Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEGIATAN EDUKATIF “GERAKAN AKSI BERGIZI” PADA REMAJA DI FAJAR HIDAYAH BOARDING SCHOOL KABUPATEN ACEH BESAR Mahgfirah, Indria; Munawarah, Intan; AGS, Dwi Apriliani
Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/beujroh.v2i2.110

Abstract

Di Indonesia jumlah remaja cukup mendominasi, pada usia 10-19 tahun sebesar 22,2% dari total penduduk Indonesia. Pada saat ini remaja mengalami beban masalah gizi diantaranya defisit protein. Ikan merupakan salah satu sumber protein yang tinggi dan mudah di dapatkan di Indonesia. Kurangnya kesadaran konsumsi makanan yang bernilai gizi tinggi merupakan salah satu penyebab permasalahan gizi. Sehingga perlu dilakukan edukasi untuk menumbuhkan minat konsumsi ikan yang mengandung protein yang tinggi. Metode pada penelitian ini meliputi sosialisasi dan pemaparan materi yang menarik dengan tahapan pelaksanaan antara lain persiapan materi, penyajian materi dan evaluasi. Pengabdian ini dilakukan di Fajar Hidayah Boarding School Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Peserta yang mengikuti diantaranya remaja dan ibu-ibu. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dan merasa sangat puas serta dapat meningkatkan keinginan peserta untuk mengkonsumsi produk perikanan.
Analisis Lama Fermentasi terhadap Mutu Terasi Ikan Rucah (Bycatch) di Desa Suka Jaya, Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil Liswandi, Liswandi; Apriliani, Dwi; Mahgfirah, Indria
Jurnal TILAPIA Vol 6, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v6i1.5968

Abstract

Terasi ikan rucah merupakan salah satu produk perikanan yang dibuat melalui proses fermentasi. Pembuatan terasi melalui proses fermentasi lalu diblender (ditumbuk) dan dijemur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan durasi fermentasi terhadap kadar air, kadar protein, uji organoleptik terasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Penelitian ini memiliki satu faktor yaitu lama fermentasi (L) dengan tiga taraf perlakuan yaitu: (L1= 14hari, L2= 28hari, L3= 35hari). Penilaian hedonik dilakukan melalui pemberian nilai pada lembar skor. Data hasil dari lembar skor ditabulasikan dan nilai mutu ditentukan melalui menghitung skor rata-rata dari setiap panelis pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kadar air tertinggi pada sampel L1 (35,64%), dan kadar protein tertinggi pada sampel L3 (53,97%). Hasil uji hedonik menunjukkan terasi dengan perlakuan terbaik adalah L3 dengan karakteristik skor tekstur 8,46-8,8 warna 8,57-8,88 rasa 7-7,39 dan aroma 7,53-7,71.
Exploration of tuna fish (Thunnus sp) skin waste as a burn wound treatment material using the Gamma Irradiation Method Mahgfirah, Indria; Anhar, T. Faizul; Yusmianda, Yusmianda
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica, Vol. 12: No. 1 (April, 2025)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i1.19028

Abstract

Tuna (Thunnus sp) is a fish with high economic value, both in the export community and local consumption (Fernandez, 2021). The amount of tuna (Thunnus sp) production increases every year. The increasing amount of fishery production and the development of the fishery product industry have caused a lot of fishery waste to be disposed of without processing. Waste from fishery product processing reaches 20-60% of the raw materials. Waste from fishery products processed with tuna as the raw material consists of 17% head, 20% skin, 5% offal, 4% bones, and 2% fins. In general, tuna skin is thrown away without further processing. However, tuna skin is a good source of collagen and does not cause bovine spongiform encephalopathy (BSE). Collagen, which provides 30% of the total protein content, is the most abundant fibrous protein in animals. Collagen plays an important role in regulating the wound-healing phase. This study used the Cobalt-60 gamma irradiation method with a dose of 10 kGy. The results of this study are with bacterial tests, tuna fish powder that has undergone gamma irradiation with a bacterial contaminant value of 0.19 x 103, and mold testing with a value of 0.00 x 103 with a pH of both 6.78. Functional groups of tuna fish skin collagen include Amide A found in the absorption region of 3330 cm-1, Amide B found in the absorption region of 2924 cm-1, Amide I found in the absorption region of 1640 cm-1, Amide II found in the absorption region of 1406 cm-1, and Amide III found in the absorption region of 1242 cm-1.Keywords: Collagen; Gamma Irradiation; Tuna Fish Skin; Waste
Review: Pengaruh Pengolahan Terhadap Alergenisitas Ikan Mahgfirah, Indria; Sujatmiko, Harumi
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Media Informatika
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i2.5257

Abstract

Pada negara terbelakang dan bahkan berkembang, ikan merupakan sumber protein hewani utama untuk pemenuhan kebutuhan protein sehari-hari. Namun, bagi beberapa orang konsumsi ikan dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi. Manifestasi klinis alergi ikan bervariasi mulai dari gejala ringan hingga berat, bahkan sampai mengancam jiwa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan alergenisitas ikan adalah dengan penerapan proses pengolahan, tetapi pengolahan memiliki efek yang berbeda terhadap alergenisitas ikan, yaitu dapat menurun, meningkat, atau bahkan tidak berubah sama sekali. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh proses pengolahan (non-termal dan termal) terhadap alergenisitas ikan sehingga dapat memberikan gambaran umum dampak pengolahan terhadap alergenisitas ikan. Penelitian dikerjakan dalam 4 tahapan, yaitu penentuan pertanyaan penelitian, penyusunan strategi pencarian, ekstraksi data, dan analisis data. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sejumlah artikel terpilih, penerapan teknologi pengolahan pada ikan secara umum proses pengolahan non-thermal meliputi iradiasi, high-presure processing, cold plasma, ozone, pulsed-light technology and uv irradiation. Proses pengolahan termal meliputi microwave, sous-vide cooking, stewing dan roasting/baking or oven baking.
Meminimalisir Sampah Plastik Melalui Pemanfaatan Botol Bekas Sebagai Akuarium Perikanan di SD Negeri 22 Seladu Saputri, Dwi; Kusumawardani, Sagita; Febri, Febri; Yayan, Krisentia; Lugeri, Leo; Hanavi, Muhammad Ilham; Agam, Beryaldi; Urabi, Debby; Haq, Izhar Amirul; Jordi, Jordi; Kristiandi, Kiki; Sigiro, Oktavia Nurmawaty; Agusti, Evelin; Mahgfirah, Indria; Audina, Mia; Sangkala, Sangkala; Masara'T, Sudirman
Hippocampus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPPM) POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/hippocampus.v4i1.1070

Abstract

Plastic waste is a serious environmental problem that requires immediate handling, especially in educational environments. SD Negeri 22 Seladu faces the challenge of managing plastic waste, especially used bottles, which have not been utilized optimally. This condition shows the need to increase students' awareness of plastic waste management and the provision of environmentally based learning media. This service activity aims to minimize plastic waste, increase students' understanding of waste management, and create learning media in the form of aquariums from used bottles. The method used includes preparation stages, delivery of materials, and practice of making aquariums from used plastic bottles. Activities are carried out with a participatory approach to actively involve students. The results of the activity show that students are able to understand the concept of recycling, increase creativity, and have a higher awareness of the importance of protecting the environment. This program provides significant educational and environmental benefits. By using used bottles as a learning medium, this activity can be used as a model for environmental education in other schools to support sustainable plastic waste management.
Children, Fisheries, and the Future : Dedikasi Bersama Melindungi Laut/Pesisir di Aluenaga, Aceh Mahgfirah, Indria; Muhazzir , Said; Saputra, Faisal; Apriliani AGS, Dwi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menjadi negara darurat sampah menurut World Population Review mencapai 56 ribu ton pada tahun 2021. Sehingga menjadikan Indonesia negara kedua kontribusi sampah setelah Negara Cina (70 ribu ton). Meskipun banyak jenis sampah yang didapati, sampah plastik yang paling banyak didapatkan hingga mencapai 75% dari sampah yang dikumpulkan dari laut. Sampah dari bungkusan jenis plastik ialah jenis yang paling biasa ditemukan pada setiap aktifitas. Sampah plastik mempunyai sifat susah di uraikan di alam dan tergolong dalam limbah terbesar sehingga memberikan efek rusaknya keseimbangan alam. Dari karena hal itu, perlu dilakukan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi sampah. Metode penelitian ini meliputi diseminasi dan pemberian materi yang terbaik sambil bermain. Tahapan ini diawali dengan tahap observasi, tahap persiapan, tahap penyampaian materi dan tahap penilaian. Kegiatan ini dilaksanakan didaerah pesisir desa Alue Naga, Banda Aceh. Partisipan yang turut serta ialah anak-anak dan remaja. Partisipan yang mengikuti kegiatan tersebut sangat bersemangat, aktif dan merasa sangat suka serta dapat menumbuhkan rasa empati dan kesadaran partisipan untuk melindungi pesisir laut/pantai.