cover
Contact Name
Sutaryono
Contact Email
cerata@umkla.ac.id
Phone
+62272323120
Journal Mail Official
cerata@umkla.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir Soekarno Km.1 Buntalan Klaten Tengah Klaten Jawa Tengah
Location
Kab. klaten,
Jawa tengah
INDONESIA
CERATA
ISSN : 20891458     EISSN : 26851229     DOI : https://doi.org/10.61902/cerata
Core Subject : Health,
Its Journal covers a lot of common problems or issues related to the Pharmaceutical sciences, including Pharmacetics, Biopharmacy, Drug Delivery Systems, Pharmaceutical Physics, Pharmaceutical Chemistry, Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Biotechnology and Microbiology, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Clinical and Community Pharmacy, Pharmaceutical Regulation and Marketing, Herbal Medicine.
Articles 103 Documents
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) terhadap Swamedikasi Penggunaan Obat Sirup di Kabupaten Sukoharjo Pratama, Bangkit Ary; Hastuti, Siwi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 1 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i1.1030

Abstract

Gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) ditandai adanya gangguan pada fungsi ginjal dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang disebabkan oleh kontaminasi dietilen glikol (DEG) atau etilen glikol (EG) pada obat sirup. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap ibu tentang GGAPA terhadap swamedikasi penggunaan obat sirup di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian analitik observasional ini menggunakan pendekatan cross sectional yang bertempat di Sukoharjo pada bulan Oktober-November 2023. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu di Sukoharjo, dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang ibu yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel bebasnya meliputi pengetahuan dan sikap ibu tentang GGAPA, sedangkan variabel terikatnya adalah swamedikasi penggunaan obat sirup. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Data dianalisis dengan uji regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan dan swamedikasi (b=1,147; CI 95% 0,60 sd 1,69; p (<0,01) < 0,05 dan terdapat hubungan positif dan signifikan antara sikap ibu dan swamedikasi (b = 0,306, CI 95 % 0,03 s.d. 0,58; p (0,029) < 0,05. Nilai Adjusted R2 = 0,439 berarti variabel pengetahuan dan sikap secara bersama mampu menjelaskan variasi swamedikasi sebesar 43,9%. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh antara pengetahuan dan sikap ibu tentang gagal ginjal akut atipikal progresif terhadap swamedikasi penggunaan obat sirup di Kabupaten Sukoharjo.
Analisis Kadar Kafein Pada Biji Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Varietas Lini S dari Perkebunan Kopi Banaran Dengan Metode Titrasi Bebas Air Wahyu Anasari; Anita Agustina Styawan; Mustofa, Hana; Muchson Arrosyid; Hendra Budiman
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 1 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i1.1068

Abstract

Kopi arabika (Coffea arabica L.) Lini S merupakan salah satu yang paling populer di kawasan Asia Pasifik, khususnya di Indonesia. Biji kopi mengandung senyawa fenolik, asam klorogenat dan kafein. Kafein berkhasiat secara klinis menstimulasi susunan saraf pusat dengan menghilangkan rasa lelah, lapar dan kantuk. Tujuan penelitiam ini adalah untuk mengetahui kadar kafein dalam biji kopi arabika (Coffea arabica L.) varietas Lini S.Penelitian ini menggunakan cara observasional. Sampel yang digunakan sebanyak 300 gram serbuk kopi arabika (Coffea arabica L.) varietas Lini S dari perkebunan kopi Banaran. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks, kemudian diuji secara kualitatif menggunakan reaksi parry serta untuk mendapatkan konsentrasi kafein dengan cara Titrasi Bebas Air. Hasil uji kualitatif menggunakan reaksi parry yang positif kafein ditandai dengan warna hijau. Hasil uji kuantitatif dengan 3 kali replikasi diperoleh rata-rata kadar kafein pada biji kopi arabika sebesar 142,90 mg. Kadar kafein pada biji kopi arabika baik dikonsumsi untuk kesehatan karena nilai kadar tidak melebihi standar SNI yaitu 150 mg/hari.
Gambaran Pengetahuan terhadap Penggunaan Obat Tanpa Resep di Desa Karangduren Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten Septyasari, Avanilla Fany; Putri, Aristhasari; Nurhaini, Rahmi; Hastikanuari, Anis Anggiara
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 1 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i1.1077

Abstract

Self-medication is an attempt to treat a condition or complaint based on self-diagnosed symptoms. The drugs used are non-prescription drugs, such as over-the-counter (OTC) drugs. Self-medication is one of the causes of medication errors. One of the factors in the occurrence of problems in self-medication is the lack of knowledge and understanding of the community regarding drugs and their indications. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of the use of non-prescription drugs in the community of Karangduren Village, Kebonarum District, Klaten Regency. This research is an observational descriptive research. The sampling technique used simple random sampling method, and a questionnaire containing 15 questions including the name and content of the drug, drug efficacy, drug dosage, drug administration, and drug side effects. There were 67 respondents involved in this study. The results showed that most respondents (50.7%) had a good level of knowledge in using non-prescription drugs.
Uji Efektivitas Serbuk Effervescent Ekstrak Daun Cengkeh sebagai Antijamur (Candida albicans) Penyebab Sariawan Ilma, Amin Dyah Makrifatul; Hapsari, Fauziyyah Kunti; Mentari, Dearry; Nurul Hidayati; Ilyasa, Muhammad Rasyid Sidiq
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 1 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i1.1078

Abstract

Clove leaves have been proven to contain compounds with pharmacological activities, such as antifungal properties. This study aims to investigate the influence of varying the amount of clove leaf extract in effervescent powder formulations as an alternative treatment for oral candidiasis. Effervescent powder was chosen as a practical and user-friendly dosage form. The variations of clove leaf extract in this study were 4%, 6%, and 8%. Effervescent powder formulations with clove leaf extract have been successfully prepared in various formulas with similar organoleptic characteristics. Physical testing, including moisture content, flow rate, pH, and dispersion, demonstrated that these effervescent powder formulas meet quality standards. Antifungal effectiveness tests revealed that Formula II has the ability to significantly inhibit the growth of Candida albicans. This suggests the potential use of clove leaf extract effervescent powder formulations in the treatment of oral candidiasis.
Efektifitas Sediaan Foaming Facial Wash Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes dan Staphylococcus Aureus DZUN HARYADI ITTIQO; Permata Hati, Melati; Irjayanti, Nining
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 1 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i1.1084

Abstract

Kulit merupakan lapisan terluar yang melapisi tubuh, Salah satu masalah kulit yang umum ditemukan adalah jerawat pada muka. Jerawat tidak menyebabkan gejala klinik yang membahayakan, namun sering menjadi permasalahan yang sangat mengkhawatirkan karena mengurangi rasa kepercayaan diri dan rasa tidak nyaman pada penderitanya dan dapat menimbulkan rasa stress. Pemicu timbulnya jerawat oleh berbagai faktor salah satunya adalah infeksi bakteri diantaranya adalah bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Pencegahan penyakit kulit akibat dari bakteri maupun jamur dapat dilakukan dengan membersihkan kulit dengan menggunakan antiseptik. Bentuk sediaan farmasi yang dapat digunakan salah satunya adalah foaming facial wash ekstrak daun kelor. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan formula foaming facial wash yang memenuhi syarat mutu dan mendapatakan konsentrasi ekstrak daun kelor dalam sediaan foaming facial wash yang efektif terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini diawali dengan proses ekstraksi serbuk daun kelor dilanjutkan pembuatan formula sediaan foaming facial wash dengan variasi konsentrasi ekstrak kelor dan dilakukan evaluasi mutu fisik nya. Terakhir di lakukan uji anti bakteri dengan metode sumuran untuk mengetahui efektivitas diameter hambat sediaan foaming facial wash terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Hasil menunjukkan semua formula sediaan foaming wash memenuhi persyaratan mutu fisik yaitu sediaan homogen, memenuhi syarat pH antara 4,5-6,5, Nilai viskositas rendah berkisar 2cP-9cP, tinggi busa antara 13 mm-220 mm. Diameter zona hambat terhadap bakteri staphylococcus aureus berkisar 22 mm-24 mm sedangkan terhadap bakteri Propionibacterium acne berkisar 12 mm-22 mm. Analisis anava menunjukkan diameter zona hambat terhadap kedua bakteri tersebut tidak berbeda signifikan pada semua formula sediaan
IDENTIFIKASI VARIASI GEN DAN EKSPRESI GEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER OVARIUM DENGAN PENDEKATAN BIOINFORMATIKA Azzahra, Fara; Wicaksono, Anggoro; Nugraheni, Tyas Putri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 2 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i2.960

Abstract

Kanker ovarium merupakan kanker yang sering terjadi pada wanita. Kanker ovarium dapat disebabkan oleh faktor genetik. Faktor genetik dapat diidentifikasi dengan variasi gen atau single nucleotide polymorphism (SNP). Saat ini identifikasi variasi gen tersebut tersedia dengan berbagai macam bentuk database dan bioinformatika. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi gen yang berhubungan dengan kanker ovarium dan memprioritaskan variasi gen tersebut berdasarkan tingkat kerentanannya. Metode penelitian ini mengidentifikasi variasi gen dengan pemanfaatan GWAS katalog yang berintegrasi pada beberapa basis data bioinformatika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat dua SNP rs3769823 dan rs63750417 yang rentan terhadap kanker ovarium berdasarkan ekspresi gen di jaringan darah. Variasi gen tersebut mengkode gen CAPS8 dan MAPT dan menunjukkan ekspresi yang tinggi pada jaringan darah. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa adanya integrasi variasi gen dan bioinformatika potensial untuk memberikan informasi terkait kerentanan suatu variasi gen pada penyakit kanker ovarium
The Comparison and Test of Antioxidant Activity of Ethanol Extracts of Pangi Leaves and Seeds (Pangium Edule Reinw.) Using the DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Method Suleman, Abdul Wahid; Sari, Nurmala; Safaruddin, Safaruddin; Adri, Tenri Ayu; Siradjuddin, Mutmainnah; Prihandari, Ayu
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 2 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i2.988

Abstract

The leaves and seeds of pangi (Pangium edule Reinw.) contain alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins, which acts as antioxidants. Antioxidants are needed to protect the body and inhibit the negative impact of free radicals due to the oxidation reactions that occur. Antioxidants are compounds that inhibit oxidation reactions by binding free radicals and molecules. This research aims to determine the comparison of the antioxidants activity of pangi (Pangium edule Reinw.) leaves and seeds using the DPPH (1,1,-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) method. Reactive research method, experimentally, namely by carrying out serial dilutions of concentrations of 10, 20, 30, 40 and 50 ppm in each test solution, then adding the DPPH solution and measuring the antioxidants activity with a UV-Vis Spectrophotometer. After that, the IC50 (Inhibitor Concentration 50) value and the AAI (Antioxidant Activity Index) value are calculated, and the data were analyzed using ANOVA. The results of calculating the IC50 and AAI values are that the IC50 value of the pangi leaf ethanol extract is 49.6061 ppm (AAI=1.007), while the IC50 value of ethanol extract of pangi seeds is 50.2027 (AAI=0.9959). From the results of research and data analysis, it can be concluded that the ethanol extract of pangi leaves has higher antioxidant activity compared to the ethanol extract of pangi seeds.
ANALISIS KEJADIAN STROKE BERULANG PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ANTIPLATELET DI RS X KOTA TASIKMALAYA Eva Rosanti; Ilham Alifiar
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 2 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i2.1019

Abstract

Stroke merupakan penyakit yang terjadi pada otak dimana terjadi sumbatan pada pembuluh darah otak atau terjadinya pecah pada pembuluh darah otak. Tingginya mortalitas dan morbiditas pada pasien stroke ini membutuhkan perhatian, terutama terhadap potensi kejadian stroke berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata kejadian waktu berulang pada stroke iskemik yang menggunakan antiplatelet di RS X Kota Tasikmalaya. Dalam penelitian ini, digunakan metode observasional dengan desain cross-sectional, pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien stroke yang menggunakan antiplatelet aspirin, clopidogrel dan kombinasi aspirin clopidogrel, data diambil pertama kali pasien didiagnosa stroke iskemik dan kejadian kedua kali masuk UGD dengan diagnose yang sama. Data dikumpulkan melalui rekam medis pasien dan dianalisis menggunakan analisis frekuensi dan uji chi-square untuk menentukan hubungan antara penggunaan antiplatelet dan kejadian stroke berulang. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata rata terjadinya stroke berulang pada pengguna aspirin tunggal adalah 71,66 hari, pada pengguna clopidogrel tunggal adalah 49,94 hari dan pada penguna kombinasi adalah 140,16 hari. Dari penelitian yang dilakukan, pemilihan penggunaan antiplatelet berpengaruh terhadap rata-rata waktu kejadian stroke iskemik berulang.
IDENTIFIKASI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TOBO-TOBO (Ficus septica Burm) TERHADAP BAKTERI ULKUS DIABETIK Wahyuddin, Munifah; Rauf, Afrisusnawati; Nurshalati Tahar; Nurfitrah Syamsuddin; Huriyah Fadhilah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 2 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i2.1103

Abstract

People in Indonesia have long used tobo-tobo leaves (Ficus septica Burm). The ingredients contained in these leaves consist of alkaloid compounds, saponins, flavonoids, and tannins, which are compounds that are antibacterial, so they have the potential to be developed as plants. drug. This study aims to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of tobo-tobo leaves against diabetic ulcer bacteria, namely Pseudomonas aeruginosa, Providencia stuartii, Citrobacter freundii, Pseudomonas luteola, Burkholderia cepacia, Acinetobacter baumannii, and Proteus merabilis. For this kind of research, a quantitative experimental method is used. The ethanol solvent is used for extraction, and the agar diffusion method on NA medium is used to test for bacteria. The test showed that the tobo-tobo (Ficus septica Burm) leaf extract made of ethanol had alkaloids, saponins, flavonoids, and tannins in it. In the antibacterial activity test on each extract with a concentration of 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%, it was found that the ethanol extract of tobo-tobo leaves at a concentration of 100% gave the greatest antibacterial effect on bacterial growth with an average diameter value of flat. average: Pseudomonas aeruginosa 12.8 mm (strong), Providencia stuartii 9.33 mm (medium), Citrobacter freundii 11.83 mm (strong), Pseudomonas luteola 11 mm (strong), Burkholderia cepacian 10.16 mm (strong), Acinetobacter baumannii 9.5 mm (moderate), and Proteus merabilis 6.5 mm (moderate).
ANALISIS KUANTITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA KETUPAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Amalia putri, Mila; Latifah Priatni, Haty
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 2 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i2.1122

Abstract

Boraks sangat sering digunakan dalam berbagai industri pangan termasuk dalam pembuatan ketupat. Boraks dikenal di pasaran dengan sebutan pijer, bleng, atau gendar. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui bahwa pijer sama dengan boraks. Mengonsumsi boraks jangka Panjang dapat menimbulkan efek yang merugikan seperti muntah, pusing, diare, mual, kejang, dan koma. Produsen pangan kadang-kadang mencampurkan boraks ke dalam produk mereka hanya untuk menghasilkan keuntungan atau menjaga agar produk mereka tidak terlalu cepat basi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketupat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar boraks pada ketupat dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Jenis penelitian ini adalah eksperimental yang dimana menggunakan metode pendekatan analisis kuantitatif dengan desain penelitian experimental sederhana untuk menganalisis kandungan boraks pada ketupat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel terbukti mengandung boraks pada panjang gelombang 542 nm. Kadar boraks yang diperoleh dari kadar yang paling tinggi ke kadar paling rendah secara berturut-turut ialah sampel G Sebesar 0,353%, sampel H dan I sebesar 0,314%, sampel E sebesar 0,301%, Sampel J sebesar 0,275%, sampel F sebesar 0,263%, sampel D sebesar 0,242%, sampel A sebesar 0,082%, sampel B sebesar 0,076% dan sampel B sebesar 0,018%. Dari 10 sampel kadar yang paling tinggi terdapat pada sampel G sebesar 0,353% dan yang terendah terdapat pada sampel B sebesar 0,018%. Hal tersebut melebihi batas penggunaan boraks yang telah dilarang dalam Permenkes RI No 033 tahun 2012 yaitu 0%.

Page 9 of 11 | Total Record : 103