Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Edukasi Menggunakan Audio Visual (Video) pada Ibu terhadap Pengetahuan Penanganan Tersedak Balita Mulyani, Indri; Fitriana, Nurul Fatwati
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 8, No 2 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmu.v8i2.885

Abstract

Choking can result in death if handled inappropriately. The accuracy of handling is based on sufficient knowledge. Lack of knowledge for mothers who have toddlers in handling choking results in mothers under five still wrongly handling choking. To find out the effect of providing education using audio visual (video) to housewives on the knowledge of toddler choking handling, to find out differences in maternal knowledge before and after it is done education using audio visual (video). This study used a pre-experimental design technique with a one group pre-test-post-test design approach. Data collection using a questionnaire and data analysis using the Wilcoxon test. The results showed that the average value of knowledge obtained by 69 respondents before being given audio-visual education (video) was 15.06, with a minimum value of 6 to a maximum of 19, and after being given audio-visual education (video) was 18.00, with a minimum value. 12 maximum 21. The results of bivariate analysis using the Wilcoxon test obtained p value 0.000. In conclusion, there is an effect of providing education using audio visual (video) to housewives on the knowledge of choking handling for toddlers in Pajerukan. It needs to be developed by adding variables and using different research designs and using qualitative research types. Keywords: Audio Visual Education (Video), Knowledge, Handling Choking
The Correlation between Spiritual Care Giving and Nurses’ Competences at Critical Care Units Ramadhan, Muhammad Deri; Pangestika, Destiya Dwi; Fitriana, Nurul Fatwati
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v6i2.27057

Abstract

 ABSTRACTPatients’ complex and critical conditions may influence humans to fulfill their basic daily needs. One nurses’ main task is giving the nursing care based on the patients’ daily needs including spiritual care. However, the critical care nurses only focused on the patients’ physical needs, without paying more attentions to the spiritual care. Many factors may influence the nurses’ competences in giving the spiritual care, including nurses’ perceptions, involvements with the other health workers, spiritual care input as a part of nursing curriculum. Thus, it is greatly important to r reveal the correlation between spiritual care giving and nurses’ competences in developing the spiritual care to the patients. This study aims at revealing the correlation between spiritual care giving and nurses’’ competences at critical care units. This quantitative non experimental research employed a cross sectional design. Seventy seven critical care nurses at the intensive care units participated in this research and two research instruments consisting of Spiritual Care Giving Scale (SCGS) and Spiritual Care Competence Scale (SCCS) were employed. The data were then bivariately analyzed to reveal the nurses’ perceptions on spiritual care. The research results showed that spiritual care giving and nurses’ competences had a strong correlation. Each domain in spiritual care giving scale had a strong correlation with nurses’ competences.   ABSTRAK Kondisi pasien kritis yang komplek dapat menganggu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. Fokus perawat dalam merawat pasien adalah dengan memberikan asuhan keperawatan yang berdasar pada kebutuhan dasar manusia dimana salah satu kebutuhan dasar manusia yang juga harus dipenuhi adalah kebutuhan spiritual. Namun, kenyataannya perawat dalam memberikan perawatan kepada pasien hanya berfokus kepada perawatan medis dan fisik saja, tanpa melakukan pendekatan secara spiritual. Beberapa faktor dapat mempengaruhi kompetensi perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti persepsi perawat, keterlibatan dengan multidisiplin lain, melibatkan materi spiritual dalam kurikulum keperawatan. Berdasarkan paparan di atas, maka penting untuk dilakukan kajian mengenai hubungan kompetensi perawat dengan pemberian perawatan spiritual. Jika hal tersebut sudah dapat diketahui, maka ruangan intensif akan lebih mudah dalam mengembangkan bentuk pemberian kebutuhan spiritual pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi perawat dan pemberian perawatan spiritual pada perawat kritis. Jenis  penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian kuantitatif korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Unit Rawat Intensif sebanyak 78 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Spiritual Care Giving Scale (SCGS) dan Spiritual Care Competence Scale (SCCS). Pada penelitian ini, data dianalisis secara bivariat untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat dan pemberian perawatan spiritual. Secara umum, pemberian perawatan spiritual mempunyai hubungan yang kuat dengan kompetensi perawat (r=0.619) dimana setiap domain dalam Spiritual Care Giving Scale (SCGS) mempunyai hubungan yang kuat (p value 0.00) dengan kompetensi perawat dalam memberikan perawatan spiritual. Hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi perawat tentang perawatan spiritual dapat mempengaruhi bagaimana pemberian perawatan spiritual kepada pasien. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan intervensi berupa pelatihan pemberian perawatan spiritual untuk perawat agar dapat diaplikasikan di rumah sakit.
Pengaruh Pemberian Metronome Video dan Lagu Baby Shark dengan Kecepatan Kompresi Resusitasi Jantung Paru Fitriana, Nurul Fatwati; Nitiprodjo, Abdul Hakim; Juwita, Dina Ratna; Amelia, Vivi Leona; Andodo, Candra
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1662

Abstract

Pelaksanaan resusitasi jantung paru (RJP) mewajibkan pelaksanaan RJP yang berkualitas. Salah satu indicator RJP yang berkualitas adalah kecepatan kompresi antara 100-120 kali per menit. Penelitian sebelumnya telah menguji efek Pendidikan Kesehatan penggunaan  music untuk meningkatkan kemampuan kecepatan RJP sesuai yang ideal. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan lagu baby shark serta video RJP terhadap kecepatan RJP.  Peneltian ini merupakan quasy experimental dengan jumlah sampel 68 responden selama 4 hari. Hari pertama, responden melakukan RJP lalu dihitung kecepatan RJP responden. Hari ke-2, ke-3 dan ke-4 responden mendengarkan lagu baby shark sekaligus melihat video RJP. Kemudian responden melakukan RJP setelah mendengarkan lagu.  Analisa data menggunakan paired t-test. Dari 68 responden, mempunyai berat badan >50 kg sebanyak 43 responden.  Rata-rata jumlah kompresi pada hari pertama 132,7 kali per menit. Pemberian intervensi dilakukan pada hari kedua, ketiga dan ke empat dan mempunyai rata-rata 128,9x per menit, 128,03x per menit dan 128,71 per menit. uji statistic menunjukkan nilai p value >0,05. Tidak ada pengaruh pemberian metronome baby shark terhadap kecepatan kompresi dada.
PENGARUH PENGGUNAAN SOSIA MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Andodo, Candra; Bahtiar, Nanda; Fitriana, Nurul Fatwati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37563

Abstract

Pada era digitalisasi saat ini, kebutuhan akan penggunaan media sosial semakin meningkat. Media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan mahasiswa. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, dan YouTube sering digunakan mahasiswa untuk berkomunikasi, Gadget atau smart phone merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai banyak fungsi. Gadget dianggap sebagai alat komunikasi yang lebih lengkap dan mudah dibawa dibandingkan alat komunikasi elektronik lainya. Gadget digunakan untuk mengakses informasi, mencari hiburan hingga mencari berbagi sumber pengetahuan. Mayoritas mahasiswa di Politeknik Harapan Bersama dalam rentang usia remaja. Fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa sangat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui ada Pengaruh Penggunaan Sosia Media Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study atau studi potong lintang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 117 responden  dengan menggunakan metode proportional random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel yaitu penggunaan media sosial dengan prestasi belajar akademik berdasarkan hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p= 0,000 atau (p < 0,05). Kesimpulan Terdapat pengaruh penggunaan sosia media terhadap prestasi belajar mahasiswa. Lama (Durasi) Penggunaan  Media Sosial mayoritas responden menggunakannya perharinya lebih dari 6 jam. . Tingkat Prestasi Belajar paling banyak pada kategori sangat memuaskan dengan IPK antara 3,01-3,50
EKSTRAK JAHE DAN KOMBINASI EKSTRAK JAHE DENGAN NERVE GLIDING EXERCISE UNTUK MENURUNKAN NYERI PERGELANGAN TANGAN Fiastiningrum, Prit; Fitriana, Nurul Fatwati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v15i2.392

Abstract

Wrist pain is a condition where an individual experiences discomfort in the wrist, which both traumatic and non-traumatic factors can cause. Non-traumatic wrist pain often results from inflammation in the tissues around the carpal tunnel, leading to its narrowing. This condition is commonly seen in activities that involve prolonged and repetitive hand movements, such as in batik artisans. This study aimed to determine the effect of ginger extract and the combination of ginger extract with nerve gliding exercise on wrist pain in batik artisans in Papringan Village, Banyumas. This study employed a pre-experimental design with a two-group pretest-posttest approach. The population consisted of batik artisans in Papringan Village, with a sample size of 20 individuals selected using a total sampling technique. Data analysis included both univariate and bivariate analyses. The study found a significant effect of ginger extract and the combination of ginger extract with nerve gliding exercise on reducing wrist pain. Wrist pain experienced a reduction and had a substantial effect, as evidenced by a high correlation coefficient.
Self-Efficacy dan Motivasi Mahasiswa Ners Dalam Kesiapan Melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas Damayanti, Zerlina Widyadhana; Ramdani, Meida Laely; Endiyono, Endiyono; Fitriana, Nurul Fatwati
Jurnal Kesehatan Global Vol 7, No 3 (2024): Edisi September
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v7i3.6317

Abstract

Kecelakaan lalu lintas menjadi masalah kesehatan global dengan tingkat kematian yang tinggi. Mahasiswa profesi ners harus memiliki self-efficacy, motivasi dan kesiapan yang optimal untuk menghadapi tekanan kerja sebagai perawat, khususnya dalam memberikan pertolongan pertama yang efektif dan profesional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-efficacy dan motivasi dengan kesiapan mahasiswa profesi ners dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel terdiri dari 58 mahasiswa profesi ners di salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Banyumas, yang dipilih melalui simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji univariat dan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa self-efficacy (p=0,456) tidak memiliki hubungan signifikan dan motivasi (p=0,015) memiliki hubungan yang signifikan dengan kesiapan mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi memainkan peran penting dalam kesiapan mahasiswa profesi ners menghadapi situasi darurat. Kedepannya, mahasiswa profesi ners diharapkan untuk aktif mengembangkan motivasi dan self-efficacy melalui partisipasi dalam kegiatan pelatihan, simulasi, serta kegiatan relawan untuk mendukung kesiapan mahasiswa menghadapi situasi darurat dijalan raya.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN ROM TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ROM KELUARGA PENDERITA STROKE Sulistyawati, Sulistyawati; Fitriana, Nurul Fatwati
Nursing Sciences Journal Vol 8 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v8i2.6063

Abstract

The family plays a significant role in the recovery phase of stroke patients. Stroke patients experience muscle weakness that hinders their ability to perform daily activities. One approach to assist in recovery is ROM. Educating the families of patients about ROM is essential to enhance their knowledge and skills, enabling them to support the patient's recovery process. This study aims to determine the impact of ROM health education on the knowledge and skills of families of stroke patients at RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. A quasi-experimental design with a one-group pretest-posttest was used. A sample of 39 participants was selected through purposive random sampling. Data were collected using questionnaires and observation sheets. Data analysis was performed using the dependent t-test. The respondents' minimum knowledge level before and after education  was 9-12. The respondents' minimum skill level before and after education was 2-7. There was a significant impact of ROM education on the knowledge of families of stroke patients and also on the ROM skills of families of stroke patients (p = 0.001). ROM education significantly influences the knowledge and skills of families of stroke patients.  
Relationship Between Knowledge Level, Distance from Home and Type of Transportation with Length of Arrival of Stroke Patients in The Emergency Group of Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Hospital Prayitno, Arif Munandar; Fitriana, Nurul Fatwati
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 6 (2025): Proceedings of the 5th International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v6i.1399

Abstract

Background: Stroke is a medical emergency condition (stroke is brain attack), the faster the diagnosis is made, the faster the treatment. The low level of public understanding of strokes results in families delaying taking stroke patients to health facilities. Method: This study uses a descriptive correlative study with a cross-sectional approach. The sample in this study was 41 respondents with stroke attacks who came to the Emergency Room of Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital with the research instrument used being a questionnaire. Results: Respondent characteristics were female 51.2%, college education level (PT) 46.5%, private job type 56.0%, and respondents aged 41 years to 50 years 51.4%. Respondents with good knowledge 48.8%, distance from home to RSMS ER <10 KM (close) 48.8%. The type of transportation used was a private car 70.7%, then the length of arrival of stroke patients to the RSMS ER according to the golden time is 58.5%. Family knowledge about stroke is good with the length of the arrival of stroke patients at the RSMS ER <4.5 hours 58.5%, distance from home 1-10 KM with the speed of the family carrying stroke patients <4.5 hours 36.6%, and the type of private car transportation with the speed of the family carrying stroke patients <4.5 hours 36.1%. Conclusion: There was a relationship between the level of family knowledge about stroke and the speed of the family taking the stroke patient to the hospital. There is no relationship between the distance from home and the length of time the stroke patient arrives at the RSMS Emergency Room. There is a relationship between the type of transportation and the length of time the stroke patient arrives at the RSMS Emergency Room.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN SIROSIS HEPATIS YANG DILAKUKAN TINDAKAN LIGASI VARISES ESOFAGUS Nugrahaeni, Fajar; Linggardini, Kris; Nurjannah, Siti; Fitriana, Nurul Fatwati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43427

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara dukungan keluarga, tingkat pengetahuan, dan tingkat kecemasan pada pasien sirosis hepatis yang menjalani ligasi varises esofagus Pernerlitian derskripsi analitis derngan dersain cross serctional. Pernerlitian ini dilakurkan di RSUrD Prof. Dr. Margono Soerkarjo Purrwokerrto. Popurlasi pernerlitian ini adalah serlurrurh pasiern sirosis herpatis yang dilakurkan tindakan ligasi varisers ersofagursdi derngan jurmlah 60 orang. Jurmlah samperl pada pernerlitian ini serbanyak 38 rerspondern diambil mernggurnakan terknik purrposiver random sampling. Analisis bivariat dilakurkan mernggurnakan urji Rank Sperarman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien (65,8%) mendapatkan dukungan keluarga yang kuat, 44,7% menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik, dan mayoritas (81,6%) mengalami tingkat kecemasan sedang. Hasil analitis statistik menunjukan hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan (p = 0,007) serta antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan (p = 0,032). Pernerlitian ini mernurnjurkkan adanya hurburngan antara durkurngan kerlurarga dengan tingkat kercermasan pasiern sirosis hepatis yang dilakukan tindakan ligasi varises esofagus di RSUrD Prof. Dr. Margono Soerkarjo Purrwokerrto, serrta menunjukkan adanya hurburngan antara tingkat perngertahuran dengan tingkat kercermasan pasiern sirosis hepatis yang dilakukan tindakan ligasi varises esofagus di RSUrD Prof. Dr. Margono Soerkarjo Purrwokerrto. Hal ini merngindikasikan bahwa durkurngan dari kerlurarga dan perngertahuran yang mermadai dapat berrperran pernting dalam merngurrangi kercermasan pasiern.
Pelatihan Peningkatan Koping Mekanisme Remaja: Upaya Mencegah Remaja dari Perilaku Self-Harm dan Resiko Bunuh Diri Estria, Suci Ratna; Herdian, Herdian; Fitriana, Nurul Fatwati; Elsanti, Devita; Supriyatno, Supriyatno; Wikantadi, Latief
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6049

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental remaja melalui pelatihan peningkatan koping sebagai upaya untuk mencegah perilaku self-harm dan resiko bunuh diri. Berdasarkan temuan dari diskusi dengan remaja dan guru ditemukan adanya siswa yang berperilaku self-harm, kurangnya pengetahuan remaja terkait kesehatan mental remaja, bahaya ketika masalah mental dibiarkan saja, mekanisme koping adaptif dan maladaptive serta kurangnya ketrampilan dalam melakukan self terapi saat muncul stressor. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memberikan edukasi terkait self-harm, serta mekanisme koping untuk mengatasi stressor remaja, sehingga remaja dapat mengetahui dan memahami tentang masalah mental yang dirasakan dan cara mengatasinya dengan adaptif, sehingga remaja bisa terhindar dari perilaku self-harm. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengabdian akan melakukan pengabdian dengan pendekatan ceramah, FGD, serta praktik metode hug therapy, terapi 1-5, mindfulness, relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif. Evaluasi dan monitoring akan dilakukan untuk memastikan efektivitas program ini. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 62 siswa. Diharapkan pengabdian ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental remaja dan membantu mereka mengatasi stressor yang sering muncul karena adanya perubahan dan perkembangan saat remaja. Hasil kegiatan didapatkan pengetahuan siswa terkait masalah mental emosional dan koping mekanisme siswa mengalami peningkatan. Simpulan dari pengabdian ini, bahwa edukasi konsep kesehatan mental dan ketrampilan koping mekanisme dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa.