Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pemetaan Karakteristik Kecelakaan Kapal di Perairan Indonesia Berdasarkan Investigasi KNKT Hasugian, Sereati; Sri Wahyuni, A.A. Istri; Rahmawati, Maulidiah; Arleiny, Arleiny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 29 No. 2 (2017): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.043 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v29i2.521

Abstract

Banyaknya kasus kecelakaan kapal merupakan salah satu indikasi perlunya perbaikan dalam sistem transportasi laut. Berdasarkan laporan hasil investigasi KNKT pada kurun waktu tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 pada wilayah perairan di Indonesia, terjadi kecelakaan kapal dengan berbagai jenis kejadian seperti tenggelam, terguling, kandas dan tubrukan. Dari hasil investigasi KNKT, didapatkan kesimpulan terkait dengan faktor penyebab serta faktor yang berkontribusi, diantaranya kelalaian manusia (human error), teknis dan cuaca. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui deskripsi berupa peta karakteristik kecelakaan kapal berdasarkan investigasi KNKT serta mengetahui strategi meminimalkan resiko terjadinya kecelakaan kapal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan investigasi KNKT sejak tahun 2007 sampai dengan 2014. Berdasarkan hasil analisis korespondensi berganda didapatkan grafik berupa scatterplot yang menggambarkan bahwa terdapat adanya kecenderungan jenis kecelakaan terbakar dialami oleh kapal bulk carrier dengan penyebab api terbuka. Jenis kecelakaan tubrukan cenderung dialami oleh kapal general cargo berukuran antara 501 sampai dengan 1500 GT dengan faktor penyebab yaitu watchkeeping dan nakhoda. Jenis kecelakaan tenggelam cenderung dialami oleh kapal tanker dengan faktor penyebab dikarenakan faktor ballast, konstruksi dan adanya kebocoran. Sebagai strategi mencegah kecelakaan kapal maka perlu dilakukan pengawasan oleh pemerintah selaku regulator, implementasi sesuai ketentuan bagi operator dan penggunaan fasilitas pelayaran secara optimal.
Optimalisasi Fitness For Duty Pelaut Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Pelaut Arleiny Arleiny; Rina Arum Prastyanti
Jurnal Infokes Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v9i1.719

Abstract

Pelaut adalah pekerja yang kritis terhadap keselamatan, yang berarti tindakan atau kelambanan mereka dapat mengarah langsung pada insiden serius yang mempengaruhi masyarakat atau lingkungan maritim. Karena itu, kesehatan pelaut merupakan pertimbangan penting untuk menjaga keselamatan publik, properti, kemakmuran ekonomi dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi fitness for duty bagi pelaut sebagai upaya menekan angka kecelakaan kapal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan wawancara. Tempat atau lokasi penelitian berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian yang di fokuskan pada lokasi penelitian yaitu klinik utama Althair Politeknik Pelayaran Surabaya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model interaktif. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 tentang pemeriksaan kesehatan pelaut Pasal 3 ayat (1) Pemeriksaan Kesehatan Pelaut terdiri atas, a, pemeriksaan prakerja, Pemeriksaan kesehatan pra-laut atau prakerja untuk mencegah seseorang yang tidak sehat berkarir sebagai pelaut / pekerja lepas-pantai. Faktor-faktor penting pada pemeriksaan kesehatan pra-laut adalah penyakit menular, ketajaman pengelihatan dan pendengaran serta kemampuan fisik. b. pemeriksaan kesehatan rutin/berkala;Pemeriksaan Kesehatan Berkala, pada dasarnya, apa-apa yang dinilai sama seperti pemeriksaan kesehatan pra-laut tetapi dengan beberapa modifikasi. Disamping penyakit menular, penglihatan, pendengaran dan kemampuan fisik, faktor tambahan yang harus dipertimbangkan adalah usia dan riwayat pekerjaan. Hasil tes kesehatan tersebut nantinya akan menghasilkan kesimpulan, FIT untuk bekerja di laut atau lepas-pantai tanpa pembatasan, FIT untuk bekerja di laut atau lepas-pantai dengan pembatasan, UNFIT SEMENTARA untuk bekerja di laut atau lepas-pantai dan UNFIT SELAMANYA untuk bekerja di laut atau lepas-pantai
Management and Recommendations of Nautical Simulators and Laboratory: Multiple-Site Case Study Arleiny Arleiny; Yoyok Soesatyo; Erny Roesminingsih
IJORER : International Journal of Recent Educational Research Vol. 3 No. 1 (2022): January
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46245/ijorer.v3i1.192

Abstract

This study aims to manage laboratory management and nautical simulators at Marine Science Polytechnic of Semarang and Polytechnic of Surabaya. Methods This research uses a multi-status study (multiple-site case study) in two institutions. This study uses interview guide instruments, observation sheets, and a list of documentation studies. The results showed that the laboratory management of Marine Science Polytechnic of Semarang and Polytechnic of Surabaya was said to be good. With qualifications in planning, supervising, managing, supervising laboratories and nautical simulators. Laboratory planning and nautical simulators at Marine Science Polytechnic of Semarang go through 4 (four) stages, the procurement preparation stage, the selection preparation stage, the selection implementation stage, and the contract implementation stage and handover of work results. Meanwhile, planning for laboratories and nautical simulators at Polytechnic of Surabaya is divided into 2 (two), procurement of new goods and maintenance. The findings in this study are emphasized on the results of data collection through interviews and documentation sent by resource persons to researchers. And the conclusion of the study shows that the quality management of both marine Science Polytechnic of Semarang and Polytechnic of Surabaya has been running well according to the procedure.
APPLICATION AND MAINTENANCE OF MOORING ROPES TO AVOID THE DANGER OF BREAKING THE ROPE WHILE STANDING At KMP ATHAYA IN 2022 Idhil Febriana Rahayu; Arleiny; Muh. Dahri
Jurnal Maritim Malahayati Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Maritim Malahayati
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Pelayaran Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.207 KB)

Abstract

Mooring ropes are the most important factor in docking vessels or loading and unloading activities at The mooring rope serves to tether ships to the dock so that when the ship is carried away by currents, wind or waves. However, there are factors that can cause the mooring rope to break. Factors from the ship itself and from outside the ship. The implementation was carried out for 11 months when carrying out marine practices aboard KMP ATHAYA with a research time of July 2021 to June 2022. Data were obtained directly through interviews in research preparation, data testing, data processing, discussion of research results, conclusions and author suggestions using the method qualitative descriptive research. From the observations, it can be concluded that to prevent the breaking of the mooring line by implementing a mooring plan, urging the crew on guard to always pay attention to the mooring rope when the ship is docking, and perform proper maintenance of the mooring line.
PENGUKURAN KUALITAS PELAYANANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA MENGGUNAKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) Arleiny Arleiny; Manungku Trinata P; Monika Retno Gunarti
Jurnal 7 Samudra Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal 7 Samudra
Publisher : PPPM - POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54992/7samudra.v2i1.7

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan dilatar belakangi oleh semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan, untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan pendidikan dan pelatihan di Politeknik Pelayaran Surabaya Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui besarnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dimiliki oleh Politeknik Pelayaran Surabaya. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian akan difokuskan pada aspek–aspek pelayanan yang diberikan oleh pegawai Politeknik Pelayaran Surabaya kepada masyarakat. Adapun aspek-aspek yang diteliti adalah: a. prosedur pelayanan, b. Persyaratan pelayanan, c. Kejelasan petugas pelayanan, d. Kedisplinan petugas pelayanan, e. Tanggung jawab petugas pelayanan, f. Kemampuan petugas pelayanan, g. Kecepatan pelayanan, h. Keadilan mendapatkan pelayanan, i. Kesopanan dan keramahan petugas, j. Kewajaran biaya pelayanan, k. Kepastian biaya pelayanan, l. Kepastian jadwal pelayanan, m. Kenyamanan lingkungan, n. Keamanan pelayanan. Atas dasar itu, maka penulis dapat menyarankan kepada pendidikan politeknik pelayaran surabaya agar dapat tetap mempertahankan mutu pelayanan yang diberikan dan memperbaiki kembali pelayanan-pelayanan yang masih kurang sehingga dapat memuaskan keinginan masyarakat yang menggunakan pendidikan dan pelatihan di Politeknik Pelayaran Surabaya
Prototype Monitoring Dan Kontrol Kualitas Nilai Ph Air Pada Kapal : ( Teknologi Rekayasa Kelistrikan Kapal ) Galuh Ayu Hapsari; Sri Mulyanto Herlambang; Arleiny Arleiny
Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik Vol. 3 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juprit.v3i2.3712

Abstract

Water is an important resource in daily life on board a ship. pH is a measure of the acidity or alkalinity of a solution, including water. The pH value ranges from 0 to 14, where a pH of 7 indicates a neutral solution, a pH value of less than 7 indicates an acidic solution, and a pH value of more than 7 indicates a basic solution. Therefore, it is important to have an effective monitoring and control system to ensure the pH value is safe and meets applicable standards. The method used in this research uses an experiment using an ESP32 microcontroller and the parameters used are a pH sensor to determine the pH value of the water on board the ship. The sensor provides data input to the ESP32. The data is processed and displayed on the LCD. In this system, if the pH of the water does not meet the standard, the ESP32 drives pump 1 or 2 to flow the acid or base solution. Testing on tools made to detect the pH value of water. The purpose of making this tool is to monitor and control water quality in order to avoid dangers that may arise due to exposure to water that is contaminated or with an inappropriate pH. This system can function well because there is an average error of 0.24% in testing between the pH sensor and the pH meter.
Tank Cleaning Process Optimization For Loading Tanks MT Bauhinia Guna Cargo Change Tonia, Febrio Adha; Arleiny, Arleiny; Lestari, Elise Dwi
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Inland Waterways Journal (IWJ:Oktober)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v5i2.172

Abstract

Suboptimal implementation of tank cleaning will produce suboptimal results and can affect loading failure. These less than optimal results are influenced by several things. Tank Cleaning is a tank cleaning carried out on a tanker which serves to reduce the risk of damage to the cargo. Wall wash test is a tank cleanliness test for chemical tankers after completing tank cleaning. In the loading process, chemical tankers must prepare their loading tanks in accordance with the correct procedures. In every process of preparing this tank must always pay attention to the standards that have been determined from the surveyor or based on IMO (International Maritime Organization). When the Chemical ship will load, the ship's tank will be checked by the cargo surveyor, if there is dirt or residual cargo before the ship can be declared a failure in the tank cleaning process and as a result the ship will be ordered out of the Jetty, ordered to re-clean. This causes company losses because there will be delays in the loading and discharging process of the ship and the company gets complaints from the charter party. The method used to carry out the research is descriptive qualitative. Cutting the time for tank cleaning can result in poor tank cleaning results, poor quality materials also result in less than optimal results, and equipment that lacks maintenance will result in less than optimal tool performance. When the Chemical ship will load, the ship's tank will be checked by the cargo surveyor, if there is dirt or residual cargo before the ship can be declared a failure in the tank cleaning process and the ship will be ordered out of the Jetty and ordered to re-clean. This causes losses to the company because there will be delays in the loading and discharging process of the ship and the company can get complaints from the charter party. The success or failure of tank cleaning and wall wash tests depends on the discipline of the crew, adequate tools and materials, and procedures that are carried out properly.
EVALUASI PERAN LABORATORIUM SIMULATOR NAVIGASI JURUSAN NAUTIKA TERHADAP KOMPETENSI TARUNA TINGKAT I Arleiny, Arleiny; Suharto; ANAK AGUNG NGURAH ADE DWI PUTRA YUDA
Jurnal 7 Samudra Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal 7 Samudra
Publisher : PPPM - POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54992/7samudra.v6i2.116

Abstract

Kebutuhan akan peralatan pendidikan khususnya simulator untuk menunjang tercapainya kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh setiap peserta didik baik peserta Diklat Keterampilan maupun Taruna/Taruni di Politeknik Pelayaran Surabaya. Seiring dengan kebutuhan tersebut, maka harus diiringi pula dengan peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan (diklat) kepelautan Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran simulator navigasi jurusan nautika dalam pembelajaran di Politeknik Pelayaran Surabaya serta untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaaan simulator dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan taruna pada fungsi navigasi. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan teknik penmpulan data primer berupa nilai hasil ujian taruna tingkat I. Data yang diperoleh akan diolah dengan metode deskripsi variabel dengan penyajian nilai-nilai statistiguk yang kemudian ditarik beberapa kesimpulan penelitian. Dari hasil penyajian data didapatkan nilai rata-rata praktek secara statistik pada semester 1 mengalami peningkatan di semester 2. Begitupun pada nilai minimum dan nilai maksimum. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa lembaga pendidikan vokasi dalam hal ini politeknik Pelayaran Surabaya dapat dikatakan berhasil dalam menambah dan meningkatkan kompetensi taruna di periode pembelajaran awal yaitu pada Tingkat I dengan peran simulator sebagai salah satu sarana pembelajaran praktek pada fungsi navigasi. Kata Kunci : Simulator, Kompetensi, Navigasi
LOADING AND UNLOADING ON THE RORO FERRY DURING EXTREME WEATHER AT MERAK-BAKAUHENI PORT Viki Ramadhani; I’ie Suwondo; Arleiny; Mustamin
STTAL POSTGRADUATE - INTERNATIONAL CONFERENCE Vol. 8 No. 1 (2024): Indonesia Naval Technology College STTAL Postgraduate International Conference
Publisher : Indonesian Naval Technology College STTAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, an archipelagic country with 31 million km² of water and an exclusive economic zone of 27 million km², plays an essential role in the global economy. Public transportation, including land, air, and sea, dramatically affects the region's economic performance. With their roll-on-roll-off design, Roro Ferry's passenger ships are becoming an efficient and effective mode of transportation. However, they still face shortcomings in terms of safety and convenience. The research used is qualitative with a descriptive approach. The study's location is the Merak-Bakauheni Ferry Terminal, the main link between Java and Sumatra. Data was collected through interviews, observations, and case studies and analyzed using Miles and Huberman's interactive data analysis techniques. The study results show that implementing appropriate safety procedures can minimize the risk of accidents and cargo damage. Using ramp doors makes the loading and unloading easier but requires special adjustments during extreme weather. In addition, strict checks on mooring ropes, ramp doors, ventilation, and the cleanliness of the loading room, as well as the readiness of the crew, are crucial. In adverse weather conditions, additional procedures are required to handle heavy loads, such as fuso and Ironton trucks. This study provides recommendations for infrastructure improvement, revision of standard operating procedures (SOP), safety training, and collaboration with BMKG to improve safety and operational efficiency.
IDENTIFIKASI SISTEM PENANGANAN MUATAN DI KMP. TRISAKTI ELFINA TERHADAP KESELAMATAN DALAM PELAYARAN Wijaya, I Made Calvin Ari; Arleiny, Arleiny; Widyaningsih, Upik; Pribadi, Teguh
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 8 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi laut merupakan moda transportasi utama karena dapat menampung manusia dan barang dalam jumlah yang banyak. Ada beberapa hal yang menunjang keselamatan dalam berlayar di kapal penumpang salah satunya mengenai penanganan muatan. Untuk itu peneliti ingin mengidentifikasi tentang aspek kesesuaian prosedur dalam penanganan muatan di KMP. Trisakti Elfina sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini serta kendala apa saja yang mungkin dialami oleh crew kapal ketika menerapkan prosedur penanganan muatan. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Analisis data dilakukan terhadap data primer yang meliputi wawancara dan observasi lapangan, serta data sekunder berupa dokumentasi yang berkaitan dengan sistem pemuatan kendaraan diatas kapal. Penelitian dilaksanakan selama 1 tahun 7 hari pada saat melaksanakan praktek laut di KMP. Trisakti Elfina dengan waktu penelitian pada 5 Agustus 2022 sampai 14 Agustus 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian prosedur dalam penanganan muatan terkait dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016 seperti muatan yang tidak di lashing, jarak kendaran yang terlalu sempit, muatan yang diletakkan melintang kapal serta supir dan penumpang yang berada di cardeck saat pelayaran yang berpotensi meningkatkan resiko kecelakaan. Hal itu dikarenakan kurangnya pemahaman dan kesadaran crew diatas kapal akan pentingnya penanganan muatan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku. Terbatasnya peralatan bongkar muat juga menjadi kendala dalam penanganan muatan. Maka dari itu nahkoda dan perwira diatas kapal wajib bertanggung jawab kepada seluruh awak kapal dalam pelaksanaan penanganan muatan di atas kapal. Safety meeting terkait penanganan muatan perlu dilakukan guna mengevaluasi kinerja para crew diatas kapal dan mencari solusi atas kendala yang terjadi.