cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)" : 8 Documents clear
Pemanfaatan rumput laut Caulerpa racemosa sebagai bahan baku masker wash-off dengan penambahan peptida siput gonggong: Utilization seaweed caulerpa racemosa as wash-off mask raw material with addition of gonggong snail peptides Viruly, Lily; Anggi, Anggi; Jumsurizal, Jumsurizal; Muzahar, Muzahar
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.45866

Abstract

Rumput laut Caulerpa racemosa berpotensi sebagai bahan baku kosmetik, yaitu masker wajah karena mengandung antioksidan. Jenis biota laut yang bernilai ekonomis tinggi dan kaya peptida adalah siput gonggong (Laevistrombus turturella). Ekstrak siput gonggong memiliki aktivitas antioksidan dan peptida antimikrob yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan formula wash-off mask terbaik dari C. racemosa dengan penambahan peptida gonggong (L. turturella). Formulasi masker wajah wash-off menggunakan formula tetap hasil optimasi (penambahan 15% rumput laut C. racemosa), menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan penambahan peptida gonggong, yaitu A1 (15%), A2 (10%), dan A3 (5%). Produk wash-off mask dianalisis organoleptik, total plate count (TPC), nilai pH, uji iritasi, uji lama mengering dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Rumput laut C. racemosa segar memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, yaitu 71,42 µg/mL. Masker wash-off dengan formula terbaik adalah formula penambahan peptida gonggong 5% dengan nilai hedonik parameter aroma 6 (agak suka), warna 7 (suka) dan tekstur 7 (suka). Uji scoring memiliki nilai 7 (bagus) pada setiap parameter. Formula terpilih memenuhi syarat SNI 16-6070-1999 pada nilai TPC, yaitu 4,1×102 CFU/mL dan nilai pH 6,5. Masker yang dihasilkan tidak menimbulkan reaksi iritasi dan mengering pada waktu 14,8 menit dan mengandung antioksidan 186,98±0,01 µg/mL. Produk masker wash-off ini berpotensi menjadi alternatif masker wajah.
Pengaruh penambahan bahan pengikat yang berbeda terhadap karakteristik fisik dan sensori tablet effervescent Sonneratia caseolaris: Effect of different binding agents on the physical and sensory characteristics of effervescent tablets of Sonneratia caseolaris Ratrinia, Putri Wening; Sumartini, Sumartini; Azka, Aulia; Hasibuan, Nirmala Efri; Nusaibah, Nusaibah; Triyastuti, Meilya Suzan
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.52204

Abstract

Sonneratia caseolaris dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional dalam bentuk tablet effervescent. Tablet effervescent merupakan minuman dalam sediaan tablet yang larut dalam air menghasilkan gelembung dan berkarbonasi serta memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Bahan pengikat diperlukan untuk meningkatkan kualitas serta menjaga kestabilan sediaan tablet effervescent. Bahan pengikat berfungsi untuk menyatukan bahan-bahan menjadi satu kesatuan tablet yang kohesif sehingga bahan aktif yang terkandung di dalam effervescent terdistribusi secara merata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bahan pengikat terbaik berdasarkan karakteristik fisik dan sensori tablet effervescent yang dihasilkan. Pembuatan tablet effervescent diawali dengan pencampuran filtrat S. caseolaris dengan bahan pengikat yang berbeda masing-masing konsentrasi 2,5%, yaitu polyvinyl pyrolidone (PVP), gelatin, pulvis gummi arabicum (PGA), dan maltodekstrin. Hasil campuran dikeringkan menggunakan spray dryer. Padatan hasil pencampuran diformulasikan sesuai bahan pembuatan tablet effervescent. Parameter yang dianalisis meliputi keseragaman bobot, kekerasan tablet, warna, kelarutan, waktu larut, kadar air, dan sensori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengikat yang berbeda berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap keseragaman bobot, kekerasan tablet, warna, kelarutan, waktu larut, dan kadar air. Penambahan gelatin 2,5% merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik kekerasan 4,86 kg/cm2, kelarutan 98,32%, waktu larut <70 detik dan kadar air 2,15% telah memenuhi standar dari Farmakope Indonesia. Hasil penilaian sensori berdasarkan ketampakan, aroma, warna, rasa, dan keseluruhan menunjukkan bahwa semua perlakuan tablet effervescent sangat disukai oleh panelis.
Karakteristik biskuit bagiak dengan substitusi konsentrat protein ikan (KPI) dan tepung tulang ikan : Characteristics of bagiak biscuits with fish protein concentrate and fish bone flour substitution Setyarini, Dian; Ibrahim, Bustami; Santoso, Joko
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.53054

Abstract

Bagiak is a biscuit made of sago flour, tapioca, arrowroot starch, sugar, and other ingredients. Bagiak is high in carbohydrates, but low in proteins. The aim of this study was to determine the best formulation resulting from the substitution of catfish protein concentrate and addition of catfish bone meal in making bagiak biscuits. The study used an experimental method with a completely randomized factorial design (RALF) with two treatments, namely substitution of catfish protein concentrates (FPC) for main meal (0%, 10%, 20%, and 30%) and addition of catfish bone meal (0, 1, 2, 3 %). For the selected formulas, the hedonic test results were analyzed, including protein and calcium levels, and test parameters according to SNI Biscuits 2973:2022. The selected formula was a 10% KPI formulation and 3% fishbone meal. The selected bagiak formulation produced a protein content of 10.90±0.01% and calcium of 572.32 mg/100 g. The protein and calcium levels of the selected bagiak were greater than those of the control and commercial bagiak. Test results for selected water content parameters, total aerobic plate number, Enterobacteriaceae, Salmonella spp., Staphylococcus aureus, heavy metal contamination: Lead (Pb), Cadmium (Cd), Tin (Sn), Mercury (Hg), and (As) met the SNI Biscuit quality requirements, SNI 2973:2022. The 10% FPC formulation and 3% fish bone meal have the potential to be nutritious snacks with better protein and calcium contents than commercial products.
Kapasitas antioksidan, sitotoksisitas dan cemaran bakteri simplisia makroalga cokelat: Antioxidant capacity, cytotoxicity, and bacterial contamination of brown macroalgae simplicia Permatasari, Anak Agung Ayu Putri Permatasari; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Wiradana, Putu Angga; Sari, Ni Kadek Yunita; Widhiantara, I Gede; Rosiana, I Wayan; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Sucipto, Teguh Hari; Panjaitan, Novaria Sari Dewi
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.53930

Abstract

Brown algae are considered to be a source of antioxidants that can contribute to improving health. The purpose of this study was to determine the best combination of brown algae and solvent types based on the parameters of antioxidant capacity, toxicity to Vero cells, and bacterial contamination that affects brown algae simplicia during 30 d of storage. Brown algae, Sargassum aquifolium and Padina australis, were collected from Sanur Beach at the lowest point in the intertidal zone. Extraction was performed using three solvents: ethanol, methanol, and distilled water. The antioxidant capacity of the brown algae extracts was measured using the DPPH method. The brown algae extract, which showed antioxidant capacity and IC50 in the strong category, was used for cytotoxicity testing. Bacterial contamination testing was performed based on the simple storage time of brown algae for 30 d. The results showed that the combination of S. aquifolium and P. australis ethanol extract (ratio 1:10) had a yield percentage of 37.2% with an antioxidant capacity of 0.935±0.003 mg/L GAEAC and an IC50 value of 89.03 μg/mL (strong category). The combination of S. aquifolium and P. australis ethanol extracts had an IC50 value of 382.30 μg/mL (the weak category). Total plate count (TPC), Enterobacteriaceae, and coliforms increased with the storage time of simplicia for 30 days. These findings indicate that the combination of ethanol extracts of S. aquifolium and P. australis is a potential source of natural antioxidants.
Karakteristik pepton ikan kembung (Rastrelliger sp.) tidak layak konsumsi dan aplikasi pada pertumbuhan Wickerhamomyces anomalus: Characteristic of spoiled mackerel fish peptone (Rastrelliger sp.) and application in Wickerhamomyces anomalus growth Manik, Btr Sri Syntia; Diapari, Didid; Nurhayati, Tati; Wijayanti, Indah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.54017

Abstract

Selenium is a mineral element that acts as an antioxidant and affects enzyme formation, the immune system, and reproduction in livestock. Selenium yeast is an organic form of Se. The high availability of inedible mackerel can be utilized as a raw material for peptone in the growth medium of yeasts that produce organic Se. The objective of this study was to determine the characteristics of pepton derived from inedible mackerel as a growth medium for W. anomalus. Pepton was analyzed for amino acid composition using HPLC, solubility of pepton in water (gravimetric method), pepton yield, pH, proximate analysis, free α-amino nitrogen content, total nitrogen, AN/TN ratio, and salt content (Volhard method). Mackerel fish pepton has the following characteristics: protein content 75.5%, free α-amino nitrogen 1.9%, solubility 99.9%, total nitrogen 12.1%, salt content 7.9%, AN/TN ratio 16.2%, and pH 7.0. Mackerel fish pepton unfit for consumption applied to the growth medium of Wickerhamomyces anomalus as Se-Yeast has a higher growth rate compared to commercial pepton.
Identifikasi dan prevalensi parasit Anisakis sp. pada ikan tongkol di tempat pelelangan ikan (TPI) Oeba-Kota Kupang: Identification and prevalence of Anisakis sp. parasites in tuna at the Oeba Fish Auction Site (FAS)—Kupang City Dawa, Umbu Paru Lowu; Awang, Boy Umbu M. T. J.; Gadi, Dewi Setiyowati; Lakapu, Mada Mariana
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.54739

Abstract

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan inang bagi berbagai jenis parasit metazoa, yaitu parasit monogenea, digenea, acantocephala dan nematoda. Anisakis sp. merupakan parasit dari kelompok nematoda, yaitu penyebab penyakit yang mempunyai hubungan dengan inangnya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan prevalensi dan derajat infeksi kontaminasi parasit Anisakis sp. pada ikan tongkol yang didaratkan di tempat pelelangan ikan (TPI) Kota Oeba-Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif. Uji laboratorium digunakan untuk identifikasi dan prevalensi parasit Anisakis sp. mengacu pada SNI 2332.6:2015. Hasil penelitian menunjukkan parasit Anisakis sp. paling banyak ditemukan pada usus ikan tongkol sebanyak 21, hati 17, lambung 13, dan pada gonad sebanyak 7 parasit. Perhitungan prevalensi pada ikan tongkol dari 8 sampel positif terinfeksi parasit Anisakis sp. dengan nilai 20% yang termasuk dalam kategori sering (often). Ikan tongkol yang didaratkan di TPI Oeba-Kota Kupang positif terinfeksi parasit L3 Anisakis sp. tipe I pada 8 dari 40 sampel. Derajat infeksi pada ikan tongkol sebesar 7,25 individu parasit per ikan yang termasuk kategori rendah.
Efektivitas metode kristalisasi suhu rendah dan urea dalam pembuatan konsentrat omega-3 ikan tuna (Thunnus sp.): Effectiveness of low temperature crystallization and urea methods in manufacturing omega-3 concentrate from tuna (Thunnus sp.) Suseno, Sugeng Heri; Ramadhan, Wahyu; Rakhmawati, Ida Ayu Iska; Marhamah, Aulia Shofia Rahmatu; Salimah, Hafshah Aqidatun
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.56007

Abstract

Permintaan minyak ikan di Indonesia mengalami peningkatan, namun produksinya masih belum dapat terpenuhi. Minyak ikan yang beredar di pasaran masih dalam bentuk minyak ikan murni yang kurang baik bagi kesehatan karena mengandung asam lemak jenuh yang tinggi. Maka dari itu minyak ikan berpotensi dikembangkan menjadi konsentrat omega-3 dengan menghilangkan komponen selain omega-3 yang kurang baik bagi kesehatan. Metode pengembangan produk minyak ikan berupa konsentrat omega-3 dengan metode kristalisasi suhu rendah dan kristalisasi urea yang ada saat ini masih belum optimal. Oleh karena itu, penelitian bertujuan mengevaluasi metode kristalisasi suhu rendah dan kristalisasi urea melalui parameter bilangan iod dan peningkatan total asam lemak omega-3 dalam pembuatan konsentrat omega-3 ikan tuna. Metode kristalisasi urea menghasilkan kualitas konsentrat omega-3 yang lebih baik dibandingkan metode kristalisasi suhu rendah. Metode kristalisasi urea rasio 2:1 mampu meningkatkan proporsi unsaturated fatty acid terhadap saturated fatty acid konsentrat omega-3 sebesar 25,17:1. Pengujian dengan metode kristalisasi urea rasio 2:1 memiliki nilai bilangan iod 495,89±70,45% serta mengalami peningkatan total asam lemak omega-3 sebesar 316,34% atau setara dengan 4,16 kali lebih tinggi dari minyak kasar.
Parameter kemunduran mutu sebagai indikator pembeda asal formaldehida pada ikan opah selama penyimpanan suhu chilling: Quality deterioration parameters as a differentiating indicator of formaldehyde origin in moonfish during chilling temperature storage Fikriyah, Annisaa Nurul; Nurjanah, Nurjanah; Nurhayati, Tati; Primahana, Gian; Barokah, Giri Rohmad
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.56765

Abstract

Ikan opah (Lampris guttatus) merupakan salah satu jenis ikan laut yang mengandung kadar formaldehida alami cukup tinggi. Hal tersebut menjadi hambatan utama karena disebabkan oleh pendeteksian formaldehida alami dan formaldehida artifisial yang ditambahkan. Pembusukan pada ikan dapat mengakibatkan pembentukan formaldehida secara alami melalui reduksi enzimatik trimetilamina oksida (TMAO), yang mengarah pada pembentukan produk sampingan, yaitu formaldehida dan dimetilamina (DMA). Penelitian ini bertujuan menentukan indikator pembeda antara formaldehida alami dan artifisial berdasarkan parameter kemunduran mutu pada ikan opah selama 14 hari penyimpanan suhu chilling. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan perlakuan penambahan konsentrasi formaldehida 0, 2 dan 4% serta waktu penyimpanan selama 14 hari. Parameter yang diamati, yaitu pH, total volatile base (TVB), formaldehida (FA), dan dimetilamina (DMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi formaldehida 0% memiliki nilai yang berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Formaldehida (FA) dapat menjadi indikator kuat sebagai pembeda asal formaldehida pada ikan. Parameter lain, yaitu pH, TVB dan DMA tidak dapat dijadikan sebagai indikator tunggal, tetapi kombinasi keempat parameter kemunduran mutu dapat digunakan sebagai indikator kuat pembeda asal formaldehida pada ikan opah.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol. 28 No. 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol. 28 No. 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol. 28 No. 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol. 28 No. 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol. 28 No. 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol. 27 No. 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol. 27 No. 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol. 27 No. 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol. 27 No. 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol. 27 No. 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol. 27 No. 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol. 27 No. 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol. 27 No. 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol. 26 No. 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue