Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGGUNAAN ABU BATU KAPUR DESA BUHUT JAYA KABUPATEN KAPUAS SEBAGAI TAMBAHAN FILLER PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEET-BASE (HRS-BASE) Agung, Hendri; Supiyan, Supiyan; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Filler merupakan salah satu bahan penyusun yang halus yang ada dalam campuran aspal panas. Biasanya dalam agregat kasar dan agregat halus sudah terdapat kandungan filler, namun kadarnya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga perlu penambahan filler untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah abu batu kapur dari Desa Buhut Jaya, Kabupaten Kapuas, dapat memenuhi syarat sebagai tambahan filler apabila digunakan pada campuran pembentuk Lataston Lapis Pondasi  (HRS-Base) dan untuk mengetahui pengaruh pengunaan Abu Batu kapur apabila kadar dalam campuran divariasikan. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik abu batu kapur dari Desa Buhut Jaya, Kabupaten Kapuas dapat digunakan sebagai tambahan filler pada campuran Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Untuk mengetahui pengaruh abu batu kapur Desa Buhut Jaya tersebut, dibuat 4 (empat) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi A (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 0%), komposisi B (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 1,5%), komposisi C (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 3%), dan komposisi D (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 4,5%), Berdasarkan hasil tes Marshall  untuk komposisi A diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,275%, komposisi B diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,7% dan komposisi  C diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,8% dan komposisi D tidak mempunyai nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) karena tidak memenuhi Nilai Karakteristik Marshall yang diisyaratkan dalam campuran HRS-Base. Kata kunci: Lataston Lapis Aus, Tes Marshall, Kadar Aspal Optimum
KAJIAN TEKNIS CAMPURAN OPEN GRADED ASPHALT (OGA) DENGAN BAHAN TAMBAH GETAH KARET (LATEX) BERDASARKAN KADAR ASPAL DAN SUHU RENDAMAN YANG DITINGKATKAN Manalu, Pakar Gunawan; Supiyan, Supiyan; Desriantomy, Desriantomy
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Open Graded Asphalt merupakan generasi baru dalam perkerasan lentur yang menggunakan agregat bergradasi terbuka yang memiliki fraksi agregat kasar tidak kurang dari 85% dari berat total campuran aspal agar diperoleh rongga besar sehingga membolehkan air meresap ke dalam lapisan atas (wearing course) secara vertikal dan horizontal dan meneruskan air ke drainase jalan, kemampuan meredam kebisingan dan meningkatkan daya gesek (skid resistance) antara permukaan jalan dengan ban kendaraan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai karateristik Marshall dan kecepatan rembesan air (indeks permeabilitas) campuran open graded asphalt menggunakan batu ex. Merak dengan bahan tambah getah karet (latex). Berdasarkan hasil pemeriksaan material yang digunakan diperoleh komposisi campuran dengan proporsi batu pecah 1-2 sebesar 36%, batu pecah 1-1 sebesar 51%, batu pecah ½-1 sebesar 13%. Dari pengujian Marshall 1 diperoleh nilai kadar aspal optimum (KAO) sebesar 5,25%. Penambahan getah karet 2%, 4%, 6% dan 8% menghasilkan nilai stabilitas 1284,85 kg, 1100,03 kg, 940,669kg dan 767,548 kg (memenuhi persyaratan). Penambahan getah karet mampu meningkatkan nilai stabilitas campuran open graded asphalt. Pengujian cantabro (abrasi) masing-masing adalah 24,4072%, 22,2547%, 18,4128% dan 16,2903%(memenuhi persyaratan ≤ 35%). Penambahan getah karet sangat mampu meningkatkan nilai kekuatan karena getah karet mempunyai daya rekat yang tinggi (viskositas). Penambahan bahan tambah getah karet yang optimal adalah pada kadar 2%  hal  ini dapat dilihat dari nilai stabilitas sebesar 1284,85 kg (memenuhi persyaratan) dan hasil uji cantabro 24,4072%.   Hasil pengujian permeabilitas tertinggi pada kadar penambahan getah karet 2% sebesar 0,1607 cm/dtk tetapi masih belum memenuhi persyaratan ≥ 0,3 cm/dtk. Kata kunci: Open Graded Asphalt, getah karet, latex, Marshall, Cantabro, Permeabilitas
DAMPAK KENAIKKAN TARIF ANGKUTAN UMUM KOTA PALANGKA RAYA PASCA KENAIKKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Andani, Hersi; Supiyan, Supiyan; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Kemajuan suatu wilayah sangat tergantung dari kemajuan sarana dan prasarana transportasi. Seperti yang kita ketahui untuk beberapa tahun terakhir Kota Palangka Raya khususnya dan Kalimantan Tengah pada umumnya.Untuk ke depannya sangat  penting diketahui masyarakat bahwa kenaikan bahan bakar minyak sangat mempengaruhi tarif angkutan umum,hal ini dapat dilihat dari kenaikan harga di berbagai sektor barang dan jasa, baik itu bidang produksi hingga distribusi, pada akhirnya memicu kenaikan tarif angkutan umum.   Objek Penelitian ini adalah masyarakat Kota Palangka Raya yang menggunakan angkutan umum dan operator angkutan umum. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner dan wawancara kepada pengguna angkutan umum dan operator. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunkan Analisis Statistik sederhana. Tarif umum angkutan Kota Palangka Raya sebelum kenaikan tarif pasca kenaikan harga bahan bakar minyak adalah Rp 4.000,00/sekali perjalanan dan setelah kenaikan tarif dan kenaikan harga bahan bakar minyak adalah Rp 5.000,00 untuk umum, Mengacu pada hasil perhitungan Biaya Operasional Kendaraan dengan mengakomodir pengeluaran operator  maka didapakan tarif Angkutan Umum  Kota Palangka Raya sebesar Rp 4438,258 ≈ Rp 4.500,00 dan tarif di lapangan sebesar Rp 5.000,00 dari sebelumnya sebesar Rp 4.000,00. Dengan kenaikkan tarif  angkutan Umum Kota Palangka Raya yang disebabkan kenaikkan harga bahan bakar minyak akan memberikan dampak  bagi masyarakta (pengguna) , terlihat dari hasil survai di lapangan hasil kuisioner yaitu 74,17 % penumpang beralih menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor), terdiri dari: 7,67% Pelajar 60% Umum dan 6,5% PNS yang sebelumnya menggunakan angkutan umum, Dengan adanya kenaikkan tarif  angkutan Umum  Kota Palangka Raya pasca kenaikkan harga bahan bakar minyak akan memberikan dampak  bagi operator angkutan umum yaitu penurunan jumlah penumpang yang ditandai dengan Modal Split (penggantian moda) sehingga pendapatan operator mengalami penurunan pula, hasil wawancara terhadap operator, sebelum kenaikan tarif angkutan umum mereka memiliki pendapatan bersih rata-rata Rp 90.000 - Rp 100.000/hari namun setelah kenaikan tarif pendapatan bersih mereka hanya rata-rata Rp 65.000.-/hari. Perubahan rata-rata biaya perjalanan penumpang (PP) setelah kenaikkan tarif angkutan umum Kota Palangka Raya yaitu Rp 1.000,- per sekali perjalanan (PP).  Kata Kunci : Biaya Operasional Kendaraan, Kenaikan Tarif, Kenaikan Harga BBM, 2015
KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN KERENG PANGI–PUNDU (STA 24+150 s/d STA 25+450) KABUPATEN KATINGAN–KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Ariandy, Pebry; Supiyan, Supiyan; Laufried, Laufried
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah. Dasar dari perencanaan geometrik adalah sifat gerakan, dan ukuran kendaraan, dan karakteristik lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencanaan sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan geometrik jalan masih banyak yang tidak memenuhi standar perencanaan seperti halnya Jalan Kereng Pangi STA 24+150 s.d. STA 25+450 Kabupaten Katingan– Kabupaten Kotawaringin Timur, masih sering terjadi kecelakaan. Karena itulah perlu dilakukan peninjauan jika terdapat kesalahan dalam geometrik jalan pada ruas jalan tersebut, untuk memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan sesuai dengan spesifikasi jalan luar kota.Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kelayakan Jalan Kereng Pangi-Pundu STA 24+150 s.d. 25+450 Kabupaten Katingan–Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan cara mengetahui kondisi eksisting jalan, mengkaji serta menangani apa yang dapat dilakukan pada ruas jalan tersebut, dengan cara menganalisis data lalu lintas, perhitungan waktu tempuh kendaraan serta  mengetahui jenis tikungan yang ada dilokasi penelitian dan parameter-parameter yang digunakan.Dari hasil perhitungan ruas jalan yang dikaji, diketahui bahwa kecepatan pengguna jalan masih sesuai dengan tuntutan kelas jalan, sehingga ruas jalan sudah sesuai dengan standar geometrik alinyemen horizontal jalan. Namun tetap menyebabkan kecelakaan pada ruas jalan tersebut. Sehingga Perlu penanganan lebih lanjut baik dari segi perencanaan horizontal dan rambu pengatur kecepatan.Kata kunci: Geometrik, Tikungan
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN UMUM KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS ANGKOT PADA JALAN G OBOS DAN JALAN RAJAWALI) Stepanus, Stepanus; Salonten, Salonten; Supiyan, Supiyan
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 1, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Angkutan umum adalah sarana transportasi yang penting dalam mendukung aktivitas dan mobilitas penduduk sehari-hari disuatu perkotaan. Baik buruknya angkutan umum dan transportasi secara umum di suatu kota merupakan cerminan baik buruknya sistem kota tersebut. Pelaku perjalanan dalam memilih moda yang akan digunakan, akan melihat daya tarik yang ditawarkan dari moda tersebut sehingga pelaku perjalanan tersebut akan merasa mendapatkan keuntungan dari penggunaan moda angkutan yang dipilihnya. Tentunya pelaku perjalan tersebut secara sadar maupun tidak sadar akan melihat secara keseluruhan keuntungan tersebut dan tidak lupa akan membandingkannya dengan kerugian yang akan diterima ketika menggunakan moda angkutan tersebut. Skripsi ini membahas tentang persepsi masyarakat terhadap tingkat pelayanan angkutan umum di Kota Palangka Raya. Objek penelitian ditetapkan adalah masyarakat yang mengunakan angkutan umum. Angkutan umum dengan klasifikasi mobil penumpang umum (mikrolet). Pelayanan angkutan umum ditinjau dari aspek keandalan, kenyamanan, keamanan, cepat dan ongkos murah. Data diperoleh melalui survei lapangan dengan pedoman kuesioner selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif dari grafik frekuensi dan dianalisis chi kuadrat. Rata-rata persentase jawaban terhadap semua variabel yang termasuk kategori sangat baik 10,00%, baik 33,04%, netral 13,92%, kurang baik 38,44% dan tidak baik 4,60%. Untuk menarik kesimpulan atas semua variabel yang diuji, maka diambil rata-rata terbesar dalam tingkat pelayanan. Dari lima kategori tingkat pelayanan di atas, ternyata kategori tidak baik lebih tinggi dari kategori yang lain yaitu 38,44%. Maka didapat dari penelitian bahwa persepsi masyarakat di Kota Palangka Raya merasa tidak baik terhadap tingkat pelayanan angkutan umum. Kata Kunci: Persepsi, Pelayanan, Angkutan Umum
PEMANFAATAN FLY ASH (LIMBAH BATU BARA) SEBAGAI TAMBAHAN FILLER PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) Purnomo, Dwi; Supiyan, Supiyan; Desriantomy, Desriantomy
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Filler merupakan salah satu bahan penyusun yang halusmyang ada dalam campuran aspal panas. Biasanya dalam agregat kasar dan agregat halus sudah terdapat kandungan filler, namun kadarnya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga perlu penambahan filler untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah limbah batu bara dari Barito Utara (Muara Teweh), dapat memenuhi syarat sebagai tambahan filler apabila digunakan pada campuran pembentuk Laston Lapis Pengikat (AC-BC) dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Limbah Batu Bara apabila dalam campuran divariasikan. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat limbah batu bara dari Barito Utara (Muara Teweh) dapat digunakan sebagai tambahan filler pada campuran Laston Lapis Pengikat. Untuk mengetahui pengaruh Limbah Batu Bara Barito Utara (Muara Teweh) tersebut, dibuat 4 (empat) komposisi campuran dengan masing masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi A (Agregat kasar 56%, Abu Batu 29%, dan Pasir 15% dengan tambahan filler 0%). Komposisi B (Agregat kasar 56%, Abu Batu 29%, dan Pasir 15% dengan tambahan filler 1,5%). Komposisi C (Agregat kasar 56%, Abu Batu 29%, dan Pasir 15% dengan tambahan filler 3%). Komposisi D (Agregat kasar 56%, Abu Batu 29%, dan Pasir 15% dengan tambahan filler 4,5%), Berdasarkan hasil test Marshall untuk Komposisi A diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,4%, Komposisi B diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 5,95%, Komposisi C diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 6,25%, dan Komposisi D diperoleh nilai Aspal Optimum sebesar 6,3%. Kata Kunci: Laston Lapis Pengikat, Test Marshall, Kadar Aspal Optimum, Kadar Filler Optimum
ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN KATINGAN (STUDI KASUS JL. CILIK RIWUT KASONGAN–PERBATASAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR) Silalahi, Resdina; Robby, Robby; Supiyan, Supiyan
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Ruas jalan trans Kalimantan wilayah Katingan terutama ruas jalan   Kasongan–Kereng Pangi sepanjang kurang lebih 15 kilometer dinilai membahayakan pengguna jalan karena banyaknya lubang di tengah badan jalan dan  jalan yang tidak rata di tikungan. Sehingga banyak pengguna jalan khawatir akan mengalami kecelakaan saat melewati ruas jalan ini. Keadaan ini diperparah oleh banyaknya aspal rusak. Sehingga saat berpapasan dengan kendaraan lain para pengguna jalan harus ekstra hati-hati dan mengurangi kecepatan.Untuk mengatasi hal tersebut, maka studi analisis daerah rawan kecelakaan diruas jalan tersebut perlu dilakukan, kemudian dicari pemecahannya untuk mengurangi jumlah dan tingkat kecelakaan yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada dua metode  yaitu metode Z-Score untuk menganalisis daerah rawan kecelakaan dan metode Cumulative Summary (cusum) untuk menganalisis titik rawan kecelakaan. Metode Z-Score digunakan lebih dahulu untuk mengetahui daerah rawan kecelakaannya atau Black Site kemudian dianalisis titik rawan kecelakaannya atau Black Spot dengan menggunakan metode Cumulative Summary (cusum). Berdasarkan hasil analisis data didapat ruas jalan yang merupakan daerah rawan kecelakaan  (black site) adalah ruas jalan Cilik Riwut (Sta 12+000–Sta 16+000) dan stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titik rawan kecelakaan atau black spot adalah pada  Sta 14+000–Sta 15+000 yang terletak di daerah sunyi dengan sedikit permukiman bukan daerah pasar  dengan nilai cusum terbesar adalah 2,75. Sebagai saran untuk mengurangi tingkat kecelakaan pada black spot tersebut, hal yang dapat dilakukan adalah dengan memasang rambu peringatan daerah berbahaya, bahwa pada ruas jalan tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau pada jarak tertentu sebelum memasuki ruas jalan yang dianggap berbahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas dan geometrik jalan yang ada. Kata Kunci: Angka Kecelakaan, Black Site, Black Spot
ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA Meirisky, Andy; Supiyan, Supiyan; Elvina, Ina
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Lahan Kampus Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya merupakan lahan yang luas, akan tetapi pengelolaan lahan kampus sebagai lahan parkir masih tidak maksimal yang menyebabkan kendaraan parkir sembarangan sehingga terjadi kepadatan kendaraan pada suatu titik tertentu. Maka dari itu diperlukan penelitian kembali agar penataan lahan parkir Fakultas Teknik dapat memenuhi kebutuhan ruang yang optimal.Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan karakteristik parkir kendaraan, pola parkir yang efisien dan penataan lahan parkir pada Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghitung volume kendaraan parkir pada jam aktif perkuliahan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan perhitungan maka didapat wilayah parkir dengan jumlah parkir tertinggi adalah wilayah B, dengan rincian jumlah sirkulasi parkir motor adalah 1.512 per hari dan juga merupakan wilayah parkir terluas dengan nilai 1.046 m2. Waktu parkir tertinggi per hari adalah antara pukul 10.00-11.00 WIB dengan rincian jumlah 512 motor dan 18 mobil. Indeks parkir tertinggi berada di wilayah C dengan nilai 2,184. Nilai kapasitas parkir untuk keseluruhan wilayah Kampus Fakultas Teknik untuk motor adalah 328,01 dan untuk mobil adalah 54,7. Kata Kunci: Kapasitas, Indeks Parkir, Sirkulasi Parkir
STUDI PERKERASAN JALAN YOS SUDARSO KOTA PALANGKA RAYA DENGAN MANUAL DESAIN PERKERASAN TAHUN 2013 (MDP 2013) Pransiskus, Daniel; Robby, Robby; Supiyan, Supiyan
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Perkembangan era globalisasi diberbagai sektor di Kota Palangka Raya, misalnya sektor ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan teknologi yang begitu pesat, secara otomatis berdampak pada peningkatan jalur distribusi barang atau jasa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Penambahan sarana infrastruktur jalan dan perencanaan lapis perkerasan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, sebab penambahan sarana infrasturktur jalan dan perencanaan lapis perkerasan yang baik dapat memberikan rasa aman dan nyaman dengan tujuan memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke berbagai tujuan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi nilai CBR, akumulasi beban sumbu standar kumulatif, dan merencanakan tebal perkerasan jalan dengan Metode Manual Desain Perkerasan Tahun 2013 (MDP 2013) serta Metode Analisis Komponen sebagai pembanding. Lokasi studi dilakukan di Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya.Nilai akumulasi beban sumbu standar kumulatif yang di dapat yaitu sebesar 191.293,872 CESA dan variasi nilai CBR desain yang didapat setiap segmen memiliki perbedaan, sehingga setiap segmen jalan ada yang tidak memerlukan peningkatan mutu pada tanah dasar, sedangkan bagian segmen jalan lainnya memerlukan peningkatan mutu tebal minimum tanah dasar. Hasil perencanaan perkerasan Jalan Yos Sudarso menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Tahun 2013 (MDP 2013), didapat kebutuhan lapis perkerasan HRS-WC 30 mm, HRS-Base 35 mm, LPA kelas A 150 mm, LPA Kelas A, LPA kelas B atau kerikil alam atau lapis distabilisasi dengan CBR >10% 150 mm. Hasil perencanaan perkerasan Jalan Yos Sudarso menggunakan Metode Analisis Komponen, didapat kebutuhan lapis perkerasan HRS-WC 30 mm, HRS-Base 40 mm, lapis pondasi atas 150 mm, lapis pondasi bawah 150 mm.Kata kunci: CBR, MDP 2013, Analisis Komponen
ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN AGREGAT DARI MUARA TEWEH (BARITO UTARA) DAN AGREGAT DARI KUALA KURUN (GUNUNG MAS) PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEETBASE (HRS-BASE) Ina Elvina; Supiyan; Agustinus Krismanto
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan material yang besar seiring waktu dengan banyaknya pembangunan jalan di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di Kota Palangka Raya dan sekitarnya, diharapkan adanya banyak sumber material alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan campuran pembentuk Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Material hendaknya memenuhi syarat-syarat standar mutu yang ditetapkan oleh Bina Marga dengan pertimbangan dari segi ekonomis, ketersedian sumber daya alam dan kelancaran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Kwalitas Penggunaan agregat yang berasal dari Muara Teweh (Barito Utara) dan dari Kuala Kurun (Gunung Mas) ini menghasilkan campuran yang optimum dan memenuhi spesifikasi standar sebagai agregat untuk campuran perkerasan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik agregat batu alam dari Muara Teweh (Barito Utara) dengan agregat batu alam Kuala Kurun (Gunung Mas) dapat digunakan sebagai agregat pada campuran Lataston Lapis Pondasi (HRS-BASE). Untuk mengetahui pengaruh batu alam dari tersebut, dibuat 2(dua) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi A Muara Teweh (Agregat Kasar 66%, Abu Batu 14%, Pasir 20%); Komposisi A Kuala Kurun (Agregat Kasar 55%, Abu Batu 25%, Pasir 20%) dan Komposisi B Muara Teweh (Agregat Kasar 58%, Abu Batu 27%, Pasir 15%); Komposisi B Kuala Kurun (Agregat Kasar 58%, Abu Batu 27%, Pasir 15%), Sehingga berdasarkan hasil tes Marshall untuk Komposisi A Muara Teweh diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,150%; Komposisi A Kuala Kurun diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,650% danKomposisi B Muara Teweh diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,050%; Komposisi BKuala Kurun diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,000%.