cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Edutourism dalam Peningkatan Masyarakat Pesisir Pulau Tunda, Banten Mirza Abdi Khairusy; Linardita Ferial; Sukarta Atmaja
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.152 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.154

Abstract

Kawasan pesisir Pulau Tunda memiliki daya tarik yang luar biasa bagi pengembangan pariwisata di Provinsi Banten. Tujuannya untuk mengembangkan potensi masyarakat sekitar dalam menciptakan pemandu wisata lokal sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di pesisir Pulau Tunda, Banten. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Pesisir Pulau Tunda Provinsi Banten pada Agustus 2021 dengan menggunakan metode Training of Trainer (ToT) dan Focus Group Discussion (FGD). Pelaksanaan Training of Trainer (ToT) dilakukan dengan metode pentahelix dengan kerjasama dari pemerintah, akademisi, pihak swasta, masyarakat dan media elektronik. Hasil pelatihan yang diperoleh adalah sebanyak 87% peserta memahami isi pelatihan eduwisata dan berminat menjadi pemandu wisata lokal sehingga perlu adanya perencanaan anggaran pengembangan kawasan pesisir yang dirancang setiap tahun yang menjadi penentu skala pengembangan potensi wisata di Pulau Tunda. The coastal area of ​​Tunda Island has an extraordinary attraction for tourism development in Banten Province. The aim is to develop the potential of the surrounding community in creating local tourist guides as an effort to improve the economy of the community on the coast of Tunda Island, Banten. Community service activities carried out on the Coast of Tunda Island, Banten Province, in August 2021 using the Training of Trainer (ToT) and Focus Group Discussion (FGD) methods. The implementation of the Training of Trainers (ToT) is carried out using the pentahelix method with collaboration from the government, academics, private parties, the community and electronic media. The results of the training obtained were as many as 87% of participants who understood the content of the edutourism training and were interested in becoming a local tour guide so that there was a need for budget planning for the development of coastal areas which was designed every year which made it a determinant of the scale of tourism potential development on Tunda Island.
SIMPEL BEDA (Sistem Informasi Pelaporan Berbasis Android untuk Bidan Desa) Jejen Jaenudin; Dahlia Widhyaestoeti; Tri Agung Susilo
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.781 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.157

Abstract

Peningkatan Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak Daerah (PWS-KIA) dan pelaporan yang dilakukan bidan desa setiap bulan ke Puskesmas di Kecamatan Gunungsindur yang meliputi 6 desa dan 64 Posyandu, diperlukan aplikasi berbasis android yang dapat menghitung indikator PWS KIA dan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh bidan desa. Perancangan aplikasi SIMPEL BEDA dibuat dengan pendekatan model Waterfall, perancangan database dimulai dari proses normalisasi data yang diperoleh dari masing-masing Posyandu dan Puskesmas di tingkat Kecamatan. Penulisan kode program menggunakan bahasa pemrograman Kotlin dan XML dengan aplikasi Android Studio, pengujian fungsional aplikasi dilakukan dalam Black Box dengan metode Boundary Value Analysis (BVA). Perhitungan masing-masing indikator PWS KIA telah diimplementasikan pada aplikasi SIMPEL BEDA sehingga diperoleh hasil perhitungan dalam laporan bulanan PWS KIA. Aplikasi SIMPEL BEDA dapat digunakan oleh kader dan bidan desa untuk mencetak atau mengirimkan laporan dalam bentuk digital ke puskesmas dalam bentuk tabel dan grafik berdasarkan bulan dan tahun dalam format pdf yang dapat diunduh. Increased Monitoring of Local Areas for Maternal and Child Health (PWS-KIA) and reporting carried out by village midwives every month to Puskesmas in Gunungsindur District which includes 6 villages and 64 Posyandu, an android-based application is needed that can calculate PWS KIA indicators and displays the reports required by the village midwife. The design of the SIMPEL BEDA application is made using the Waterfall model approach, database design starts from the process of normalizing the data obtained from each Posyandu and Puskesmas at the District level. Writing program code using the Kotlin programming language and XML with the Android Studio application, functional testing of the application is carried out in Black Box with the Boundary Value Analysis (BVA) method. The calculation of each PWS KIA indicator has been implemented in the SIMPEL BEDA application so that the calculation results are obtained in the PWS KIA monthly report. The SIMPEL BEDA application can be used by cadres and village midwives to print or send reports in digital form to the puskesmas in the form of tables and graphs based on month and year in pdf format that can be downloaded.
Penguatan Kapasitas Guru SMA Dalam Masa Pandemi Covid-19 Terkait Usaha Kesehatan Sekolah Bryany Titi Santi; Kevin Kristian; Hadiyanto Hadiyanto; Nur Fitriah; Denis Gunawan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.595 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.184

Abstract

Kegiatan Pendidikan mengalami krisis selama pandemi COVID-19 yang diakibatkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) terhenti selama periode ini karena siswa belajar secara daring. Padahal kesehatan siswa dapat menunjang keberhasilan kegiatan belajar sehingga perlu dilakukan inovasi untuk mendukung program kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan situasi. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan peran guru dalam menyampaikan edukasi kesehatan. Kegiatan penguatan kapasitas guru dilakukan melalui penyampaian materi kesehatan pada guru, diskusi dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan bermain peran. Setelah kegiatan guru diminta untuk melakukan edukasi pada siswa sekolah. Seluruh kegiatan dilakukan secara daring menggunakan aplikasi zoom. Hasil yang didapatkan setelah kegiatan berlangsung adanya peningkatan pengetahuan guru terkait masalah kecelakaan, kesehatan reproduksi, dan gizi serta feedback yang didapat dari murid bahwa mereka memahami penjelasan topik kesehatan dari guru. The COVID-19 pandemic has impacted on education crisis due to government’s policy, namely Large Scale Social Restriction. School Health Promotion program which is expected to support the health of school residents could not run well due to the policy. Therefore, it is necessary to bring innovation to support health promotion program that are in accordance to the needs and limited conditions and also sustainable. The purpose of The High School Teacher Capacity Building program is to improve the ability of teachers to convey health topics to their students so that health promotion activities in schools can continue. This Capacity Building activity consists of teaching health topics, discussion, and role play directly from teachers to students. The entire series of activities is carried out online through the Zoom Meeting application. The results are teachers’ knowledge about health topics was increased and students’ feedback about transfer of knowledge was easy to understand.
Menggabungkan Budaya dan Pemahaman antar Budaya dalam Pengajaran Bahasa Inggris: Webinar bagi Pengajar Bahasa Inggris di Sulawesi Utara Martha Nandari Santoso
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.381 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.187

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan para peserta untuk menggabungkan budaya dan pemahaman anatr budaya dalam pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL). Materi budaya berfokus pada pengajaran budaya yang beragam dan refleksi pada budaya lokal. Tiga belas (13) guru bahasa Inggris di SMA dan universitas dari Provinsi Sulawesi Utara mengikuti kegiatan daring ini yang menggunakan aplikasi Zoom pada 13 Juli 2022. Sesi ini terdiri dari 1). pemaparan penulis tentang budaya, aspek-aspeknya dan tujuan pengajaran budaya, 2). beberapa tugas untuk peserta, dan 3). diskusi kelompok tentang bagaimana menggabungkan materi budaya dalam materi pengajaran bahasa Inggris mereka. Di akhir sesi, para peserta menyampaikan hasil diskusi kelompok, dan sesi diakhiri dengan tanya jawab. Secara keseluruhan, webinar ini berhasil. Namun jika kegiatan seperti ini akan dilakukan lagi, para peserta harus lebih dibimbing untuk mengembangkan budaya internasional selain budaya lokal. Akan lebih baik juga jika kegiatan ini dilakukan dalam dua sesi terpisah daripada hanya satu sesi, sehingga peserta memiliki cukup waktu untuk mengerjakan tugas dan merevisi pekerjaannya setelah mendapat umpan balik dari peserta lain dan instruktur. This community service activity aims to empower the participants to incorporate culture and interculturality in the English as a Foreign Language (EFL) instruction. The cultural material focuses are on the teaching of diverse cultures and the reflection on the local culture. Thirteen (13) high school and university English teachers from North Sulawesi Province joined this online activity using a Zoom platform on July 13, 2022. This session is comprised of 1). the author’s presentation about culture, its aspects and objectives of teaching culture, 2). some tasks for the participants, and 3). a group discussion on how to incorporate cultural materials in their EFL instruction. By the end of the session, the participants shared the group discussion results, and the session was ended with questions and answers. Overall, this webinar was successful. But if this kind of activity will be conducted again, the participants should be guided more on developing international culture besides the local culture. It will also be better if this activity is conducted in two separate sessions instead of one session only, so that the participants could have enough time to do the task and revise their work after getting feedback from their peers and instructor.
Memantapkan Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui Usaha Integrasi Tanaman dan Ternak Sulaeman Sulaeman; Flora Pasaru; Abdul Wahid; Najamudin Najamudin; Burhanuddin Haji Nasir; Idham Idham
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.197

Abstract

Kelompok tani ternak “Mantilayo Jaya” sebagai mitra program pengabdian kepada masyarakat beranggotakan 20 orang umumnya adalah petani yang memiliki ternak. Masalah yang dihadapi oleh mitra adalah kegiatan usaha tani sangat bergantung pada alam, yakni bila musim hujan turun petani melaksanakan usahatani sedangkan bila musim hujan sudah berakhir petani melaksanakan kegiatan berkebun serta beternak sapi dan kambing. Hal tersebut karena lahan usaha tani belum memiliki jaringan irigasi. Solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan perbaikan teknik budidaya tanaman dan perbaikan kualitas pakan hijauan untuk ternak sapi dan kambing. Program Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mendampingi masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan sumber daya lahan secara optimal melalui usaha integrasi tanaman dan ternak. Metode yang diterapkan adalah pelatihan, demplot percontohan dan pendampingan kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan menjadi produk bernilai ekonomi. Pasca-kegiatan, masyarakat telah memanfaatkan limbah pertanian dan limbah peternakan menjadi kompos. Demikian juga peserta telah memiliki lahan percontohan budidaya rumput hijauan Panicum sarmentosum yang dapat menjadi sumber bibit / stek untuk pengembangan hijauan tersebut. Dengan demikian diharapkan produktivitas usaha tani dan ternak dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. The livestock farmer group "Mantilayo Jaya" as a community service program partner is generally a farmer who owns livestock. The problem faced is that farming activities are very dependent on nature, that is, when the rainy season falls, farmers do farming, while when the rainy season is over, farmers carry out gardening and animal husbandry activities. The solution that can be done to overcome this problem is to improve crop cultivation techniques and improve the quality of forage for livestock. The community service program aims to assist the community in increasing their knowledge and skills in optimal utilization of land resources through the integration of crops and livestock. The methods applied are training, pilot demonstration plots, and assistance to the community. The results obtained are increasing the knowledge and skills of the community in utilizing agricultural and livestock waste into products that have economic value. After the activity, the community has used agricultural and livestock waste to make compost. Likewise, the participants already have a Panicum sarmentosum grass cultivation demonstration plot which can be a source of seeds for forage development. It is expected that the productivity of livestock and animal husbandry businesses can improve the community's economy.
Pelatihan Bagi Guru PAUD Tentang Administrasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Cucu Atikah; Isti Rusdiyani; Nurmahdiah Nurmahdiah
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.838 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.210

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bekerjasama dengan dua lembaga PAUD yaitu TK Pembina Pandeglang Negeri Pandeglang dan TK PGRI Pandeglang. Bentuk kegiatannya adalah pelatihan bagi guru PAUD tentang administrasi pembelajaran. Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru PAUD, sebagian besar guru PAUD belum pernah mengikuti pelatihan administrasi pembelajaran. Padahal pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun administrasi pembelajaran sangat penting untuk diketahui dan dilaksanakan oleh guru PAUD dalam menjalankan tugasnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru PAUD terkait administrasi pembelajaran. Targetnya sebagian besar guru (90%) memahami administrasi pembelajaran dan dapat menerapkannya dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, luaran dari kegiatan ini adalah modul administrasi pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyusunan administrasi pembelajaran. Juga dapat menghasilkan artikel di jurnal pengabdian masyarakat nasional. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan simulasi/praktik langsung penyusunan administrasi pembelajaran. Selama kegiatan pelatihan para peserta dibekali dengan teori-teori yang berkaitan dengan administrasi pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi online. Selanjutnya, monitoring dilakukan secara luring kepada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, untuk memastikan mereka mampu mengembangkan dan melaksanakan administrasi pembelajaran dalam menjalankan tugasnya. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mempersiapkan administrasi pembelajaran. This community service activity collaborates with two PAUD institutions, namely Pandeglang Negeri Pandeglang Foster Kindergarten and Pandeglang PGRI Kindergarten. The form of the activity is training for PAUD teachers on learning administration. Based on initial observations and interviews with PAUD teachers, the majority of PAUD teachers have never participated in learning administration training. Even though knowledge and skills in preparing learning administration are very important to be known and implemented by PAUD teachers in carrying out their duties. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of PAUD teachers related to learning administration. The target is that most teachers (90%) understand learning administration and can apply it in carrying out their duties. In addition, the output of this activity is the learning administration module, as a guide in preparing learning administration. Also able to produce articles in national community service journals. The methods used are lectures, discussions and simulations/direct practice of preparing learning administration. During the training activities the participants were provided with theories related to learning administration, using the lecture method and online discussions. Furthermore, monitoring is carried out offline for Early Childhood Education Institutions, to ensure they are able to develop and carry out learning administration in carrying out their duties. The results of this service activity indicate an increase in insight and skills in preparing learning administration.
Diversifikasi Produk Kuliner Berbasis Mangrove Pada Kelompok Usaha Berembang Asri, Riau Prima Wahyu Titisari; Elfis Elfis; Syarifah F arradinna; Muhammad Akbar Maulana; Haliza Nurdilla; Putri Selaras
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.465 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.212

Abstract

Provinsi riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan ekosistem mangrove cukup luas. Salah satu desa yang memiliki kawasan mangrove adalah Desa Parit I/II, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, yang memiliki potensi mangrove untuk pengembangan kuliner. yang berasal dari buah mangrove. Tujuan dari program ini adalah untuk mengedukasi kelompok Berembang Asri di kawasan tersebut untuk memanfaatkan mangrove menjadi olahan keragaman kuliner, sebagai upaya peningkatan ekonomi melalui industri kecil kreatif yang memanfaatkan potensi alam. Pelaksanaan program terdiri dari empat tahap, yaitu, sosialisasi, pelatihan pengenalan jenis-jenis buah mangrove, pelatihan pembuatan aneka jenis olahan kuliner mangrove, serta monitoring dan evalusasi pelaksanaan kegiatan. Hasil dari program ini adalah sirup mangrove, teh mangrove, keripik mangrove, kue mangrove, nastar mangrove, serta dodol mangrove. Respon anggota kelompok terhadap kegiatan ini sangat baik, mereka merasa bahwa kegiatan ini bermanfaat dan diharapkan dapat dilanjutkan. Produk olahan kuliner mangrove berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Sungai Apit dan Siak, sebagai produk unggulan desa. Riau Province is one of the provinces that has a wide area of mangrove ecosystem. One of the villages that has a mangrove area is Parit I/II Village, Sungai Apit District, Siak Regency, which has mangrove potential for culinary development derived from mangroves. The aim of this program is to educate the Berembang Asri group in this area to utilize mangroves to become processed culinary diversity, as an effort to increase the economy through creative small industries that take advantage of natural potential. The implementation of the program consists of four stages, namely, socialization, training on the introduction of types of mangrove fruits, training on making various types of mangrove culinary preparations, as well as monitoring and evaluating the implementation of activities. The results of this program are mangrove syrup, mangrove tea, mangrove chips, mangrove cake, mangrove nastar, and mangrove lunkhead. The response of group members to this activity was very good, they felt that this activity was useful and they hoped it could be continued. Mangrove culinary processed products have the potential to be developed in Sungai Apit and Siak Regencies, as village superior products.
Pemanfaatan Media Sosial dalam Mengembangkan Pemasaran Batik Sukapura Santi Susanti; Wahyu Gunawan; Iwan Koswara
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.665 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.215

Abstract

Batik tulis Sukapura merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Tasikmalaya. Mayoritas batik Sukapura diproduksi perorangan. Hanya satu kelompok pengrajin, yakni Kelompok Usaha Bersama Gandok Jaya Mukti (KUB GJM), di Desa Janggala. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengrajin batik berkurang karena kurangnya modal dan sulitnya pemasaran. Pemasaran batik Sukapura dilakukan secara langsung dan online. Pemasaran online belum optimal, karena keterbatasan sumber daya pengelolanya. Untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai media promosi dan pemasaran batik Sukapura, diselenggarakan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), di Aula Kantor Desa Janggala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini dihadiri para pengrajin batik Sukapura dari KUB GJM, serta para guru dan siswa dari sekolah-sekolah yang berlokasidi Desa Janggala. PPM ini menggunakan metode pelatihan berbasis ceramah. Kami menghadirkan narasumber kompeten yang menyampaikan materi tentang batik Sukapura dan pemasaran media sosial. Berdasarkan pemaparan narasumber, media sosial dapat membantu memperluas pemasaran batik Sukapura melalui berbagai platform yang tersedia, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Efektivitas penggunaan media sosial dalam meningkatkan pemasaran batik Sukapura bergantung pada kemampuan pengrajin dalam mengolah pesan yang ingin disampaikan. Sukapura hand-drawn batik is one of the cultural heritages that grew and developed in Tasikmalaya Regency. Mostly, Sukapura batik is produced by individuals. There is only one group of artisans, the Gandok Jaya Mukti Joint Business Group (KUB GJM), in Janggala Village. In recent years, the number of batik artisans has decreased due to lack of capital and marketing difficulties. Sukapura batik is marketed directly and online. To optimize the use of social media as a promotional and marketing medium for Sukapura batik, a Community Service (PPM) was conducted at the Janggala Village Office Hall, Sukaraja District, Tasikmalaya Regency. Sukapura batik artisans from KUB GJM attended this activity, as well as teachers and students from schools in Janggala Village. This PPM uses a lecture-based training method. We presented competent resource persons who delivered materials on Sukapura batik and social media marketing. Based on the resource person's explanation, social media can help expand the marketing of Sukapura batik through various platforms, such as Facebook, Twitter, Instagram, and et cetera. Social media effectiveness in improving the marketing of Sukapura batik depends on the craftsmen's ability to process the message they want to convey.
Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Produk dari Daun Kelor untuk Mencegah Stunting di Desa Sungai Pauh Pusaka Amelia Amelia; Nurviana Nurviana; Sara Gustia Wibowo; Riezky Purnama Sari; Fitra Muliani; Ulya Nabilla
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.285 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.221

Abstract

Salah satu pemerintah desa di wilayah Kota Langsa yang secara tidak langsung terlibat dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah pemerintah Desa Sungai Pauh Pusaka. Akan tetapi, belum banyak intervensi terkait masalah kesehatan khususnya kesehatan anak dalam hal kecukupan gizi di Desa Sungai Pauh Pusaka. Akibatnya, stunting menjadi masalah kesehatan utama terkait pemenuhan gizi anak. Selama ini satu-satunya upaya yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sungai Pauh Pusaka untuk mencegah stunting adalah dengan melakukan kegiatan posyandu rutin untuk ibu hamil dan balita setiap bulannya. Pada Kegiatan posyandu diperlukan kegiatan edukasi atau penyuluhan terkait asupan gizi serta informasi terkait makanan olahan yang baik dikonsumsi untuk mencegah stunting. Daun kelor dapat dijadikan alternatif yang potensial untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil karena daun kelor mengandung protein dan asam folat. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam mengolah daun kelor menjadi suatu produk yang dapat diterima oleh masyarakat sehingga kandungan gizi pada daun kelor dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Metode pelaksanaan antara lain observasi, pelatihan, pendampingan, serta evaluasi. Kegiatan PKM yang telah dilakukan dikatakan cukup mendapat partisipasi dari masyarakat setempat. Respon yang baik ditunjukkan oleh warga yang membantu proses penyuluhan berjalan lancar, sehingga proses pelatihan dan pendampingan inovasi produk daun kelor dapat berlangsung dengan baik. One of the village governments in the Langsa City area that is indirectly involved in preventing and treating stunting is the government of Sungai Pauh Pusaka Village. However, there have not been many interventions related to health problems, especially children's health in terms of nutritional adequacy in Sungai Pauh Pusaka Village. As a result, stunting is a major health problem related to fulfilling child nutrition. So far, the only effort made by the Sungai Pauh Pusaka Village government to prevent stunting is to carry out routine posyandu activities for pregnant women and toddlers every month. Posyandu activities require educational or outreach activities related to nutritional intake and information related to processed foods that are good for consumption to prevent stunting. Moringa leaves can be used as a potential alternative to meet the nutritional needs of pregnant women because they contain protein and folic acid. Therefore, there is a need for innovation in processing Moringa leaves into a product that can be accepted by the public so that the nutritional content in Moringa leaves can be utilized by the body. Implementation methods include observation, training, mentoring, and evaluation. The PKM activities that have been carried out are said to have sufficient participation from the local community. A good response was shown by residents who helped the counseling process run smoothly so that the training and mentoring process for the innovation of Moringa leaf products could run well.
Penyusunan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sektor Manufaktur Marsono Marsono; Siswanto Siswanto; Suprayitno Suprayitno
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.847 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.230

Abstract

Desa Sukaraharja memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berdiri sejak akhir 2020. Sebagai BUMDes yang relatif baru, salah satu masalah yang dihadapi ialah terbatasnya kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang mengelola dalam pengelolaan transaksi keuangan. Faktor lain yang dihadapi oleh BUMDes tersebut ialah lokasi/letak geografisnya yang berada di dataran yang berkontur perbukitan dengan jalan yang kurang nyaman untuk dilewati kendaraan roda empat. Kondisi tersebut membuat akses pengelola BUMDes untuk mendapatkan peningkatan kapasitas menjadi terbatas. Sejak berdiri, BUMDes belum menyelenggarakan pencatatan sesuai kaidah akuntansi, melainkan hanya mencatat penerimaan dan pengeluaran saja sehingga belum dapat diketahui dan disajikan kinerja BUMDes yang sebenarnya. Tim Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Keuangan Negara STAN memberikan pelatihan dengan materi akuntansi dasar, perhitungan harga pokok produksi dan penggunaan aplikasi laporan keuangan menggunakan Ms. Excel. Setelah itu, dilakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan tahap demi tahap dengan menginput ke aplikasi Ms. Excel. Pelatihan dan pendampingan dilakukan secara luring dan daring. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman dan keterampilan pengelola BUMDes mengenai akuntansi dasar dan penghitungan harga pokok, dan pada akhirnya BUMDes berhasil menyusun laporan keuangan periode 2021 sesuai standar akuntansi yang berlaku. Sukaraharja Village has a Village Owned Enterprise (BUMDes) in the manufacturing sector which was set up at the end of 2020. As a relatively new BUMDes, one of the problems faced is the limited ability and skills of human resources who manage financial transactions. Another factor faced is its geographical location which is on a plain with hilly contours with roads that are less comfortable for four-wheeled vehicles to pass. This condition limits the access of BUMDes managers to increase their ability. Since its establishment, BUMDes has not kept records according to accounting rules, but only revenues and expenses so that the actual performance of BUMDes cannot be known. The Community Service Team of the PKN STAN provides training with basic accounting materials, calculation of the cost of production and the use of financial statement applications using Ms. Excel. After that, aid in the preparation of financial reports is conducted step by step by inputting into the Ms. Excel. Training and mentoring are conducted offline and online. The results were increasing the understanding and skills of BUMDes managers about basic accounting and calculating cost of production, and succeeded in compiling financial statements for the 2021 according to accounting standards.

Page 1 of 3 | Total Record : 30