cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JCES (Journal of Character Education Society)
ISSN : 27153665     EISSN : 26143666     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Journal of Character Education Society (JCES) | ISSN 2614-3666, is one of the devotion journals managed by the Faculty of Teacher Training and Education of Muhammadiyah University of Mataram and published every January and July. The publication of JCES aims to disseminate conceptual thinking and ideas, especially the results of community service, including: (1) science, applied, social, economic, cultural, ICT development, and administrative services, (2) training and improvement of educational technology outcomes, agriculture, information and communication, and religion (3) Teaching and empowering community and community of students, youth and community institutions on an ongoing basis. All scope is realized to the community to form a society of character and uphold the values of education.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2023): Januari" : 33 Documents clear
PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGOLAHAN LABU KUNING MENJADI CAMILAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Novitawati, Novitawati; Anggreani, Chresty; P, Reski
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.11196

Abstract

Abstrak: Labu kuning adalah jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat seperti: vitamain, karbohidrat, dan mineral. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya keterampilan dalam pengolahan labu kuning menjadi aneka camilan sehat yang bernilai jual. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan labu kuning menjadi camilan sehat sebagai upaya pencegahan stunting di Kelompok Ibu Rumah Tangga Desa Berangas Timur, Alalak, Barito Kuala. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktek langsung dalam membuat aneka camilan sehat berbahan dasar labu kuning yang disukai oleh anak-anak. Harapan dalam kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai camilan yang sehat anak. Selain itu juga, diharapkan memberikan keterampilan bagi peserta dalam mengolah berbagai olahan labu kuning menjadi berbagai camilan sehat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang baik untuk mencegah stunting.Abstract:  Pumpkin is a plant with many benefits, such as vitamins, carbohydrates, and minerals. The problem faced is the low skill in processing pumpkin into various healthy snacks worth selling. This service activity aims to increase knowledge and skills in processing pumpkin into healthy snacks to prevent stunting in the Housewives Group in East Berangas Village, Alalak, Barito Kuala. The method used in this community service activity is the method of lectures, discussions, demonstrations, and direct practice in making healthy snacks made from pumpkin, which children like. Hopefully, this activity will increase participants' knowledge about healthy snacks for children. In addition, it is also expected to provide skills for participants in processing processed pumpkins into various healthy snacks to help the growth and development of good early childhood and prevent stunting.
EDUKASI KESEHATAN SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Harmiardillah, Sylvi; Firdaus, Muhammad Akbar Iyyudin; Rahmadani, Alfi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.11227

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan dan merupakan dampak dari ketidakseimbangan gizi. Stunting merupakan satu masalah gizi di Indonesia yang belum terselesaikan. Stunting akan menyebabkan dampak jangka panjang yaitu terganggunya perkembangan fisik, mental, intelektual, serta kognitif. Penyuluhan kesehatan dan identifikasi sejak dini penting untuk dilakukan guna menekan angka kejadian stunting pada anak usia pra sekolah yaitu usia 3-6 tahun. Telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Jagran Kecamatan Karanggeneng Labupaten Lamongan. Metode kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan edukasi kesehatan menggunakan pendekatan peer group dengan sasarannya adalah orang tua, guru dan murid Sekolah Taman Posyandu. Kegiatan dilakukan secara bertahap diawali dengan proses pendekatan, identifikasi faktor resiko stunting dan pemberian edukasi pencegahan stunting sejak dini. Hasil identifikasi faktor resiko stunting menunjukkan ibu belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan gizi anak secara lengkap untuk pencegahan stunting, namun melalui proses edukasi diharapkan adanya pemahaman tentang pencegahan dan faktor resiko terjadinya stunting.Abstract:  Stunting is a physical growth disorder characterized by a decrease in growth speed and is the impact of nutritional imbalances. Stunting is an unresolved nutritional problem in Indonesia. Stunting will cause long-term impacts, namely disruption of physical, mental, intellectual, and cognitive development. Health education and education from an early age are important to do in order to reduce the incidence of stunting in pre-school children aged 3-6 years. Community service activities have been carried out in Jagran Village, Karanggeneng District, Kabupaten Lamongan. This activity method is carried out through health education activities using a peer group approach with the target being parents, teachers and students of the Taman Posyandu School. The activity is carried out in stages starting with the approach process, stunting risk factors and the provision of stunting prevention education from an early age. The final result of stunting shows that mothers have not fully met the nutritional needs of children for stunting prevention, but through the process it is hoped that there will be an understanding of prevention and risk factors for stunting.
PELATIHAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK BERBASIS STRATEGI METAKOGNISI PADA GURU KELAS SD Jumanto, Jumanto; Sarafuddin, Sarafuddin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.11117

Abstract

Abstrak: Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum 2013 yang mengusung penguatan pendidikan karakter disetiap jenjang pendidikan, khususnya Sekolah Dasar. Melalui kurikulum 2013 ini, pemerintah berharap pendidikan dapat menyeimbangkan antara kemampuan intelektualitas dan penguatan karakter peserta didik. Gugus Sekolah Dasar. Di gugus Wahidin Sudirohusodo kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, yang terdiri dari 7 SD sudah melaksanakan penguatan pendidikan karakter tetapi masih terkendala. Banyak guru yang kurang memahami konsep  pendidikan karakter sehingga implementasi pendidikan karakter  masih  lemah.  Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru dalam melakukan penguatan pendidikan karakter berbasis strategi metakognisi sehingga menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang ada. Metode pelaksanaan meliputi: (1) persiapan yang terdiri dari survei, perijinan, dan pemberian motivasi bagi guru yang mengikuti pelatihan (2) pelaksanaan program, meliputi tahap pendahuluan, tahap sosialisasi dan audiensi, tahap pelatihan, serta tahap evaluasi akhir. Dari 7 SD yang mengikuti pelatihan, semuanya mampu membuat draft kebijakan pembiasaan penguatan karakter sesuai strategi metakognisi.Abstract: The current curriculum is the 2013 curriculum which carries out strengthening character education at every level of education, especially elementary schools. Through the 2013 curriculum, the government hopes that education can balance intellectual abilities and strengthen the character of students. Elementary School Cluster. In the Wahidin Sudirohusodo cluster, Jumapolo sub-district, Karanganyar Regency, which consists of 7 elementary schools, they have implemented character education strengthening but are still having problems. Many teachers do not understand the concept of character education so that the implementation of character education is still weak. This service program aims to improve teacher understanding in strengthening character education based on metacognition strategies so that it becomes one of the solutions to existing problems. Methods of implementation include: (1) preparation consisting of surveys, licensing, and providing motivation for teachers participating in training (2) program implementation, including the preliminary stage, socialization and hearing stages, training stage, and final evaluation stage. Of the 7 elementary schools that participated in the training, all of them were able to draft a policy of character strengthening habituation according to the metacognition strategy.
SOSIALISASI PENGUATAN KAPASITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA PERBATASAN NEGARA Haryaningsih, Sri; Arifin, Arifin; Patriani, Ira; Aboa, Antonia Sasap; Andriani, Farah Devi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.10990

Abstract

Abstrak: BUMDES yang berada di wilayah perbatasan Negara menghadapi permasalahan lingkungan yang kompleks. Demikian juga permasalahan terkait dengan BUMDES itu sendiri yaitu kapasitas lembaga yang lemah. Pelaksanaan program pengabdian ini bertujuan meningkatkan wawasan pengelola BUMDES dengan harapan mendorong pengelola dalam mengembangkan kapasitas kelembagaan. Pelaksanaan kegiatan melalui tiga tahap yaitu orientasi dan sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, serta monitoring dan evaluasi. Mitra atau peserta terdiri dari pengelola inti BUMDES berjumlah 8 orang, serta operasionalisasi berjumlah 2 orang. Capaian hasil sosialisasi yang dilakukan baik dengan penyuluhan ataupun melalui tatap muka melalui 6 (enam) item indikator penilaian. Berdasarkan 6 (enam) item indicator penilaian terjadi peningkatan wawasan pengetahuan terkait dengan pengembagan kelembagaan yaitu dari 65% menjadi 95%. Hal penting lain adalah dengan sosialisasi terkait peningkatan kapasitas terdapat motivasi yang kuat dari pengelola BUMDES dalam pengembangan lembaga dengan merencanakan menjalin kerjasama dengan pihak luar, baik itu dengan Perguruan Tinggi (PT), Pemerintah Daerah, ataupun pihak swasta. Mitra juga berinisiasi dan mengusulkan kepada Tim untuk mengadakan program pengabdian lanjutan melalui Workshop untuk memacu pengembangan BUMDES di masa yang akan datang.Abstract: BUMDES located at the national border area faces the complexity ot the environment. Besides, the problems related to BUMDES itself are the weaknesses of the capacity building, The implementation of this service program aims to increase the insight of BUMDES managers in the hope of encouraging managers to develop institutional capacity. There are three stages of the program implementation namely orientation and socialization, implementation of program activities, and monitoring and evaluation. Partners or participants consist of BUMDES managerial level, and 2 operational officers. The results of the socialization carried out either through counseling or face-to-face through 6 (six) indicators of assessment items. Based on 6 (six) indicators of assessment items, there is an increase in knowledge insight related to institutional development, from 65% to 95%. Another important thing is that with socialization related to capacity building, there is a strong motivation from BUMDES managers in institutional development by planning to collaborate with outside parties, be it with universities (PT), local governments, or private parties. Partners also initiate and propose to the Team to hold a follow-up service program through a Workshop to spur the development of BUMDES in the future.
PELATIHAN PENYUSUNAN LESSON DESIGN BERBASIS LESSON STUDY Muhdar, Syafruddin; Fujiaturrahman, Sukron; Bilal, Arpan Islami; Winata, Aliahardi; Muttaqien, Zedi; Waluyan, Roby Mandalika; Sirajuddin, Sirajuddin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.13219

Abstract

Abstrak: Pembelajaran abad 21 diharapkan dapat membekali peserta didik dengan kemampuan 4Cs, yakni kemampuan: 1) berkomunikasi (communication), 2) berkolaborasi (collaboration), 3) berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), dan 4) kreativitas dan inovasi (creativity and innovation). Metode pelatihan melalui 3 tahapan. 1 Tahap perencanaan, 2. Tahap Pelaksanaan dan 3. Tahap Evaluasi. Pelatihan penyusunan Lesson Desain dilaksanakan melalui 3 tahapan. Tahap pertama perencanaan dilalui dengan koordinasi dengan observasi. Tahap kedua dilakukan dengan pemberian materi dan penyususnan lesson desain secara berkelompok. Tahap ketiga evaluasi dengan melakukan penilaian terhadap lesson desain yang dibuat. Jumlah peserta yang terlibat dalam pelatihan ini yaitu 5 orang. Hasil dari pelatihan menunjukkan peserta terlihat antusias dan tertarik membuat lesson desain. Ini terlihat dari hasil yang dibuat peserta sudah sesuai dengan format yang ditentukan.Abstract: 21st century learning is expected to equip students with 4Cs abilities, namely the ability to: 1) communicate, 2) collaborate (collaboration), 3) critical thinking and problem solving (critical thinking and problem solving), and 4) creativity and innovation (creativity and innovation). The training method goes through 3 stages. 1 Planning stage, 2. Implementation Phase and 3. Evaluation Stage. Training on the preparation of Design Lessons is carried out through 3 stages. The first stage of planning is passed in coordination with observation. The second stage is carried out by providing material and compiling design lessons in groups. The third stage of evaluation is by assessing the design lessons made. The number of participants involved in this training is 5 people. The results of the training showed that participants looked enthusiastic and interested in making design lessons. This can be seen from the results made by participants in accordance with the specified format.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PANCASILA PADA GURU MGMP PPKn SMA/SMK Eddison, Ahmad; Hariyanti, Hariyanti; Hambali, Hambali
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.10556

Abstract

Abstrak: Video pembelajaran menjadi sesuatu yang tidak bisa dielakkan dalam proses pembelajaran selama pandemic sebab media ini menunjang keefektifan dan efisiensi waktu dalam penjabaran materi kepada peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan untuk merancang dan membuat video pembelajaran. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan, artinya setelah dijelaskan secara detail dan panjang lebar mengenai proses membuat video, para peserta akan diminta untuk membuat video pembelajaran sendiri dan selama proses itu akan didampingi oleh tim pengabdi. Tulisan ini menjabarkan mengenai (1) pentingnya media pembelajaran video dalam proses pembelajaran di masa pandemic maupun endemic; (2) Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan video terhadap guru-guru ppkn SMA/SMK di Kota Dumai. Telah dihasilkan beberapa video pembelajaran yang dibuat oleh guru PPKn, setelah sebelumnya tim pengabdi menyediakan bahan mentah berupa slide materi, rekaman suara, dan tampilan animasi yang siap dimasukkan ke dalam video selama kegiatan berlangsung, yang nantinya dapat digunakan dalam menunjang proses pembelajaran. Dengan berbekal keterampilan membuat video yang sudah diajarkan, mereka diharapkan nantinya dapat merancang sendiri video pada materi pembelajaran lainnya sehingga proses pembelajaran PPKn menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.Abstract: Learning videos are something that cannot be avoided in the learning process during a pandemic because this media supports the effectiveness and efficiency of time in explaining the material to students. Therefore, it takes skills to design and create learning videos. The method in this service activity is training and mentoring, meaning that after being explained in detail and at length about the process of making videos, the participants will be asked to make their own learning videos and during the process they will be accompanied by a service team. This paper describes (1) the importance of video learning media in the learning process during pandemic and endemic periods; (2) Training and mentoring activities for making videos for PPKn SMA/SMK teachers in Dumai City. Several learning videos have been produced by PPKn teachers, after previously the service team provided raw materials in the form of material slides, sound recordings, and animated displays that were ready to be included in the video during the activity, which could later be used to support the learning process. Armed with the skills to make videos that have been taught, they are expected to later be able to design their own videos on other learning materials so that the Civics learning process becomes more interesting and not boring.
DAKWAH BIL HAL: PEMBERDAYAAN EKONOMI DESA MELALUI PENGOLAHAN KOPI (PERSPEKTIF CHAMBERS) Muhajarah, Kurnia; Rohmah, Siti Jazilatul; Rosdiana, Alfina; Nisak, Misfaatin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.8490

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mengkaji mengenai dakwah bil hal pemberdayaan ekonomi yang dilakukan melalui sektor pengolahan kopi di Desa Candirejo Kabupaten Batang yang mempunyai nilai ekonomis terutama dalam memajukan potensi serta pemasukan baik pemerintah maupun masyarakat sendiri. Pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan melalui beberapa metode, terutama dengan memanfaatkan potensi yang tersedia, memaksimalkan sumberdaya manusia serta sumber daya alam yang ada. Karena letak geografis desa ini di pegunungan sehingga kopi menjadi salah satu produk unggulan dalam menunjang kegiatan ekonomi desa Candirejo selain sayur mayur. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah teori Chambers mengenai pemberdayaan. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang mencoba menggali informasi secara langsung melalui wawancara serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengolahan kopi di Desa Candirejo. Tulisan ini bertujuan untuk menggali sejauh mana pengolahan kopi yang dilakukan mampu menunjang pemberdayaan ekonomi Desa. Hasil dari penelitina menunjukkan bahwa kelompok Tani Sobo berhasil memajukan pemberdayaan ekonomi melalui produksi pengolahan kopi hal ini dapat dilihat dari banyaknya petani yang melakukan pengolahan kopi di Desa Candirejo.Abstract:  This paper examines the economic empowerment carried out through the coffee processing sector in Candirejo Village, Batang Regency, which has economic value, especially in advancing the potential and income of both the government and the community itself. Economic empowerment can be done through several methods, especially by utilizing the available potential, maximizing human resources and existing natural resources. Because of the geographical location of this village in the mountains, the natural conditions are very supportive. In this case, coffee is one of the superior products in supporting the economic activities of Candirejo village besides vegetables. The theory used in this paper is chambers concerning empowerment. The research was conducted using a qualitative descriptive approach that tried to dig up information directly through interviews and documents related to coffee processing in Candirejo Village. This paper aims to explore the extent to which coffee processing is carried out to support village economic empowerment. The results of the research show that the Sobo Farmer's group has succeeded in advancing economic empowerment through the production of coffee processing, this can be seen from the number of farmers who process coffee in Candirejo Village.
SOSIALISASI EDUKASI PENGETAHUAN DETEKSI DINI RISIKO JATUH PADA LANSIA Ezalina, Ezalina; Malfasari, Eka; Erlin, Fitry
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.12652

Abstract

Abstrak: Jatuh merupakan kejadian dimana seseorang berhenti secara tidak sengaja di lantai. Sekitar 1 dari 3 orang lansia mengalami jatuh setiap tahunnya dimana 30% mengalami jatuh di rumah. Gangguan keseimbangan postural menjadi salah satu penyebab terjadinya jatuh pada lansia. Jatuh mengakibatkan cedera, kerusakan fisik dan psikologis dan mengakibatkan kematian akibat komplikasi yang diderita. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang memiliki kemampuan  aktivitas yang tinggi cenderung mempunyai latihan keseimbangan yang baik dan mempunyai risiko jatuh yang sangat rendah sehingga disarankan untuk meningkatkan frekuensi aktifitas di luar rumah untuk mengurangi risiko jatuh. Tujuan dilaksanakan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan melatih cara untuk mendeteksi dini risiko jatuh pada lansia. Mitra dalam kegiatan ini adalah lansia yang berada di Posyandu Lansia RW 08 Kelurahan Umban Sari Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru dengan jumlah 23 orang. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan, dan pengukuran risiko jatuh pada lansia, Kegiatan inti edukasi diawali dengan apersepsi tentang pengalaman jatuh yang dialami lansia, penyampaian materi, penilaian risiko jatuh, dan diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui tanya jawab terhadap materi yang telah disampaikan. Hasil akhir kegiatan adalah terjadi peningkatan pengetahuan lansia dari 35% menjadi 95% yang terlihat dari adanya antusias lansia saat mendengarkan materi, dan keinginan untuk melakukan aktifitas secara rutin sesuai kemampuan serta berhati hati dalam melaksanakan aktifitas.    Abstrak: A fall is an incident where a person accidentally stops on the floor. Approximately, 1 in 3 elderly people experience it each year where 30% fall at home. Impaired postural balance is one of the causes of falls in the elderly. A fall can cause injuries, physical and psychological damages and result in death due to complications suffered. Studies showed that the elderly people who have high activity abilities tend to have good balance training and have a very low risk of falling, The purpose of carrying out the community service was to increase knowledge and trained ways to detect early risk of falling in the elderly. The partners in this activity were the elderly who were at the Integrated Health Center RW 08, Umban Sari Village, Rumbai District, Pekanbaru City with a total of 23 people. The activity began with a medical check-up and measuring the risk of falling in the elderly. The main educational activity began with apperceptions about the experiences of falls experienced by the elderly, delivering material, assessing the risk of falling, and ended with discussion and questions and answers. Evaluation of the activity was carried out through question and answer on the material that had been delivered. The final result of the activity was an increase in the knowledge of the elderly from 40% to 95% as seen from the enthusiasm of the elderly when listening to the material and their desire to carry out activities regularly according to ability and be careful in carrying out activities.
PELATIHAN BAHASA INGGRIS KOMUNIKATIF BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DUSUN LENDANG BERORA KABUPATEN LOMBOK UTARA Ariyani, Etika
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.13522

Abstract

Abstrak: Program pengabdian masyarakat ini bertujuan membekali  keterampilan berbahasa inggris komunikatif  bagi remaja putus sekolah di dusun lendang berora, kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat bertujuan guna membekali mereka dengan kemampuan berbahasa inggris komunikatif secara intensif. Pelatihan ini dilaksanakan selama 6 minggu sejak tgl 12 Oktober 2022 hingga 14 November 2022 dengan alokasi waktu 90- menit tiap pertemuan. Materi pelatihan ini difokuskan pada pengenalan fungsi – fungsi bahasa seperti menyapa, meminta maaf, menjelaskan seseorang dan sesuatu, menunjukkan arah, meminta izin dan meminta sesuatu. Metode yang digunakan adalah  orientasi,  demonstrasi, diskusi, pengulangan, umpan balik dan rutinitas perlakuan. Peserta pelatihan terdiri atas 12 remaja putus sekolah.  Hasil dari kegiatan ini terlihat adanya peningkatan keterampilan berkomunikasi aktif dengan menggunakan bahasa inggris serta meningkatnya motivasi para peserta secara signifikan.Abstract: This community service program aims to equip communicative English skills intensively to dropping out school teenagers in lendang berora village, North Lombok, West Nusa Tenggara Province.  This training held for six weeks, from October 12 until November 14 2022 with time allocation 90 minutes for every session. Topic in this training consists of introducing language functions such as greeting, asking, apologizing, requesting, explaining something or someone, giving directions, asking permission, and asking something. Method used in this program are orientation,discussion, demonstration, drilling, feedback and repetition. Participants consist of 12 drop out teenagers. The result of this program showed that there is an improvement in communication skills using Eglish actively and arouse their motivation significantly.
SOSIALISASI PENGGUNAAN APLIKASI GAMES LITERACY FINANCIAL PADA PEMBELAJARAN PAUD Iradianty, Aldilla; Aditya, Bayu Rima; Zahro, Ifat Fatimah; Andrisyah, Andrisyah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.10839

Abstract

Abstrak: Pengenalan literasi keuangan sebaiknya dimulai sejak usia dini, karena dapat membentuk perilaku dan kebiasaan keuangan anak ketika memasuki usia dewasa. Permasalahan yang di hadapi mitra, masih kurangnya ketersediaan permainan online bagi anak usia dini terkait literasi keuangan, padahal sejak masa pandemi, anak usia dini sangat terbiasa menggunakan smartphone dan beragam aplikasinya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan untuk anak usia dini melalui media permainan online, dengan animasi yang menarik, dan suara permainan yang khas. Kegiatan pengabdian ini merupakan sosialisasi penggunaan aplikasi games literacy financial pada pembelajaran PAUD bagi guru RA di Cimahi Utara. Sasaran dari kegiatan ini adalah 25 orang guru yang merupakan mitra pengabdian. Kegiatan dilaksanakan secara luring/ tatap muka di KKG RA Cimahi Utara. Kegiatan terdiri dari dua tahap yaitu 1) Pemaparan materi urgensi literasi keuangan pada anak usia dini, 2) Pemaparan materi dan praktek  penggunaan aplikasi games literacy financial. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner. Analisis data menggunakan rata-rata respon peserta. Hasil respon peserta menunjukkan hasil yang positif dimana para guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan aplikasi games literacy financial. Kendala dalam kegiatan ini terkait dengan kestabilan jaringan internet.Abstract:  The introduction of financial literacy should start at an early age because it can shape the behavior and financial habits of children when they enter adulthood. The problem faced by partners is the lack of availability of online games for early childhood related to financial literacy, even though since the pandemic period, early childhood is very accustomed to using smartphones and various applications. This service activity aims to improve financial literacy for early childhood through online game media, with interesting animations, and distinctive game sounds. This service activity is a socialization of the use of financial literacy games applications in early childhood learning for Raudhatul Athfal teachers in North Cimahi. The target of this activity is 25 teachers who are service partners. Activities are carried out offline or face to face at KKG RA Cimahi Utara. The activity consists of two stages, namely 1) Presentation of material on the urgency of financial literacy in early childhood, and 2) Presentation of material and practice of using financial literacy games applications. Data collection techniques using questionnaires or questionnaires. Data analysis used the average participant response. The results of participant responses showed positive results where teachers gained knowledge and skills in the use of financial literacy game applications. The obstacle in this activity is related to the stability of the internet network.

Page 1 of 4 | Total Record : 33