cover
Contact Name
Hetty Ondang
Contact Email
jurnalbluefinfisheries2019@gmail.com
Phone
+628114320718
Journal Mail Official
jurnalbluefinfisheries2019@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Jl. Tandurusa Kotak Pos 12BTG/Bitung Sulawesi Utara 95526
Location
Kota bitung,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Bluefin Fisheries
ISSN : -     EISSN : 26862255     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jbf
JURNAL BLUEFIN FISHERIES merupakan publikasi ilmiah di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan. Artikel ilmiah yang disajikan merupakan hasil penelitian orisinil di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan yang belum pernah dipublikasikan. Yang dimaksud dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Kelautan dan Perikanan di Indonesia antara lain: Teknik Penangkapan Ikan, Mekanisasi Perikanan, Teknik Pengolahan Produk Perikanan.
Articles 60 Documents
Karakteristik Mutu Sambal Ikan Sagela Asap Yang Dipasarkan Di Kota Gorontalo Humalangi, Siti Marwah; Sulistijowati, Rieny; Husain, Rahim; Tumanduk, Nova
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i1.158

Abstract

The smoked sagela fish sauce is a specialty product of Gorontalo and is widely marketed as a souvenir. However, chilli sauce is also often contaminated by chemical and biological contaminants. Biological contaminants include coliform and mold. This research aims to analyze the quality characteristics of sagela fish chilli sauce which was marketed in Gorontalo City. The method used in their research was a quantitative descriptive method. The procedure of research was observing shops and taking samples from three shops selling sagela fish chilli sauce souvenirs, namely shops X, Y and Z. The test parameters were coliform, mold, pH and dissolved solids. The data analysis design used tables, then the frequency distribution is accompanied by an explanation of the table. The test results for Coliform bacteria in a range of requirements ranged from a Z shop ranging at a value of <3 MPN/g. The results of the mold test that met the requirements were found in shop Y at a value of 10 – 40 CFU/g. The results of the pH test for all meet requirements from ranging 5.34 to 5.86. The dissolved solids test results that met the requirements were samples from store X with a value of 17.39 % b/b. All test results have been compared to chili sauce SNI No. 01-2976-2006
Optimalisasi Mutu Sensori Produk Stik Cumi (Sthenoteuthis oualaniensis) Olahan Kelompok Nelayan Desa Motto, Kota Bitung, dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Ndahawali, Daniel Heintje; Wewengkang, Itje Danti; Ticoalu, Fidel; Soeharso, Agusta Putri Balqis Linda; Hariyoto, Fitroh Dwi
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i1.183

Abstract

One of the non-fish catches scattered in Bitung City is squid. The squid of the Sthenoteuthis oualaniensis type that are caught by fishermen from Motto Village, Bitung City, which is also processed by a group of fishermen as a processed product of squid sticks. Processed squid stick products have not been standardized both in terms of recipe and process. Therefore it is necessary to optimize squid stick products in the context of local economic development. This research aims to obtain optimal squid stick products in salt addition based on consumer acceptance. The hedonic test results obtained showed that the addition of 10% salt by weight of the raw material for squid, which fried for 45 seconds at ± 1200 C was the most preferred composition. Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 37 This salt composition can be used as a reference for standard recipes for the manufacture of subsequent products, with the process flow that are the preparation of raw squid ingredients, preparation of additional ingredients (dough and seasoning ingredients), mixing of ingredients, kneading, making the stick form, frying and packaging. Recipe standards that can be submitted as references based on this research are 100% raw squid, 280% flour, 40% sugar, 10% salt, 60% garlic, 1% ginger, 10% butter, 1 egg, and 1% emulsifier (from total weight of material).
Pembuatan Tepung Dengan Memanfaatkan Limbah Cangkang Landak Laut (Sea Urchin) Saimima, Nur Aisyah; Fachruddin, Faizal; Manuhutu, Desry Nathalia; Karepesina, Musa; Amura, Dahlan
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i1.176

Abstract

Pemanfaatkan limbah cangkang landak laut untuk diolah menjadi tepung alternatif merupakan sebuah inovasi baru dimana memanfaatkan limbah landak laut berupa cangkang dan duri. cangkang landak laut atau bulu babi jika diesktrak maka sangat efektif dalam mencegah perkembangan bakteri e.coli dan b.cereus. Akibat yang ditimbulkan yaitu cangkang dan duri hanya menjadi limbah. Untuk menghasilkan produk baru, maka limbah harus dimanfaatkan sebagai input.Olehnya itu diperlukan inovasi baru dalam  mengolah limbah cangkang landak laut menjadi produk yang bernilai. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain keranjang, pisau, ember/wadah, jaring dan papan, kompor, lesung batu, blender, sarung tangan dan apron, sedangkan bahan digunakan adalah cangkang landak laut jenis   Diadema setosum, air, jeruk nipis dan jahe. Tahapan pembuatan tepung landak laut dimulai dari penyiapan bahan baku, pencucian pertama, pemisahan cangkang dan gonad, pencucian kedua, perebusan, pengurangan lemak, pembilasan, penjemuran, penghalusan pertama, penghalusan kedua, pengayakan sampai pada hasil tepung landak laut.
Sifat Mekanik Komposit Epoksi dan Poliester Tak Jenuh Sebagai Kandidat Material Pelapis Lambung Kapal Ikan Pakaya, Fahradi; Huwae, Jozua; Tappy, Marinus; Simanjuntak, Raman; Nantan, Yurika; Wasum, Wasum
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i1.173

Abstract

Bitung merupakan salah satu kota penghasil ikan yang memiliki ribuan kapal penangkap ikan. Sebagian besar pemilik kapal berbahan dasar kayu di Kota Bitung melapisi lambung kapal kayu menggunakan material komposit Fiberglass Reinforced Polyester (FRP) dan lainnya menggunakan Sand Particle Reinforced Epoxy (PRE) dengan tujuan untuk melindungi lambung kapal tersebut. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas mekanik dari material komposit FRP dan PRE berdasarkan uji tarik dan kekerasan sebelum digunakan untuk melapisi kayu. Metode penelitian bersifat eksperimental dimana untuk material FRP, matriks poliester tak jenuh akan dilapisi dengan 0, 1, 2, 3, dan 4 lapis fiberglass. Pada material PRE, matriks epoksi dicampurkan dengan pasir dengan jumlah kadar 0, 5, 10, 15, dan 20%wt. Hasil uji tarik menunjukkan nilai tegangan tarik material FRP tertinggi pada jumlah lapisan fiberglass sebanyak 3 lapis (194,2 MPa) dan elongasi saat putus tertinggi juga pada 3 lapis serat sebesar 5,46%. Pada material komposit PRE, nilai tegangan tarik tertinggi pada penambahan partikel pasir sebanyak 20%wt (16 MPa) dan elongasi saat putus tertinggi pada komposit PRE dengan kadar pasir 10%wt (1,50%). Hasil uji kekerasan pada material komposit FRP menunjukkan nilai tertinggi pada komposit FRP 4 lapis (81,9 HD) dan material komposit PRE pada 20%wt (85,3 HD). Berdasarkan data disimpulkan bahwa kekuatan tarik material FRP telah memenuhi standar BKI (> 85 MPa) dan kekuatan tarik material PRE tidak memenuhi standar BKI (< 85 MPa) untuk dijadikan sebagai material komposit pembuatan kapal.
Karakteristik Mutu, Rendemen dan Sanitasi Pengolahan Abon Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rumah Abon Madiun, Kabupaten Madiun Sipahutar, Yuliati H.; Agustin, Iqfani Wahyu; Arif, Galih Anugrah Firman
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i1.152

Abstract

Abon merupakan suatu produk perikanan yang sudah dikenal sejak dulu oleh masyarakat, karena rasanya gurih dan mudah untuk membuatnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati proses pembuatan abon ikan lele, mulai dari penerimanan bahan baku dan produk abon ikan lele, suhu pada setiap alur proses, nilai rendemen dan sanitasi lingkungan pengolahan. Penelitian dilakukan dengan observasi dan survei pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rumah Abon Madiun, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan produk sampai pada abon ikan lele. Pengukuran mutu dilakukan dengan uji organoleptik, uji sensori dan suhu. Parameter uji organoleptik ikan lele segar dilakukan sesuai SNI 2729 : 2013, dengan parameter kenampakan, daging, bau dan tekstur. Parameter sensori dengan parameter kenampakan bau, rasa dan tekstur sesuai SNI 7690 : 2013, pengukuran suhu menggunakan thermometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan proses pengolahan abon ikan lele telah dilakukan sesuai SNI. Nilai organoleptic bahan baku rata-rata 8. 54 ± 0.54 dan nilai produk akhir rata-rata 8. 07 ± 0.81, telah memenuhi standard SNI. Pengukuran suhu bahan baku rata-rata 24.54°C dan suhu penggorengan 126.18°C. Rendemen hasil penyiangan 68.45 % pada pencabikan 61.10 % dan produk akhir sebesar 28.14 %. Pengamatan sanitasi menunjukkan masih layak untuk digunakaan sebagai unit pengolahan.
Pengaruh Perendaman Ekstrak Anggur Laut (Caulerpa racemosa) terhadap Kesegaran Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Hermawan, Roni; Pramita, Eka Aji; Aristawaty, Anita Treisya; Renol, Renol; Finarti, Finarti; Mubin, Mubin; Akbar, Mohamad
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontaminasi bakteri pada ikan segar dapat terjadi pada masa pascapanen, sesaat sebelum dikonsumsi, dan dapat menimbulkan penyakit. Salah satu cara sederhana dan aman untuk menjaga keamanan pangan ikan segar adalah dengan menggunakan anggur laut Caulerpa racemosa untuk menekan aktivitas bakteri dan memperlambat proses pembusukan pada ikan kembung segar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan buah anggur laut (Caulerpa racemosa) dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kembung segar (Rastrelliger sp.) melalui perhitungan ALT bakteri dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium yaitu aplikasi ekstrak anggur laut Caulerpa racemosa pada ikan kembung segar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 konsentrasi ekstrak anggur laut, yaitu P1 (0%), P2 (5%), P3 (10%), dan P4 (15%). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga diperoleh total 12 perlakuan. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi Total Plate Score (ALT) dan uji organoleptik. Metode pengujian menggunakan SNI 01-2346-2006 tentang petunjuk pengujian organoleptik dan sensori dengan menggunakan 11 panelis terlatih dan 14 panelis tidak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa) berpengaruh terhadap nilai ALT bakteri dan uji organoleptik ikan kembung segar (Rastrelliger sp.) dengan rata-rata nilai ALT bakteri 0% (2,65  106 CFU/g), 5% (2,72  105 CFU/g), 10 % (3,35  105 CFU/g) dan 15% (2,72  105 CFU/g) dan rata-rata nilai 7 yang berati tidak terdapat perbedaan yang nyata pada semua uji organoleptik (kenampakan mata dan kenampakan insang). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa) mampu menghambat bakteri dan menjaga kualitas kesegaran ikan kembung (Rastrelliger sp.).
Pengaruh Parameter Kimia Terhadap Parameter Biologi Pada Kualitas Air Kolam Pulokerto, Kabupaten Pasuruan Yudana, IGP Gede Rumayasa; jayanti, shara
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The bad water quality is caused by many people managing waste poorly, which can pollute the environment and groundwater sources and create a negative impact on the balance of the ecosystem and surrounding waters. The quality of the water used as a cultivation medium in both columns and ponds is very important to know. This research was conducted to determine the effect of chemical parameters and biological parameters on water quality in the Pulokerto pond, Pasuruan Regency. Water quality measurements were carried out in 3 places, namely plot 13, plot 14 and SB. The chemical parameters tested were nitrite, phosphate, ammonium, Ca, Mg, TOM and alkalinity based on total (CO32- and HCO3-). The biological parameters tested were plankton abundance, TBC (Total Bacteria Count) and TVC (Total Vibrio Count). The results of water quality testing in plot 13 contained high levels of Blue Green Algae at DOC 34, namely 29 cells/ml and in plot SB at DOC 34 it was 22.9 cells/ml and at DOC 59 it was 17.26 cells/ml. Based on the results of the analysis of the quality values of chemical and biological parameters, it can be concluded that chemical parameters do not really influence the biological parameters of water quality in the Pulokerto pond, but rather the results of chemical water quality parameters such as nitrite content, hardness (Ca and Mg) and TOM of P.13 at the time of The 34th Shrimp DOC exceeds the 2014 SNI standard, causing an increase in the number of Blue Green Algae (BGA) which has toxic effects. The number of BGAs exceeded the standard number, namely 29 cells/ml, and on P.13, the 58th DOC showed that the results of green colonies on TVC (Total Vibrio Count) exceeded the standard, namely 200 cells/ml. Green vibrio colonies are a characteristic of the Vibrio parahaemolyticus species which has a poison that is dangerous for fish and shrimp. 
Dinamika Populasi Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur Pit’ay, Novia Inggrid; Toruan, Lumban Nauli Lumban; Saraswati, Suprabadevi Ayumayasari
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v6i1.178

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan sumberdaya perikanan pelagis yang penting dan merupakan salah satu komoditas ekspor yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba Kupang. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dinamika populasi ikan cakalang, sehingga dapat dilakukan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.  Pengambilan data primer dilakukan pada Bulan September 2022.  Sampel dipilih secara sebanyak 60 ekor. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan FiSAT-II. Parameter pertumbuhan ikan cakalang memiliki nilai L∞ = 50,67 cm, K = 0,51 per tahun dan t0 = -0,25 tahun. Nilai mortalitas total (Z) sebesar 1,13 per tahun, mortalitas alami (M) sebesar 0,99 per tahun dan mortalitas penangkapan (F) sebesar 0,14 per tahun. Laju eksploitasi adalah 0,12 per tahun yang menunjukan bahwa ikan cakalang belum dieksploitasi dengan maksimal.
PEMBEKUAN GURITA (Octopus vulgaris) MENGGUNAKAN METODE CPF (Contact Plate Freezer) DI PT. KURNIA SAMUDERA JAYA HAMPARAN PERAK SUMATERA UTARA Sumartini, Sumartini; Suryono, Muh; Saputra, Eko Novi; Sulastri, Inong
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i2.195

Abstract

Octopus is one of the fishery commodities that is very easy to experience quality deterioration and therefore it must be done within a very short time so that the octopus[A1] [D2] remains fresh or does not experience deterioration in quality. Therefore, appropriate handling efforts must be made so that the octopus does not experience a decline in quality. One freezing technique that can be applied to the octopus freezing process is the methodContact Plate Freezing (CPF). The aim of this research is to determine the flow of the octopus freezing process (The common octopus) and know about the octopus freezing process (The common octopus) using a machineContact Plate Freezer (CPF) at PT. Kurnia Samudera Jaya Hamparan Perak, North Sumatra. The method used in this research is a qualitative method. The qualitative method referred to is collecting data sources and data collection techniques which have been carried out through observation, documentation, interviews and literature studies. Flow of the octopus freezing process at PT. Kurnia Samudra Jaya includes: receiving raw materials, washing 1, sorting 1, weighing 1, peeling, soaking in salt water, grinding (tumbling), washing 2, weighing 2, sorting 2, sorting, freezing,glazing, packing and labeling, storage, freezing, andstuffing. The principle of freezing octopus is to use a Contact Plate Freezer (CPF) with a coolant in the form of a refrigerant[A3] [D4]. Usagefreon asrefrigerant This was chosen because it has a low and stable freezing point. The conclusion of this research is the principle of octopus freezing (The common octopus) useContact Plate Freezer is to use Freon as a refrigerant. The use of Freon as a refrigerant was chosen because it has a low and stable freezing point. Benefits of using machinesContact Plat Freezer This is a faster freezing time and easier setup for this machine, while the disadvantage is that the capacity is small and the frozen product has a uniform size and is block shaped.
Identifikasi Teknis Aplikasi Aturan 2, 23, 26 dan Ketentuan Tambahan I PIMTL 1972 Pada KMN. Indah Permata yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate da Gomez, Grandhi Kaenato; Simau, Silvester; Manengkey, Jenny Inescry; Putri, Elsari Tanjung; Pontoh, Peggy; Abil, Moh.
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v6i1.232

Abstract

Hasil Kerja Praktik Taruna Politeknik KP Bitung pada kapal penangkap ikan purse seine, kapal pole and line, dan kapal pukat hela (trawl) dengan ukuran panjang > 20 m atau < 50 m menunjukkan belum sepenuhnya menerapkan aturan Peraturan Internasional Mencegah Tubrukan di Laut 1972 (PIMTL 1972). Hal ini melatarbelakangi tim peneliti melakukan identifikasi salah satu kapal penangkap ikan pole and line kaitannya dengan penerapan aturan PIMTL 1972, agar menjadi perhatian semua pihak yang terlibat baik Syahbandar Pelabuhan Perikanan, pemilik kapal, nakhoda dan Anak Buah Kapal untuk menerapkan peraturan tersebut. Metode penelitian berupa wawancara, pengamatan dan pengukuran langsung untuk memastikan ketentuan teknis yang disyaratkan berdasarkan aspek-aspek penerapan aturan PIMTL 1972. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif dari data kuantitatif yang dikumpulkan di KMN. Indah Permata yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate. Data hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman syahbandar perikanan bagi pemilik kapal, nakhoda dan Anak Buah Kapal bahwa aturan 2, aturan 23 dan aturan 26 PIMTL 1972 menjadi ketentuan sesuai aturan pada kapal penangkap ikan. Aturan PIMTL 1972 wajib diterapkan secara baik dan benar untuk semua kapal penangkap ikan jenis pole and line sesuai ukuran panjang kapal penangkap ikan.