHAN YANG SESUAI DENGAN SYARIAT ISLAM DARI PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH Sari, Muspita; Resky Nursyam, Andi
Jurnal Ar-Risalah Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/arrisalah.v3i1.5410

Abstract

Jurnal ini berjudul Mengkaji Sistem Pengupahan Buruh dalam UU No. 11 Tahun 2020 dengan Sistem Pengupahan yang Sesuai dengan Syariat Islam dari Perspektif Fiqh Muamalah. membahas mengenai bagaimana sistem pengupahan hukum positif yang dikolaborasikan dengan sistem pengupahan dalam syariat Islam. Dari latar belakang tersebut kemudian timbul hubungan kerjasama antara pengusaha dan pekerja. Bagi pengusaha upah itu adalah biaya produksi yang harus diminimalisir agar harga barangnya tidak terlalu mahal. Bagi pekerja upah adalah jumlah uang yang diterimanya pada waktu tertentu sesuai dengan kapasitas pekerjaannya.  Dalam Al-Qur'an  secara tegas  mewajibkan  seseorang (pengusaha) untuk membayar gaji karyawan yang ia pekerjakan. Sedangkan besaran upah dalam Islam harus ditentukan dengan kesepakatan antara pekerja dan majikan berdasarkan   nilai-nilai universal seperti prinsip keadilan, kelayakan, dan kebajikan
Perbandingan Penarikan Hibah dengan Pembatalan Akta Notaris (Kajian Pasal 212 Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Sari, Muspita
Jurnal Ar-Risalah Vol 2, No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2, 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/arrisalah.v2i2.4160

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah studi tentang perbandingan penarikan hibah dengan pembatalan akta notaris (Kajian Pasal 212 Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata), pokok permasalahan yang dibahas dalam tesis ini yaitu bagaimana status hukum hibah menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Hukum islam serta bagaimana perbandingan penarikan hibah dengan pembatalan akta notaris dalam pasal 212 Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Masalah ini diuraikan dengan pendekatan Yuridis normatif dan pendekatan Syar’i dan dibahas dengan metode kualitatif.Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Hukum Islam bahwa hukum hibah adalah boleh dilakukan apabila sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Dalam Hukum Islam maupun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata syarat utama suatu hibah adalah pemberi dan penerima hibah harus sehat jasmani dan rohani dan pemberi hibah tidak sedang dalam tekanan untuk menghibahkan sesuatu, dan hibah yang diberikan untuk benda bergerak dilengkapi dengan atau tidak dengan akta notaris. Dalam hal perbandingan penarikan hibah dalam hukum Islam adalah hibah tidak dapat ditarik kembali kecuali hibah orang tua terhadap anaknya, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata penarikan hibah boleh dilakukan apabila sesuai dengan pasal 1688 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, maka dari itu hibah yang ditarik kembali harus lah ada kesepakatan antara kedua belah pihak dan disertai dengan bukti tertulis (akta otentik) agar tidak menimbulkan perselisihan di kemudian hari. AbstractThis reseach comparison of withdrawal of grant with the annulment of notarial deed (Study of Article 212 Compilation of Islamic Law and code of civil law), the subject matter discussed in this thesis is how the status of grant law according to the code of civil law and Islamic Law as well as how the comparison of withdrawal of grants by annulment of notarial deeds in Article 212 of the Compilation of Islamic Law and code of civil law. According to the code of civil law and Islamic Law the law of grant is permissible in accordance with the terms and conditions established. In Islamic Law as well as the code of civil law the main requirement of a grant is that the giver and the beneficiary must be physically and spiritually healthy and the grantor is not under pressure to grant something, and the grant given to the moving object is accompanied by or not by notarial deed. In the case of a comparison withdrawal of grants in Islamic law is an irrevocable grant unless a parent's grant to his or her child, in the code of civil law of withdrawal of grants may be made in accordance with article 1688 of the Civil Code, the grant withdrawn again there must be agreement between the two parties and accompanied by written evidence (authentic deed) in order not to cause disputes in the future.
Peningkatan Pengetahuan Konten Marketing pada UMKM di Desa Bende Stiadi, Muhamad; Wahyunis, Wahyunis; Satifa, Satifa; Hidayatullah, Sri Nurul; Wirda, Wirda; Kamariah, Ildatul; Yanti, Rani; Elista, Elista; Sari, Muspita; Aulia, Dini; Zanriad, Muh. Zandika; Paliling, Yoas
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v5i1.1263

Abstract

Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa Bende dalam bidang konten marketing. UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal, namun mereka banyak menghadapi kendala dalam memanfaatkan media digital untuk memasarkan produk mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi presentasi, diskusi dan praktik pembuatan konten marketing. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai konten marketing, serta mereka cakap dalam membuat konten marketing. Program kegiatan Pengabdian masyarakat ini diharapkan memilikidampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di desa Bende melalui penguatan kemampuan pemasaran digital bagi pelaku UMKM.