Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENETAPAN TERSANGKA SEBAGAI OBJEK GUGATAN PRA PERADILAN Adhiprabowo, I Gede Chakradeva; Mappalahere, Farid; Awaliah, Awaliah
Legal Opinion Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pokok permasalahan dalam penelitian  ini adalah Hak Asasi Manusia yang dilanggar akibat adanya upaya paksa dari penyidik dalam menetapkan seorang sebagai tersangka. Dalam hal ini Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan putusan MK Nomor 21/PUU-XII/2014 yang telah mengatur penetapan tersangka sebagai objek Pra Peradilan  dan menjelaskan tentang minimal 2 alat bukti yang cukup untuk menetapkan seorang sebagai tersangka. Dengan demikian tindakan-tindakan penyidik haruslah berdasarkan peraturan yang berlaku dan bukan merupakan asumsi belaka. Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang prosedur dan mekanisme Pra Peradilan  dalam proses penetapan tersangka sebagai objek gugatan Pra Peradilan  dan tindakan-tindakan penyidik yang dapat menjadi objek Pra Peradilan . Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui prosedur dan mekanisme proses Pra Peradilan  dijalankan, serta mengetahui tindakan-tindakan aparat penegak hukum, dalam hal ini adalah Penyidik yang dapat menjadi objek Pra Peradilan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis dalam buku, maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa, dalam menetapkan seorang tersangka haruslah berdasarkan alat bukti yang sah yang diatur didalam KUHAP pasal 184 dan tidak boleh berdasarkan perkiraan atau asumsi belaka. Hal ini dimaksudkan sebagai  mekanisme kontrol terhadap tindakan-tindakan penyidik atau penuntut umum dalam melakukan penangkapan, penggeledahan, penyitaan, penyidikan, penuntutan, penghentian penuntutan, hingga penetapan tersangka, baik di sertai dengan permintaan ganti kerugian dan atau rehabilitasi.
PENGGELAPAN TERHADAP OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI LEMBAGA PEMBIAYAAN (STUDI KASUS DI POLRES PALU) Akril, Akril; Salam, Johnny; Awaliah, Awaliah
Legal Opinion Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai seringnya terjadi penggelapan barang yang menjadi objek jaminan fidusia di wilayah hukum Polres Palu. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bagaimanakah penyidikan terhadap penggelapan yang berkaitan dengan jaminan fidusia di lembaga Pembiayaan dan peranan polisi dalam pelaksanaan pengamanan eksekusi objek jaminan fidusia lembaga pembiayaan di Polres Palu. Meode penelitian yaitu normatif-empiris.Hasil penelitian ini diketahui bahwa, Penyidikan terhadap penggelapan yang jaminan fidusia di Polres Palu yaitu berdasarkan pengaduan dan memeriksa apakah ada akta perjanjian fidusia, kalau ada akta fidusia maka dapat dilanjutkan pada tahap penyidikan sesuai Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Fidusia, pengaduan pada Polres Palu tiap tahunnya mengalami penurunan. Pada Tahap pelimpahan berkas perkara turun karena pengadu mencabut laporannya, barang bukti dan tersangka belum ditemukan dan pnyelesaian diluar persidangan dan Peranan Polri untuk mengamankan pelaksanaan ekseskusi jaminan fidusia secara lancar, aman dan dapat dipertanggungjawabkan serta terlindunginya keselamatan barang dan keamanan penerima dan pemberi karena biasanya penerima fidusia menolak memberi barang, adanya ancaman dari salah satu pihak sehingga dapat menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Disaranakan perlunya lembaga pembiayaan memperhatikan kemampuan konsumen sesuai dengan pendapatan/daftar gaji dalam membayar angsuran.
TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN DAN PENCABUTAN PERKARA TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI WILAYAH POLRES SIGI) MAHMUD, APRISAL; TAHIR, RIDWAN; AWALIAH, AWALIAH
Legal Opinion Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang perbedaan pelaporan dan pengaduan yakni pengaduan hanya dapat dilakukan oleh orang orang tertentu yang disebut dalam UU dan dalam kejahatan tertentu, sementara laporan dapat dilakukan oleh siapa saja dapat melaporkan, dan semua tindak kejahatan atau tindak pidana, melihat fenomena pengaduan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang banyak terjadi khususnya di wilayah kabupaten sigi penulis mengumpulkan data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yakni menguraikan fakta-fakta lapangan serta kajian-kajian teoritis, yang kemudian disimpulkan secara induktif. data kasus pengaduan KDRT di polres sigi  yang terjadi di wilayah kab.sigi ( data tahun 2015 – 2016) cenderung dan di dominasi dengan kesepakatan damai antara korban dan pelaku. dimana seringkali proses hukum tidak dilanjutkan keproses penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan( dalam pasal 51 dan 52 UU 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT jelas di sebutkan merupakan delik aduan. Kesepakatan damai atau pencabutan pengaduan KDRT antara korban dan pelaku seringkali didasari atas kesadaran bahwa mereka masih dalam hubungan perkawinan dan akibat yang ditimbulkan dari proses hukum yang dilanjutkan hingga ke pengadilan dapat melahirkan perceraian, serta membahas akibat hukum  pencabutan pengaduan kasus KDRT.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN RUMAH TANGGA DALAM UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGAPUSAN KDRT (Studi Kasus Polres Kota Palu) Sartika, Madia; Yusman, Benny D.; Awaliah, Awaliah
Legal Opinion Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas penegakan hukum tentang kekersan dalam rumah tangga di Indonesia dari prospektif sosiologi. Soerjono soekanto mengatakan bahwa efektif atau tidaknya penegakan hukum dalam masyarakat di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu apatar hukum, asilitas hukum, kesadaran hukum, kaidah hukum, dan budaya hukum. Prespektif sosiologis di pilih dalam kajian karena penegakan hukum tidak lain adalah upaya melaksanakan hukum dalam masyarakat yang meniscayakan terjadinya interaksi antara hukum sebagai ketentuan normative dengan unsur-unsur dalam masyarakat, seperti nilai, institusi, norma dan lain-lain. Hukum tentrang kekerasan dalam rumah tangga yang di berlakukan melalui Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 hingga saat ini belum sepenuhnya dapat di tegakan secara efekti untuk memberikan perlindungan terhadap korban KDRT.
PENERAPAN SANKSI PIDANA ADAT TERHADAP PELANGGARAN ADAT DI DESA SKAR SARI KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI Putra, Kadek Ariana; Allang, Achmad; Awaliah, Awaliah
Legal Opinion Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Penerapan Sanksi Adat terhadap Pelanggaran Adat di Desa Sekar Sari. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini Jenis-jenis pelanggaran yang di jatuhi sanksi adat di Desa Sekar Sari, bagaimanakah proses penyelesaian penerapan sanksi pidana Adat di  Desa Sekar Sari, dan bagaimanakah hambatan-hambatan dalam penerapan sanksi Pidana Adat di Desa Sekar Sari. Meode penelitian  yaitu yuridis empiris.Hasil penelitian ini diketahui bahwa, Penerapan Sanksi Pidana Adat di Desa Sekar Sari diterapkan sesuai dengan apa yang tercantum dalam awig-awig Desa Sekar Sari. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat dan ringan. Pemberian sanksi/ denda berupa denda dengan tenaga, denda dengan uang, denda penghasilan, denda kesepekang, denda penyucian pura dan dilakuan oleh kelihan desa adat. Proses penyelesaian penerapan sanksi pidana adat tidak melalui peradilan, sehingga bukan pidana yang dikenakan melainkan diselesaikan oleh sangkepan (rapat) desa dan dijatuhkan sanksi adat berupa sanksi upacara seperti pemarisudan atau prayascita (penyucian).Hambatan-hambatan dalam Penerapan Sanksi Pidana Adat di Desa Adat Sekar Sari yaitu kurangnya sosialisasi terus menerus seperti pada saat sangkep (rapat) sehingga awig-awig betul-betul tertanam dan dapat dijadikan pedoman dalam diri setiap warga masyarakat adat. 
Edukasi Gizi Seimbang Melalui Permainan Ular Tangga Stunting Pada Remaja Di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta Awaliah, Awaliah; Annisa Sekar Widhi; Eni Widiastuti; Masmun Zuryati; Idriani; Erwan Setiyono; Mizwa Pasha Adiwijoyo; Alifia Agyan Wiratna; Shelvira Gustina Putri; Ratu Sekar Wangi; Riswan Hakim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): JPM | Maret 2024
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v10i1.1850

Abstract

Stunting, wasting, obesitas dan kekurangan zat gizi mikro seperti anemia merupakan tiga beban masalah gizi pada remaja yang terjadi di Indonesia. Remaja sudah dapat menentukan sendiri asupan makanan atau minuman yang sangat memengaruhi status gizi dan kesehata. Pengetahuan tentang gizi dan kesehatan sangat penting diberikan agar perilaku gizi dan kesehatan yang baik menjadi suatu kebutuhan dan kebiasaan. Edukasi gizi seimbang melalui permainan ular tangga stunting merupakan metode penyampaian informasi melalui permainan edukatif memiliki keunggulan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong partisipasi remaja secara aktif. Sebanyak 121 siswa terlibat aktif dan antusias dalam mengikuti permainan ini. Terdapat peningkatan pengetahuan gizi seimbang pada remaja sebesar 24 poin sebelum dan sesudah mengikuti permainan yaitu dari 53.81 menjadi 77.81. Hasil uji statistic menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara pre dan post test pada ? 0,05, dengan P value 0.001dapat disimpulkan permainan ular tangga stunting efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi seimbang siswa SMP Muhammadiyah 36 Jakarta. Permainan edukatif ini diharapkan dapat menjadi strategi peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja yang dapat dilakukan oleh fihak sekolah secara berkesinambungan dan dapat dijadikan sebagai bagian dari program usaha kesehatn sekolah (UKS) untuk meningkatkan status kesehatan remaja.
Pemberdayaan Perawat Mencegah Rehospitalisasi pada Balita dengan Pneumonia Melalui Pendekatan Astania (Asuhan Mandiri Keluarga dengan Balita Pneumonia) Purwati, Nyimas Heny; Awaliah, Awaliah; Misparsih, Misparsih; Fadhillah, Harif; Purwani, Emy; Sarini, Sarini; Amalia, Hayuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 4 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 04 Nomer 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v4i02.2465

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian balita di dunia serta penyebab kematian balita pertama di Indonesia. kemiskinan dan rendahnya status pendidikan dan ekonomi menjadi salah satu faktor socio-determinant yang berkaitan dengan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia di Indonesia. Selain itu faktor lain yang berperan adalah rendahnya kesadaran masyarakat dan meningkatnya populasi di daerah kumuh (slum dwellers) serta sulitnya akses ke fasilitas kesehatan. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP) merupakan RS tipe B dengan kapasitas 277 tempat tidur, memiliki satu ruang rawat anak yang terdiri dari 15 tempat tidur, dengan jumlah pasien dalam satu tahun terakhir 1.424 anak dan pneumonia merupakan 10 penyakit terbanyak pada balita yang dirawat dan 14 anak dengan pneumonia dengan angka kekambuhan 50%. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada balita dengan pneumonia melalui peran sebagai health educator dalam meningkatkan kemampuan keluarga merawat anak dengan pneumonia dan mencegah terjadinya rehospitalisasi/kekambuhan pada anak melalui penerapan model ASTANIA (Asuhan Mandiri Keluarga dengan Balita Pneumonia). Metode pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan perawat guna peningkatan kemampuan dalam melaksanakan peran sebagai health educator, dan pelatihan perawat tentang pneumonia dengan menggunakan media audiovisual. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan perawat sebelum dan setelah dilakukan pelatihan tentang pneumonia serta dihasilkannya media edukasi berbasis audiovisual dengan haki.
SOCIAL DETERMINANT OF COVID-19 RISKS AMONG CHILDREN IN JAKARTA, INDONESIA Purwati, Nyimas Heny; Awaliah, Awaliah; Imroatun, Tri
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 8, No 2 (2023): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24990/injec.v8i2.599

Abstract

Pandemics have historically disproportionately impacted the poor and disadvantaged. Poverty, the external environment, and race or ethnicity can all significantly impact COVID-19 consequences. Those barriers, called social determinants of health (SDOH), are significant for many people's health. This study aimed to investigate the social determinants of COVID-19 risk among children in Jakarta, Indonesia. We recruited parents whose children were between 6 and 12 and were admitted to a general public hospital in Jakarta, Indonesia. Logistic regression was used to examine the relationship between socioeconomic status and COVID-19 risk. This analysis includes 200 parents of children aged 6 to 12 years old (60%) retrospectively recruited. About half of the parents had undertaken primary education level. No significant correlation was found between parent education level, occupation, and monthly income with COVID-19 risk among children. The number of house occupants more than two was positively associated with a higher risk of COVID-19 in children. In conclusion, poor housing conditions increase the probability of COVID-19 infection in Indonesian children. This implies that parental reinforcement of anti-household transmission strategies is necessary.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TEMAN SEBAYA DENGAN PILIHAN MAKANAN SEHAT PADA REMAJA : Family and Peer Support Relationships with Healthy Food Choices for Adolescents Awaliah, Awaliah; Ernirita; Nur Mukarromah; Eni Widiastuti; Masmun Zuryati; Idriani; Erwan Setiyono
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i2.1930

Abstract

Pendahuluan: Asupan nutrisi yang adekuat melalui pilihan makanan sehat pada remaja sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, sebaliknya asupan nutrisi yang tidak adekuat dapat menimbulkan masalah Kesehatan dan malnutrisi pada remaja hingga dibutuhkan dukungan keluarga dan teman sebaya. Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dan teman sebaya dengan pilihan makanan sehat pada remaja di siswa SMP Muhammadiyah 36 Jakarta. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. dengan jumlah sampel sebanyak 105 remaja. Hasil: Ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan pilihan makanan sehat dengan p value=0,001. OR=4.259 menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang baik berpeluang 4.259 kali remaja memilih makanan sehat. Tidak ada hubungan dukungan teman sebaya dengan pilihan makanan sehat pada remaja. Kesimpulan: Dukungan keluarga yang adekuat dibutuhkan untuk pemilihan makanan sehat pada remaja sehingga terhindar dari risiko masalah kesehatan dan malnutrisi pada remaja.
AKIBAT HUKUM PERNIKAHAN SIRI Awaliah, Awaliah; Nur Qalbi, Vivi; Isnawidiawinarti Achmad , Andi Nurul Isnawidiawinarti Achmad; Allang, Achmad
Maleo Law Journal Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mlj.v6i1.2398

Abstract

God created humans in pairs of their own kind to continue their offspring through legal marriage. In practice, marriages are not carried out in accordance with applicable regulations and are recognized by the state. There are still many people who carry out unregistered marriages which have both legal, social and psychological consequences. The purpose of this paper is to determine the understanding and knowledge of the legitimacy and legal consequences of unregistered marriages in the Uswatum Khasanah study group about unregistered marriages. The results showed that before the counseling was carried out they had the same perception about unregistered marriage and registered marriage because the point was to avoid adultery, after counseling they knew and understood the weaknesses of unregistered marriage, especially regarding the position of women and their offspring. This means that people do not understand the status of unregistered marriages, so intensive counseling is needed regarding unregistered marriages to community groups, especially those who are vulnerable to conducting unregistered marriages