cover
Contact Name
Erna Mei Lestari
Contact Email
erna_mei@dephub.go.id
Phone
+6281380109876
Journal Mail Official
jurnaltransla@dephub.go.id
Editorial Address
Jl. Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penelitian Transportasi Laut
ISSN : 14110504     EISSN : 25484087     DOI : http://dx.doi.org/10.25104/transla
Jurnal Penelitian Transportasi Laut merupakan majalah ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiah dalam bidang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan yang meliputi operasional kepelabuhanan, manajemendan jaringan angkutan, hukum laut, desain dan sistem perkapalan, dan lingkungan maritim.
Articles 234 Documents
Analisis Perancangan Dry Container Sebagai Alternatif Transportasi Liquid Petroleum Gas (LPG) 12 KG di Daerah Perintis kharis abdullah; Id Adha Mulab; Rodlitul Awwalinc
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v24i1.1944

Abstract

LPG is one of the gas fuels needed in daily life after the government has converged the use of fuel oil to fuel gas. The distribution of 12 Kg LPG in remote and outermost areas is still often hampered by the delivery process. Constraints in the distribution of 12 Kg LPG caused prices to become unstable. Government program to reach out and equal distribution of goods by making jalur tol laut. One of the sea toll fleets is the pioneer container ship that transports containers from remote and outermost areas. One alternative to transporting 12 Kg LPG is to use dry containers as a means of transportation. The transportation of 12 Kg LPG using containers goes through the design stages and structural analysis to determine the feasibility of the construction. Containers with a length of 20 feet are capable of carrying 126 12 Kg LPG cylinders, with an additional deck construction in the middle of the container with a deck plate thickness of 2 mm. By using the ANSYS APDL software, the analysis of the strength of the additional construction structure in the container is still below the required allowable stress of 103.23 N/mm2 and the actual deflection that occurs is 0.516 mm.
Strategi Transportasi Laut Untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Di Karimunjawa Vega F. Andromeda; Wahyu Anggrahini; Rufiajid Navy Abritia; I Made Wahyu Sandika Putra
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v24i1.1947

Abstract

Pengembangan potensi wisata yang ada di Kepulauan Karimunjawa terkendala oleh keterbatasan infrastruktur dan cuaca ekstrem yang terjadi. Pada saat cuaca ekstrem, kapal-kapal kecil tidak bisa berlayar untuk menuju Karimunjawa. Hanya kapal berukuran besar seperti kapal milik PELNI yang masih bisa berlayar pada saat cuaca ekstrem, tetapi tidak bisa sandar di dermaga hanya bisa lego jangkar. Adanya cuaca ekstrem menyebabkan pasokan sembako ke Karimunjawa juga terhambat karena tidak ada kapal yang berani berlayar ke Karimunjawa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Pemerintah membangun Pelabuhan Legon Bajak agar kapal-kapal berukuran besar bisa sandar di Karimunjawa. Namun, sejak pengembangan pelabuhan selesai, Pelabuhan Legon Bajak ini belum dimanfaatkan optimal oleh penyedia jasa maupun masyarakat. Belum ada kegiatan nyata kunjungan kapal dan bongkar/muat barang maupun naik turun penumpang. Untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam untuk mengetahui kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (oppurtunities) dan ancaman (threat) atau analisis SWOT sebagai rumusan kebijakan strategis transportasi laut untuk mendukung pengembangan pariwisata di Karimun Jawa.  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penggabungan dua metode atau mixed method. Hasil analisis dengan pendekatan SWOT, dihasilkan bahwa posisi transportasi laut di Karimunjawa berada di kuadran I yaitu menggunakan strategi agresif (pengembangan). Peneliti merekomendasikan 3 alternatif kebijakan strategi yang dihasilkan dalam analisis SWOT transportasi laut yang diprioritaskan untuk dilaksanakan guna mendukung pengembangan pariwisata di Karimunjawa yaitu dari Strategi SO (Strengths – Opportunities).
Analisis Penetapan Pelayanan Pandu Tunda yang Berpengaruh pada Pendapatan Perusahaan (Studi Kasus PT Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa) Verawati, Kencana; Wahyuni, Ajeng Dwi Putri
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 1 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i1.2284

Abstract

Penetapan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal merupakan pelayanan pertama dan terakhir yang diberikan kepada kapal yang akan masuk dan keluar dari suatu pelabuhan untuk memberikan pengarahan atas alur pelayaran setempat dan menuntun kapal yang akan berlabuh melalui wilayah yang tidak dipahami atau beresiko terhadap keamanan dan keselamatan pelayaran dalam menjaga muatan serta lingkungan maritim. Sampai dengan saat ini seluruh kapal di dermaga lokal yang ditangani PT Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa belum menetapkan pelayanan pandu tunda, akan tetapi pada kondisi existing kapal-kapal besi yang masuk ke dermaga lokal pelabuhan sunda kelapa sudah terdapat kapal dengan ukuran di atas Gross Tonnage (GT) 500. Penetapan pelayanan ini diberikan atas keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Pemilihan Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penetapan pelayanan pandu tunda yang berdampak pada pendapatan perusahaan yang berguna untuk gambaran PT Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa dapat menetapkan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal di dermaga lokal sehingga memperoleh tambahan pendapatan. Metode yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berdasarkan hasil observasi yang digunakan yaitu data kapal yang masuk ke pelabuhan sunda kelapa dan menggunakan rumusan perhitungan berdasarkan PM No.72 Tahun 2015 tentang Jenis, Struktur, Golongan dan Mekanisme Penetapan Tarif Jasa Kepelabuhanan. Hasil dari penelitian ini PT Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa masih menunggu Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan atas penetapan kelas perairan wajib pandu tunda dan pendapatan yang akan diperoleh perusahaan mencapai Rp. 626.087.843 dari 210 kapal yang sudah wajib mendapatkan pelayanan pemanduan dan penundaan dalam periode Janari-Maret 2022.
Analisis Kesiapan Kapal Ro-Ro Passanger dalam Menghadapi Cuaca Buruk di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Wahyuni, A. A. Istri Sri; Fatimah, Siti; Maulana, Ahmad
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i2.2289

Abstract

Kondisi cuaca menjadi faktor penentu dalam lancar tidaknya suatu kegiatan pelayaran. Apabila cuaca buruk terjadi maka dapat menyebabkan kegiatan pelayaran terganggu bahkan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesiapan kapal Ro-Ro Passanger dalam menghadapi cuaca buruk yang mungkin terjadi, mengetahui persepsi dari awak kapal terhadap cuaca buruk, dan mengetahui proses informasi cuaca buruk oleh syahbandar sehingga kapal penumpang bisa menjamin keselamatan pelayaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran/mix method karena dalam melakukan pengukuran dilakukan secara numerik/kuantitatif berdasarkan kejadian yang sedang diteliti namun dilengkapi data kualitatif. Dari pembahasan penelitian didapatkan hasil penelitian berupa 1.) persiapan kapal dalam hal menjamin keselamatan berlayar; setiap kapal yang akan berangkat diwajibkan mengisi ceklis persiapan kapal berlayar sesuai ISM Code; 2.) jika sudah dalam kondisi darurat, hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: semua perwira dek akan berada di anjungan dan semua ABK dek akan siaga. Memonitor setiap perubahan cuaca melalui alat-alat navigasi dengan syahbandar dan berita cuaca dari BMKG. Berlindung di tempat yang aman untuk menunggu cuaca buruk selesai (jika ada pulau terdekat bisa berlabuh). Bertindak sesuai tugas masing-masing seperti pada pelatihan menghadapi cuaca buruk dan 3.) alur informasi dimulai dari BMKG yang membuat grup WhatsApp (WA) yang terdiri dari BMKG, ASTD, BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat), TNI Angkatan Laut, Basarnas, dan syahbandar. BMKG memberikan informasi terbaru tentang cuaca terkini, maka syahbandar akan meneruskan kepada para nahkoda kapal.
Penanganan Muatan Berbahaya di Tempat Penumpukan atau Penyimpanan Barang Berbahaya pada Terminal Petikemas Semarang Hitalessy, Johanes O.W.; Andiansyah, Mahardhika; Hidayat, Isman; Arief, Muchlis Imanullah; Kadang, Novia Indriani
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 1 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i1.2290

Abstract

Logistik peti kemas merupakan layanan khusus yang terdapat pada pelabuhan yang memiliki terminal peti kemas. Layanan ini secara khusus menjadi lokasi transit antarmoda dengan kegiatan berupa stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery. Dalam proses penanganan peti kemas yang bermuatan barang berlabel berbahaya, operator wajib berhati-hati dan teliti ketika akan melakukan pemindahan barang tersebut karena jika salah bisa mengakibatkan ledakan atau kejadian lain yang tidak terduga yang dapat merugikan banyak pihak. Kerugian yang dimaksud tentunya beragam, mulai dari kerugian materi, kerusakan lingkungan, dan yang paling parah adalah kematian seseorang di sekitar lokasi kejadian. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menjawab permasalahan pengelolaan kualitas tenaga kerja penanganan muatan berbahaya dan tingkat keefektifan pengelolaan tempat penumpukan barang berbahaya di Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa TPK Semarang telah memiliki sistem dan prosedur yang berkaitan dengan penanganan barang berbahaya, memisahkan muatan berbahaya dengan muatan lainnya di dipo peti kemas 02, dan telah mengajukan permohonan pelatihan penanganan muatan berbahaya  (IMO Model Course 1.10) bagi seluruh karyawan yang bekerja di area penanganan muatan berbahaya serta secara rutin melakukan pelatihan pada setiap tahunnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kualitas tenaga kerja penanganan muatan berbahaya dan tingkat keefektifan pengelolaan tempat penumpukan barang berbahaya di TPKS telah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Perbandingan Kinerja pada PT Jakarta International Container Terminal dengan PT New Priok Container Terminal One Fadillah, Arif; Tyaswati, Agfrizha
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i2.2291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan efektifitas pelabuhan dengan Key Performance Indicator (KPI), perbandingan cepatnya pelayanan pelabuhan, perbandingan dwelling time, perbandingan peralatan, dan perbandingan Turn Round Time dari PT Jakarta International Container Terminal (PT JICT) dan PT New Priok Container Terminal One (PT NPCT1). Metode yang digunakan adalah benchmarking dengan fasilitas, arus masuk kapal, arus peti kemas di Port Klang Malaysia ,dan menggunakan aplikasi minitab untuk menganalisis dengan metode regresi linear. Total rata-rata presentase efektifitas pelabuhan dari data KPI dari tahun 2018 – 2021 untuk PT ICT adalah 23%, sedangkan untuk PT NPCT1 adalah 16%. Rata-rata nilai dwelling time selama 4 tahun terakhir untuk PT JICT adalah 3,24 hari sedangkan untuk PT NPCT1 adalah 3,10 hari. Nilai TRT untuk PT JICT 30,51 menit sedangkan PT NPCT1 37,51 menit. Dari analisis yang dikerjakan PT JICT memiliki nilai rata-rata presentase KPI lebih baik 7%.Perbandingan nilai dwellling time PT NPCT1 lebih unggul 9%, dapat dilihat bahwa pelayanan peti kemas di PT NPCT1 lebih unggul dari PT JICT. Sedangkan untuk perbandingan nilai TRT, PT JICT 18% dapat dilihat bahwa pelayanan kapal di PT JICT lebih unggul dari PT NPCT1.
Analisis Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kesejahteraan dan Kinerja Awak Kapal Niaga: Studi Perbandingan Pelayaran Dalam dan Luar Negeri Hadijah, Hadijah; Suryana, Tatang; Porwanti, Tri; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 1 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i1.2292

Abstract

Awak kapal yang berkinerja tinggi, bertanggung jawab, berdedikasi, dan terampil, tentu tidak terlepas dari adanya jaminan terpenuhinya  kesejahteraan awak kapal, kondisi kerja yang baik dan regulasi yang mendukung. Penelitian ini menggunakan model kuantitatif dengan 334 responden yang terdiri dari awak kapal niaga, kapal berbendera Indonesia, pelayaran dalam negeri, dan 114 responden pelayaran luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja awak kapal, pengaruh kondisi kerja terhadap kesejahteraan awak kapal, pengaruh regulasi terhadap kinerja awak kapal, pengaruh regulasi terhadap kesejahteraan awak kapal, pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja awak kapal, pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja awak kapal melalui kesejahteraan, dan pengaruh regulasi terhadap kinerja awak kapal melalui kesejahteraan. Data kuesioner didapat dengan convenience sampling dan diolah dengan menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi kerja berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan dan kinerja untuk pelayaran rute dalam dan luar negeri. Pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja tidak signifikan untuk pelayaran dalam negeri, sedangkan berpengaruh untuk pelayaran luar negeri. Pengaruh regulasi terhadap kinerja untuk pelayaran dalam negeri signifikan dan negatif, dengan adanya peningkatan regulasi, maka awak kapal akan menanggung konsekuensi dari regulasi tersebut yang berdampak pada penurunan kinerja. 
Analisis Statistika Ships Turnaround Time di Pelabuhan Tanjung Priok Simanjuntak, Ronald; Sihombing, Derma Watty; Wiwoho, Boedojo; Dwiyani, Nurindah; Kismantoro, Tri; Rosmayana, Rosmayana
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i2.2293

Abstract

Analisis statistik Ships Turnaround Time di Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk serta menjadi barometer perekonomian di Indonesia. Suatu layanan kapal diukur dari berapa lama waktu kapal berada di terminal dan di pelabuhan, Ship Turnaround time dihitung sejak kapal tiba sampai kapal bertolak meninggalkan pelabuhan. Hal ini merupakan salah satu indikator kunci kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) Pelabuhan, yang merupakan sebagai pertimbangan utama stakeholder dalam mengoperasikan layanan kapal baik terjadwal maupun tidak terjadwal. Penundaan atau lamanya layanan di pelabuhan akan memengaruhi biaya operasional perusahaan dan proses di pelabuhan berikutnya. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif dengan pendekatan statistik yang bertujuan sebagai bahan evaluasi terhadap turnaround time dan hasil inputan data inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan data Inaportnet terhadap jenis kapal selama tahun 2022, ditemukan permasalahan rata-rata ship turnaround time untuk perdagangan luar negeri lebih efisien dibandingkan dalam negeri. Ship turnaround time perdagangan luar negeri diperoleh kurang dari 3 hari, sedangkan untuk dalam negeri lebih dari 3 hari. Hasil analisis regresi linier terhadap jenis kapal yang diuji adalah hubungan linier negatif. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan terhadap ship turnaround time kapal. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, data dari LK3 perlu dilakukan validasi oleh pihak penanggung jawab agar pengisian data kedatangan dan keberangkatan kapal dapat dilakukan dengan benar.
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Penumpang: Bukti Empiris di Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Rupat Provinsi Riau Azizul, Azizul; Sijabat, Eduard Alfian Syamsya; Tampubolon, Manahan Parlindungan; Tatiana, Yana; Ricardianto, Prasadja
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i2.2294

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh fasilitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Rupat, Provinsi Riau. Jalan utama di Pulau Rupat yang menghubungkan ke luar daerah seperti ke Bengkalis dan Pekanbaru terputus kerena bentangan laut yang cukup luas antara pulau Rupat dengan kota Dumai. Penelitian ini menggunakan 340 sampel penumpang yang ada di Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Rupat, Provinsi Riau. Teknik analisisnya menggunakan analisis jalur dengan SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung variabel fasilitas, kualitas pelayanan, dan aksesibilitas terhadap kepuasan penumpang yang dibuktikan dengan nilai t-statistic masing-masing sebesar 3,997; 8,585; dan 3,912. Adapun fasilitas (t-statistic = 3,464) dan aksesibilitas (t-statistic = 11,434) juga berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Selain itu, terdapat pengaruh tidak langsung variabel fasilitas (t-statistic = 3,251) dan aksesibilitas (t-statistic = 6,788) terhadap kepuasan penumpang melalui kualitas pelayanan. Secara umum, hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung antara fasilitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Rupat.  
Studi Standar Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan pada KMP. Swarna Kartika Cahyadi, Tri; Tjahjono, Agus; Latuheru, Paulina; Gemilang, Murina
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 25 No. 1 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v25i1.2295

Abstract

Angkutan penyeberangan sangat dibutuhkan sebagai penyedia sarana transportasi antar pulau. Pelabuhan penyeberangan menyediakan sarana keterjangkauan antar pulau tersebut. Pelabuhan Taipa di Sulawesi Tengah telah terhubung dengan Pelabuhan Kariangu (Kalimatan Timur). Rute perintis tersebut telah disediakan oleh pemerintah melalui keberadaan pelabuhan penyeberangan, sedangkan kapalnya disediakan oleh perusahaan swasta dengan dukungan dari pemerintah melalui skema kewajiban pelayanan publik. Terdapat kapal penyeberangan yaitu KMP. Swarna Kartika yang melayari rute tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan survei terhadap kapal tersebut. Sampel dipilih dengan random sampling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pelayanan angkutan penyeberangan di kapal KMP. Swarna Kartika dan menganalisis aspek yang harus ditingkatkan pada pelayanan penumpang, pemuatan kendaraan, dan pengoperasian kapal. Hasil penelitian ini adalah tingkat kesesuaian pelayanan penumpang di KMP. Swarna Kartika mencapai 47,36%, kesesuaian pelayanan pemuatan kendaraan sebesar 57,14%, dan tingkat kesesuaian pada pelayanan operasional kapal sebesar 75%. Tingkat kesesuaian tertinggi ada pada operasional kapal, diikuti oleh pelayanan pemuatan kendaraan. Adapun kesesuaian yang paling rendah adalah pelayanan terhadap penumpang. Tingkat pelayanan kurang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) angkutan penyeberangan sehingga kapal tersebut belum memenuhi kesesuaian dengan peraturan yang berlaku. Terdapat indikator yang perlu diperbaiki agar SPM angkutan penyeberangan terpenuhi yaitu aspek pelayanan penumpang, pemuatan kendaraan, dan pelayanan operasional kapal. 

Filter by Year

2014 2024