cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pelatihan Self-Regulated Learning untuk Mengatasi Prokrastinasi pada Siswa SMA BSS Nurmala, Sukma; Mashuri, Ali
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.653

Abstract

Asesmen kebutuhan pada siswa SMA kelas 10 mengidentifikasi adanya indikasi masalah prokrastinasi. Riset sebelumnya menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi dapat dimitigasi dengan intervensi metakognitif self-regulated learning - seberapa siswa bisa melakukan perencanaan, monitoring, dan evaluasi dalam proses belajar yang bangkit dari motivasi internal. Desain sederhana pre-test dan post-test digunakan sebagai rancangan intervensi self-regulated learning. Sebanyak 59 partisipan direkrut, diukur tingkatan pengetahuan mengenai prokrastinasi sebelum dan setelah intervensi. Conscientiousness trait juga diukur untuk mengetahui efek intervensi mengontrol pribadi rajin-teratur yang berpotensi menjadi confounding. Hasil menunjukkan main effect dari intervensi, F (1, 56) = 49,54, p < 0,001 mengontrol jenis kelamin dan perubahan Conscientiousness trait pada baseline dan post-treatment. Intervensi self-regulated learning mampu meningkatkan pengetahuan partisipan tentang prokrastinasi. Mayoritas siswa (72,9%) mengalami peningkatan pengetahuan mengenai prokrastinasi, terutama pada pengetahuan tentang strategi menangani prokrastinasi. Melalui intervensi ini, siswa lebih strategis untuk menangani isu penundaan secara mandiri. A needs assessment of 10th-grade high school students identified some indications of procrastination problems. Previous research shows that procrastination behavior can be mitigated with metacognitive self-regulated learning interventions - how much students can plan, monitor, and evaluate in the learning process that arises from internal motivation. A simple pre-test and post-test design was used as a self-regulated learning intervention plan. A total of 59 participants were recruited, and their level of knowledge regarding procrastination was measured before and after the intervention. The conscientiousness trait was also measured to determine the intervention effects control of the diligent-organized personality which has the potential to be a confounder. Results showed a main effect of the intervention, F(1, 56) = 49.54, p < 0.001 controlling for gender and changes in conscientiousness trait at baseline and posttreatment. The self-regulated learning intervention was able to increase participants' knowledge about procrastination. The majority of students (72.9%) experienced increased knowledge about procrastination, especially knowledge about strategies for dealing with procrastination. Through this intervention, students have more strategies to deal with pending problems independently.
Gemar Makan Ikan: Edukasi Gizi melalui Pelatihan Pembuatan Nugget di Desa Molamahu Hafid, Radia; Gani, Imam Prawiranegara; Damiti, Fatmawaty; Toralawe, Yulianti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.677

Abstract

Salah satu potensi laut yang biasa didapatkan oleh masyarakat nelayan di Desa Molamahu adalah penangkapan ikan. Masyarakat nelayan lebih dominan menangkap ikan daripada mengonsumsi ikan untuk kebutuhan pangan keluarga. Upaya peningkatan konsumsi ikan akan memberikan dampak pada kesehatan serta kecerdasan anak. Ikan yang merupakan pangan sumber protein ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat bertahan lama dan cepat mengalami kerusakan sehingga memerlukan pengolahan lebih lanjut. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yaitu untuk memberikan edukasi pentingnya konsumsi ikan dan cara pengolahan nugget ikan yang siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang bernilai gizi tinggi. Mitra pengabdian ini yaitu masyarakat Desa Molamahu Kabupaten Bone Bolango. Metode pengabdian yang dilaksanakan yaitu metode pendidikan masyarakat terkait edukasi gemar makan ikan dan pelatihan pengolahan nugget ikan. Hasil pengabdian yaitu adanya peningkatan pemahaman masyarakat di Desa Molamahu tentang pentingnya edukasi gemar makan ikan untuk pemenuhan gizi anak, adanya peningkatan keterampilan ibu nelayan Desa Molamahu dalam mengolah ikan sebagai potensi laut menjadi produk olahan nugget ikan, dan terbantunya pihak kepala desa dan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian pangan di Desa Molamahu. One of the sea potentials that is commonly obtained by the fishing community in Molamahu Village is fishing. Fishing communities are more dominant in catching fish than consuming fish for family food needs. Efforts to increase fish consumption will have an impact on children's health and intelligence. Fish, which is a protein source food, has a weakness that it cannot last long and quickly deteriorates, so it requires further processing. The purpose of community service is to provide education on the importance of fish consumption and how to process fish nuggets that are ready to be consumed by the community with high nutritional value. This service partner is the community of Molamahu Village, Bone Bolango Regency. The service method carried out is a community education method related to education on fish eating and fish nugget processing training. The results of the service are an increase in the understanding of the community in Molamahu Village about the importance of education to eat fish for the fulfillment of children's nutrition, the improvement of the skills of Molamahu Village fishermen in processing fish as a potential of the sea into processed fish nugget products, and the assistance of the village head and the community in increasing food independence in Molamahu Village.
Perencanaan Pembelajaran dengan Pembuatan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka bagi Guru di SMKN 9 Semarang Tusyanah, Tusyanah; Pujiati, Amin; Ismiyati, Ismiyati; Rachmadi, Moch. Faizal; Suryanto, Edy; Chayati, Nur
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.681

Abstract

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang efektif memerlukan perencanaan pembelajaran yang baik dan relevan. Beberapa guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Semarang perlu meningkatkan kemampuan perencanaan pembelajarannya; Oleh karena itu, diselenggarakanlah program pengabdian masyarakat dengan tema Penyusunan Modul Ajar. Tujuan diselenggarakannya pengabdian ini adalah 1) memberikan pengetahuan untuk memahami Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berbasis Kurikulum Merdeka untuk menyusun modul ajar, dan 2) memberikan keterampilan guru dalam membuat modul ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Pengabdian dilakukan di SMKN 9 Semarang pada tanggal 9 Maret 2023 untuk pemberian materi dan praktik. Kemudian pendampingan dengan mengevaluasi modul ajar yang sudah dibuat pada tanggal 30 Maret 2023 secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 30 guru dari 4 program studi yang ada di SMKN 9 Semarang. Modul ajar yang dikembangkan setelah program pengabdian masyarakat menunjukkan peningkatan kualitas dan kelengkapan konten. Selanjutnya, pemahaman dan ketrampilan guru akan penyusunan Modul Ajar juga menunjukkan peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil refleksi dan observasi selama pendampingan penyusunan modul ajar. Diharapkan pengabdian dalam penyusunan modul ajar ini dapat dilaksanakan kepada lebih banyak guru dalam rangka penerapan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kondisi sekolah yang lain. Effective Independent Curriculum (IKM) implementation requires excellent and relevant learning planning. Several Vocational High School (SMKN) 9 Semarang teachers must improve their learning planning skills. Therefore, a community service program was held with the theme of preparing teaching modules. The purpose of holding this service is 1) to provide knowledge to understand Learning Outcomes (CP), Learning Objectives (TP), and Learning Objective Flow (ATP) based on the Independent Curriculum to prepare teaching modules and 2) to provide teacher skills in creating teaching modules based on the Independent Curriculum. The program was held at SMKN 9 Semarang on March 9, 2023, to provide material and practice. Then, assistance was provided by evaluating the online teaching module created on March 30, 2023, via Zoom Meeting. This service activity was attended by 30 teachers from 4 study programs at SMKN 9 Semarang. The teaching modules developed after the community service program show an increase in the quality and completeness of the content. Furthermore, teachers' understanding and skills in preparing Teaching Modules also show improvement. The results of reflection and observation prove it when assistance is provided in preparing teaching modules. Hopefully, more teachers will dedicate themselves to preparing this teaching module to implement the Independent Curriculum in other school conditions.
Modifikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Melalui Pemberdayaan Karang Taruna di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Kurniawati, Nurleni; Ariska, Feby Musti; Mangiring, Windu
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini limbah kotoran sapi hanya dijual dalam bentuk mentah tanpa melalui proses pengolahan sehingga harga relatif murah, bahkan hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk petani daerah sekitar. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan seperti sosialisi dan pelatihan tentang modifikasi limbah kotoran sapi menjadi pupuk fermentasi dalam bentuk Kompos Blok dan Media Semai. Limbah tersebut ditambahkan bahan lain seperti cocopeat, arang sekam, ampas aren yang selanjutnya difermentasi menggunakan Biostrater untuk mempercepat proses pengomposan menjadi produk dengan kualitas dan bernilai ekonomi. Dengan melibatkan dan memberdayakan remaja Karang Taruna dalam mengembangkan potensi daerahnya, kedepannya program pengolahan limbah ini dapat berjalan secara terorganisir dan berkelanjutan. Hasil kegiatan ini berupa informasi tentang pengolahan dan modifikasi produk limbah kotoran sapi. Kontribusi mendasar kepada anggota Karang taruna yaitu setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini mereka mampu mengolah limbah dari Kelompok Ternak Limousin kemudian memanfaatkan dan memasarkannya pada wilayah setempat. Pupuk Kompos Blok dapat digunakan sebagai pupuk subtitusi guna mengatasi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan media semai dalam bentuk blok dinilai bersifat ramah lingkungan dan sangat praktis karena tanpa ada wadah dan dapat langsung ditanam ke dalam tanah. Dengan demikian, remaja Karang Taruna dapat berperan besar dalam menangani permasalahan limbah sehingga termanfaatkan secara optimal dan meningkatkan nilai jual. Up until now, cow manure waste has only been sold in its raw form without processing, resulting in a relatively low price, with only a small portion being used by local farmers. The community service activities were carried out in the form of counseling, such as socialization and training on modifying cow manure waste into fermented fertilizer in the form of compost blocks and seedling media. The waste was mixed with other materials like cocopeat, rice husk charcoal, and aren pulp, and then fermented using Biostrater to accelerate the composting process, resulting in a product of quality and economic value. By involving and empowering the Karang Taruna youth in developing the potential of their region, this waste processing program can be organized and sustainable in the future. The outcome of this activity includes information on the processing and modification of cow manure waste products. A fundamental contribution to the Karang Taruna members is that after participating in this community service activity, they will be able to process waste from the Limousin Livestock Group, then utilize and market it within the local area. Compost blocks can be used as a substitute fertilizer to reduce dependency on chemical fertilizers, and the block-form seedling media is considered environmentally friendly and very practical because it requires no container and can be directly planted into the soil. Thus, the Karang Taruna youth can play a significant role in addressing waste issues so that it can be optimally utilized and increase its market value.
Pemetaan Partisipatif Kampung Marjinal di Kota Bandar Lampung, Indonesia (Studi Kasus: Kampung Pesisir Sinar Laut) Lestari, A Dwi Eva; Widya, Amelia Tri; Nurzukhrufa, Antusias; Basica, Embun Aura Annisa; Asriana, Nova; Fajarwati, Galuh
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.745

Abstract

Terletak di pesisir kota Bandar Lampung menjadikan Kampung Sinar Laut sebagai kampung marjinal yang pembangunannya secara khusus kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kota karena merupakan permukiman informal dimana rumah warganya berdiri ditepi laut bahkan sebagian besar diatas permukaan air laut. Keberadaan dan pertumbuhan permukiman informal di Kampung Sinar Laut disertai dengan munculnya berbagai permasalahan lingkungan dan sosial yang belum teridentifikasi termasuk potensi wilayah yang mungkin belum tergali, menjadi latar belakang kegiatan pemetaan partisipatif ini dilakukan. Dengan adanya identifikasi dan pemetaan permasalahan atau potensi wilayah dalam bentuk peta kampung partisipatif, dapat dijadikan dasar untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dan sosial kampung marjinal, termasuk dijadikan acuan dalam penataan kampung, perencanaan dan perancangan pembangunan kampung kota. Menggunakan metode partisipatif melibatkan warga masyarakat setempat dalam pembuatan peta, penggambaran dan informasi kampung menjadi data riil yang valid. Dalam pelaksanaannya masyarakat Kampung Sinar Laut berhasil memetakan sendiri permasalahan dan potensi yang ada di lingkungannya secara aktif dan bersama-sama kemudian menghasilkan luaran berupa peta fisik Kampung Sinar Laut, mengenai titik lokasi elemen fisik lingkungan dan permasalahannya, data dan jumlah warga, bencana tahunan, keadaan sosial-ekonomi-budaya, serta potensi wilayah yang dapat dikembangkan. Dengan harapan bahwa hasil pemetaan partsipatif dapat dimanfaatkan oleh warga, pemerintah desa dan kota, akademisi, mitra dan pihak lainnya. Located on the coast of the city of Bandar Lampung, Kampung Sinar Laut is a marginal village whose development has received little attention from the City Government because it is an informal settlement where the residents' houses stand on the edge of the sea and most of them are above sea level. The existence and growth of informal settlements in Sinar Laut Village is accompanied by the emergence of various environmental and social problems that have not been identified, including potential areas that may not have been explored, which is the background for this participatory mapping activity. By identifying and mapping problems or potential areas in the form of participatory village maps, it can be used as a basis for resolving environmental and social problems in marginal villages, including being used as a reference in village upgrading, planning and designing urban village development. Using participatory methods involves local residents in making maps, depictions, and village information into valid real data. In its implementation, the people of Kampung Sinar Laut succeeded in mapping the problems and potential in their environment actively and together, then produced an output in the form of a physical map of Kampung Sinar Laut, regarding the location of the physical elements of the environment and their problems, data and number of residents, annual disasters, conditions. socio-economic-cultural, as well as regional potential that can be developed. With the hope that the results of participatory mapping can be utilized by residents, village and city governments, academics, partners, and other parties.
Penyuluhan Pembukaan dan Pengolahan Lahan Tanpa Bakar di Desa Simpang Kasturi, Kalimantan Barat Sesario, Revi; Wasis, Th. Candra; Ichsan, Ichsan; Marjani, Adi; Radiansah, Dody; Febtysiana, Nur Fajar; Hillary, Janne
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.755

Abstract

Membakar lahan merupakan salah satu usaha yang paling ekonomis dalam pembukaan lahan. Selain itu, masyarakat di Kalimantan Barat memiliki tradisi Gawai Serentak, yaitu persiapan musim tanam dengan membuka lahan dengan cara membakar. Saat musim kemarau, budaya membuka lahan ini sangat beresiko terhadap terjadinya kebakaran lahan gambut yang luas serta sulit dipadamkan. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini adalah untuk mengedukasi dan menyosialisasikan pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) kepada masyarakat Desa Simpang Kasturi. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, yang merupakan anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) dan kelompok tani, dengan menggunakan metode ceramah yang dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan alat pemadam ringan (APAR) dan traktor tangan. Dalam kegiatan itu juga dibagikan APAR dan traktor tangan. Monitoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan sepanjang kegiatan melalui diskusi dua arah, dan tes di awal dan di akhir kegiatan yang berisi tentang pemahaman dari materi ceramah dan demonstrasi yang dilakukan. Mengacu pada hasil pretest dan posttest, tingkat pemahaman masyarakat mengenai penyebab karhutla di lahan gambut susah dipadamkan, upaya efektif pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sanksi membuka lahan dengan membakar, serta cara menggunakan APAR dan traktor tangan, menunjukkan kemajuan. Burning land is one of the most economical ways to clear the lands. Besides that, people in West Kalimantan have the Gawai Serentak tradition, which is a tradition of preparing for the planting season by clearing land through burning. During the dry season, this culture of clearing land is very risky for large peatland fires that are difficult to extinguish. The purpose of this community service activity (PPM) is to educate and socialize about clearing and processing of plantation land without burning (PLTB) to the Simpang Kasturi villagers. This activity was attended by 20 participants who were members of fire care community (MPA) and farmer groups, using the lecture method followed by demonstrations of light fire extinguishers (APAR) and hand tractors usage. In this activity, APAR and hand tractor were also distributed. Monitoring and evaluation of activities is carried out throughout the activity through Two-way discussions, pretest and posttest about the understanding of the lecture material and demonstrations conducted. Referring to the results of the pretest and posttest, the level of public understanding of the causes of peatland forest fires that are difficult to extinguish, effective efforts to control forest fires, sanctions for clearing land by burning, as well as how to use fire extinguishers and hand tractors, indicate improvement.
Budidaya Melon (Cucumis melo L) Hidroponik dalam Pemanfaatan Halaman Pekarangan Rumah di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Harahap, Mailina; Yustriawan, Dian; Apriyanti, Ira
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.758

Abstract

Halaman pekarangan rumah merupakan lahan yang bisa memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya melon (Cucumis melo) hidroponik belum banyak diketahui masyarakat. Budidaya melon hidroponik dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dengan memanfaatkan waktu luang mereka selain mengerjakan pekerjaan rumah. Tujuan pengabdian yang dilakukan adalah memberikan transfer pengetahuan berupa penyuluhan, pelatihan dan demplot budidaya melon hidroponik. Memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk melakukan budidaya melon hidroponik yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah dengan membuat perencanaan, mengorganisir kegiatan program, pelaksanaan program, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan program memberikan manfaat transfer ilmu pengetahuan, teknologi dan jasa dengan adanya kegiatan penyuluhan, pelatihan dan demplot budidaya melon hidroponik. Mitra mendapat pengetahuan dan keterampilan budidaya melon hidroponik. Persepsi mitra terhadap tingkat kepentingan/kebutuhan program menunjukkan mitra Berdasarkan angket yang diberikan kepada mitra diketahui bahwa jumlah skor tertinggi sebesar 50 yaitu pada persepsi mitra terhadap program PKM telah memberikan bekal kepada masyarakat berupa kemampuan berpikir ataupun keterampilan lainya. Dan junmlah skor tertinggi pada persepsi mitra terhadap tingkat kepuasan/kinerja program juga terdapat pada pernyataan mitra terhadap Program PkM telah memberikan bekal kepada masyarakat berupa kemampuan berpikir ataupun keterampilan lainya sebesar 50. Dengan demikian program telah memberikan manfaat kepada mitra. Home gardens are land that can provide environmental and economic benefits. The public is not yet well aware of the use of yard land by hydroponic melon (Cucumis melo) cultivation. Hydroponic melon cultivation can be done by housewives using their free time apart from doing housework. The aim of the service carried out is to provide knowledge transfer in the form of counseling, training and demonstration plots for hydroponic melon cultivation. Providing assistance with facilities and infrastructure to carry out sustainable hydroponic melon cultivation. The method used is planning, organizing program activities, program implementation, mentoring, monitoring and evaluation. The results of program activities provide benefits from the transfer of knowledge, technology and services through extension activities, training and demonstration plots for hydroponic melon cultivation. Partners gain knowledge and skills in hydroponic melon cultivation. The partner's perception of the level of importance/need for the program shows that partners. Based on the questionnaire given to partners, it is known that the highest score is 50, namely the partner's perception that the PkM program has provided provisions for the community in the form of thinking abilities or other skills. And the highest score in partners' perceptions of the level of satisfaction/performance of the program is also found in partners' statements that the PkM Program has provided provisions to the community in the form of thinking abilities or other skills of 50. In this way, the program has provided benefits to partners.
Pelatihan Pembuatan Kokedama sebagai Sarana Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Sejak Dini di SD Negeri Lemberang Sokaraja Aryani, Riska Desi; Palupi, Dian; Lestari, Sri; Wiraswati, Sri Martina
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.772

Abstract

SD Negeri Lemberang merupakan sekolah dasar di Kabupaten Banyumas yang memberikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam kurikulum pembelajarannya. Salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS adalah siswa dapat memahami dan mengelola lingkungan alam sekitarnya sejak usia dini. Namun demikian, siswa SD saat ini cenderung acuh terhadap lingkungan sekitarnya akibat dampak negatif dari perkembangan teknologi, misalnya kecanduan dengan gadget. Oleh karena itu, guru membutuhkan suatu inovasi sarana pembelajaran untuk mengenalkan kepada siswa agar mereka dapat peduli dan dapat mengelola lingkungan sekitarnya sejak usia dini. Inovasi sarana pembelajaran pengelolaan lingkungan tersebut dapat dilakukan melalui praktik pembuatan dan pemeliharaan kokedama. Tujuan kegiatan ini agar siswa dan guru dapat memanfaatkan barang tak terpakai di sekitarnya. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat menumbuhkan sifat kepedulian siswa terhadap makhluk hidup di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi ceramah, diskusi dan praktik membuat maupun memelihara kokedama. Nilai rata-rata pemahaman siswa terhadap pengelolaan lingkungan melalui pembuatan kokedama meningkat dari rata-rata sebesar 42,31 (pre-test) menjadi 61,54 (post-test). Hasil penilaian keterampilan dan keaktifan siswa dalam aspek praktik, diperoleh nilai rata-rata sebesar 82,65. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa kelas V SD Negeri Lemberang Sokaraja dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Lemberang Elementary School in Banyumas Regency provides Natural and Social Sciences subjects in its learning curriculum. One of the learning objectives in science subjects is that students can understand and manage the surrounding natural environment from an early age. However, students today tend to be indifferent to the surrounding environment due to the negative impact of technological developments, such as gadgets addiction. An innovative learning tool needed to introduce students so that they can manage the surrounding environment from an early age. Innovation of environmental management learning facilities can be done by using kokedama. The purpose of this training is that students and teachers can take advantage of unused items around them and fostering the nature of students' concern for living things around them. The methods used in this service included by giving demonstrations, discussions and practices. The average score of students' understanding of environmental management through making kokedama increased from 42.31 (pre-test) to 61.54 (post-test). The assessment results of students' skills and activeness in the practical aspects, obtained an average score of 82.65. The evaluation of service activities showed an increase in the understanding and skills of grade V students of SD Negeri Lemberang Sokaraja in environmental management activities.
MIKiR: Pembelajaran Terdiferensiasi di Sekolah Dasar Jabar, Cepi Safruddin Abdul; Rahmawati, Tina; Niron, M.D.; Raharja, Setya
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.789

Abstract

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu mengakomodasi perbedaan individu, aktif, menghormati kecepatan belajar setiap anak, dan pemahaman mendalam. Untuk itu, diperlukan sebuah metode yang bisa mencapi tujuan pembelajaran aktif tersebut. Tujuan dari kegiatan dosen berkegiatan di luar kampus (DKL) ini adalah untuk memberi pemahaman dan keterampilan bagaimana guru mampu mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dengan pendekatan pembelajaran terdiferensiasi dengan menggunakan model MIKiR. Kegiatan DKL ini diselenggarakan di jaringan sekolah Muhammadiyah Kadisoka Yogyakarta grup selama 6 (enam) bulan. Jumlah peserta yang terlibat adalah 35 guru jaringan SD Muhammadiyah Kadisoka grup dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam DKL ini, yakni ada tiga tahap yaitu need assesment, workshop dan praktek mandiri. Pada awal kegiatan ditemukan beberapa permasalahan terkait dengan kesulitan siswa dalam menangkap materi secara cepat, kesulitan guru dalam menjelaskan materi-materi tertentu kepada siswa dengan karakteristik tertentu, dan hambatan komunikasi dengan guru selama pembelajaran. Setelah kegiatan berakhir, menunjukkan bahwa terjadi perubahan situasi pembelajaran, dimana siswa lebih mudah menangkap materi pembelajaran, guru memiliki kemudahan dalam menyesuaikan materi dengan karakteristik anak secara individual, dan komunikasi guru dengan siswa berjalan secara lancar dan diagonal, dan siswa belajar dengan aktif dan menyenangkan. Effective learning can accommodate individual differences, is active and respects the learning of each child, and promotes deep understanding. Therefore, a method is needed to achieve the goal of active learning. The purpose of lecturers' activities outside the campus (DKL) is to provide an understanding of how teachers can achieve effective learning goals with a differentiated learning approach using the MIKiR model. This DKL activity is conducted in the Muhammadiyah Kadisoka Yogyakarta school network for 6 (six) months. The number of participants involved is 35 Muhammadiyah elementary school teachers in the Kadisoka network, in the form of training and mentoring. There are several stages in this DKL, namely three stages: needs assessment, workshops, and independent practice. At the beginning of the activity, several problems were identified related to students' difficulty in grasping material quickly, teachers' difficulty in explaining certain materials to students with specific characteristics, and communication barriers with teachers during learning. After the activity ended, it was shown that there was a change in the learning situation, where students found it easier to grasp learning materials, teachers had a easier times adapting materials to individual characteristics, and communication between teachers and students flowed smoothly and diagonally, with students actively and enjoyably learning.
Technological, pedagogical, and content knowledge: Merancang Pembelajaran Matematika yang Powerful Muhtadi, Dedi; Yulianto, Eko; Mansyur, Muhammad Zulfikar; Sukirwan, Sukirwan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan dan workshop perancangan pembelajaran matematika bagi guru sekolah dasar dengan fokus pada integrasi Technological, Pedagogical, and Content Knowledge (TPACK). TPACK merupakan pengetahuan profesionalisme guru yang penting untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, membantu guru merancang pembelajaran yang efektif dan efisien, mulai dari penyusunan skenario, skema alur, perangkat, praktik, hingga evaluasi dan refleksi pembelajaran. Metode pengabdian ini melibatkan pelatihan dan workshop yang diselenggarakan dalam bentuk seminar, pelatihan, pendampingan, Focus Group Discussion, dan simulasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang merupakan guru inti dari seluruh Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli hingga 19 Agustus 2023, bertempat di SD Negeri Inpres Cigorowong. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta dapat menyusun skenario, skema alur, serta perangkat pembelajaran berbasis TPACK, termasuk RPP, bahan ajar, LKPD, media berbasis Applet Geogebra, dan instrumen evaluasi. Diskusi dari hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan dan workshop ini efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan teknologi. Implementasi dari hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar, memperkuat peran TPACK dalam pengajaran, dan memberikan dampak positif pada proses pembelajaran dan prestasi siswa. The purpose of this study is to provide training and workshops on designing mathematics teaching for elementary school teachers with a focus on integrating Technological, Pedagogical, and Content Knowledge (TPACK). TPACK is a crucial aspect of teachers' professionalism, enabling the integration of technology into teaching, assisting teachers in designing effective and efficient teaching, ranging from the development of teaching scenarios, lesson flow schemes, teaching tools, teaching practices, to evaluation and reflection on teaching. The research methodology involves training and workshops conducted in the form of seminars, training sessions, mentoring, Focus Group Discussions, and simulations. This activity is attended by 30 participants who are core teachers from all public elementary schools in the Cisayong District, Tasikmalaya Regency. The activity takes place from July 29 to August 19, 2023, at SD Negeri Inpres Cigorowong. The research findings indicate that participants are able to formulate teaching scenarios, lesson flow schemes, and TPACK-based teaching tools, including lesson plans, teaching materials, worksheets, Applet Geogebra-based media, and evaluation instruments. Discussion of the research results indicates that these training and workshops are effective in enhancing teachers' understanding and skills in designing technology-integrated mathematics teaching. The implementation of these research findings is expected to enhance the quality of mathematics teaching in elementary schools, strengthen the role of TPACK in teaching, and have a positive impact on the teaching process and students' achievement.

Page 1 of 3 | Total Record : 30