cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
Empat Wajah Topeng Indonesia: Karakteristik Tradisi Pada Budaya Jakarta, Cirebon, Malang, dan Bali Wiradharma, Gunawan; Soewardjo, B. Kristiono; Sediyaningsih, Sri; Rachman, Ace Sriati; Sopandi, Agus Tatang
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i3.51652

Abstract

Indonesian as a country rich in cultural values has a myriad of unique and distinctive traditional cultural arts relics in each region. Art, whatever form it takes, can be a place to accommodate all the aspirations of its people. So that art itself is not only considered a form of “beauty”, but also a representation of the characteristics of a society in question. With the variety of arts in Indonesian, this research focuses on mask arts, especially in performing arts and mask carving art. The interesting thing about the art of this mask is only seen when there is a connection between the masks on the island of Java, especially the Malang, Cirebon, and Jakarta areas with masks in Bali. Therefore, through research with a qualitative descriptive approach has identified the characteristics of tradition in mask art in Bali, Cirebon, Jakarta, and Malang. It is called mask art because there are characters and stories in these masks. This study received a discussion about the position of the four mask-producing areas as an effort to document the oral traditions that developed in the area concerned. This research ultimately resulted in the result that there is homologism and coherence of structures between the masks in Bali, Malang, Cirebon, and Jakarta, both in term of the historical spread of the mask itself, the color symbols used, musical instruments played, the stories of the shows raised, to the characteristics of the mask carving itself.
Representasi Kearifan Lokal Masyarakat Madura dalam Metafora pada Lagu-Lagu Daerah Madura Mukminin, Amirul; Busri, Hasan
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i3.51953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk, fungsi, dan makna metafora sebagai representasi kearifan lokal masyarakat Madura pada lagu-lagu daerah Madura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Lagu-lagu daerah Madura menjadi sumber data penelitian ini, sedangkan datanya diambil dari frase atau klause berbentuk metafora dalam lagu-lagu daerah Madura tersebut. Adapun hasil penelitian ini ditemukan bentuk metafora sebagai representasi dari kearifan lokal masyarakat Madura pada lagu-lagu daerah Madura, yang terdiri atas: bentuk (1) laut (terrestrial), (2) angin dan api (energy), (5) tumbuhan (flora), (6) keadaan (being). Adapun fungsi metafora sebagai representasi kearifan lokal Madura terdiri atas, fungsi (1) Kecantikan, (2) pendidikan, (3) kesopanan (4) penakut, dan (5) percintaan. Sedangkan makna metafora sebagai representasi kearifan lokal masyarakat Madura terdiri atas (1) makna stilistika, (2) makna afektif, (3) makna konotatif, Seperti halnya tentang motivasi, ide, semangat hidup, pandangan hidup, percintaan, serta nasihat.
Kelekatan Sebagai Strategi Pola Asuh dalam Novel Sabtu Bersama Bapak Prabaningrum, Dyah; Priswati, Rahayu; Zairoturaudloh, Sheila; Tyaskyesti, Swarinda
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i3.51973

Abstract

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Efita Santy (Akbar, 2020) mengatakan hampir seluruh kasus kenakalan remaja dikarenakan kurangnya perhatian orang tua. Setali dengan hal tersebut, keluarga merupakan media sosialiasi yang memiliki peran utama bagi seorang anak. Peran tersebut yang menjadikan orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anak, baik perkembangkan fisik, mental, watak, tingkah laku, maupun pendidikan anak. Pola kelekatan atau attachment menjadi salah satu stratregi yang mendukung pola asuh terhadap anak. Pola asuh yang baik dapat terinspirasi dari mana saja, salah satunya novel. Dengan kekuatan komunikatif dan perseberannya yang luas, novel dapat menjadi bacaan ringan yang bermanfaat untuk membangun pola asuh orang tua Indonesia agar lebih baik. Meskipun imajinatif, novel perlu didudukkan sebagai teks yang kontemplatif. Ia mampu menjadi pembangun mentalitas pembacanya. Novel Sabtu Bersama Bapak bercerita tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih dan tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian berjudul “Kelekatan sebagai Strategi Pola Asuh anak dalam Novel Sabtu Bersama Bapak: Kajian Psikologi Sastra”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemikiran-pemikiran tokoh yang memperlihatkan pola asuh terhadap anak sebagai bentuk kelekatan yang tercermin dalam novel Sabtu Bersama Bapak dengan menggunakan kajian psikologi sastra. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah upaya konservasi moral yang dipantik dari gerakan literasi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeutika. Hasil penetian menunjukkan bahwa novel ini banyak menunjukkan contoh dan efek ketika orang tua mengunakan kelekatan sebagai strategi pola asuh.
Implikatur Percakapan dalam Film Anima Si Nopal: Kajian Pragamatik Samsiyah, Zahrotus; Syaifudin, Ahmad
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.50037

Abstract

Anima Si Nopal merupakan serial film pendek animasi yang tayang di kanal YouTube animasinopal. Pada film tersebut, tuturan yang digunakan adalah bahasa sehari-hari hingga kadang berkesan asal ucap. Tuturan tersebut ternyata memiliki maksud yang sering tidak dipahami lawan bicaranya, bahkan penonton. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bentuk implikatur percakapan dan faktor-faktor yang merupakan sumber implikatur percakapan di dalam film Anima Si Nopal. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dengan metode simak melalui teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) diikuti dengan teknik rekam dan teknik catat. Pada data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode padan pragmatis menggunakan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP). Penyajian data dilakukan dengan menggunakan metode informal. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis wujud implikatur percakapan dalam film Anima Si Nopal yaitu: 1) implikatur asertif (berpendapat, mengeklaim, menyatakan, membual, dan mengingatkan); 2) implikatur direktif (memberi jawaban, menyindir, menolak, permohonan, memberi peringatan, mempertanyakan, perintah, melarang, dan pemberian saran); 3) implikatur ekspresif (heran dan kesal); 4) implikatur komisif (menawarkan); dan 5) implikatur deklaratif (memutuskan). Dalam penelitian ini juga ditemukan faktor-faktor yang merupakan sumber implikatur percakapan tersebut, yaitu 1) adanya pelanggaran prinsip kerja sama dan juga pelanggaran prinsip kesantunan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembaca serta sumbangsih dalam memperkaya khazanah penelitian kajian pragmatik. Peneliti juga berharap pemirsa Anima Si Nopal dapat memahami maksud dari tuturan tokoh dalam film secara lebih mendalam, tidak terbatas pada permukannya.
Stereotip dan Resistensi Perempuan dalam Cerpen Payudara Nai-Nai Karya Djenar Maesa Ayu Nugroho, Bayu Aji; Suhendi, Indrawan Dwisetya
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.50138

Abstract

Stereotip dan perempuan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Ketidakadilan gender tersebut berakar dari adanya sebuah konstruksi yang telah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat. Pembagian peran antara laki-laki dan perempuan menjadi salah satu alasan stereotip akan selalu menjadi mimpi buruk kaum perempuan. Adanya stereotip tersebut tentunya membuat perempuan merasakan adanya kecemasan yang memaksa perempuan mempertahankan ego dengan melakukan berbagai bentuk mekanisme pertahanan diri manusia. Cerpen ‘Payudara Nai-Nai’ merupakan salah satu cerpen dalam kumpulan cerpen Jangan Main-Main (dengan Kelaminmu) karya Djenar Maesa Ayu. Cerpen Payudara Nai-Nai sangat menggambarkan konstruksi pikiran budaya patriarki di mana perempuan selalu berusaha untuk tampil sempurna secara fisik dikarenakan pengaruh dari selera laki-laki. Berdasarkan hal tersebut perumusan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk stereotip/pelabelan negatif pada perempuan yang terdapat di dalam cerpen dan mengkaji bentuk resistensi yang muncul akibat adanya stereotip tersebut. Metode dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif, di mana peneliti berupaya mendeskripsikan hasil dari bacaan terhadap sumber data primer dan sekunder kemudian mengolah dalam bentuk data kualitatif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam cerpen tersebut ditemukan adanya bentuk stereotip terhadap Nai-Nai sebagai tokoh utama dan teman-teman perempuannya yang disebabkan oleh tokoh laki-laki. Stereotip tersebut berupa pelabelan negatif terhadap fisik atau biologis perempuan dengan standart tertentu, dan stereotip yang menganggap perempuan adalah sosok lemah dan dapat dilecehkan secara seksual. Sedangkan bentuk resistensi yang dilakukan oleh Nai-Nai adalah mekanisme pertahanan diri fantasi.
Analisis Struktur dan Ciri Kebahasaan Wacana Tajuk Rencana pada Harian Kompas dan Suara Merdeka Edisi Februari 2021 Fadhila, Halfa; Hartono, Bambang
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.50795

Abstract

Tajuk rencana dapat memberikan pemahaman atas suatu permasalahan sesuai dengan kejadian, fakta, gagasan, dan opini yang berkembang di tengah masyarakat. Walaupun setiap surat kabar memiliki ciri khas sendiri dalam menuliskan tajuk rencana, namun penulisan tajuk rencana tetap harus memperhatikan kejelasan dan ketepatan makna. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur, ciri kebahasaan, serta perbedaan struktur dan ciri kebahasaan wacana tajuk rencana harian Kompas dan Suara merdeka edisi Februari 2021. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak, dan catat. Teknik dasarnya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dan agih. Teknik penyajian data yang digunakan menggunakan metode informal. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah dari 46 data yang dikumpulkan terdapat struktur dan ciri kebahasaan yang ditemukan dalam wacana tajuk rencana harian Kompas dan Suara merdeka edisi Februari 2021. Struktur yang ditemukan pada penelitian ini adalah pengenalan isu, penyampaian argumen, dan kesimpulan . Ciri kebahasaan yang ditemukan adalah menggunakan kalimat retorik, kata-kata populer, kata ganti tunjuk, konjungsi kausalitas, dan konjungsi pertentangan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu bahasa tentang analisis wacana yang digunakan dalam analisis tajuk rencana. Kata kunci: Ciri kebahasaan; wacana tajuk rencana; struktur.
Revitalisasi Cerita Rakyat Masyarakat Timor Sebagai Penguatan Nilai Pendidikan Karakter Pada Era Tatanan Kehidupan Baru Rejo, Uman; Rahayu, Imaniah Kusuma; Kharisma, Giri Indra
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.51457

Abstract

Abstrak Artikel hasil penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi berbagai bentuk cerita rakyat masyarakat Timor yang penuh dengan nilai kearifan lokal dan muatan pendidikan karakter yang relevan diterapkan sampai sekarang. Selama ini, berbagai bentuk cerita rakyat sebagai produk budaya yang ada di daratan Timor tidak terdokumentasi dengan baik. Agar cerita rakyat tersebut tidak hilang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, maka berbagai upaya merevitalisasi dibutuhkan. Upaya tersebut dimulai dengan menginventarisasi, mengklasifikasikan, mengkaji, dan menggali nilai-nilai kultural yang terkandung di dalam teks cerita rakyat, baik nilai kearifan lokal maupun pendidikan karakternya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bentuk, fungsi, dan makna dalam lingkup kajian kelisanan sastra. Metode penelitian menggunakan grounded theory dan jenis penelitiannya deskriptif kualitatif. Sumber data cerita rakyat didapat dari kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, dan Malaka. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, simak-catat, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan content analysis. Untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil dan bahasan menunjukkan sebagai berikut. Pertama, berdasarkan bentuk revitalisasi cerita rakyat masyarakat Timor ditemukan berbagai macam karakter melalui tokoh-tokoh yang terkandung di dalam cerita rakyat, yakni antagonis dan protagonis dengan berbagai variasinya. Berbagai karakter tersebut akan digunakan untuk menggali secara radikal, fungsi dan makna yang direpresentasikan secara tersirat dalam cerita rakyat ini. Kedua, fungsi cerita rakyat masyarakat Timor dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi fungsi pendidikan, sosial, agama, budaya, politik, dan ekonomi. Ketiga, makna revitalisasi cerita rakyat masyarakat Timor diklasifikasikan menjadi makna religious, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Kata kunci : revitalisasi, cerita rakyat, masyarakat Timor, pendidikan karakter, kelisanan sastra, kearifan lokal Abstract This article aims to revitalize various forms of Timorese folklore which is full of local wisdom values ​​and character education content that is relevant to this day. So far, various forms of folklore as cultural products in mainland Timor are not well documented. So that folklore is not lost by the rapid development of information and communication technology, various revitalization efforts are needed. The effort begins by taking inventory, classifying, studying, and exploring the cultural values ​​contained in folklore texts, both the value of local wisdom and character education. The approach used is the approach of form, function, and meaning within the scope of the study of oral literature. The research method uses grounded theory and the type of research is descriptive qualitative. The sources of folklore data were obtained from the districts of Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, and Malaka. Data collection techniques through observation, interviews, note-taking, and documentation. The data analysis technique uses content analysis. To test the validity of the data using data triangulation techniques. The results and discussion show as follows. First, based on the revitalization of Timorese folklore, various characters were found through the characters contained in the folklore, namely antagonists and protagonists with various variations. These various characters will be used to explore radically, the functions and meanings that are implied in this folklore. Second, the function of Timorese folklore in this study is classified into educational, social, religious, cultural, political, and economic functions. Third, the meaning of revitalizing Timorese folklore is classified into religious, nationalist, independent, cooperation, and integrity meanings. Keywords : revitalization, folklore, Timorese society, character education, orality of literature, local wisdom.
Korelasi Neural Inner Speech pada Aktivitas Membaca Artikel Ilmiah Berbahasa Indonesia dan Berbahasa Inggris Rahma, Rosita; Nurhadi, Jatmika; Aswan, A
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.51704

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena inner speech (suara batin) yang umumnya terjadi ketika seseorang membaca senyap. Dikatakan bahwa fenomena ini berkaitan erat dengan neural pada saat pengumpulan dan pengolahan informasi pada saat aktivitas membaca. Berdasarkan fenomena ini, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi perbandingan korelasi neural inner speech pada aktivitas membaca senyap artikel bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mixed method. Data yang diperoleh dibagi menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dipergunakan untuk mendeskripsikan pola neural yang terekam pada EEG. Neural dapat dilacak dan diinvestigasi menggunakan alat elektroensefalografi atau EEG Sementara itu, data kuantitatif digunakan untuk mengetahui korelasi antara neural inner speech pada aktvitas membaca artikel bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) Ho: tidak adanya hubungan antara neural inner speech dengan kemampuan membaca senyap artikel bahasa Indonesia dan Inggris; (2) Ha: Adanya hubungan antara neural inner speech dengan kemampuan membaca senyap artikel bahasa Indonesia dan Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara neural inner speech pada aktivitas membaca artikel bahasa Indonesia dengan nilai koefisien 80> dan bahasa Inggris 65>. Artinya, hasil penelitian menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Analisis Wacana Kritis Terhadap Pemberitaan Luhut Binsar Pandjaitan VS Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Dalam Media Daring Ermawati. S, Ermawati. S; Nur, Hidayatun; Sumarlam, Sumarlam
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.51794

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberitaan terkait dengan adanya konflik pejabat di Indonesia yakni Luhut Binsar Pandjaitan dengan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Penelitian yang dilakukan melihat dan mengkaji dari sudut pandang analisis wacana kritis versi Norman Fairclough, dengan mengedepankan dimensi analisis teks, praktik wacana dan praktik sosio budaya. Sumber data diperoleh dari media daring kompas.com. Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan 1) berdasarkan analisis teks yang dilakukan ditemukan kosakata yang cenderung dimanfaatkan oleh pewacana atau pembuat berita dalam memproduksi beritanya. 2) analisis praksis wacana menunjukkan bahwa struktur argumentasi yang terdapat dalam berita kompas.com dengan jelas sebetulnya tidak memihak kepada siapapun. Hal itu terlihat dari redaksi kalimat dan isi beritanya dari awal sampai akhir. 3) analisis praksis sosiokultural atau sosial budaya menunjukkan bahwa media massa khususnya kompas.com menaikkan berita tersebut karena hal yang diberitakan sedang menjadi perhatian masyarakat Indonesia, apalagi melibatkan pejabat atau orang ternama di Indonesia yakni Luhut Binsar Pandjaitan, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Urgensi Etnopsikologi dalam Kajian Novel Berbahasa Jawa Zustiyantoro, Dhoni; Hardyanto, Hardyanto; Mulyono, Mulyono; Utomo, Tri Duto
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.54104

Abstract

Penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk mengkaji psikologi Suryomentaram (Suryomentaram, 1985a, 1985b) sebagai teori dalam penelitian novel berbahasa Jawa. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pemikiran Suryomentaram dengan pemikiran psikologi Barat. Selama ini penelitian psikologi dalam novel Jawa menggunakan teori Sigmund Freud yang mengusung konsep id, ego, dan superego (Milner, 1992). Hasil kajian penelitian menunjukkan bahwa struktur novel dan gejala psikologis di dalamnya hanya dilihat sebagai struktur pembangun. Novel perlu dipelajari dengan pendekatan psikologi lokal (indigenous psychology) untuk memahami konteks sosial dan budayanya. Hasil penelitian ini menunjukkan kelemahan penelitian psikologi novel Jawa selama ini, membandingkan psikologi Suryomentaram dengan teori Barat, yaitu Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler, serta menawarkan psikologi Suryomentaram sebagai pendekatan penelitian novel Jawa. Suryomentaram mengajarkan konsep psikologis yang bersumber dari budaya Jawa.