cover
Contact Name
Arham Rusli
Contact Email
a_rusli06@yahoo.com
Phone
+624102312704
Journal Mail Official
agrokompleksjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prop. Sulawesi Selatan, 90652
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Agrokompleks
ISSN : 1412811X     EISSN : 27752321     DOI : http://doi.org/10.51978/
Core Subject : Agriculture,
Agrokompleks merupakan jurnal ilmiah kedua yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Ruang lingkup artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi bidang pertanian secara umum meliputi; teknologi pertanian, teknologi perikanan, teknologi peternakan, dan agribisnis. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli
Articles 167 Documents
Efektifitas pemberian rotifer (Brachionus plicatilis) yang diperkaya dengan ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) Fajar, Hadi; Bustamin, Bustamin; Mulyadin, Aldy
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.914

Abstract

Permasalahan pada kegiatan budidaya bandeng adalah ketersediaan benih yang disebabkan tingginya mortalitas dan kondisi fisik larva yang lemah. Fase kritis benih ikan bandeng terjadi pada masa adaptasi larva untuk menyesuaikan organ cernanya terhadap pakan yang diterimanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberia rotifer (B. pliccatilis) yang diperkaya ekstrak kulit nanas terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (C. chanos). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2024 di PT. Esaputlii Prakarsa Utama. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan yaitu pemberian eksrak kulit nanas dengan dosis 0,1 ml/l, 0,2 ml/l, 0,3 ml/l dan tanpa ekstrak (kontrol) dengan 4 kali ulangan. Kepadatan larva ikan pada penelitian ini yaitu 4 ekor/l. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian rotifer (B. plicatilis) yang diperkaya ekstrak kulit nanas terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (C. chanos). Berdasarkan hasil uji anova menunjukkan kelulushidupan dan pertumbuhan ikan bandeng yang diberi ekstrak kulit nanas berbeda signifikan (P<0,05) dengan perlakuan tanpa pemberian ekstrak kulit nanas. Hasil rata-rata kelulushidupan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (dosis 0.3 ml/l) sebesar 54.5±3.42%, dan terendah diperoleh pada perlakuan kontrol sebesar 38.25±1.25. Pertumbuhan berat seperti berat mutlak, berat harian, dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi diperoleh pada perlakuan C dengan nilai rata-rata masing-masing 1.52±0.17, 0.05±0.01, dan 22.10±0.38. Pertumbuhan panjang seperti panjang mutlak, panjang harian, dan panjang spesifik tertinggi diperoleh pada perlakuan C dengan nilai rata-rata masing-masing 20.47±0.17, 0.68±0.01, dan 5.42±0.02.
Prevalensi penyakit pada karang di kawasan transplantasi coral tree nursery, Pulau Barrang Lompo Fathuddin, Fathuddin; Noor, Rahmat Januar; Zulkarnain, Muh; Lapong, Muhammad Imran; Nursyahran, Nursyahran; Megawanto, Rony; Alanshar, Toufik
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.916

Abstract

Upaya pelestarian karang perlu dilakukan secara berkelanjutan termasuk dalam penyediaan bibit karang menggunakan berbagai metode salah satunya coral tree nursery (CTN). Untuk memperoleh bibit karang berkualitas maka perlu dilakukan pemantauan utamanya terhadap prevalensi penyakit serta gangguan yang berpotensi timbul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gangguan hama dan jenis penyakit yang terdapat pada fragmen karang di media coral tree nursery. Metode penelitian menggunakan eksperimen lapangan dengan menempatkan 3 modul coral tree nursery yang dipasangi fragmen di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar. Pengamatan menggunakan kamera macro-underwater camera selama 1 bulan dan disertai pengukuran parameter oseanografi. Hasil pengamatan kemudian dianalisis secara deskriptif. Data parameter oseanografi menunjukkan kondisi yang sesuai untuk biota karang yaitu pH 8,01, suhu 30oC, salinitas 27,67 ppt, arus 0,07 m/s, kecerahan 100%, dan kedalaman 7 m. Spesies karang yang teramati yaitu Acropora cervicornis, Monitipora digitata, Pocilopora demicornis, Porites compressa, dan Echinopora horrida. Gangguan hama yang peneliti identifikasi yaitu alga, sponge, teritip, bekas gigitan ikan, bleaching, kerang, dan cacing kipas (Sabellidae). Jenis penyakit yang peneliti temukan yaitu White Band Disease (WBD) pada karang jenis Acropora cervicornis dengan frekuensi 6 koloni. Keberadaan hama dan penyakit pada fragmen karang yang dibudidayakan perlu memperoleh perhatian sebab secara jangka panjang akan berdampak pada tingkat kelulusan hidup dan pertumbuhan karang.
Analisis penerapan teknologi pertanian dalam sistem budidaya tanaman pangan untuk peningkatan produksi dan pendapatan usahatani di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Kumalawati, Zahraeni; Abdullahi, Alima Bachtiar; Wadi, Ahmad; Malle, Sriwati; Sani, Asrianti; Akshan, Fitriana; Nur, Khaeriyah; Anita, Anita; Alfarisy, Muh Yazir; Nursaba, Nursaba; Rani, Rani
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.920

Abstract

Pengembangan tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di wilayah Kabupaten Pangkep masih perlu ditingkatkan untuk memperkuat ketahanan pangannya dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dengan optimal agar status ketahanan pangan saat ini dapat ditingkatkan dari kategori tahan menjadi sangat tahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sumber daya petani serta menganalisis penerapan penggunaan teknologi (pola tanam, luas lahan, mekanisasi, penggunaan pupuk dan pestisida) dalam sistem budidaya tanaman pangan yang dapat mendorong peningkatan produksi serta pendapatan usahatani masyarakat di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kanaungan dan Desa Bara Batu Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkajene Kepulauan, pada Agustus hingga Desember 2024. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sebagai wilayah usaha tani komoditas tanaman pangan. Metode pengumpulan data adalah observasi dan wawacara untuk memperoleh data primer responden menggunakan daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang ditabulasi dan diuraikan secara deskriptif. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (X) meliputi faktor produksi (luas lahan) dan penerapan beberapa teknologi budidaya, terhadap produksi usaha tani tanaman pangan sebagai variabel dependen (Y). Hasil penelitian menunjukkan masyarakat dengan usia produktif mendominasi pelaku usaha tani (91.67%) tanaman pangan di Kabupaten Pangkep dengan latar belakang pendidikan dasar hingga menengah menjadi faktor pembatas penerapan inovasi teknologi budidaya. Hasil analisis regresi menunjukkan faktor luas lahan secara tunggal maupun bersama beberapa variabel penerapan teknologi secara simultan berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi. Nilai koefisien regresi memperlihatkan setiap penambahan nilai variabel luas lahan, penggunaan alsintan dan pupuk menaikkan produksi usahatani tanaman pangan. Produksi 5 ton per musim tanam yang dicapai masyarakat masih diharapkan dapat ditingkatkan lagi.
Karakteristik fisikokimia dan skirining fitokimia cuka sari daging buah pala Fakfak (Myristica argantea Warb) Nurmiati, Nurmiati; Suloi, Andi Fitra
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.921

Abstract

Daging buah pala Fakfak merupakan bagian dari buah pala yang memiliki nilai ekonomi rendah karena masih minim pemanfaatan. Kandungan karbohidrat, serat, dan antioksidan pada daging buah pala menjadi potensi untuk diolah menjadi cuka sari buah untuk pemanfaatan yang lebih luas. Penelitian ini perlu dilakukan sebagai tahapan awal memperoleh cuka sari daging buah pala Fakfak untuk pemanfaatan daging buah pala yang lebih luas secara umum dan memperoleh manfaat dari cuka sari buah pala Fakfak sebagai minuman fungsional secara khusus. Tujuan penelitin ini untuk mengetahui sifat kimia dan skirining fitokimia pada cuka sari daging buah pala yang dihasilkan. Rancangan percobaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu pengecilan ukuran daging buah pala dengan tiga taraf (potong dadu, penghalusan tanpa disaring, penghalusan dengan disaring). Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama fermentasi cuka sari daging buah pala. Tahap kedua adalah analisa sifat fisikokimia dan skirining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cuka sari daging buah pala yang diperoleh dengan perlakuan potong dadu, penghalusan tanpa disaring dan penghalusan dengan disaring memiliki nilai pH masing 2, total asam masing-masing 0,43%, 0,49%, 0,48%, total padatan terlarut masing-masing 1,8 obrix, 3 obrix dan 2,05 obrix, kadar alkohol masing-masing 3%, 6,9% dan 4,9%. Skrining fitokimia menunjukkan hasil yang positif pada senyawa alkaloid, tanin dan polifenol, sedangkan pada senyawa flavonoid, saponin dan steroid menunjukkan hasil yang negatif.
Persepsi petani terhadap introduksi budidaya tomat (Lycopersicum esculentum) di Desa Kumpai Batu Atas Kabupaten Kotawaringin Barat Juliandi, Dwi; Selvia, Jerry; Djoni, Djoni
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.748

Abstract

West Kotawaringin Regency is one of the largest tomato-producing areas in Central Kalimantan, contributing significantly to the region’s tomato harvest. In the Arut Selatan District area, particularly in Kumpai Batu Atas Village, tomato plants have great potential to increase productivity, as there is still a significant amount of ample land that can be utilized. To increase productivity, the TPHP Service is implementing one of its programs, namely the introduction of tomato plants in Kumpai Batu Atas Village. This research aims to determine the level of productivity in tomato farming and farmers’ perceptions of the tomato cultivation introduction program in Kumpai Batu Atas Village, implemented by the Horticulture and Plantation Food Crops Service of West Kotawaringin Regency. The data analysis method used is a descriptive, quantitative approach with a Likert Scale. The research results indicate that the average productivity of tomato farming in Kumpai Batu Atas Village is 5.3985 kg/ha, with an average harvest area of 0.54 ha and a total production of 2,927 kg per planting season. Farmers’ perceptions of the introduction of tomato cultivation by the Horticulture and Plantation Food Crops Service are perfect, seen from the cognitive aspect with a percentage of 88%, the affective element at 88.5%, and the conative aspect at 88% with the overall perception being in the very agree/excellent perception category. with an interpretation percentage of 88%.
Analisis hubungan klorofil dan pembagian asimilat dari aplikasi biosaka dalam pertumbuhan vegetatif tanaman melon Huda, Muhammad; Nasrudin, Nasrudin; Rosmala, Arrin
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.788

Abstract

Biosaka contains elicitor compounds that stimulate the physiological activity of plants, including increased chlorophyll content and enhanced efficiency of assimilate distribution. This study aims to examine the effect of elixitors in biosaka on leaf chlorophyll content and its relationship with the distribution of assimilates in the vegetative growth phase of melon plants. The research was conducted using an experimental method with a non-factorial Complete Random Design (CRD). The single factor in the form of biosaka concentration consists of six levels: B0 = 0 mL L⁻¹, B1 = 10 mL L⁻¹, B2 = 20 mL L⁻¹, B3 = 30 mL L⁻¹, B4 = 40 mL L⁻¹, and B5 = 50 mL L⁻¹. Each treatment was repeated four times, with each repetition consisting of three plants. The results showed that the application of biosaka at various concentrations had no significant effect on all observed parameters. Nevertheless, there is a substantial increase in plant length by up to 93% towards the end of the vegetative phase. A positive correlation was found between plant length and assimilate distribution to the crown (r = 35–47), as well as between leaf area and plant length and assimilate distribution to the crown (r = 36–77). This indicates that the application of biosaka contributes to the increase in physiological activity of plants, through an increase in leaf area that supports the process of photosynthesis and assimilation in the upper part of the plant.
Penggunaan nitrogen dalam tubuh kambing peranakan etawa yang mendapat bungkil kedelai terproteksi cairan batang pisang Akhsan, Fitriana; Basri, Basri
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.816

Abstract

A Protein protection agent in feed components is banana stem liquid. This study aimed to determine the amount of nitrogen (N) utilized by crossbred Etawa goats fed soybean meal preserved with banana stem liquid. The study employed a fully randomized design with three treatments and three replications. Nine crossbred Etawa goats, approximately 5 months old and weighing approximately 7 kg or less, were used in this investigation. The way the treatment is set up. T0 = ​​Basic ration; T1 = T0 + soybean meal with protection from banana stem liquid; 100 grams: 50 cc; T2 = T0 + soybean meal with protection from banana stem liquid. 100 grams: 100 cc. The parameters observed in this study were N consumption, N output (N feces and N urine), N Digest and N Retention. N consumption, N output (N feces and N urine), N Digest, and N Retention.was not affected by different levels of protection (P>0.05). This research concludes that the utilization of nitrogen in the body of Crossbred Etawa goats is not affected by the provision of soybean meal protected by banana stem liquid.
Identifikasi kutu daun yang berasosiasi dengan tanaman jeruk Syarni, Elisa; Taufik, Muhammad Taufik; Yusuf, Dewi Nurhayati; Nurulita, Sari; Miftakhurohmah, Miftakhurohmah; Botek, Muhammad; HS, Gusnawaty; Hikamwaty, Aisyah
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.918

Abstract

Aphids are polyphagous insects commonly found on various plants, including citrus plants. The association between aphids and citrus plants plays a role as pests and vectors of citrus plant diseases, particularly Citrus tristeza virus (CTV). Various aphid species have been reported as CTV vectors, including Aphis gossypii, Toxoptera aurantii, and T. citricidus. So far, no information has been on aphid species associated with citrus plants in Southeast Sulawesi. Therefore, this study aimed to identify aphid species associated with citrus plants. The research method used was observation and collection of aphids found colonizing citrus plants. The collected aphids were then brought to the laboratory for detection using the polymerase chain reaction (PCR) technique. The study results showed that the aphid species associated with citrus plants was Aphis citricidus. The PCR technique successfully detected the genome of aphid vector samples from Konawe and South Konawe (700 bp). This information is a fundamental basis for controlling CTV in mainland Southeast Sulawesi.
Pertumbuhan rumput laut hijau (Caulerpa sp.) pada media kultur (trays) di perairan Pulau Barrang Caddi, Kota Makassar Lapong, Muhammad Imran; Fatma, Fatma; Nursyahran, Nursyahran; Fathuddin, Fathuddin; Isman, Muh
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.922

Abstract

Anggur laut (Caulerpa sp.) umumnya dikenal sebagai lawi – lawi bagi warga lokal di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lainnya. Spesies ini dapat dikonsumsi lansung (edible seaweed) tanpa harus diolah terlebih dahulu. Lawi – lawi telah menjadi komoditi unggulan bagi para petambak di beberapa daerah pesisir. Komoditi ini dapat menjadi mata pencaharian alternative bagi masyarakat pulau. Studi ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan lawi – lawi dalam media kultur (tray) di daerah pantai Pulau Barrang Caddi, Makassar. Data parameter kualitas air seperti Suhu, Salinitas, pH, Fosfat dan Nitrat berada pada kisaran optimal. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perairan sekitar dapat mendukung pertumbuhan spesies rumput laut lawi – lawi di Pulau. Berdasarkan data monitoring, laju pertumbuhan spesisfik (SGR) lawi – lawi yang dibudidayakan dalam tray berkisar antara 0,1 hingga 0,5%/hari. Hal ini mendekati nilai SGR lawi – lawi yang dibudidayakan di tambak dengan menggunakan tray. Adapun uji kandungan logam berat pada sample lawi – lawi yang diambil pada lokasi penelitian menunjukkan angka yang jauh dibawah ambang batas SNI sehingga sangat aman untuk dikomsumsi. .
Komposisi proksimat, mineral dan logam berat Sargassum polycystum di perairan Pulau Payata, Kabupaten Pohuwato Manteu, Shindy Hamidah; Taniu, Nuzul Rahmah; Nento, Wila Rumina; Sahaba, Muh. Alsere Bardian
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.932

Abstract

Sargassum polycystum merupakan salah satu jenis rumput laut coklat yang tumbuh secara alami di perairan Pulau Payata, Kabupaten Pohuwato. Meskipun melimpah, pemanfaatannya oleh masyarakat pesisir masih sangat terbatas. Padahal, jenis rumput laut ini memiliki potensi besar sebagai sumber pangan karena mengandung berbagai komponen nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, dan mineral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi dan keamanan konsumsi S. polycystum melalui analisis proksimat, kandungan mineral, dan logam berat. Sampel S. polycystum segar diambil langsung dari habitat alaminya, dikeringkan, dan dianalisis di laboratorium menggunakan metode standar. Hasil analisis menunjukkan bahwa S. polycystum kering memiliki kadar air sebesar 12,80%, abu 31,87%, lemak 0,60%, protein 10,54%, serat kasar 7,42%, dan karbohidrat 44,20%. Kandungan mineral utama yang ditemukan antara lain kalsium sebesar 0,72%, magnesium 216 mg/kg, natrium 213 mg/kg, kalium 114 mg/kg, dan besi sebesar 690 mg/kg. Beberapa unsur mineral mikro lainnya seperti kromium juga terdeteksi dalam jumlah kecil, sedangkan selenium, seng, boron, dan kobalt berada di bawah batas deteksi alat. Selain itu, hasil pengujian logam berat menunjukkan bahwa kadar timbal, kadmium, dan merkuri dalam S. polycystum masing-masing <0,030 mg/kg, <0,005 mg/kg, dan <0,001 mg/kg, yang berarti masih berada jauh di bawah ambang batas aman konsumsi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sargassum polycystum di perairan Pulau Payata, Kabupaten Pohuwato tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, tetapi juga tergolong aman untuk dikonsumsi. Potensi ini membuka peluang untuk pemanfaatannya sebagai bahan pangan alternatif atau bahan baku produk pangan fungsional yang bernilai ekonomi bagi masyarakat pesisir