cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JCES (Journal of Character Education Society)
ISSN : 27153665     EISSN : 26143666     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Journal of Character Education Society (JCES) | ISSN 2614-3666, is one of the devotion journals managed by the Faculty of Teacher Training and Education of Muhammadiyah University of Mataram and published every January and July. The publication of JCES aims to disseminate conceptual thinking and ideas, especially the results of community service, including: (1) science, applied, social, economic, cultural, ICT development, and administrative services, (2) training and improvement of educational technology outcomes, agriculture, information and communication, and religion (3) Teaching and empowering community and community of students, youth and community institutions on an ongoing basis. All scope is realized to the community to form a society of character and uphold the values of education.
Arjuna Subject : -
Articles 518 Documents
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SD MENGGUNAKAN METODE JARIMATIKA Syaharuddin Al Musthafa; Vera Mandailina
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.64 KB) | DOI: 10.31764/jces.v1i1.71

Abstract

Abstrak: Banyak ditemukan terutama di daerah pedalaman para siswa atau anak-anak SD kemampuan berhitungnya sangat kurang. Hal ini berbeda dengan di daerah perkotaan atau sekolah-sekolah maju yang sudah menerapkan metode berhitung sangat cepat. Oleh sebab itu, perlu adanya kegiatan dosen di lapangan atau di tengah masyarakat yang membantu anak-anak SD tersebut untuk meningkatkan kemampuan berhitung mereka. Karena kemampuan berhitung ini menjadi dasar perhitungan operasi matematika yang banyak diterapkan di kehidupan sehari-hari. Salah satu metode yang produktif dalam kegiatan ini adalah menggunakan metode jarimatika yang melibatkan organ tubuh siswa sendiri secara langsung, sehingga mampu meningkatkan efisiensi kecepatan berhitung siswa.Kata Kunci : Kesulitan Berhitung, Jarimatika Abstract:. Many are found especially in rural areas of students or elementary school children whose numeracy is lacking. This is different from in urban areas or advanced schools that have implemented very fast counting methods. Therefore, it is necessary to have lecturers in the field or in the community who help the elementary school children to improve their numeracy skills. Because the ability to count is the basis for calculating mathematical operations that are widely applied in everyday life. One of the productive methods in this activity is using the method of fingerprinting which involves the student's own body organs directly, so as to improve the efficiency of student's numeracy speed.Keywords: Difficulty Counting, Jarimatika.
PEMBUATAN SERBUK JAHE SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN BAGI WARGA KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Diah Nurlita; Nuri Handayani; Lulu Setiyabudi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.387 KB) | DOI: 10.31764/jces.v1i1.150

Abstract

Abstrak: Indonesia memiliki kekayaan bahan alam yang cukup banyak. Berbagai jenis tanaman obat pun banyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Tasikmalaya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang dalam pembuatan serbuk jahe   sebagai minuman kesehatan. Metode kegiatan ini adalah menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan terhadap kurang lebih 20 orang warga di wilayah Kelurahan Kahuripan. Setelah masyarakat dapat membudidaya tanaman jahe, lalu memproduksi serbuk jahe, maka serbuk jahe tersebut akan dipasarkan di daerah Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan transfer ilmu melalui penyuluhan dan pelatihan dari tim Dosen Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes serta melakukan praktek langsung dalam pembuatan produk minuman jahe dalam bentuk serbuk dan pengemasannya. Penyuluhan dan Pelatihan pembuatan minuman kesehatan dari Serbuk Jahe Instan telah dilaksanakan di Kelurahan Kahuripan, dengan sasaran Ibu Rumah Tangga yang berkomitmen untuk mengikuti proses Ipteks bagi Masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan minuman kesehatan Serbuk Jahe Instan yaitu sebanyak 6 (enam) orang.Kata Kunci: serbuk jahe, minuman kesehatan, peningkatan perekonomianAbstract: Indonesia has many natural materials. Various types of medicinal plants were found in many provinces of West Java, especially Tasikmalaya City. This program aims to improve the knowledge and skills of Kahuripan Urban Village, Tawang District in the manufacture of ginger powder as a healthy drink. The method of this activity is counseling and training to approximately 20 people in Kelurahan Kahuripan. After the community can cultivate ginger plants, then produce ginger powder, the ginger powder will be marketed in Tasikmalaya and surrounding areas. The method used to transfer knowledge through counseling and training of the team of Lecturer Department of Pharmacy Poltekkes Kemenkes, perform direct practice to make ginger powder and packaging. Counseling and Training of healthy drink making from Instant Ginger Powder has been done in Kelurahan Kahuripan, targeting housewife who is committed to follow the science and technology process for the society in the form of counseling and training of health drink making of Instant Ginger Powder as many as 6 (six) people.
PENYULUHAN PENGGUNAAN PUNGTUASIPADA KARYA TULIS SISWA KELAS XI IPAMADRASAH ALIYAHRAUDLATUSSHIBYAN NW BELENCONG GUNUNG SARI Saharudin Saharudin; Agus Saputra; Khusnul Khotimah; Arif Nasrullah; Rahmad Hidayat
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.619 KB) | DOI: 10.31764/jces.v1i1.67

Abstract

Abstrak: Kegiatan Penyuluhan Penggunaan Pungtuasi pada Karya Tulis Siswa Kelas XI IPA MA Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari dilaksanakan dengan dasar sering abainya penutur bahasa Indonesia terhadap aturan berbahasa Indonesia lisan dan tulis. Pengabaian aturan itu dilakukan secara sadar dan tidak sadar. Pengabaian aturan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat awam, tetapi juga dilakukan oleh kaum terpelajar di lingkungan perguruan tinggi serta instansi-instansi pemerintah.Kegiatan dilaksanakan di MA Raudlatusshibyan NW Belencong dengan melibatkan siswa kelas XI IPA.  Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi, diskusi, dan pemecahan masalah dalam bentuk soal-soal. Materi penyuluhan adalah penggunaan pungtuasi berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sesuai dengan Permendikbud nomor 50 tahun 2015.            Kegiatan penyuluhan dapat dikatakan berhasil berdasarkan serapan peserta terhadap materi yang dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan. Peserta merasa kegiatan semacam ini penting karena membuat mereka sadar bahwa penggunaan pungtuasi yang mereka pahami sebelumnya masih terdapat banyak kekeliruan. Untuk itu, kegiatan semacam ini perlu digalakkan demi terjaganya bahasa Indonesia yang baik, terutama benar.Kata Kunci: penyuluhan, penggunaan pungtuasi, karya tulis.Abstract: Elucidation activity of Punctuation Usage on Student Writing Class XI IPA MA Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari is implemented on the basis of frequent Indonesian speakers’ misuses on Indonesian oral and written rules. The ignorance of the rules is done consciously and unconsciously. The ignorance of rules is not only done by ordinary people, but also done by educated people in the environment of universities and government agencies.The activity was held in MA Raudlatusshibyan NW Belencong by involving students of class XI IPA. Activities are carried out in the form of giving materials, discussion, and problem solving in the form of questions. The extension material is the use of punctuation based on the Spelling General Guidelines of Indonesia in accordance with Permendikbud number 50 of 2015.This elucidation activity can be said to succeed based on participants' absorption of the material as evidenced by the ability of participants in solving the given problem. Participants feel this kind of activity is important because it makes them aware that the use of punctuations that they understand before there are still many mistakes. For that, this kind of activity should be encouraged in order to maintain good Indonesian usage.Keywords:elucidation, punctuation usage, academic writing.
WORKSHOP PUBLISH OR PERISH UNTUK GURU DI SMP NEGERI 20 KOTA SERANG Yani Supriani; Khotimah Khotimah; Indri Lestari; Tb. Sofwan Hadi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.466 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1282

Abstract

Abstrak: Fokus kegiatan pengabdian ini berupa workshop dengan tema publish or perish (publikasikan atau tersisihkan) dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan menyusun dan mempublikasikan karya tulis ilmiah. Metode pendekatan yang digunakan yaitu pelatihan dengan Participatory Learning Method (PLM) yang diimplementasikan pada 17 guru di SMP Negeri 20 Kota Serang. Materi yang diberikan berupa isu yang berkembang dalam dunia pendidikan, inovasi dalam metode dan media pembelajaran, serta metode penelitian pendidikan tindakan kelas. Para guru juga mendapatkan pendampingan penyusunan penulisan karya tulis ilmiah. Hasil kegiatan ini berupa tiga artikel yang telah melalui penyeleksian dipublikasikan di Jurnal GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Serang Raya. Kegiatan ini memberikan indikasi positif bahwa kegiatan pengabdian ini memberikan dampak yang baik sebagai permulaan untuk membangun motivasi dalam menulis dan mempublikasikan karya tulis ilmiah. Hasil kegiatan ini menjadi bahan refleksi dan pertimbangan tim pengabdian Universitas Serang Raya dan pihak sekolah untuk bekerjasama menyelenggarakan kegiatan lanjutan dan berkesinambungan.Abstract: The focus of the community learning service program was a ‘publish or perish’ workshop to improve the ability of teachers in writing and publishing scientific papers. Participatory Learning Method (PLM) was used to achieve the goals that implemented in each 17 teacher in SMP Negeri 20 Kota Serang as the participant. The material provided is about education’s issues, innovation in teaching and learning methods, and Classroom Action Reasearch methods. The teachers also received assistance in writing scientific papers. As a result, three selected articles published in the GAUSS Journal: Journal of Mathematics Education, Universitas Serang Raya. The value provides a positive indication to the community learning service program. It has a good impact as a beginning to build motivation in writing and publishing scientific papers. The results of this activity were a reflection and consideration of the Universitas Serang Raya as an organizer team and the school to work together to carry out follow-up and continuous activities.
PELATIHAN APOTEKER CILIK SISWA SEKOLAH DASAR DALAM UPAYA PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT DI LAMONGAN Devi Ristian Octavia; Muhtaromah Aisyah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.786 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1482

Abstract

Abstrak: Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi adalah salah satu usaha masyarakatvatau komunitas untuk memelihara kesehatannya sendiri. Pada prakeknya, swamedikasi bisa menjadi akar masalah terkait penggunaan obat (Drug related problem) karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang obat serta penggunaannya. Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memiliki keahlian di bidang obat dan informasi obat, namun masyarakat banyak yang belum mengenal profesi Apoteker. Saat ini, pemberdayaan program pendidikanvkesehatan serta pelayanan kesehatan di usiavdini terutama di level  sekolah dasar (SD) telah mulai berkembang. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memperkenalkan profesi apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan dan sumber informasi obat serta memberikan pelatihan keterampilan dan edukasi tentang penggunaan obat yang tepat. Telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di MI Muhammadiyah Latek Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan. Metode kegiatan ini dilakukan dengan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA), simulasi meracik obat dan evaluasi edukasi dilakukan dengan game ular tangga, sehingga memberikan daya ingat kepada siswa/i tentang profesi apoteker dan penggunaan obat yang tepat. Dari hasil evaluasi menunjukkan hasil yang positif yaitu terjadi peningkatan pengetahuan mengenai profesi apoteker dan penggunaan obat yang tepat.Abstract:  Self-medication is partvof the community's efforts tovmaintain its own health. In practice, self-medicationvcan be a source ofvdrug-related problems (Drug related problems) due to the limited knowledge about drugs and their use. Pharmacists are health workers who have expertise in medicine and drug information, but many people do not know the Pharmacist profession. Today, the development of health education programs and health services at school age, especially at the elementary school level has begun to develop. The purpose of thisvcommunity servicevactivity is to introduce the pharmacist profession as one of the health workers and drug information sources and provide skills training and education about the use of appropriate drugs. Community service activities have been carried out at MI Muhammadiyah Latek, Sekaran District, Lamongan Regency. The method of this activity is carried out by Learning Active Persons (CBIA), simulating drugs and evaluating education conducted with snake ladder games, so as to provide memory to students about the pharmacist's profession and the proper use of drugs. The evaluation results showed a positive result, namely an increase in knowledge about the pharmacist's profession and the appropriate use of drugs.
TEKNOLOGI BLENDED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Syaadiah Arifin; Hamzah Puadi Ilyas
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.927 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1283

Abstract

Abstrak: Pada saat ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini dapat dimanfaatkan guru dan siswa untuk kegiatan pengajaran / pembelajaran melalui teknologi Blended Learning. Salah satu bentuk dari teknologi ini adalah melalui M-Learning (Mobile Learning) yang dapat membantu siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja. Penyuluhan ini diadakan di daerah Cilamaya Jawa Barat sekitar 150 km dari Jakarta. Peserta berjumlah 8 orang guru dari berbagai SMP. Tujuan utama dari Pengmas ini adalah untuk memberikan penyuluhan penggunaan aplikasi yang terdapat dalam telepon genggam yaitu Line untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa. Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah power point, contoh RPP/ lesson plan, dan diskusi interaktif. Pada penyuluhan dihari kedua peserta diharuskan membawa contoh RPP / lesson plan sederhana yang mereka buat sendiri dan akan dipraktekan di aplikasi Line. Melalui program pelatihan ini diharapkan guru dapat menyelesaikan bahan mata pelajaran tepat waktu dan memberikan tambahan pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Para peserta pelatihan tidak mengalami kesulitan memahami apa yang sudah dijelaskan oleh nara sumber mengenai pembuatan RPP/ lesson plan. Peserta antusias dalam mengikuti semua kegiatan dan akan mempraktekannya dalam mengajar.Abstract: Nowadays, technology has been developing very rapidly. Teachers and students can utilize this development for teaching/ learning activities through Blended Learning technology. One form of this technology is through M-Learning (Cellular Learning), which can help students to learn anywhere and anytime. The workshop was carried out in the Cilamaya area of West Java, around 200 km from Jakarta. The participants attending this activity were eight teachers from various junior high schools in Cilamaya and Cikampek. The primary purpose of this Community Service/ Pengabdian Kepada Masyarakat is to provide some short training on how to utilize cell phone application Line to improve students’ English ability. The instruments used in this training were: PowerPoint, examples of lesson plan, and interactive discussions. In the second meeting, participants were required to make their Rpp/ lesson plans that would be applied in the Line application. Through this training program, teachers are expected to be able to complete the subject matter and provide additional lessons that are more interesting and interactive. Participants did not have any problem with what had been discussed by presenters on writing their lesson plans. Moreover, they were enthusiastic about participating in this activity and would implement the application in their teaching.
PEMBINAAN BACAAN DAN GERAKAN SHOLAT Syofrianisda Syofrianisda; Yossi Eriawati; Maisarah Leli; Lasman Azis; Fawza Rahmat; Fajar Budiman; Dewi Manda Angraini
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.338 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1490

Abstract

Abstrak: Al-Qur’an sebagai suatu mukjizat tidak hanya menjadi bahan bacaan meskipun membacanya akan mendapat pahala, melainkan juga untuk difahami, dihayati, dipedomani, diamalkan dan diselidiki rahasia kebanarannya. Pelaksanaan pembinaan Bacaan al-Qur'an dilakukan dengan menggunakan metode sorongan yaitu siswa membaca didepan pelatih yang menjadi pengajar dan menyimaknya. Adapun yang menjadi problem dalam pengajaran Baca Tulis al-Qur'an (BTQ) adalah semua komponen pengajaran itu sendiri meliputi materi yang kurang lengkap, kompetensi pengajar kurang, perbedaan kecerdasan peserta, kurangnya media pengajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan-tahapan berikut; 1) elatihan bacaan Al-Qur'an, 2) praktek membimbing tata cara shalat dan  berwudhu, dan 3) proses belajar mengajar melalui media tulis  dan keterampilan. Adapun upaya yang ditempuh dalam pengajaran Baca Tulis al-Qur'an meliputi berusaha melengkapi sarana prasarana menggunakan metode yang bervariasi.Abstract: The Qur'an as a miracle is not only a reading material although reading it will be rewarded, also to be understood, Dihayati, are, practiced and investigated the secrets of his patients. The implementation of the reading of the Qur'an is done using the method of shove, which is the student reading in front of the trainer who became the teacher and. As for the problem in the teaching of reading write Qur'an (BTQ) is all components of teaching itself covering the material that is less complete, the competence of the teaching less, the difference in the intelligence of participants, lack of teaching media. This activity was carried out with the following stages; 1) The recitation of the Qur'an, 2) practice guiding the Ordinances of prayer and Wudoo, and 3) the process of learning to teach through writing media and skills. As for the effort taken in the teaching of reading, Quran Qur'an includes trying to complement the facilities of infrastructure using a variety of methods.
PELATIHAN ICE BREAKING BAGI GURU SD SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN DI KELAS Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Sukron Fujiaturrahman; Sintayana Muhardini; Nurmiwati Nurmiwati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.527 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1443

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian ini bertujuan agar guru dapat berinovasi dalam mendesain rencana kegiatan pembelajaran, terutama kegiatan awal pembelajaran melalui pemberian Ice Breaking. Serta menerapkannya untuk memotivasi siswa sebelum pebelajaran di mulai, yang pada akhirnya akan memfokuskan siswa pada materi pelajaran yang akan dipelajari. Metode kegiatan ini terdiri dari tiga tahap, yakni (1) praperencanaan, dimana pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah, analisis, dan alternatif pemecahan masalah, (2) perencanaan, yakni mendesain kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil praperencanaan, dan (3) pelatihan, yaitu aplikasi semua perencanaan yang telah dibuat. Adapun pemecahan masalah yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah transfer IPTEK berupa pemaparan materi yang berkaitan dengan masalah mitra, dan pelatihan Ice Breaking yang merupakan solusi dari permasalahan mitra. Simpulan yang didapat dari kegiatan pengabdian ini, yaitu terealisasinya semua agenda dan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terwujud karena kerjasama mitra dalam menghadiri kegiatan serta antusiasme mitra dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Adapun saran yang dapat diberikan adalah agar adanya program serupa yang berkaitan dengan cara mengoptimalkan kegiatan awal pembelajaran.Abstract: This submission activity purpose can be to innovated in the design of planning activities the first studied through received Ice Breaking. And including for motivation student before the first teaching, in the end will be student focus of subject matter that also in the learned. This activity of method three steps is (1) preplanning, this step in do identification of problem, (2) planning is design activity will be doing result pre planning, and (3) training is application all of the planning after that make. Almost problem solving that do in this activity is Science transferred as explain in to with the partner problem and exercise ice breaking that is solution from problem partner. Conclusion from this activity the submission is realization all agenda and predetermined plan. This can be realized because of the cooperation of partners in attending activities and the enthusiasm of partners in the participating in activity from beginning to the end. As for suggestions that can be given is that something similar programs related to how to optimize the Pre instructional activities.
PELATIHAN METODOLOGI MENGAJAR GUNA PENINGKATAN KOMPETENSI INSTRUKTUR AISI KOTA MAKASSAR Zulkarnain Hamson; Nani Harlinda Nurdin; Nurmilla Nurmilla; Makkah HM
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.593 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1480

Abstract

Abstrak: Kegagalan dalam embangun sistem pelatihan (Kursus) keterampilan, adalah ketidakmampuan mendesain program pembelajaran dan praktik, yang adaptif, inovatif serta mudah dicerna dan dadopsi oleh siswa. Seorang instruktur dituntut memiliki paling tidak tiga yakni (a) penguasaan materi pelatihan, (b) kemampuan komunikasi, dan (c) pemanfaatan teknologi. Kemampuan dasar instruktur yang baik dalam proses transformasi pengetahuan, pengalaman dan penguasaan teknologi terbaru yang terus berkembang sesuai kecepatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat diperlukan. Pelatihan ini diselenggarakan untuk memberikan alternatif pengetahuan dan informasi kebaruan perkembangan keilmuan dan teknologi pembelajaran, kepada instruktur yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Instruktur Seluruh Indonesia (AISI) Kota Makassar, dan aktif bekerja pada pusat kursus keterampilan atau Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Dari kegiatan itu, dapat disimpulkan bahwa instruktur LPK di internal AISI Kota Makassar, belum menaikkan standar program pelatihan, penggunaan teknologi pembelajaran, serta minimnya inovasi dalam menaikkan motifasi belajar siswa, juga kesulitan dalam monitoring hasil dan pencapaian kualitas mutu luaran LPK.Abstract: Failure to build a skills training system (Course), is the inability to design learning programs and practices, which are adaptive, innovative and easily digested and adopted by students. An instructor is required to have at least three, namely (a) mastery of training materials, (b) communication skills, and (c) use of technology. The basic ability of a good instructor in the process of transforming knowledge, experience and mastery of the latest technology that continues to evolve at the speed of science and technology, is very necessary. This training was held to provide alternative knowledge and new information on the development of science and learning technology, to instructors who are members of the Makassar Indonesia Association of Instructors (AISI), and actively work in the center of skills courses or Job Training Institutions (LPK). From this activity, it can be concluded that the LPK instructors in the Makassar City AISI have not yet raised the standard of training programs, the use of learning technology, as well as the lack of innovation in increasing student learning motivation, as well as difficulties in monitoring results and achieving the quality of LPK outcomes
PELATIHAN PEMBUATAN KOMIKSTRIP “MATHTOON” BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN SKETCHWARE Yogi Wiratomo; Abdul Karim; Indah Mayang Purnama
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.17 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1328

Abstract

Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan “MathToon”, pelatihan pengembangan komikstrip matematika berbasis ADDIE, pembuatan story board dan story line, pembuatan komikstrip menggunakan corel draw dan pengembangan komikstrip berbasis android menggunakan sketchware. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran berbentuk komikstrip “MathToon” yang efektif untuk memfasilitasi proses pembelajaran matematika peserta didik kelas VII SMP. Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan hasil analisis kebutuhan terhadap perkembangan teknologi, kompetensi matematika yang seharusnya dimiliki peserta didik, serta peningkatan kinerja guru SMP. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode pelatihan ruang kelas. Dari hasil pelaksanaan pelatihan didapat antusias guru dalam mengikuti pelatihan serta peningkatan kemampuan guru dalam pembuatan komikstrip matematika dan peningkatan kemampuan dalam pembuatan aplikasi sederhana berbasis android menggunakan sketchware terutama pada pembuatan komikstrip Matematika “MathToon”.Abstract: This training is part of a series of "MathToon" training, training on ADDIE-based math comic strips development, making storyboards and storylines, making comics using Corel draw and developing android-based comics using sketchware. The purpose of this training is to improve the ability of teachers to develop teaching materials and instructional media in the form of "MathToon" comics that are effective in facilitating the mathematics learning process of students in grade VII of junior high school. This training was held based on the results of an analysis of the needs of technological developments, mathematical competencies that students should have, as well as improving the performance of junior high school teachers. The method of implementation carried out is to use classroom training methods. From the results of the implementation of the training obtained enthusiastic teachers in participating in training as well as improving the ability of teachers in making mathematical comics and improving abilities in making simple android-based applications using Sketchware especially in making Mathematical comics "MathToon".

Page 2 of 52 | Total Record : 518