Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Perbedaan Kadar PO43- Pada Air Sebelum dan Setelah Penambahan Cangkang Telur Ayam Sari, Emilda; Asriyani, Tika; Indrawati, Ratih
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.933

Abstract

Tingginya aktivitas mencuci menggunakan deterjen yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan limbah domestik berupa tingginya kadar ion fosfat (PO) air limbah yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan, diantaranya adalah menimbulkan cutrofikasi atau blooming algae yang menyebabkan berkurangnya oksigen dalam perairan sehingga menyebabkan terjadnya kematian ikan dan biota perairan lainnya. Permasalahan lainnya adalah adanya cyanobacteria (blue-green-algae) yang mengandung toksin sehingga membawa resiko kesehatan bagi manusia. Penurunan kadar PO dapat dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan bahan alami seperti cangkang telur ayam Cangkang telur ayam mengandung CaCO sebanyak 94 % dan memiliki 10.000-20.000 pori-pori sehingga diperkirakan dapat menyerap suatu solute dan dapat digunakan sebagai adsorben Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kadar PO," pada air sebelum dan setelah penambahan cangkang telur ayam. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu yang ditentukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 24 sampel. Metode penetapan kadar PO yang digunakan adalah spektrofotometri. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan uji statistik One Way Anova diperoleh nilai sig p-0,715 atau p>0,05 pada tingkat kepercayaan 95% maka Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar PO," pada air sebelum dan setelah penambahan cangkang telur ayam. 
Analisis Karbohidrat Pada Kacang Hijau (Vigna Radiata) Yang Dimasak Dengan Perebusan Biasa Dan Perebusan Tekanan Tinggi Purwaningsih, Indah; Lestari, Indah Dwi; Indrawati, Ratih
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2021): November 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i1.949

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dengan gejala berupa hiperglikemia kronik, yang dapat disebabkan oleh defisiensi sekresi atau aktivitas insulin atau keduanya. Salah satu pengelolaan diabetes dilakukan dengan cara diet. Kacang hijau merupakan salah satu pangan alternatif pengganti nasi dalam diet penderita diabetes mellitus, karena mempunyai karbohidrat berindeks glikemik rendah. Proses pemasakan yang salah dapat berpengaruh terhadap nilai gizi karbohidrat. Proses pemasakan diperlukan untuk mendapatkan daya cerna pati yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbohidrat pada kacang hijau yang dimasak dengan perebusan biasa menggunakan panci biasa dan kacang hijau yang dimasak dengan perebusan tekanan tinggi menggunakan panci presto. Teknik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang diperiksa 32. Pengolahan kacang hijau yang dimasak dengan perebusan biasa menggunakan panci biasa dan perebusan tekanan tinggi menggunakan panci presto. Metode pemeriksaan yang digunakan ialah metode Nelson-Somogyi menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian kadar karbohidrat pada kacang hijau yang dimasak dengan perebusan biasa rata-rata sebesar 0,2825Y6 dan kadar karbohidrat pada perebusan tekanan tinggi rata-rata sebesar 0,651396. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan p - 0,000 (p « 0,050) sehingga Ha diterima yang artinya ada perbedaan kadar karbohidrat pada perebusan biasa dan perebusan tekanan tinggi.
Pengukuran Nilai MPN Pada Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kota Pontianak Yang Disterilisasi Dengan Portabel Ultraviolet Dan Portabel Filtrasi Reza, Nur; Nuswantoro, Ari; Indrawati, Ratih; Muhammad Ihsan, Bagus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama manusia untuk bertahan hidup sedangkan sumber air bersih alami semakin banyak yang tercemar. Sebagai alternatif, masyarakat mendapatkan air minum dari depot air minum isi ulang (DAMIU) yang menggunakan metode sterilisasi portabel ultraviolet (UV) dan portabel filtrasi. Namun demikian, bakteri coliform masih ditemukan pada air minum karena air baku yang tercemar, alat yang digunakan tidak steril, dan minimnya wawasan masyarakat mengenai sanitasi dan higien DAMIU. Tujuan penelitian ini menghitung nilai most probable number (MPN) pada DAMIU di Kota Pontianak. Penelitian ini berbentuk deskriptif eksploratif berdesain cross-sectional. Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan MPN terhadap 36 sampel DAMIU. Hasil menunjukkan 14 (77,78%) DAMIU metode portabel ultraviolet dan 17 DAMIU (94,44%) portabel filtrasi menunjukkan nilai MPN di atas batas yang ditentukan. Banyaknya DAMIU yang tidak sesuai persyaratan kualitas air minum layak konsumsi sesuai Permenkes menunjukkan adanya risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh coliform melalui air minum DAMIU di Kota Pontianak.
PERBEDAAN HASIL HITUNG BERBAGAI JENIS LEUKOSIT PADA PASIEN COVID-19 YANG ISOLASI MANDIRI DENGAN ISOLASI DI RSUD KABUPATEN MELAWI Reza, Nur; Santoso, Edi; Nuswantoro, Ari; Indrawati, Ratih; Nurhayati, Etiek; Aditia, Aditia
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 32 No. 3 (2022): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v32i3.1886

Abstract

COVID-19 infection causes various clinical manifestations so the treatment method is also different for each individual. Patient isolation is one of the treatments to break the chain of transmission of COVID-19. Asymptomatic to moderate symptomatic patients are usually asked to self-isolate, while those with severe and critical symptoms are isolated in hospital. Leukocyte examination is an important parameter and plays a role in determining patient follow-up. The aim of this study was to find out whether there were differences in leukocyte differential-counts in COVID-19 patients who were self-isolating and those isolated at Melawi Regional Hospital. This study had a cross-sectional design by taking data from medical records of COVID-19 patients at Melawi Regional Hospital during October 2021 to July 2022. The data taken were from 399 COVID-19 patients, consisting of 182 patients are self-isolating and 217 patients are isolating at Melawi Regional Hospital. In self-isolated patients, the average value of leukocyte count was 7.04 x 10³ cells/µL, and the leukocyte differential-counts was neutrophils 58.45%, lymphocytes 21.81%, monocytes 13.84%, eosinophils 1.52%, and basophils 4.38%. In isolated patients at Melawi Regional Hospital, the average value of leukocyte count was 9.89 x 10³ cells/µL, and the leukocyte differential-counts was neutrophils 75.09%, lymphocytes 12.97%, monocytes 8.38%, eosinophils 0.46%, and basophils 3.11%. The Mann-Whitney U test obtained a significance value of 0.000 (p < 0.05), which means there is a significant difference in the results of leukocyte counts between self-isolated patients and those isolated at Melawi Regional Hospital.
EDUKASI PENYAKIT TB PARU DAN SOSIALISASI PENGUMPULAN SAMPEL SPUTUM DIAGNOSIS TUBERCULOSIS Salim, Maulidiyah; Muhammad Ihsan, Bagus; Nuswantoro, Ari; Indrawati, Ratih; Jenny Ratnawati, Gervacia
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 2 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, Maret 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/maju.v2i2.1075

Abstract

Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk kedalam tubuh manusia melalui udara pernapasan kedalam paru. Kemudian kuman tersebut dapat menyebar melalui udara pernapasan ke dalam paru, kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfa, melalui saluran pernapasan atau penyebaran langsung kebagian tubuh lainnya. Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Secara global kasus baru tuberkulosis sebesar 6,4 juta. Setara dengan 64 % dari insiden tuberkulosis (10 juta). Tuberkulosis tetap menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dan kematian tuberkulosis secara global diperkirakan 1,3 juta pasien. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat masih sangat jarang dilakukan, sementara lingkungan kehidupan para masyarakat berada dalam kelompok masyarakat dengan kepadatan hunian yang tinggi. Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan tentang Tuberkulosis merupakan upaya esensial disaat masih tingginya kejadian penyakit menular juga di iringi dengan semakin tinggi masalah penyakit tidak menular. Metode pengabdian kepada masyarakat ini merujuk pada bagian tujuan diatas, Secara umum sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini banyak melibatkan banyak pihak demi mencapai tujuan diatas. Kegiatan pengabdian ini akan fokus pada pemberian edukasi kepada masyarakat tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tuberkulosis, cara penularannya serta cara pengambilan spesimen sputum dengan baik dan benar. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah Edukasi Penyakit TBC serta Sosialisasi mengenai pengumpulan sampel sputum yang dilakukan di daerah binaan di Desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri sekitar 35 orang dalam waktu kurang lebih 2 jam dimana pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan diskusi tanya jawab.
The Relationship Between Anti-Tuberculosis Drug Therapy and Uric Acid and Creatinine Levels in Tuberculosis Patients in Kayong Utara District Selvianty Selvianty; Ratih Indrawati; Maulidiyah Salim
MEDICA (International Medical Scientific Journal) Vol. 7 No. 2 (2025): MEDICA (Internasional Medical Scientific Journal)
Publisher : Borneo Scientific Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/medica.v7i2.513

Abstract

Pulmonary tuberculosis (TB) is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. TB treatment involves five essential drugs: isoniazid, streptomycin, ethambutol, rifampicin, and pyrazinamide. Among these, pyrazinamide and ethambutol are known to potentially increase uric acid and creatinine levels as side effects. This study aimed to examine the relationship between anti-TB drug (OAT) therapy and levels of uric acid and creatinine in TB patients in Kayong Utara District. Using a cross-sectional design and purposive sampling, data were collected from 31 TB patients across three community health centers with the highest TB incidence. Results showed that 54.8% of patients had elevated uric acid levels, while 45.2% had normal levels. For creatinine, 93.5% had normal levels, and 6.5% had elevated levels. Chi-square analysis indicated a significant association between OAT therapy and uric acid levels (p = 0.045), but no significant relationship was found with creatinine levels (p = 1.000). These findings suggest that OAT therapy may affect uric acid levels in TB patients, highlighting the need for monitoring during treatment.  
The Effectiveness of Kesum Leaves (Polygonum Minus) In Reducing of Free Fatty Acids In Used Cooking Oil Ratnawaty, Gervacia Jenny; Indrawati, Ratih
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 7 No 2 (2020): October 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v7i2.2715

Abstract

This study aims to determine the effect of adding kesum leaves (polygonum minus) to used cooking oil on reducing levels of free fatty acids. This type of research is quasi experimental. The population in this study is used cooking oil and the sample used is used cooking oil that has been added with the leaves of kesum with 5 treatments and replicated 5 times so that the total sample is 25.From the results, it was found that the average reduction in free fatty acid levels in used cooking oil before adding the leaves of kesum was 7,12%, which had added kesum leaves as much as 20 grams of 6.93%, 40 grams of 5.36%, 60 gr at 3.93%, 80 gr at 3.26% and 100 gr at 1.62%. The results of the analysis using linear regression test, it is known that the addition of 20 grams and 40 grams of p-value is 0.026 and 0.021 (p <0.05), respectively, so Ha is accepted, that is, there is a relationship between the effectiveness of leaves of kesum (polygonum minus) in reducing levels of fatty acid numbers. free of used cooking oil, namely the addition of 20 and 40 grams. Whereas in the addition of 60, 80 and 100 grams of kesum leaves there was no relationship that was shown with a p value> 0.05.
Identification and Analysis of Active Carotenoid Compounds From Entawak Fruit (Artocarpus Anisophyllus) Ratnawaty, Gervacia Jenny; Indrawati, Ratih; Syari, Jajar Pramata
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 8 No 2 (2021): October 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v8i2.2984

Abstract

— Isolation and identification of active compounds from mentawak fruit (Artocarpus Anisophyllus) used a plant determination test to determine the plant content. Furthermore, the extraction process was carried out to obtain a crude extract of carotenoid pigments by maceration method using n-hexane as solvent. Furthermore, the obtained macerate was carried out by phytochemical tests to determine the content of the active compounds. The TLC test was carried out to confirm the presence of a positive group of compounds on phytochemical screening, and to determine the chromatographic profile of the extract.  The identification results showed that the phytochemicals showed that the active compounds contained in macerate were alkaloids, flavonoids, tannins and saponins. The KLT test results obtained an Rf value of 0.875. While the total carotenoid content using a spectrophotometer UV-Vis is 958 µg/ml.
Senggani Fruit Anthocyanins (Melastoma Malabathricum Auct, Non Linn) As Bacterial Dyes Differential Painting Techniques Indrawati, Ratih; Ratnawati, Gervacia Jenny; Tumpuk, Sri
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 9 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v9i1.2987

Abstract

Bacteria are difficult to see with a light microscope, because they do not absorb or refract light. Dyes absorb and refract light so that the contrast of bacteria with their surroundings is enhanced. Anthocyanins are water-soluble pigments that are naturally found in various types of plants. As the name implies, this pigment gives color to flowers, fruits, and leaves of green plants.This research is a type of descriptive research. The treatment consisted of painting bacterial preparations with anthocyanin pigment extract of senggani fruit with 70% ethanol solvent and control with gram staining. The treatments were: T1: staining of bacterial preparations with gram staining, T2: painting of bacterial preparations with anthocyanin extract of senggani fruit added with 14% citric acid as a substitute for safranin and NH4Cl as a substitute for crystal violet. The results of the study showed that anthocyanin pigment extract was proven to be used as a dye for Staphylococcus aureus, Escereria coli as a substitute for synthetic dyes Safranin and Crystal violet in Gram staining.