cover
Contact Name
Kusniyati Utami
Contact Email
jurnalilmiahstikesyarsimataram@gmail.com
Phone
+6281931010908
Journal Mail Official
jik@stikesyarsimataram.ac.id
Editorial Address
Jln. TGH Rais Lingkar Selatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
ISSN : 19788940     EISSN : 2807940X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram with E-ISSN 2807-940X and P-ISSN 1978-8940 is a scientific journal that presents research results with the focus and scope of journals including nursing science, obstetrics and public health sciences including maternal and child health sciences, production health, health promotion, health policy and health management.
Articles 82 Documents
Multicomponent Exercise Program (Mepfs) to Maintain the Quality of Life For Chemotherapy Patients: Systematic Literature Review Fahmi, Dzakiyatul; Siwi, Ken
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chemotherapy is a therapy that is often used in cancer treatment, and causes many side effects of treatment symptoms and psychological stress. Various complementary therapy options can be chosen by chemotherapy patients to maintain quality of life and chemotherapy symptom management, one of which is using the Multicomponent Exercise Program (MEPFS) which needs to be developed to be applied to cancer patients with chemotherapy in Indonesia. The purpose of this study was to develop MEPFS therapy in cancer patients with chemotherapy. This quantitative study with the type of the review develops MEPFS therapy in chemotherapy patients. This study is part of the development of MEP therapy, using the Systematic Literature Review (SLR) method to translate, accumulate and synthesize the results of previous studies on MEP therapy that affect the quality of life of chemotherapy patients. The eligible criteria for this study were articles published in the indexed journal databases Pubmed, Sage and Science Direct, English, observational and experimental studies. Journals published in the period 2019-2023. From the search results, 220 articles were obtained from 3 journal databases, of which 786 articles were excluded because they were duplicated, did not comply with the inclusion and were not relevant so that there were 7 relevant articles and further translation processes were carried out. The analysis showed that the performance scale using ECOG-PS is a valid screening used (p 0.047) before chemotherapy patients undergo MEPFS exercise therapy with a minimum score of ECOG £1. Respondents who will undergo MEPFS therapy will combine aerobic exercise and weight training with a total duration of 40 minutes. The exercise consists of 3 phases with a composition of a warm-up phase (5 minutes), a main exercise phase (30 minutes) and a cool-down phase (5 minutes). The main exercise phase is divided into aerobic exercise (can be with a treadmill, walking or jogging on the spot) for 15 minutes, and weight training using dumbbells/theraband for 15 minutes. MEPFS therapy is recommended for cancer patients undergoing chemotherapy. ABSTRAK Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang sering digunakan dalam pengobatan kanker, dan menimbulkan banyak efek samping gejala pengobatan dan stres psikologis. Berbagai pilihan terapi komplementer dapat dipilih oleh pasien kemoterapi untuk menjaga kualitas hidup dan manajemen gejala kemoterapi, salah satunya dengan menggunakan Multicomponent Exercise Program (MEPFS) yang perlu dikembangkan untuk diaplikasikan pada pasien kanker dengan kemoterapi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan terapi  MEPFS pada pasien kanker dengan kemoterapi. Penelitian kuantitatif dengan metode SLR ini mengembangkan terapi MEPFS pada pasien kemoterapi. Penelitian ini merupakan bagian dari pengembangan terapi MEP, dengan menerjemahkan, mengumpulkan dan mensintesiskan hasil penelitian sebelumnya tentang terapi MEP yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kemoterapi. Kriteria kelayakan penelitian adalah artikel yang dipublikasikan pada database jurnal terindeks Pubmed, Sage dan Science Direct, berbahasa Inggris, penelitian observasional dan eksperimental. Jurnal yang dipublikasikan pada periode 2019-2023. Dari hasil penelusuran diperoleh 220 artikel dari 3 database jurnal, yang mana 786 artikel dikeluarkan karena terduplikasi, tidak sesuai inklusi dan tidak relevan sehingga terdapat 7 artikel yang relevan dan dilakukan proses translasi lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan bahwa skala kinerja menggunakan ECOG-PS merupakan skrining yang valid digunakan (p 0,047) sebelum pasien kemoterapi menjalani terapi latihan MEPFS dengan skor minimal ECOG £1. Responden yang akan menjalani terapi MEPFS akan mengkombinasikan latihan aerobik dan latihan angkat beban dengan total durasi 40 menit. Latihan terdiri dari 3 fase dengan komposisi fase pemanasan (5 menit), fase latihan utama (30 menit) dan fase pendinginan (5 menit). Fase latihan utama dibagi menjadi latihan aerobik (dapat dengan treadmill, jalan kaki atau jogging di tempat) selama 15 menit, dan latihan angkat beban menggunakan dumbel/theraband selama 15 menit. Terapi MEPFS dianjurkan bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang sering digunakan dalam pengobatan kanker, dan menimbulkan banyak efek samping gejala pengobatan dan stres psikologis. Berbagai pilihan terapi komplementer dapat dipilih oleh pasien kemoterapi untuk menjaga kualitas hidup dan manajemen gejala kemoterapi, salah satunya dengan menggunakan Multicomponent Exercise Program (MEPFS) yang perlu dikembangkan untuk diaplikasikan pada pasien kanker dengan kemoterapi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan terapi  MEPFS pada pasien kanker dengan kemoterapi. Penelitian kuantitatif dengan jenis scoping review ini mengembangkan terapi MEPFS pada pasien kemoterapi. Penelitian ini merupakan bagian dari pengembangan terapi MEP, dengan menggunakan metode scoping review untuk menerjemahkan, mengumpulkan dan mensintesiskan hasil penelitian sebelumnya tentang terapi MEP yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kemoterapi. Kriteria inklusi penelitian ini adalah artikel yang dipublikasikan pada database jurnal terindeks Pubmed, Sage dan Science Direct, berbahasa Inggris, penelitian observasional dan eksperimental. Jurnal yang dipublikasikan pada periode 2019-2023. Dari hasil penelusuran diperoleh 220 artikel dari 3 database jurnal, yang mana 786 artikel dikeluarkan karena terduplikasi, tidak sesuai inklusi dan tidak relevan sehingga terdapat 7 artikel yang relevan dan dilakukan proses translasi lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan bahwa skala kinerja menggunakan ECOG-PS merupakan skrining yang valid digunakan (p 0,047) sebelum pasien kemoterapi menjalani terapi latihan MEPFS dengan skor minimal ECOG £1. Responden yang akan menjalani terapi MEPFS akan mengkombinasikan latihan aerobik dan latihan angkat beban dengan total durasi 40 menit. Latihan terdiri dari 3 fase dengan komposisi fase pemanasan (5 menit), fase latihan utama (30 menit) dan fase pendinginan (5 menit). Fase latihan utama dibagi menjadi latihan aerobik (dapat dengan treadmill, jalan kaki atau jogging di tempat) selama 15 menit, dan latihan angkat beban menggunakan dumbel/theraband selama 15 menit. Terapi MEPFS dianjurkan bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Design of SMEBi: A Survey Application for Monitoring and Evaluation of Independent Midwifery Practice Based on Regulations N, Ratni; Muldiana, Fahrurizal; Fatmawati, Nissa; Vita, Tira; Nurlina, Fitri
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.467

Abstract

Monitoring and evaluation are essential in independent midwifery practice to ensure that services provided comply with established standards. Without proper monitoring, there may be a decline in service quality, increased medical errors, poor decision-making, and reduced public trust. However, there is a noticeable gap in the availability of integrated digital tools tailored for midwifery that combine regulatory compliance, performance tracking, and professional education. This study aims to design a native Android-based digital survey application named SMEBi (Survey Monitoring and Evaluation of Independent Midwife Practice Services) to address this gap. The development employed the Software Development Life Cycle (SDLC) method, focusing on the Requirements & Analysis and Design phases. Application development was carried out using Android Studio with Java programming, and SQLite was used as the local database to ensure offline access. The minimum device specification for running the app includes Android 10 OS, 4 GB RAM, and 2 GB of internal storage. The analysis revealed several critical system requirements: real-time data availability, standardized data formats, interactive reporting features, and embedded training and education modules. SMEBi offers user-friendly interfaces with key features such as login, dashboard, monitoring instruments, evaluation tools, and access to relevant legal references. This tool is expected to help midwives continuously assess and improve service quality while ensuring compliance with current regulations. ABSTRAK Monitoring dan evaluasi sangat penting dalam praktik kebidanan mandiri untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tanpa monitoring yang tepat, dapat terjadi penurunan kualitas layanan, peningkatan kesalahan medis, pengambilan keputusan yang buruk, serta menurunnya kepercayaan masyarakat. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam ketersediaan alat digital terintegrasi yang secara khusus ditujukan untuk praktik kebidanan yang mencakup kepatuhan regulasi, pelacakan kinerja, dan edukasi profesional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi survei digital berbasis Android native bernama SMEBi (Survey Monitoring and Evaluation of Independent Midwife Practice Services) untuk menjawab kesenjangan tersebut. Pengembangan aplikasi menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan fokus pada tahapan Requirements & Analysis serta Design. Aplikasi dikembangkan menggunakan Android Studio dengan bahasa pemrograman Java, serta basis data lokal SQLite untuk mendukung akses offline. Aplikasi ini dirancang agar dapat berjalan pada perangkat dengan spesifikasi minimum OS Android 10, RAM 4 GB, dan penyimpanan internal 2 GB. Analisis kebutuhan menunjukkan adanya beberapa kebutuhan kritis, seperti ketersediaan data secara real-time, format data yang terstandarisasi, fitur pelaporan interaktif, serta modul pelatihan dan edukasi. Aplikasi SMEBi menyediakan antarmuka yang ramah pengguna dengan fitur utama seperti login, dashboard, instrumen monitoring, alat evaluasi, dan akses terhadap referensi hukum yang relevan. Alat ini diharapkan dapat membantu bidan dalam menilai dan meningkatkan kualitas layanan secara berkelanjutan sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Early Mobilization Intervention: Non-Drug Solutions for Post-Fracture Surgery Pain in the Lakey Room of West Provincial General Hospital Purqoti, Dewi Nur Sukma; supriyadi, supriyadi; Ernawati; Rahman, Mita Yulia
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.468

Abstract

Based on data from the Central Surgical Installation (IBS) at the NTB Provincial Hospital, cases of orthopedic injuries have been increasing every year and ranked fourth in surgical cases. The purpose of early mobilization is to facilitate blood circulation, reduce pain, and enhance wound healing. The aim of this research is to determine the effect of early mobilization on pain intensity reduction in post-operative fracture patients in the RSUD NTB. The research method used is a Pre-Experimental design with a One Group Pretest Post test Design. A sample of 12 post-operative fracture patients meeting the inclusion criteria was used, and the sampling technique employed was Total Sampling. The inclusion criteria for this study were patients aged 25-50 years, undergoing surgery for the first time and cooperative in the research process, the instrument used to measure the level of pain using the visual analog scale (VAS). This research was tested using the Wilcoxon test, showing that out of 12 samples pain decreased with a significance value of 0.002 or significance ≤0.05, meaning there is an effect of early mobilization on the reduction of pain intensity in post-operative fracture patients. It is expected that in the future, healthcare institutions will further optimize the implementation of early mobilization for post-operative fracture patients. ABSTRAK Berdasarkan data Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Provinsi NTB Kasus cedera Orthopedi setiap tahun mengalami peningkatan dan menjadi urutan ke empat kasus bedah. Pelaksanaan mobilisasi dini bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah, menurunkan rasa nyeri, dan meningkatkan penyembuhan luka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di ruang lakey RSUD Provinsi NTB. Metode penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimental dengan desain One Grup Pretest Post test Design. Sampel sejumlah 12 pasien post-op Fraktur yang sesuai dengan kriteria inklusi dan teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Kriteria inklusi untuk studi ini adalah pasien berusia 25-50 tahun, menjalani operasi untuk pertama kalinya dan kooperatif dalam proses penelitian, instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat nyeri menggunakan skala analog visual (VAS). Penelitian ini diuji menggunakan uji Wilcoxon didapatkan dari 12 sampel menunjukkan penurunan nyeri dengan nilai signifasi 0,002 atau signifikasi ≤0,05 artinya ada pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur. Diharapkan kedepannya dalam instansi pelayanan kesehatan agar lebih mengoptimalkan untuk menerapkan mobilisasi dini pada pasien post operasi fraktur
Relationship between Comorbid Diseases History and Quality Of Life Post Covid-19 Infection on Health Service Officers Agustini Prasetiya Ningrum, Kartika
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.471

Abstract

Covid-19 infection affects the body's organ system which ultimately has a negative impact on health-related quality of life. The purpose of this study was to determine the relationship between a comorbid diseases history and quality of life. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach, with a sample of 41 employees of Demang Sepulau Raya Hospital, Central Lampung after being infected with Covid-19 using simple random sampling. The data collection tool was a questionnaire. Data analysis used percentages and the Chi-Square test. The results of the study found that most respondents had no comorbidities (87.8%), good physical function (95.1%), poor physical limitations (78.0%) and good physical pain (82.9%). Most respondents who had comorbid diseases had good physical function (100%), poor physical limitations (80.0%), and bad physical pain (60.0%). At the same time, most respondents who did not have comorbid diseases were those who had poor physical function (5.60%), good physical limitations (22.2%), and good physical pain (88.9%). There was no relationship between the history of comorbid diseases and physical function (p=1,000) and physical limitations (p=1,000), there was a relationship between the history of comorbid diseases and physical pain (p=0.028). ABSTRAK Infeksi Covid-19 berpengaruh pada sistem organ tubuh yang akhirnya berdampak buruk pada kualitas hidup terkait kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara riwayat penyakit komorbid dengan kualitas hidup. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 41 orang karyawan RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah pasca terinfeksi Covid-19 menggunakan simple random sampling. Alat pengumpul data kuesioner. Analisis data menggunakan persentase dan uji Chi-Square. Hasil penelitian mendapatkan bahwa sebagian besar responden tidak ada komorbid sebanyak 87,8%, fungsi fisik baik sebanyak 95,1%, keterbatasan fisik buruk sebanyak 78,0% dan nyeri fisik baik sebanyak 82,9%. Responden yang memiliki penyakit penyerta sebagian besar memiliki fungsi fisik baik (100%), keterbatasan fisik buruk (80,0%), dan nyeri fisik hebat (60,0%). Sementara itu, responden yang tidak memiliki penyakit penyerta sebagian besar memiliki fungsi fisik buruk (5,60%), keterbatasan fisik baik (22,2%), dan nyeri fisik hebat (88,9%). Tidak ada hubungan riwayat penyakit komorbid dengan fungsi fisik (p=1,000) dan keterbatasan fisik (p=1,000), ada hubungan riwayat penyakit komorbid dengan nyeri fisik (p=0,028).
Effectiveness Test of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bacterial Concentration (MBC) of Papaya Latex Extract ( Carica papaya. L ) Against Pseudomonas aeruginosa Bacteria herman, herman; Prasetyawan, Fendy; Dhafin, Anis Akhwan; Wahdi, Achmad
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.472

Abstract

This study aims to test the effectiveness of papaya latex extract (Carica papaya L.) in inhibiting and killing Pseudomonas aeruginosa bacteria using the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) methods. Papaya latex extract was extracted using the percolation method and tested at various concentrations, namely 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, and 3.125% and 1,4%. The MIC test results showed that a concentration of 12.5% was able to inhibit bacterial growth, while concentrations of 25% and 50% effectively killed the bacteria completely. The SPSS test showed a significant difference between concentrations (p < 0.05) on bacterial growth, with a concentration of 25% as the most effective in killing bacteria. Based on these results, papaya latex extract has good antibacterial potential, especially at concentrations ≥ 25%, and can be used as an alternative in the development of natural antibacterial agents. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak getah pepaya (Carica papaya L.) dalam menghambat dan membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan menggunakan metode Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Ekstrak getah pepaya diekstraksi dengan metode perkolasi dan diuji pada berbagai konsentrasi, yaitu 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,4%. Hasil uji KHM menunjukkan bahwa konsentrasi 12,5% mampu menghambat pertumbuhan bakteri, sementara konsentrasi 25% dan 50% efektif dalam membunuh bakteri secara total. Uji SPSS menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar konsentrasi (p < 0,05) terhadap pertumbuhan bakteri, dengan konsentrasi 25% sebagai konsentrasi yang paling efektif dalam membunuh bakteri. Berdasarkan hasil ini, ekstrak getah pepaya memiliki potensi antibakteri yang baik, terutama pada konsentrasi ≥ 25%, dan dapat dijadikan alternatif dalam pengembangan agen antibakteri alami.
Analysis the Effect of Person-Organization Fit on Nurses' Performance at Tahlia Irham Hospital, Gowa District Husnul Khatimah; Hasbi Ibrahim; Dwi Santy Damayati; Titi Haerana
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.473

Abstract

Nurse performance is an important factor in supporting the quality of health services in hospitals. One of the aspects that can affect nurse performance is the compatibility between individuals and organizations or Person-Organization Fit. This study aims to analyze the influence of Person-Organization Fit on the performance of nurses at Thalia Irham Hospital, Gowa Regency. This type of research is quantitative with an ex-post facto approach. The population in this study is all nurses working at Thalia Irham Hospital, with a sample of 68 people determined through total sampling techniques. Data collection was carried out using questionnaires that have been tested for validity and reliability. The variables studied included Person-Organization Fit as an independent variable and nurse performance as a dependent variable. The data analysis technique uses a simple linear regression test to determine the influence between the two variables. The results of the analysis showed that Person-Organization Fit had a positive and significant effect on nurse performance. This is proven by a calculated t value of 4.243 which is greater than the t of the table of 1.668 and a significant value of 0.000 which is smaller than 0.05. Thus, it can be concluded that the higher the level of compatibility between individuals and organizations (Person-Organization Fit), the better the performance of nurses at Thalia Irham Hospital, Gowa Regency. ABSTRAK Kinerja perawat merupakan faktor penting dalam menunjang mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kinerja perawat adalah kesesuaian antara individu dengan organisasi atau Person-Organization Fit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Person-Organization Fit terhadap kinerja perawat di RS Thalia Irham Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Thalia Irham, dengan sampel sebanyak 68 orang yang ditentukan melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Variabel yang diteliti meliputi Person-Organization Fit sebagai variabel bebas dan kinerja perawat sebagai variabel terikat. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh antara kedua variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa Person-Organization Fit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 4,243 yang lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 1,668 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi (Person-Organization Fit), semakin baik kinerja perawat di Rumah Sakit Thalia Irham, Kabupaten Gowa.  
The Relationship between Environmental Sanitation and Stunting Incidence Aryani, Ni Putu; Afrida, Baiq Ricca
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.485

Abstract

Stunting is still a global nutritional problem. One of the factors that influences stunting is environmental sanitation. The purpose of this study was to determine the relationship between environmental sanitation and stunting. This study is a quantitative study with a case-control approach. Data collection in this study was carried out in January-March 2025 in Lembar Selatan Village, West Lombok Regency, as many as 344 people. Respondents in this study were mothers who had toddlers. The sampling technique used total sampling. The independent variable is environmental sanitation consisting of clean water sources, household waste management, water and waste disposal facilities and the dependent variable is stunting. The data collection tool in this study used a questionnaire. Stunting measurement uses height per age. Data analysis in this study includes univariate analysis using percentages and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results of the study found that most respondents had poor clean water sources (50.6%), good household waste management (57.3%), poor water and waste disposal facilities (51.7%). The analysis found that most respondents who were not stunted were with good clean water sources (92.4%), good household waste management (65.7%), good water and waste disposal (90.7%). The results showed that there was a relationship between clean water sources (p<0.001), household waste management (p=0.002) and water and waste disposal facillities (p<0.001) with the incidence of stunting. ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah gizi global. Salah satu faktor yang berpengaruh pada stunting adalah sanitasi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan case-control. Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2025 di Desa Lembar Selatan Kabupaten Lombok Barat sebanyak 344 orang. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel independen yaitu sanitasi lingkungan yang terdiri dari sumber air bersih, pengelolaan sampah rumah tangga dan sarana pembuangan air dan limbah serta variabel dependen yaitu stunting. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengukuran stunting menggunakan tinggi badan per umur. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat menggunakan persentase dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian mendapatkan bahwa sebagian besar responden dengan sumber air bersih yang kurang baik (50,6%), pengelolaan sampah rumah tangga yang baik (57,3%), serta saluran pembuangan air dan limbah yang kurang baik (51,7%). Analisis mendapatkan bahwa sebagian besar responden yang tidak stunting adalah dengan sumber air bersih yang baik (92,4%), pengelolaan sampah rumah tangga yang baik (65,7%) dan saluran pembuangan air dan limbah yang baik (90,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan sumber air bersih (p<0,001), pengelolaan sampah rumah tangga (p=0,002) dan saluran pembuangan air dan limbah (p<0,001) dengan kejadian stunting.
The Educational Media to Improve Reproductive Health Knowledge among Adolescents: A Systematic Review Darmayani, Ckristy Diana; Kumboyono, Kumboyono; Nugroho, Fajar Ari; Supriati, Lilik
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.494

Abstract

Adolescents often lack knowledge among adolescents regarding reproductive health can lead to many issues related for adolescent. Education to improve adolescents knowledge about reproductive health is important, but the best and most suitable educational media remains varied. This systematic review aims to identify the most effective educational media for improving reproductive health knowledge among adolescents.  A systematic review was conducted following the PRISMA guidelines. Literature was retrieved from PubMed, ScienceDirect, and ProQuest databases, as well as manual searches, using the keywords: adolescence AND reproductive health OR reproduction health AND media of education. Inclusion criteria consisted of original studies published in English from 2018 to 2024, with a focus on educational media interventions related to adolescent reproductive health. A total of 6,295 articles were initially identified, and after applying eligibility criteria, 10 articles were included in the final analysis. The educational media found in the selected studies included printed materials (books and magazines), peer education, policy maker involvement, mobile applications, games, and social media. Among these, peer education was found to be the most effective in increasing reproductive health knowledge among adolescents. Educational media play a crucial role in improving adolescents’ understanding of reproductive health. Selecting the appropriate media, particularly peer-based education, is a key strategy to enhance knowledge and promote healthy reproductive behaviors among adolescents. ABSTRAK Kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dapat menimbulkan berbagai masalah pada remaja. Media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sangatlah penting. Tetapi media edukasi yang terbaik masih begitu beragam. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi jenis media edukasi yang paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis berdasarkan panduan PRISMA. Literatur diperoleh dari database PubMed, ScienceDirect, dan ProQuest serta pencarian manual dengan kata kunci: Remaja AND Kesehatan Reproduksi OR Kesehatan Reproduksi AND Media Pendidikan. Kriteria inklusi meliputi artikel asli berbahasa Inggris yang diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2024, dan membahas intervensi media edukasi terkait kesehatan reproduksi remaja. Dari total 6.295 artikel yang ditemukan, 10 artikel memenuhi kriteria untuk dianalisis lebih lanjut. Media edukasi yang diidentifikasi dalam penelitian meliputi media cetak (buku dan majalah), pendidikan sebaya, keterlibatan pembuat kebijakan, aplikasi digital, permainan, dan media sosial. Di antara semua jenis media, pendidikan sebaya terbukti paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja. Media edukasi memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman remaja terhadap kesehatan reproduksi. Pemilihan media yang tepat, terutama pendekatan pendidikan sebaya, menjadi strategi utama untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk perilaku reproduktif yang sehat pada remaja.
The Effect of Education Through Video Self Care Management on Type 2 Diabetes Mellitus Patients: A Quasi-Experimental Study Ernawati, Ernawati; Ariyanti, Maelina; Bahtiar, Heri; Mardani , Raden Ahmad Dedy
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.497

Abstract

The Effect of Education Through Video Self Care Management on Type 2 Diabetes Mellitus Patients: A Quasi-Experimental Study ABSTRAK Prevalensi penderita diabetes adalah 537 juta di seluruh dunia, dan jumlah ini diperkirakan akan mencapai 783 juta pada tahun 2045. Indonesia menempati peringkat kelima di dunia pada tahun 2021, dengan 19,47 juta pasien. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku pasien adalah melalui pendidikan kesehatan yang dapat diberikan kepada pasien diabetes melitus tipe 2, yaitu manajemen perawatan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi melalui video manajemen perawatan diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Desa Meninting. Metode penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Sampel penelitian sebanyak 18 responden. Instrumen Manajemen Perawatan Diri menggunakan kuesioner Summary of Diabetes Self-care Activities (SDSCA) yang terdiri dari 20. Kuesioner manajemen perawatan diri telah digunakan oleh peneliti sebelumnya, nilai r hitung > 0,378. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pra-tes sebesar 30,50 dengan simpangan baku 3,930, sedangkan rata-rata skor pasca-tes sebesar 35,59 dengan simpangan baku 1,243. Rata-rata hasil pasca-tes mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi melalui video tentang manajemen perawatan diri. Nilai ρ sebesar 0,001 (< 0,05) diperoleh, yang menunjukkan bahwa edukasi video efektif dalam meningkatkan manajemen perawatan diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Desa Meninting. Disarankan agar metode ini sering diterapkan untuk meningkatkan manajemen perawatan diri terkait diet, aktivitas fisik, dan perawatan kaki.
Parenting Approaches and Emotional-Mental in Children with Speech Delay fitriasari, andikawati; Sari, Dewi Utama; Zahroh, Chilyatis; Faizah, Imamatul; Hidayaah, Nur
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.501

Abstract

The development of children's speech skills that have not developed according to their age stage is strongly influenced by family factors, parenting patterns. Children with speechdelay have difficulty expressing their feelings are very vulnerable to mental emotional problems. The purpose of this study aims to analyze the relationship between parenting patterns and mental emotions in speechdelayed children. Correlational analytic research with a cross-sectional approach. The population was 170 parents and the sample was 63 respondents of parents and children. with consecutive sampling technique. The independent variable is parenting style and the dependent variable is mental emotional of specchdelay children. The instrument used parenting patterns using The Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) while the mental emotional questionnaire uses the Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) version 4-10 years. Data analysis used Chi-square test with a significance level of α<0.05. The results showed 63 parents of speechdelayed children 25 parents applied democratic parenting and 26 children had normal mental emotional. The results of the chi-square test p = 0.000 which means p < α, then H0 is rejected and H1 is accepted, meaning that there is a relationship between parenting patterns and mental emotions in speechdelayed children. Parenting that does not support optimal language development is one of the main determinants in cases of speech delay in children ABSTRAK Perkembangan kemampuan bicara anak yang belum berkembang sesuai dengan tahap usianya sangat dipengaruhi oleh factor keluarga, pola asuh orang tua. Anak dengan speechdelay sulit mengekspresikan perasaannya sangat rentan mengalami masalah mental emosional. Tujuan penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pola asuh dengan mental emosional pada anak speechdelay. Jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sejumlah 170 orang tua dan sampel sebanyak 63 responden orang tua serta anak. dengan teknik sampling consecutive sampling. Variabel independent yaitu pola asuh orang tua dan variable dependen mental emosional anak specchdelay. Instrumen yang digunakan pola asuh orang tua menggunakan The Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) sedangkan kuesioner mental emosional menggunakan Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) versi 4-10 tahun. Analisis data menggunakan Uji Chi-square dengan tingkat signifikansi α<0,05. Hasil penelitian menunjukkan 63 orang tua dari anak speechdelay 25 orang tua menerapkan pola asuh demokratis dan 26  anak memiliki mental emosional normal. Hasil uji chi-square p = 0,000 yang berarti p < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan pola asuh dengan mental emosional pada anak speechdelay. Pengasuhan yang tidak mendukung perkembangan bahasa secara optimal merupakan salah satu determinan utama dalam kasus keterlambatan bicara pada anak.