cover
Contact Name
HENDRIK LEGI
Contact Email
hendriklegi83@gmail.com
Phone
+62811484408
Journal Mail Official
jurnal.stakdw@gmail.com
Editorial Address
Jalan Patimura Kel. Wamena Kota Kec. Wamena Papua 99511
Location
Kab. jayawijaya,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal DIDASKO
ISSN : 27765407     EISSN : 27765415     DOI : 10.52879/didasko
DIDASKO merupakan wadah untuk memublikasi hasil penelitian ilmiah para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora, Wamena - Papua dan institusi lain yang memiliki kajian ilmiah sebidang. Fokus dan Scope pada jurnal Didasko adalah: Pendidikan Agama Kristen Teologi Biblika Teologi Sistematika Teologi Praktis
Articles 65 Documents
Tantangan Pastoral dalam Menghadapi Kehidupan Jemaat Era Posttruth: Jawaban Gereja dalam Krisis Kontemporer Arifianto, Yonatan Alex; Tiwa, Jerry Fanny; Kowal, Roike R.
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen (April 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i1.110

Abstract

Pastoral ministry dynamics in facing pastoral challenges to the life of God's congregation in the post-truth era is a phenomenon that demands serious attention and readiness of church leadership in educating and leading and serving its people to be able to live in truth. This post-truth era is an era in which objective truth is often questioned or ignored or set aside, giving rise to a number of challenges that affect the dynamics of congregational life. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that in pastoral services pastors need to define the posttruth era and its impact on congregational life, so that they can face various pastoral challenges in facing the dynamics of posttruth. Then to follow up church leaders can play a role in answering contemporary crises so that Christianity can have integrity in upholding the truth in the posttruth era.AbstrakDinamika pelayanan Pastoral dalam menghadapi tantangan pastoral terhadap kehidupan jemaat Tuhan di era post-truth merupakan suatu fenomena yang menuntut perhatian serta kesiapan kepemimpinan gereja secara serius dalam mengedukasi dan memimpin serta melayani umatnya untuk dapat hidup dalam kebenaran. Era post truth ini merupakan era di mana kebenaran objektif seringkali dipertanyakan atau diabaikan maupun dikesampingkan sehingga memunculkan sejumlah tantangan yang memengaruhi dinamika kehidupan jemaat. Mengunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka, maka dapat disimpulkan bahwa di pelayanan pastoral gembala perlu mendefinisikan era posttruth dan dampaknya terhadap kehidupan jemaat, sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan pastoral dalam menghadapi dinamika posttruth. Maka untuk menindaklanjuti pemimpin gereja dapat berperan   dalam menjawab krisis kontemporer supaya kekristenan dapat integritas dalam menegakkan kebenaran di era posttruth.
Menggali Transformasi Kehidupan Jemaat: Pendekatan Kecerdasan Spiritual dalma Konteks 2 Korintus 5:17 Nugroho, Binuko Edi; Purwonugroho, Daniel Pesah
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen (April 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i1.113

Abstract

Change is an inevitable part of human life. Life transformation is necessary for every individual to face changes and not be influenced by their negative impacts. From a Christian perspective, life transformation is essential for Christian congregations. Life transformation from a Christian perspective must have the right trigger. That trigger is spiritual intelligence that is based on the Bible. In the Bible, the life transformation of believers is described in 2 Corinthians 5:17. The application of spiritual intelligence in the lives of Christian congregations aims to make the character of Christ increasingly evident. With the transformation of life that occurs, Christian congregations can be wiser in using the existing technology to glorify God. By using descriptive qualitative methods, it can be concluded that the life transformation of Christian congregations can occur when spiritual intelligence based on 2 Corinthians 5:17 can be applied in the lives of Christian congregations. 2 Corinthians 5:17 explains the meaning of life transformation as a result of the redemption of Jesus Christ. Building spiritual intelligence correctly according to the truth of the Bible in 2 Corinthians 5:17 will bring Christian congregations to experience positive life transformation.AbstrakPerubahan adalah hal yang pasti terjadi di dalam kehidupan manusia. Transformasi kehidupan diperlukan manusia dalam menghadapi perubahan secara positif. Dalam perspektif Kristen, transformasi kehidupan sangatlah penting dan memerlukan pertolongan firman Tuhan sehingga perubahan yang dihasilkan fondasional dalam mengembangkan kecerdasan spiritual yang sesuai dengan ajaran Alkitab. 2 Korintus 5:17 merupakan salah satu konsep transformasi yang mendasar di dalam Alkitab. Paulus mendorong jemaat untuk menginternalisasi penggilan untuk menjadi ciptaan baru dimana integrasi kehidupan dan karakter Kristus merupakan fondasi di dalamnya. Dengan metode kualitatif deskriptif penelitian ini akan mendekati konsep transformasi kehidupan tersebut secara mangkus untuk menolong umat berdialektika secara kontekstual dan kita sebagai para pembaca pada masa kini dapat menarik pelbagai simpul penalaran serta penerapan bagi kehidupan umat pada masa kini.  Makna transformasi di dalam 2 Korintus 5:17 dijelaskan sebagai hasil dari penebusan Yesus Kristus. Pembangunan kecerdasan spiritual dengan benar sesuai dengan kebenaran Alkitab dalam ayat 2 Korintus 5:17 akan membawa jemaat Kristen mengalami transformasi kehidupan yang positif.
Etika Penginjilan Rasul Paulus Berdasarkan Kisah Para Rasul 19 Dan Implementasinya Bagi Penjangkauan Masyarakat Urban Sari, Intan Betesda; Sugiharto, Ayub
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.142

Abstract

Penginjilan adalah tugas dan tanggungjawab semua orang percaya. Sadar atau tidak, setiap orang percaya dipanggil untuk memberitakan Injil.  Tentu ini bukan hal yang mudah, khususnya di daerah-daerah yang terkenal kuat dengan tradisi maupun keyakinan terhadap iman lama mereka.  Seringkali penginjilan memberikan titik berat pada strategi atau metode yang dipakai para penginjil.  Namun, tak kalah penting dari strategi atau metode, etika dan sikap hidup penginjil juga berperan penting dalam proses penginjilan.  Seorang penginjil harus memiliki etika yang baik dan benar.  Dalam penelitian ini, Paulus, seorang rasul yang cukup terkenal menjadi contoh teladan dalam melakukan penginjilan.  Dengan urapan yang dari Allah bisa dikatakan penginjilan Rasul Paulus berhasil memenangkan jiwa-jiwa dan mendirikan gereja di kota tersebut. Efesus merupakan salah satu kota terbesar pada masa Kekaisaran Romawi.  Rasul Paulus memiliki etika yang baik dalam penginjilannya di kota Efesus yang dijelaskan dalam Kisah Para Rasul 19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui penelitian bibliografi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menyajikan etika yang digunakan Rasul Paulus dalam penginjilannya di kota Efesus, kemudian dapat menggunakannya ditengah pelayanan masyarakat urban untuk merealisasikan Amanat Agung.
Signfikansi Injil dan Penginjilan Bagi Kaum Muda Kristen di Sulawesi Utara Rompa, Masye; Besan, Natalia; Masinambow, Yornan
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.132

Abstract

Injil dan Penginjilan merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan kekristenan khususnya bagi kaum muda di Sulawesi Utara. Injil dan Penginjilan adalah penting untuk terus diwartakan untuk kaum muda ditengah arus dunia ini.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji serta menganalisis pentingnya Injil dan Penginjilan bagi kaum muda Kristen di Sulawesi Utara. Pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan berlandaskan kajian teologis menjadi cara peneliti untuk menghadirkan secara diskursif tentang Injil dan penginjilan kaum muda. Adapun hasil penelitian yang diperoleh sekaligus kontribusi bagi penelitian ini adalah kaum muda Kristen telah muda terbawa arus dunia ini; Oleh karena itu penting bagi kaum muda Kristen untuk memahami dan mengalami arti dan berartinya Injil; Kaum muda Kristen harus berakar pada pengakuan iman yang benar bahwa Yesus adalah Kristus; Kaum muda Kristen harus memiliki keyakinan dan bukti akan kepastian keselamatan; Kaum muda Kristen harus berpegang pada hanya Injil yang melawan arus dunia ini; dan penting bagi kaum muda Kristen untuk memaknai sebuah kehidupan yang berarti dengan panggilan Injil (Penginjilan) dan menjadikan hanya Injil Yesus Kristus sebagai konten dalam penginjilan. Kebaruan dari penelitian ini menekankan bahwa kaum muda perlu menjadi perhatian gereja untuk lebih lagi melakukan penginjilan dari tahap internal evangelism serta local evanglism.
Monoteisme Kristologi dalam Kolose 1:15-20: Sebuah Kajian Eksegetis dan Implikasi Dogmatis Purwonugroho, Daniel Pesah; Nugroho, Binuko Edi
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.137

Abstract

Tulisan ini dirangkai untuk memberi penjelasan tentang monoteisme Kristologi dalam Kolose 1:15-20 melalui kajian eksegetis serta menarik implikasi secara dogmatis. Monoteisme membingkai konsep Allah yang satu, benar dan sejati. Kristologi Paulus menekankan keilahian Yesus Kristus yang merupakan Allah yang sejati. Monoteisme Kristologi merupakan upaya untuk mendamaikan unsur Allah yang satu dan benar dalam terang divinitas Yesus Kristus. Upaya tersebut terlihat dari tulisan Paulus di dalam Kolose 1:15-20. Kolose 1:15-20 memberikan sebuah konsep berpikir tentang Yesus Kristus yang ilahi, yang terlibat di dalam penciptaan, penebusan dan kehidupan manusia. Kolose 1:15-20 tidak memiliki kontradiksi dengan monoteisme dalam budaya Yahudi. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penulis mencoba untuk mengurai monoteisme dan Kristolog dalam Kolose 1:15-20. Analisis eksegesis yang tepat menyatakan bahwa monoteisme Kristologi dalam Kolose 1:15-20 menyatakan tentang divinitas absolut Yesus Kristus dan hubungannya dengan Allah serta memberikan sumbangsih yang besar terhadap pemikiran teologi Kristen yang jauh lebih kompleks. 
Konsep keselamatan: Iman dan Perbuatan Dari Perspektif Teologi Injili Telaumbanua, Yohanes; Sunarno, Sunarno; Mulalinda, Stella
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.139

Abstract

Manusia adalah makhluk Tuhan, diciptakan menurut gambar Tuhan. Gambaran Allah ini ternoda oleh dosa, dengan melanggar atau melampaui batas-batas yang telah ditetapkan. Dosa sudah ada sebelum manusia ada sejak Adam dan Hawa, namun tentu saja dosa merupakan akibat dari kejatuhan manusia. Manusia adalah makhluk berdosa, dan pada saat yang sama, mereka juga musuh Tuhan. Dikatakan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan (Roma 3:23), atau statusnya berubah dari yang seharusnya. Kejahatan adalah salah satu bagian yang manusia ciptakan sendiri melalui kehendak bebas. Kejahatan muncul dari keinginan bebas seseorang sebelum atau dalam situasi saat ini. Manusia menggunakan kehendak bebasnya pada saat mereka melakukan kejahatan. Dengan begitu manusia tidak bisa mengatakan bahwa Allah yang merupakan pelaku dari hadirnya kejahatan. Tuhan yang pengasih mengambil inisiatif untuk menyelamatkan umat manusia. Allah mengutus Firman Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Yesus. Yesus adalah Firman Tuhan yang menjadi manusia dan melaksanakan kehendak Tuhan. Dia akan melakukan pekerjaan keselamatan (kematian di kayu salib, kebangkitan, dan kenaikan) dan menjadi Juruselamat (Kristus, Mesias) umat. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mendapatkan pemahaman tentang konsep keselamatan berdasarkan perspektif Teologi Injil. Sebab  Iman  dan  Perbuatan  itu  adalah  dua  hal  yang  tidak  dapat  dipisahkan  satu sama lain, melainkan saling melengkapi. Untuk menemukan data-data yang detail dalam pembahasan ini, penulis menggunakan  metode  kualitatif pendekatan deskriptif, temuan dari penelitian ini ialah,  pengkaji keselamatan: iman dan perbuatan perspektif teologi injili, sampai mendapatkan hasil yang bisa diterapkan orang percaya masa kini dalam mengikut Tuhan. 
Teologi Kontemporer dan Tantangan Pluralisme: Studi Kritis atas Integrasi Nilai-Nilai Agama Kristen dalam Masyarakat Multikultural Prasetyo, Louis Budi; Dully, Stefanus; Adi, Didit Yuliantono; Sasiang, Christian
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.141

Abstract

Pluralisme agama menjadi tantangan yang serius bagi Kekristenan karena kebenaran suatu agama tergantung pada perspektif individu. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas mengenai integrase nilai-nilai agama Kristen dalam masyarakat multikultural. Penulisan ini didasari oleh perhatian penulis terhadap kurangnya orang Kristen terlibat dalam integrase nilai-nilai Kristen terhadap masyarakat multikultural sehingga terjebak dalam pluralisme agama yang kebablasan dengan mengatakan bahwa semua agama sama dan  ada kebenaran di dalam agama lain. Dengan dasar tersebut penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dengan tujuan untuk melihat peluang integrase nilai-nilai Kristen pada masyarakat yang multikultural melalui dialog antar agama. Temuan dari tulisan ini yaitu nilai-nilai Kristen memiliki peran penting dalam membangun harmoni sosial dalam mayarakat multikultural dengan nilai-nilai universal yang dapat disepakati bersama seperti kasih, keadilan dan toleransi tanpa mengkompromikan kebenaran absolut dalam Kekristenan. 
Fungsi Staf Sekretaris Gereja Dalam Menunjang Pelayanan Di Gbi Imanuel Wamena Bugi, Kiki Reskianto; Karlau, Sensius Amon; Payage, Nery
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.117

Abstract

This research was written with the aim of mediating the problems faced by the congregation at GBI Imanuel Wamena, in terms of the performance of the church secretarial staff regarding diaconal services which was less than optimal, as well as providing understanding or input that secretarial staff should provide in supporting diakonia services. The author uses a qualitative descriptive method with a field study approach. Interestingly, the performance of the church secretary staff in terms of diaconal services is more focused on appropriate diaconal services to the existing congregation. Unfortunately, this can be a benchmark for the congregation that the performance of the church secretary staff in supporting diaconal services is clear and cannot be detrimental to their performance in the church organization. In ecclesiastical matters, cooperation or, more precisely, uninterrupted communication with church leadership can make services more effective. It was concluded that the performance of the church secretary at GBI Immanuel is required to work extra hard in improving directed diakonia services to the leadership or congregation, both in terms of informing incoming letters, service schedules with the help of the multimedia team, as well as efficient and effective reporting of financial data.AbstrakPenelitian ini ditulis bertujuan untuk mengemukakan permasalahan yang dihadapi oleh jemaat di GBI Imanuel Wamena, dari segi kinerja staf sekretaris gereja terhadap pelayanan diakonia yang kurang maksimal, serta memberikan pemahaman atau masukan yang semestinya dilakukan staf sekretaris dalam menunjang pelayanan diakonia. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi lapangan, yang mengacu pada pokok bahasan masalah mengenai kinerja staf sekretaris di GBI Imanuel. Menariknya, kinerja staf sekretaris gereja dalam hal pelayanan diakonia lebih banyak terfokus pada pelayanan diakonia secara tepat kepada jemaat yang ada. Rupanya, hal ini dapat menjadi tolak ukur bagi jemaat bahwa kinerja staf sekretaris gereja dalam menunjang pelayanan diakonia jelas dan tidak dapat dibantah akan kinerjanya dalam organisasi gereja. Dalam perihal gerejawi, kerjasama atau lebih tepatnya komunikasi yang tidak pernah putus dengan pimpinan gereja dapat membuat pelayanan menjadi semakin efektif. Disimpulkan bahwa, kinerja sekretaris gereja di GBI Imanuel dibutuhkan untuk bekerja secara ekstra dalam meningkatkan pelayanan diakonia yang terarah, terhadap pimpinan atau jemaat, baik itu dari segi penginformasian surat masuk, jadwal pelayanan melalui bantuan tim multimedia, serta pelaporan data keuangan yang efisien dan efektif.
Dinamika Sosial dan Budaya: Refleksi Kritis terhadap Konsumsi Alkohol dalam Pelayanan Klasis GPI Papua Teluk Arguni di Era Modern Furima, Victoria Theodorus; Tampake, Tony
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 1 (2025): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen - April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v5i1.115

Abstract

Alcohol consumption in Papua is a complex issue involving social, cultural and religious factors. The research was conducted to describe the picture of alcohol consumption in Papuan society especially the Papuan GPI Classis, Arguni Bay; Analyze people's perception towards alcohol consumption and GPI Papua ministry and Describe the challenges and strategies of GPI Papua ministry in the modern era. This article critically reflects on the social and cultural dynamics surrounding alcohol consumption in the context of the ministry of the Indonesian Protestant Church (GPI) in Papua in the modern era. The literature review includes the concepts of socio-cultural dynamics, negative impact of alcohol, and the role of GPI Papua ministry. The research method used a qualitative approach with in-depth interviews and observations with GPI Papua members and related Papuan communities. The analysis showed a complex picture of alcohol consumption in Papua, community perceptions, and challenges for GPI Papua. The implication of this research is a deeper understanding of socio-cultural interactions in the context of alcohol consumption and church ministry in Papua, with the hope of improving the effectiveness of ministry responses to alcohol consumption in the community.AbstrakKonsumsi alkohol di Papua menjadi isu kompleks yang melibatkan faktor sosial, budaya, dan agama. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran konsumsi alkohol pada masyarakat Papua terkhususnya di Klasis GPI Papua Teluk Arguni; Menganalisis persepsi masyarakat terhadap konsumsi alkohol dan pelayanan GPI Papua dan Mendeskripsikan tantangan dan strategi pelayanan GPI Papua di era modern. Artikel ini melakukan refleksi kritis terhadap dinamika sosial dan budaya seputar konsumsi alkohol dalam konteks pelayanan Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Papua pada era modern. Tinjauan pustaka meliputi konsep dinamika sosial-budaya, dampak negatif alkohol, dan peran pelayanan GPI Papua. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi terhadap anggota GPI Papua dan masyarakat Papua terkait. Hasil analisis menunjukkan gambaran kompleks konsumsi alkohol di Papua, persepsi masyarakat, serta tantangan bagi GPI Papua. Implikasi penelitian ini adalah pemahaman lebih mendalam tentang interaksi sosial-budaya dalam konteks konsumsi alkohol dan pelayanan gereja di Papua, dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas respons pelayanan terhadap konsumsi alkohol di masyarakat.
Mewarnai Market Place Dengan Prinsip Kepemimpinan Kristen: Belajar Dari Teladan Hidup Rasul Paulus Arianda, Victor Ujud
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 1 (2025): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen - April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v5i1.165

Abstract

The life of the apostle Paul is always interesting to observe. One of them is that through his life as a tent maker at that time, the Apostle Paul was able to color the market place with good news. This article attempts to offer ideas for today's believers to color the market place with Christian leadership principles from the example of the life of the apostle Paul. Through descriptive qualitative methods and literature studies, it is hoped that we will be able to provide a strong picture regarding what Christian leadership truly looks like, the life example that the Apostle Paul passed down specifically which has an impact on the market place, and how contemporary believers can color the market place with the principles of Christian leadership. . It was concluded that to color the market place, believers need to do their best in the world of work with full dedication, making themselves exemplary role models, becoming excellent person and full of creativity.AbstrakKehidupan rasul Paulus selalu menarik untuk dicermati. Salah satunya diantaranya adalah melalui kehidupannya sebagai tukang pembuat tenda waktu itu, rasul Paulus mampu mewarnai market place dengan kabar baik. Adapun artikel ini berupaya untuk menawarkan gagasan bagi orang percaya masa kini untuk mewarnai market place dengan prinsip kepemimpinan Kristiani dari teladan kehidupan rasul Paulus. Melalui metode kualitatif deskriptif dan kajian literatur, diharapkan mampu memberikan gambaran yang kuat terkait seperti apa sejatinya kepemimpinan Kristen itu, teladan hidup yang rasul Paulus wariskan secara khusus yang beririsan dengan market place, serta bagaimana orang percaya masa kini bisa mewarnai market place dengan prinsip kepemimpinan Kristiani. Disimpulkan untuk mewarnai market place maka orang percaya perlu melakuan yang terbaik dalam dunia kerja dengan penuh dedikasi, menjadikan dirinya role model keteladanan, menjadi pribadi yang unggul dan penuh kreativitas.