Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Potensi Pasar Minyak Nabati Jagung, Kelapa, Kacang Tanah, Biji Bunga Matahari, Kedelai dan Kelapa Sawit sebagai Bahan Bakar Alternatif (Biofuel) Helbawanti, Octaviana; Nuraini, Candra; Ulfa, Amalia Nadifta; Mutolib, Abdul
Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Vol 5 No 01 (2023): Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsp.Vol5.No1.2023.189

Abstract

Pemanfaatan bahan bakar nabati yaitu mencegah kelangkaan bahan bakar fosil dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan dari penggunaan minyak bumi dan batu bara dalam penurunan Greenhouse Gas Emissions (GHG). Pengolahan tanaman menjadi bahan bakar nabati dapat menimbulkan persaingan pemanfaatan produksi untuk kebutuhan pangan. Bahan bakar nabati dapat berasal dari kelapa, kedelai, kacang tanah, kelapa sawit, biji bunga matahari. Persaingan penggunaan bahan pangan untuk bahan bakar nabati dapat menyebabkan fluktuasi harga. Metode analisis yang digunakan yaitu astatistik deskriptif meliputi mean, median, dan standar deviasi untuk menganalisis penyimpangan harga bahan pangan dengan harga rata-ratapada data sekunder harga pangan kelapa, kedelai, kacang tanah, kelapa sawit, biji bunga matahari dalam bulan tahun 2015-2022. Sumber data diperoleh dari Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). Tujuan penelitian pada potensi bahan pangan sebahai bahan bakar nabati yaitu menganalisis potensi risiko pasar dari perubahan harga jika mengalami kenaikan harga. Hasil analisis menunjukkan nilai standar deviasi yang paling besar yaitu harga ethanol (388.0771) kemudian diikuti oleh harga minyak kelapa (383.7991), biji bunga matahari (305.4565); CPO Indonesia (302.7801); kacang tanah (284.1703); kedelai (269.2012); dan CPO Rotterdam (269.1112). Kedelai dan CPO berpotensi menjadi bahan bakar nabati dengan harga yang lebih stabil. Nilai standar deviasi CPO Indonesia lebih besar dari CPO Rotterdam karena fasilitas yang masih terbatas dalam pengolahan sawit dan Indonesia belum dapat menjadi pasar rujukan serta pusat transaksi CPO dunia.
Kreasi Sampah dan Manajemen Bank Sampah Sebagai Strategi Mewujudkan Pilar Surakarta Kota Cerdas Pangan Purwanto, Danang; Siregar, Riadi Syafutra; Wardani, Raden Roro Ilma Kusuma; Ulfa, Amalia Nadifta; Nurhidayati, Indah; Widiyanto, Widiyanto; Santosa, Fajar Julian
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i1.15451

Abstract

The purpose of this service is to provide knowledge, understanding, skills and proficiency to members of the Bumi Garbage Bank in waste bank management and creativity in creating waste recycling. Materials presented in the waste bank creation management and training include: (1) Waste delivery mechanism; (2) Mechanism at the waste bank; (3) types of waste with economic value; (4) Waste recycling; (5) magot cultivation. Before the activity was carried out, the participants' knowledge regarding waste bank management was limited to depositing it with the dealer or industry and experienced additional knowledge as: (1) Recycling into handicrafts such as flowerpots, wall hangings and organic fertilizers; (2) Magot cultivation which can increase economic income; (3) Facilities and infrastructure that can support the sustainability of the waste bank. Besides adding information, from this activity participants also received training on how to make plastic bottles into beautiful flowerpots and manage organic waste into fertilizer and magot feed. Based on this, it can be concluded that this service activity is able to provide valuable and cognitively positive experiences to increase the creativity of participants. Affectively growing awareness, concern for the environment and willingness to manage waste to become economically valuable.
Faktor-Faktor Sosiodemografi Yang Mempengaruhi Konservasi Lahan Petani Ubi Kayu Di DAS Bengawan Solo Kabupaten Wonogiri Adhias Nabilla Noor Zahrani; Endang Siti Rahayu; Amalia Nadifta Ulfa
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 7 No. 2(is) (2023): Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i2(is).4357

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhi konservasi lahan ubi kayu di DAS Bengawan Solo Kabupaten Wonogiri. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Ngadirojo, Jatiroto, dan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhi biaya konservasi lahan petani ubi kayu di DAS Bengawan Solo Kabupaten Wonogiri dianalisis menggunakan ekonometrika dengan model regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan rata-rata total biaya usahatani konservasi adalah Rp24.300.451/ha. Rata-rata penerimaan adalah Rp26.855.577/ha. Rata-rata pendapatan adalah Rp20.496.043/ha. Rata-rata keuntungan adalah Rp2.555.126/ha. Rata-rata biaya konservasi lahan adalah Rp5.948.531/ha dengan rincian strip cropping sejumlah Rp221.916/ha, penanaman berganda sejumlah Rp2.403.707/ha, teras sejumlah Rp2.194.085/ha, dan guludan sejumlah Rp1.128.823/ha. Faktor sosiodemografi yang berpengaruh terhadap biaya konservasi lahan petani ubi kayu di DAS Bengawan Solo, Kabupaten Wonogiri adalah Usia, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Bertani, Pendapatan Rumah Tangga, dan Jumlah Anggota Keluarga. Faktor sosiodemografi yang paling berpengaruh terhadap biaya konservasi lahan petani ubi kayu di DAS Bengawan Solo, Kabupaten Wonogiri adalah pendapatan rumah tangga. Kemudian faktor sosiodemografi yang tidak berpengaruh terhadap konservasi lahan petani ubi kayu di DAS Bengawan Solo Kabupaten Wonogiri adalah Jenis Kelamin.Kata kunci : Konservasi lahan, Sosiodemografi, Ubi Kayu, Daerah Aliran Sungai
ANALISIS USAHATANI SALAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN MAGELANG Adinda Vinka Ayu Hapsari; Endang Siti Rahayu; Amalia Nadifta Ulfa
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2024.12.2.202-214

Abstract

Factors such as operational costs, income, family contributions, and income distribution among salak farmers in Magelang Regency are the focus of this study. Based on an annual production of 597,283 quintals, Magelang Regency is the second largest producer of salak in Indonesia, after Banjarnegara Regency. This study aims to find out the amount of farming costs and farmers' income from salak farming, to find out the contribution of salak farming to household income, and to find out the distribution of household income of salak farmers in Magelang Regency. This study uses a quantitative descriptive approach. Srumbung, Salam, and Kajoran were chosen to be the three sub-districts because of the high salak production in Magelang Regency. Sixty salak farmers were randomly selected to be used as a sample. Data collection was carried out by conducting observations and interviews with salak farmers. The data analysis used was the analysis of the income of salak farmers, and the Gini coefficient. Based on the findings of the research, salak farming is financially feasible with an NPV of Rp89.504.294, an ROI of 8%, a Gross B/C of 2.80, and a Net B/C of 6.85. The results of these ratios show that salak farming is feasible. An annual income of Rp. 52,550,489.00 per hectare is a characteristic of salak farming. The contribution of salak farming income to household income reached 71.88%, showing a high contribution. The level of equality in the number of crops produced is in line with the income of salak farming with a Gini index of 0.33 which indicates high equity, the income of farmer households is at 0.28 which indicates high equity, while the Gini index of farmer household income without salak farming shows low equality with a Gini index of 0.68. Based on this, it shows that salak farming is declared feasible to be cultivated and shows that the level of income obtained by salak farmers in Magelang Regency is followed by income equality.
PENGADAAN ALAT PRODUKSI DAN IMPLEMENTASI PEMASARAN ONLINE JAHE INSTAN KWT SEKAR ARUM Nurhidayati, Indah; Sutrisno, Joko; Ulfa, Amalia Nadifta
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 2 (2024): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i2.4705

Abstract

Jahe merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat. Jahe dapat konsumsi dalam keadaan segar, dikeringkan, dijadikan serbuk, maupun sebagai minyak atsiri. Dalam bentuk serbuk, ekstrak jahe dapat dikonsumsi bersama dengan gula atau rempah-rempah lain dalam bentuk jahe instan. KWT Sekar Arum merupakan salah satu KWT yang telah memproduksi jahe instan sejak tahun 2021. Namun demikian, produksi dan pemasaran jahe instan masih mengalami kendala. Dari sisi produksi, KWT Sekar Arum masih menggunakan alat-alat produksi secara swadaya milik anggota. Dari sisi pemasaran, saat ini pemasaran jahe instan dilakukan melalui word of mouth dan whatsapp. Berdasarkan hal tersebut, tim pengabdian RG Esdal UNS melakukan pengadaan alat produksi jahe instan, inovasi kemasan, dan pemasaran Online. Tim pengabdian mewujudkan hibah peralatan produksi jahe instan yang meliputi wajan, blender, kompor, dan timbangan digital. Lebih lanjut, kegiatan pengabdian juga telah menghasilkan inovasi kemasan produk jahe instan hingga adanya perluasan pemasaran online melalui marketplace Shopee. Kedepan diharapkan produk jahe instan KWT Sekar Arum dapat melakukan kontinyuitas produksi sehingga produk jahe instan dapat bersaing dengan merk lain dan berdampak pada peningkatan perekonomian anggota KWT.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN GEMBILI DI KABUPATEN SUKOHARJO Ulfa, Amalia Nadifta; Helbawanti, Octaviana; Dewati, Rosita; Saputro, Wahyu Adhi
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8 No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Darul 'Ulum (UNISDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v8i1.8151

Abstract

The community's staple food reliance on rice needs to be reduced through food diversification. Efforts to diversify food can be realized by utilizing local tuber-based foods. One type of tuber that has potential for development is gembili. This research aims to analyze the marketing channels of gembili in Sukoharjo Regency, from the farmer level to the end consumer. This study uses a descriptive qualitative approach to analyze the marketing channels of gembili in Sukoharjo Regency. The respondents of this study consisted of 34 farmers, 7 intermediary traders, 5 wholesalers, 7 retailers, and 20 end consumers who were sampled for the research. Data were collected through in-depth interviews, participatory observations, and document analysis. Data analysis was conducted by analyzing channels, margins, and marketing efficiency. There are 4 marketing channels for gembili in Sukoharjo Regency: Marketing Channel 1: Farmer – Consumer, Marketing Channel 2: Farmer - Collector Trader – Consumer, Marketing Channel 3: Farmer - Collector Trader – Retailer Trader – Consumer, Marketing Channel 4: Farmer - Wholesaler Trader – Retailer Trader – Consumer, with marketing efficiency values for channels 1-4 respectively: 100%, 77.27%, 56.67%, and 57.14%. Efforts are needed to improve farmers' access to accurate and up-to-date market information, infrastructure improvements such as roads and storage facilities must be prioritized to enhance distribution efficiency, and strengthening farmers' institutional capacity is a step towards improving the gembili marketing system.
ANALYSIS OF FOOD SECURITY AND SURVIVAL STRATEGIES OF FISHERMEN'S HOUSEHOLDS IN PURWOREJO DISTRICT Savitri, Nurul; Marwanti, Sri; Nadifta Ulfa, Amalia
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 9 No. 1 (2025): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v9i1.6215

Abstract

  Food security is a condition where a person can access sufficient, safe and nutritious food to meet daily nutritional needs. Not everyone can meet their food needs, especially poor households such as fishing households. This makes survival strategies important for everyone. The purpose of this study was to determine the amount of food expenditure towards the total expenditure of fishermen's households, calculate the amount of energy consumption of fishermen's households, analyze the food security conditions of fishermen's households, and determine the survival strategies of fishermen's households. The basic method of this research is descriptive method. The research location is in Purworejo Regency. The sample determination method is purposive sampling. The types of data used are primary and secondary data. Data collection methods are observation, interviews, recall, and recording. Data analysis methods are (1) Analysis of the Proportion of Food Consumption to Total Household Expenditures; (2) Analysis of Energy Consumption Levels; (3) Food Security Analysis; (4) Survival Strategy Analysis. The results of this research are that the proportion of food expenditure by fishermen households in Purworejo Regency is quite good, namely 55% A good level of food expenditure proportion is less than 60%. Fisherman household energy consumption in Purworejo Regency is in the medium category, namely 88,95%. The food security conditions of fishing households in Purworejo Regency are 56,82% food security, 40,91% food vulnerability, 2,27% food shortage, 0% food insecurity. The survival strategies applied are an active strategy by having a side job, and a networking strategy by asking for help from other parties. Keywords: Fishermen’s households, food security, survival strategies
Analisis Daya Saing Ekspor Udang Beku Indonesia Dengan Thailand Dan Vietnam Ke Negara Tujuan Utama Jepang Azzahra, Atika Maulida; Marwanti, Sri; Ulfa, Amalia Nadifta
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Perdagangan udang beku global menjadi semakin kompetitif, dengan produsen besar seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar ekspor udang terbesar seperti Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai daya saing ekspor udang beku Indonesia di pasar Jepang dibandingkan pesaingnya di Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan data sekunder, khususnya data ekspor tahun 2002 hingga 2022, dengan penekanan pada keseluruhan data udang beku yang diklasifikasikan dengan 6 digit kode HS internasional HS030613, HS030616, dan HS030613. Dalam penelitian ini, alat analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) digunakan untuk menilai daya saing komparatif, sedangkan alat analisis Export Product Dynamic (EPD) digunakan untuk menilai daya saing kompetitif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata ekspor RCA udang beku Indonesia (5,38), Thailand (3,35), dan Vietnam (14,79) berarti ketiga negara tersebut memiliki daya saing komparatif di pasar Jepang. Berdasarkan analisis EPD, daya saing udang beku Indonesia, Thailand, dan Vietnam mengalami fluktuasi yang menunjukkan bahwa posisi persaingan ekspor udang beku ketiga negara tersebut ke Jepang tidak stabil. Indonesia dan Vietnam menunjukkan kapasitas untuk memulihkan dan meningkatkan posisi mereka di pasar Jepang, sementara Thailand perlu mengatasi tantangan untuk meningkatkan daya saingnya.
Peningkatan Literasi Finansial dan Digitalisasi Pemasaran pada Kelompok Tani Hutan Green Lawu Kabupaten Karanganyar: Improving Financial Literacy and Marketing Digitalization in the Green Lawu Forest Farmers Group, Karanganyar Regency Khairiyakh, Refa'ul; Nurhidayati, Indah; Sutrisno, Joko; Irawan, Evi; Ulfa, Amalia Nadifta; Agustono, Agustono; Fajarningsih, Rhina Uchyani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 7 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i7.8658

Abstract

The Green Lawu Forest Farmers Group (KTH) is located in Berjo Village, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency. KTH Green Lawu is a group whose members live in the area around the Mangkunagoro I Karanganyar Grand Forest Park. This group cultivates and sells orchids to improve the economy of its members. However, the activities of KTH Green Lawu still face various obstacles in its development, including the low knowledge of members regarding financial management, and not yet having the capacity to expand the market. The community service activity carried out by the RG Natural Resources Economics UNS, namely "Training to Improve Financial Literacy and Digitalization of Marketing in the Green Lawu Forest Farmers Group (KTH) Karanganyar Regency", is expected to be able to overcome these problems. This activity was carried out on June 8, 2024, where previously the community service team had carried out initial coordination with partners and technical preparation for the service. The materials provided in this activity were financial bookkeeping and online marketing. The community service activities that have been carried out are expected to be able to increase the capacity of KTH Green Lawu members regarding financial administration and online marketing so that in the future KTH Green Lawu can become more advanced.
MOTIVASI PETANI MENERAPKAN INDEKS PERTANAMAN PADI 400 DI KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN Nurhidayati, Indah; Khairiyakh, Refa’ul; Ulfa, Amalia Nadifta
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 25 No 01 (2022): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v25i01.21004

Abstract

Salah satu upaya pemerintah meningkatkan produksi padi adalah melalui pola tanam padi dengan indekspertanaman (IP) 400. Konsep program ini petani menanam dan memanen padi 4 kali dalam setahun padahamparan lahan yang sama. Pola tanam ini dilakukan di kawasan yang potensial, salah satunya KecamatanMasaran, Kabupaten Sragen, yang menjadi salah satu sentra produsen padi di Jawa Tengah. Penerapan IP padi400 didasari dengan dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan sesuai teori kebutuhan Maslow.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang memotivasi petanimenerapkan tersebut IP Padi 400. Metode analisis data yang digunakan adalah Likert Summated Ratings, denganterlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa motivasi akankebutuhan penghargaan, pujian, dan pengakuan dari orang lain menjadi motivasi terbesar dalam diri petani untukmenerapkan program.