Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pemertahanan Bahasa Bajo di Kabupaten Boalemo Asna Ntelu; Sayama Malabar; Dakia N Djou; Jafar Lantowa
Salingka Vol 19, No 1 (2022): SALINGKA, Edisi Juni 2022
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v19i1.717

Abstract

Bahasa Bajo adalah satu di antara bahasa daerah yang ada di Provinsi Gorontalo khususnya yang terdapat di Desa Bajo Kec. Tilamuta  Kab. Boalemo. Umum mata pencaharian Suku Bajo adalah nelayan tradisional. Suku  Bajo  pun  mulai  memiliki  mata  pencaharian  bukan  hanya  sebagai  nelayan, banyak  di  antara  mereka  yang  profesi  seperti  guru, pedagang,  petugas  kesehatan,  pegawai pemerintahan,  dan  lain  lain.  Dengan beragam profesi ini, berdampak pada penggunaan beragam bahasa pada masyarakat suku Bajo, namun penutur bahasa Bajo tetap memperlihatkan sikap positif sebagai upaya dalam pemertahanan bahasa Bajo. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian pemertahanan bahasa Bajo di Kabupaten Boalemo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa Bajo melalui sikap bahasa penutur bahasa Bajo di Desa Bajo Kec. Tilamuta Kab. Boalemo Provinsi Gorontalo. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan wawancara. Data hasil penelitian yang diperoleh dari angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian terkait penggunaan bahasa oleh masyarakat di desa Bajo, ditemukan bahwa masyarakat setempat lebih dominan menggunakan bahasa Bajo, hal ini karena masyarakat di desa Bajo tersebut mayoritas berlatar belakang suku Bajo, dibandingkan dengan suku Gorontalo atau suku lainya yang sangat minoritas di desa tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa yang lebih dominan digunakan oleh masyarakat di desa tersebut adalah bahasa Bajo (bahasa mayoritas). Penggunaan bahasa Bajo ditunjukkan melalu sikap masyarakat di Desa Bajo masih memiliki sikap positif. Hal ini ditandai oleh sejumlah ciri-ciri dari sikap bahasa, antara lain pemilihan, penggunaan dan pemertahanan bahasa. Selain itu, bahasa Bajo ini sangat mendominasi sehingga mengakibatkan adanya pergeseran bahasa daerah lainnya. Adanya pergeseran bahasa daerah lainnya mengindikasi pada adanya pemertahanan bahasa Bajo di Desa Bajo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo
Representasi Unsur-Unsur Multikulturalisme dalam Novel Lukisan Tanpa Bingkai Karya Ugi Agustono J Jafar Lantowa; Nonny Basalama; Riman Kasim
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4783

Abstract

The purpose of this study is to describe the representation of multicultural elements in the novel Painting Without a Frame by Ugi Agustono J. The research uses an interpretive descriptive method, which uses interpretive methods by presenting them in the form of descriptions. Data collection is done by reading and note-taking techniques. The data analysis technique uses a content analysis model. The results of the study show that in Ugi J's Painting Without Frames novel contains seven elements of multiculturalism, namely: (1) solidarity and brotherhood, (2) gender equality, (3) open trade, (4) family values, (5) respect for etiquette, (6) feel enough in life, (7) share and control power. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi unsur-unsur multikultural dalam novel Lukisan Tanpa Bingkai karya Ugi Agustono J. Penelitian menggunakan metode deskriptif interpretatif yakni memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan model analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Lukisan Tanpa Bingkai karya Ugi J mengandung tujuh unsur multikulturalisme, yakni: (1) solidaritas dan persaudaraan, (2) kesetaraan gender, (3) perdagangan terbuka, (4) nilai kekeluargaan, (5) penghormatan terhadap tata susila, (6) merasa cukup dalam hidup, (7) berbagi dan kontrol kekuasaan.
STRUKTUR NARATIF CERITA RAKYAT GORONTALO “BAPAK TUA” Umar Kasim; Riman Kasim; Jafar Lantowa; Yusrilsyah Limbanadi
Cakrawala Indonesia Vol 7 No 1 (2022): Mei - Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v7i1.630

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi naratif dan lingkungan tindakan dalam cerita rakyat Bapak Tua. Penelitian ini menggunakan teori struktur naratif Vladimir Propp dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku kumpulan cerita rakyat Gorontalo. Data penelitian ini berupa kalimat yang menunjukkan fungsi naratif dan lingkungan tindakan. Berdasarkan hasil dan pembahasan struktur naratif dalam cerita rakyat Bapak Tua ditemukan 9 fungsi naratif dan dua lingkungan tindakan. Kata Kunci: Morfologi, Cerita Rakyat, Bapak Tua. AbstractThis study aims to determine the function of the narrative and the action environment in the folklore BapakTua. This study employed Vladimir Propp's narrative structure theory with a qualitative descriptive approach. The data sourced from a collection of folklore books of Gorontalo. Data are in the form of sentences that show the narrative function and the action environment. Based on the results and discussion of the narrative structure in the folklore BapakTua, there are nine narrative functions and two action environment.Keywords:morphology, folklore, Bapak Tua
Optimalisasi Usaha Kuliner Berbasis Kearifan Lokal dan Technopreneurship Moh. Syahrin S Ahayu; Aliyul Azim; Ikram Tuluki; Asmagvira Asmagvira; Shelly Anggraini Hippy; Moh. Iqbal A Haruna; Nur Wafiq Aziza; Rahman A Talib; Abdul Rahman R Yanju; Zulkifli Walinelo; Riman Kasim; Jafar Lantowa; Yulia Puspitasari Gobel
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.241

Abstract

Psychology Analysis of Main Character in the Novel Gitanjali by Febrialdi R Zilfa A. Bagtayan; Jafar Lantowa
Pioneer: Journal of Language and Literature Vol 14 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Letters, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pioneer.v14i1.1694

Abstract

This study aims to describe the psychology of main characters in the novel Gitanjali by Febrialdi R. In detail, the purpose of this study is to describe the psyche of the main character when facing various kinds of problems in his life. This research uses the library method. The subject of this research is a novel entitled Gitanjali by Febrialdi R which was published by mediakita publisher in 2018. This study focuses on problems related to the psychological conflict experienced by the main character. The results showed that: First, the main character of the novel Gitanjali received injustice. An accident that happened when he worked at a restaurant made him dismissed from the restaurant because of his disability. Second, the main character experiences despair in his life and love relationship. He feels hopeless about his love relationship which is not going well due to the demanding parents of his partner. It made him insecure, moreover his partner was a lecturer while he was just an ordinary man. Third, the main character lives alone because since childhood he never knew his biological parents and only lived in an orphanage. Fourth, the main character is depressed due to the problems that come his way.
Development of Community and Digital Marketing Based Bongo Religious Tourism Village Jafar Lantowa; Nikmasari Pakaya; Desrika Talib
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1867.884 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2712

Abstract

Bongo religious tourism destinations consist of homestays, Dulanga beach, Bongo Tourist Park, Walima Emas mosque, and the Central Museum of Indonesian Wood Fossils. This tourist destination also provides a variety of souvenirs and culinary specialties of Bongo, which SMEs of Bongo Village market. These various tourism potentials are unfortunately still not widely known by tourists. The team's initial discussion with the management of the Bongo Village Tourism Awareness Group (POKDAWRIS) showed that there is a potential for tourism villages that need to be developed but is still constrained by the lack of community involvement and the knowledge and skills of human resources in marketing digital-based tourist destinations. Therefore, the solutions that we apply to deal with these problems are 1) increasing community participation, 2) making by rearranging the infrastructure of the Bongo Religious Tourism Village with the concept of a Halal Tourism Village, 3) implementing a strategy for developing local tourism wisdom in Bongo Village based on CBT and Digital Marketing, 4) increasing tourist attraction through Digital Marketing, 5) creating and managing digital marketing media, and 6) implementing program sustainability strategies. The implementation of the activities carried out included 1) dissemination of the development of the Bongo religious tourism village, 2) workshops on the development of potential religious tourism villages based on Community and Digital Marketing, 3) English training for Bongo Village tour guides, 4) the creation of website pages and applications for marketing Bongo religious tourism village, 5) training on the use of applications and websites for Tourism Awareness Groups, and 6) training on institutional and organizational management of POKDARWIS.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Pengelolaan Sistem Tipologi Desa untuk Pencapaian SDGs di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Jafar Lantowa
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 5 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i5.12644

Abstract

The complex socio-economic conditions of the community have an influence on the typology system of the coastal community village of Kec. Pagimana. From social systems such as diverse social status and lack of social relations because there are many immigrants so that familiarity has not created an attitude of togetherness to move forward, and furthermore the cultural system is still mixing local culture due to urbanization factors which have an impact on the erosion of the culture of the local coastal community. This problem will be an obstacle in achieving the SDGs so that special attention needs to be paid in dealing with these problems. The purpose of implementing this Village Development Community Service Program is to provide program assistance to coastal communities related to the management of the village typology system for the achievement of SDGs in Pagimana District, Banggai Regency. Thus, the target and output of this service activity is the existence of SDGs village typology data that can be used in formulating village activity program planning and in a sustainable manner the village community is educated and trained in economic development as a village business based on the advantages of the village. Besides that, the outputs are also documentation of reports and articles as well as videos of the KKNT implementation process. The service program through the Thematic KKN Gorontalo State University in 2021 in Toipan Village, Kec. Pagimana, Kab. Banggai has 5 core programs including; computer training, making boundaries, socializing about the environment, socializing HIV/AIDS and Public Speaking, while the program in Pisou Village, Pagimana District, Proud Regency, namely the launching of Perdana WASERDA (Warung Serba Ada), Training on Making Papaya Fruits into Papaya Sticks and Introduction to Tools and Materials Coffee for MSMEs, and Introduction and Training of Google Forms for Village Officials. 
Desa Tanggap Budaya: Penguatan Tradisi Religi bagi Masyarakat di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Sayama Malabar; Zilfa A Bagtayan; Jafar Lantowa
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 6 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i6.12703

Abstract

The problem that occurs in Bongo Village is the presence of outside culture that enters so that it affects the attitude of religiosity and activities in the village. This is because of the tourism potential that impacts the entry of foreign tourists so that it can have an impact on the local community. This problem is actually an opportunity to introduce local traditions to foreign tourists by re-activating youth organizations to carry out cultural-based creative activities in attracting tourists so that it helps in improving the economy in Bongo village. In responding to these problems, it is necessary to develop the potential of Bongo Village as a Religious Tourism Village. One of the potentials that can be developed is the cultural potential inherent in the village from generation to generation, both daily activities, arts, culinary, livelihoods, crafts and others. This can be the basis for forming a concept of rural tourism based on the culture of the area, which of course can be an attraction for tourists, both domestic and foreign tourists. Therefore, through the Village Thematic Community Service Program, the Lecturer at the State University of Gorontalo offered a collaboration with a partner, namely Bongo Village, Batudaa Beach District, Gorontalo Regency, Gorontalo Province. Empowerment activities are in the form of structuring tourist facilities, socializing the strengthening of local community religious traditions, and planning Bongo Village to become a Religious Tourism Village with the concept of Halal Tourism. In line with the problems found, the expected outcomes of this activity are (1) increased public awareness in maintaining religious traditions (2) the availability of tourism facilities based on local culture, (3) the creation of an orderly, mutual cooperation, and community life. willing to sacrifice for the achievement of the SDGs targets. (4) the realization of the involvement of the provincial government, especially village officials in paying attention to the facilities and availability of facilities in the development of religious tourism villages
STRUKTURASI KEKUASAAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI (PERPSEKTIF PIERRE BOURDIEU) Khadija Ahmad; Ellyana Hinta; Jafar Lantowa
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 2 (2021): (Mei 2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.084 KB) | DOI: 10.37905/jbsb.v11i2.10114

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Fokus penelitian yaitu 1) strukturasi kekuasaan; dan 2) kekerasan simbolik dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Penelitian ini menggunakan perspektif Pierre Bourdieu untuk menemukan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian yakni strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Sumber data adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang  terdapat dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Teknik pengumpulan data yaitu teknik pustaka, baca dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil analisis data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat strukturasi kekuasaan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini yakni (1) adanya keempat modal di dalam novel tersebut yakni modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan simbolik. Namun, modal yang paling berpengaruh yakni modal sosial. (2) kelas-kelas di dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini di pengaruhi oleh modal yang mereka miliki. Agen yang memiliki modal yang paling banyak dan habitus yang berpihak kepada mereka menduduki kelas dominan, sementara kelas bourjuis kecil diduduki oleh para agen yang memiliki ambisi untuk  menaiki tangga sosial, kelas ini memiliki modal yang lebih banyak dari kelas popular, namun bukan berarti mereka tidak menerima kekerasan simbolik. Selanjutnya, kelas popular berisikan agen yang memiliki modal paling sedikit, sehingga paling sering mendapatkan kekerasan simbolik. (3) habitus dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini merupakan habitus sosial yang terdapat dalam masyarakat Bali. (4) ranah yang terdapat dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini yakni ranah sosial masyarakat Bali.  Kedua kekerasan simbolik dalam Novel Tempurung karya Oka Rusmini menggunakan mekanisme eufemisme dan sensorik. Kekerasan simbolik yang paling banyak terjadi yakni kekerasan simbolik yang dilakukan oleh para agen pemilik modal sosial seperti orang tua terhadap anaknya dan hubungan sosial lainnya.
KRIMINALITAS DALAM NOVEL PERJANJIAN RAHASIA KARYA SANDRA BROWN Uyan Saipi; Herson Kadir; Jafar Lantowa
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 1 (2021): (Januari 2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.108 KB) | DOI: 10.37905/jbsb.v11i1.10085

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kriminalitas dan faktor penyebab terjadinya kriminalitas terhadap tokoh, dalam novel Perjanjian Rahasia Karya Sandra Brown. Krimininalitas berupa tindak kekerasan. Kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan deprivasi. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata, kalimat, dan paragraf yang mengungkapkan adanya kriminalitas berupa tindak kekerasan, kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan deprivasi. Sumber data adalah novel Perjanjian Rahasia Karya Sandra Brown. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dengan teliti, melakukan penandaan, melakukan pencatatan, melakukan klarifikasi, serta menyajikan hasil temuan dalam novel Perjanjian Rahasia karya Sandra Brown. Teknik analisis data dilakukan adalah dengan cara memeriksa kembali data, memgindentifikasi, mengkategorisasi, menganalisis, menginterpretasi, serta menyimpulkan hasil data penelitian. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa yang pertama, kekerasan fisik dalam novel Perjanjian Rahasia karya Sandra Brown, adalah berupa pemasukan alat cervical cup ke dalam tubuh tokoh, yang berfungsi sebagai penahan cairan semen beku. Agar tokoh bisa hamil yang dilakukan seorang dokter kepada istrinya sendiri. Kedua, kekerasan psikologis,berupa membuat tokoh merasa ketakutan dan penyerangan harga diri dengan cara menghina. Ketiga, kekerasan deprivasi berupa pembiaran dengan cara membiarkan anak ketika sakit serius, dan juga merasa tidak perduli terhadap anak yang meninggal dunia. Tidak ada rasa duka terhadap anak sendiri. Adapun faktor-faktor yang menyebakan terjadinya kriminalitas di dalam novel ini terbagi atas dua yaitu (1) faktor Ekonomi dan (2) faktor dalam diri.