cover
Contact Name
Albertha Lolo Tandung
Contact Email
ppmpoltekpelbrng@gmail.com
Phone
+6285778836562
Journal Mail Official
umarmukhtar@poltekpelbarombong.ac.id
Editorial Address
Jl. Permandian Alam No. 1 Barombong, Makassar, 90225 Telepon. 0411 8217157, /Wa: 0823 966 41754
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HENGKARA MAJAYA
ISSN : 27236722     EISSN : 2721818X     DOI : https://doi.org/10.61759/hmj
Core Subject : Engineering,
Hengkara Majaya merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Politeknik Pelayaran Barombong, Gowa. berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu Hengkara dan Majaya, yang mempunyai arti kebanggaan pelaut. Hengkara Majaya adalah jurnal karya ilmiah yang dimiliki oleh Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong. Jurnal ini ber p-ISSN: 2723-6722 dan e ISSN 2721-818X terbit 2 kali dalam setahun yaitu bulan Maret dan September merupakan media publikasi sekaligus sebagai sarana untuk mewadahi artikel hasil penelitian baik bersifat kolektif ataupun individu dengan cakupan tema tentang seputar transportasi matra laut, pola pembinaan taruna, pendidikan studi nautika, pendidikan studi permesinan kapal, dan pendidikan studi manajemen transportasi laut. Hengkara Majaya bekerjasama dengan lembaga Asosiasi bidang ilmu pelayaran.
Articles 49 Documents
Analisis Pengaruh Layanan Vessel Traffic Services (VTS) Terhadap Keselamatan Pelayaran Di Wilayah Alur-Pelayaran Surabaya Rohvi Iriyanti, Nabella Eka Putri; Trisnowati Rahayu; Edi Kurniawan; Muhammad Dahri
Hengkara Majaya Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v5i2.88

Abstract

Abstract: Transportation is a necessary means for a country, including Indonesia, which is essentially an archipelagic country. Transportation, especially sea transportation, is used as a tool that can connect islands spread across Indonesia. In order for maritime transportation activities to run smoothly, shipping safety efforts are needed both internally and externally. The shipping safety efforts from the external side include monitoring ship activities carried out by VTS through the Information Navigational Service (INS), Traffic Organization Service (TOS), and Navigational Assistance Service (NAS). This research aims to determine the influence of the services provided by VTS Surabaya on shipping safety in the Surabaya Shipping Channel Region and to find out how much influence the Surabaya VTS service has on shipping safety in the Surabaya Shipping Channel Region. Quantitative methods were used in this research through the use of the SPSS v27 application with a sample size of 50 crew members sailing across the Surabaya Shipping Line area and using VTS services based on simple random sampling. The analysis used is simple linear regression with the resulting equation, namely Y = 16.082 + 0.329X. Based on this analysis, it can be proven that the Surabaya VTS service has a positive and significant impact on shipping safety in the Surabaya Shipping Line area. Then the results of the research coefficient of determination test were 0.457, which means that the influence of VTS Surabaya services on shipping safety in the Surabaya Shipping Lines Region is medium, namely 45.7%. The magnitude of this influence is based on the e-pilotage service in the Surabaya Shipping Line area. ABSTRAK Transportasi merupakan sarana yang dibutuhkan bagi suatu negara tidak terkecuali Negara Indonesia yang pada hakikatnya merupakan sebuah negara kepulauan. Transportasi khususnya transportasi laut dijadikan sebagai alat yang dapat menghubungkan pulau-pulau yang tersebar di Indonesia. Demi terjadinya kelancaran kegiatan transportasi laut, diperlukan upaya keselamatan pelayaran baik dari sisi internal maupun eksternal. Adapun upaya keselamatan pelayaran dari sisi eksternal yaitu melakukan pengawasan terhadap aktivitas kapal yang dilakukan oleh VTS melalui layanan Information Navigational Service (INS), Traffic Organization Service (TOS), serta Navigational Assistance Service (NAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh layanan yang diberikan VTS Surabaya akan keselamatan pelayaran di Wilayah Alur-Pelayaran Surabaya dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan VTS Surabaya akan keselamatan pelayaran di Wilayah Alur-Pelayaran Surabaya. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini melalui pemanfaatan aplikasi SPSS v27 dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang awak kapal yang berlayar melintasi wilayah Alur-Pelayaran Surabaya dan menggunakan layanan VTS berdasarkan cara simple random sampling. Analisis yang dipakai yakni regresi linear sederhana dengan perolehan hasil persamaan yakni Y = 16,082 + 0,329X. Atas dasar analisis tersebut dapat dibuktikan bahwa layanan VTS Surabaya mempunyai pengaruh positif dan bernilai signifikan akan keselamatan pelayaran di wilayah Alur-Pelayaran Surabaya. Kemudian hasil uji koefisien determinasi penelitian yaitu 0,457 yang artinya besarnya pengaruh layanan VTS Surabaya terhadap keselamatan pelayaran di Wilayah Alur-Pelayaran Surabaya bernilai sedang yaitu sebesar 45,7%. Besarnya pengaruh ini didasari oleh layanan e-pilotage di wilayah Alur-Pelayaran Surabaya.
Analisis Efektivitas Pengoperasian ECDIS untuk Keselamatan Pelayaran pada Kapal Latih Laksamana Muda John Lie Nenny; Muntaha, Sidrotul; Kendek, Meti; Mulyono; Budiawan
Hengkara Majaya Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v5i2.90

Abstract

This research aims to determine the effectiveness of ECDIS operations in KL. Laksamana Muda John Lie, to find out the obstacles in operating ECDIS on KL. Laksamana Muda John Lie, and to find out about the efforts made to increase cadets' understanding of ECDIS operations for shipping safety. This research uses qualitative research. Data collection techniques use observation, interviews, and documentation with data analysis techniques, data processing is carried out through a data triangulation process, both obtained from the results of observations, interviews, and documentation. The effectiveness of ECDIS operations in supporting shipping safety on the KL training ship. Laksamana Muda John Lie was not able to operate properly because the data displayed was not updated, which resulted in him not being able to detect nearby ships, and not being able to connect well with other navigation tools such as Radar and AIS. The obstacles in the operation of ECDIS are that the information data is not updated due to the tool having to subscribe to the developer, so that not having a subscription can result in a lot of information not being updated, as well as connections with other navigation tools not being able to run well. Efforts made in increasing the understanding of Cadets/I regarding the operation of ECDIS, namely through practical learning on board the ship by introducing the form and equipment of ECDIS as well as how to operate it through recorded videos and YouTube as a solution to the problems that exist with ECDIS equipment in KL. Laksamana Muda John Lie. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui efektivitas pengoperasian ECDIS pada KL. Laksamana Muda John Lie, untuk mengetahui kendala dalampengoperasian ECDIS pada KL. Laksamana Muda John Lie, dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahamanTaruna dalam pengoperasian ECDIS untuk keselamatan pelayaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data dilakukan pengolahan data melalui proses trianggulasi data, baik yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Efektivitas pengoperasian ECDIS dalam menunjang keselamatan pelayaran pada Kapal latih KL. Laksamana Muda John Lie belum dapat berjalan dengan baik karena data yang ditampilkan tidak terupdate, sehingga menyebabkan tidak dapat mendekteksi kapal-kapal yang ada disekitar, serta tidak dapat terkoneksi baik dengan alat navigasi lainnya seperti Radar dan AIS. Kendala-kendala dalam pengoperasian ECDIS yaitu tidak terupdatenya data informasi disebabkan oleh alat tersebut yang harus berlangganan dengan pengembang, sehingga ketika tidak belangganan dapat menyebabkan banyaknya informasi yang tidak terperbaharui, serta koneksi dengan alat navigasi lainnya tidak dapat berjalan dengan baik.. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pemahaman Taruna/I terkait pengoperasian ECDIS yaitu melalui pembelajaran praktek di atas kapal dengan mengenalkan bentuk dan perlatan ECDIS serta cara pengoperasiaanya melalui hasil video rekaman dan youtube sebgai solusi atas kendala-kendala yang ada pada perlatan ECDIS pada KL. Laksamana Muda John Lie.
Upaya Penerapan Standar Keselamatan Kapal Tradisional di Danau Matano Sulawesi Selatan Apriani, Dahlia Dewi; Bungin, Sarce Sampe; Linarti, Avera; Parrung, Paulus Banto; Yusuf, Muhammad
Hengkara Majaya Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v5i2.92

Abstract

This research was conducted to determine efforts to implement traditional boat safety standards on Lake Matano, South Sulawesi using AHP analysis. Data was obtained by observing and interviewing officers working at Lake Matano and Lake Tuwuti ports, so that several criteria were obtained as an effort to implement traditional boat safety standards on Lake Matano. From the results of the analysis it was found that the efforts that must be made to implement traditional ship safety standards with the highest weight are carrying out socialization of river and lake transport safety regulations by 11.687%, increasing supervision by 11.345%, firmness of officers so that ships comply with safety regulations by 11.069%, compliance with regulations ship safety with the character and condition of the ship 10.977% and simplifying the process of certifying ships and crew members 9.122%. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui upaya penerapan standar keselamatan kapal tradisional di Danau Matano Sulawesi Selatan dengan menggunakan analisis AHP. Data didapat dengan melakukan observasi dan wawancara kepada para petugas yang bekerja di pelauhan Danau Matano dan Danau Tuwuti, sehingga didapat beberapa kriteria sebagai upaya penerapan standar keselamatan kapal tradisional di Danau Matano. Dari hasil analisa didapat bahwa upaya yang harus dilakukan untuk menerapkan standar keselamatan kapal tradisional dengan bobot tertinggi adalah melaksanakan sosialisasi peraturan keselamatan angkutan sungai dan danau sebesar 11,687%, meningkatkan pengawasan sebesar 11,345%, ketegasan petugas agar kapal memenuhi peraturan keselamatan sebesar 11,069%, kesesuaian peraturan keselamatan kapal dengan karakter dan kondisi kapal 10,977% dan mempermudah proses pembuatan sertifikasi kapal dan awak kapal 9,122%.
Kedaulatan Maritim dan Pengawasan Lalu Lintas Maritim di Indonesia Bokau, Joe Ronald Kurniawan; Irwan; Haryani, Rina
Hengkara Majaya Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v5i2.93

Abstract

As the largest archipelagic country in the world and located right in between of two oceans, Indonesia benefited from its geographical location especially since the Malacca Strait become the major marine traffic in the world. Not only that, Indonesia also established three major waterways called Archipelagic Sea Lanes (ASL) where every international ship obliged to passing by Indonesian territorial waters without disturbance with the straits such as Sunda Strait and Lombok Strait as the major strait. In economic development, these policies impacted the growth of several major cities in Indonesia such as Medan in the Sumatera Island, Jakarta and Surabaya in Java Island and Makassar in Sulawesi Island. The archipelagic countries as defined in the UNCLOS as the waters around, between and connecting the islands belong to the Indonesian irrespective the size or dimension, therefore a constant vigilant must be conduct by Indonesian Government. In this research, we utilize AIS data from third party then analyze from the numbers of ships travelling in the waterway and the needs to maintain a state-of-the-art monitoring of every ship in the territorial waters. ABSTRAK Sebagai negara kepulauan yang terbesar didunia dan terletak diantara dua samudera, Indonesia diuntungkan dari letak geografisnya terlebih sejak Selat Malaka menjadi jalur pelayaran utama dunia. Tidak hanya itu, Indonesia juga membuka tiga jalur utama pelayaran yang disebut dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dimana setiap kapal internasional dapat melewati alur pelayaran tersebut dengan damai dan tidak mengganggu kedaulatan Indonesia contohnya adalah Selat Sunda dan Selat Lombok. Dari perkembangan ekonomi, kebijakan tersebut berdampak pada pembangunan kota-kota besar seperti Medan di Pulau Sumatera, Jakarta dan Surabaya di Pulau Jawa dan Makassar di Pulau Sulawesi. Definisi negara kepulauan sesuai UNCLOS adalah segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan antara pulau-pulau merupakan bagian dari wilayah Indonesia apapun ukuran dan dimensinya, oleh sebab itu pengawasan yang berkesinambungan harus terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Penelitian ini menggunakan data AIS (Automatic Identification System) untuk melihat lalu lintas pelayaran di Indonesia serta mengambil langkah-langkah strategis untuk mengawasi pergerakan dari kapal-kapal yang berada di wilayah perairan teritorial tersebut.
Prosedur Penanganan dan Pengaturan Muatan Kontainer dalam Menunjang Kelancaran Operasional Kapal: (Studi Kasus di KM. Vertikal) Safrudin, Syifa; Wahyuni, Anak Agung Istri Sri; Suwondo, I’ie; Haryanto, Tri
Hengkara Majaya Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v6i1.94

Abstract

Penanganan dan pengaturan muatan menjadi hal yang diperhatikan dalam melakukan bongkar muat barang di kapal container karena berdampak pada kelancaran operasional kapal yang sudah terjadwalkan, sehingga akan merugikan perusahaan dan pencater jika dilakukan dengan kurang efesien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya prosedur penanganan dan pengaturan muatan container di kapal untuk menunjang kelancaran operasional dan untuk mengetahui upaya, dampak, dan faktor apa saja yang mempengaruhi cara memaksimalkan kegiatan bongkar muat untuk menunjang kelancaran operasional. Dalam penelitian ini teknik peneliti menggunakan pendekatan fishbone untuk mengumpulkan data melalui, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab prosedur penanganan dan pengaturan muatan untuk menunjang kelancaran operasional adalah faktor manusia, faktor metode, faktor lingkungan, faktor material, dan faktor mesin dan upaya memaksimalkan prosedur penanganan dan pengaturan muatan untuk menunjang kelancaran operasional kapal. Faktor-faktor di atas disebabkan berasal dari kurangnya pengawasan dari foreman dan perwira jaga mengenai penataan container yang berpedoman pada bay plan dan juga sistem perawatan pada twistlock yang kurang dilakukan dengan baik, kurangnya safety meeting sebelum bekerja. Dampaknya keterlambatan kegiatan bongkar muat, kerusakan pada container, dan kurang efesiensi penataan container. Upaya yang dilakukan jika shifting container dan terjatuhnya container saat proses bongkar muat yaitu lakukan safety meeting. Kegiatan safety meeting ini berisi tentang sosialisasi dari Nahkoda melalui penjelasan kepada perwira dan crew tentang prosedur penanganan dan pengaturan muatan yang benar dan sesuai dengan 5 prinsip pemuatan, dan juga melakukan perawatan terhadap peralatan bongkar muat yang mengalami kerusakan.
Tantangan dan Strategi dalam Penerapan Pendidikan Dwibahasa untuk Studi Nautika di Institusi Pelayaran Arifin, Muh.; Nahdir; Nursyam
Hengkara Majaya Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v6i1.95

Abstract

Pendidikan dwibahasa di Institusi Pelayaran memegang peranan penting dalam mempersiapkan taruna menghadapi tantangan global di industri maritim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dalam penerapan pendidikan dwibahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dalam studi nautika di institusi pelayaran, serta merumuskan strategi yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan pengajaran. Menggunakan metode campuran yang melibatkan survei kepada taruna dan wawancara dengan pengajar di berbagai institusi pelayaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan terbesar adalah kurangnya sumber daya pengajaran dwibahasa yang relevan, serta keterbatasan pelatihan bagi pengajar dalam mengadaptasi materi teknis nautika ke dalam dua bahasa. Studi ini juga mengidentifikasi strategi-strategi yang dapat diimplementasikan, termasuk pelatihan intensif bagi pengajar, penyediaan materi ajar yang lebih interaktif, dan penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan dwibahasa untuk memastikan bahwa taruna dapat mengembangkan kompetensi teknis dan linguistik yang diperlukan di lingkungan kerja internasional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan maritim di Indonesia
Kerusakan Motor Listrik pada Pompa Freshwater Generator di atas Kapal MT. Transko Arafura Kasri, Ahmad Rifa’i; Rukmini; Nursyam; Sa’pang, Ariswanto; Nasaruddin, Nurlely
Hengkara Majaya Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v6i1.96

Abstract

An electric motor is an electrical machine device that uses electromagnetic principles to convert electrical energy into mechanical energy. This mechanical energy is used as a driving force in the auxiliary mecchinery on board. There are many causes of damage to electric motors and the impact on the operating system can be disrupted. Some of the causes of damage to electric motors are heat, dirt, humidity, vibration and electricity quality. Other causes are usually poor maintenance and less than optimal cleaning. The aim of this research is to find out the causes of damage to electric motors on ships and to find out how to prevent damage to electric motors. Data collection methods used field methods, literature and interviews using descriptive qualitative data analysis techniques and obtained results on factors that caused damage to electric motors on MT ships. Transko Arafura, Factors that cause damage to electric motors on MT ships. Transko Arafura, namely vibrations in the electric motor due to damage to the worn ball bearing and shaft so that the shaft is not balanced. Prevents damage to the electric motor on the MT ship. Transko Arafura is by replacing the ball bearing with a new one and refacing the shaft by turning. ABSTRAK Motor listrik merupakan perangkat mesin lisrik yang menggunakan prinsip elektromagnetik yang mengubah enegi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik tersebut dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak pada permesinan bantu di atas kapal. Kerusakan motor listrik banyak penyebabnya dan dampaknya sistem operasi dapat terganggu. Beberapa penyebab kerusakan motor listrik adalah panas, kotor, lembab, vibrasi dan kualitas listrik. Penyebab lain biasanya faktor pemeliharaan yang kurang baik dan pembersihan kurang maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu dapat mengetahui penyebab kerusakan pada motor listrik di kapal dan dapat mengetahui cara mencegah terjadinya kerusakan pada motor listrik. Metode pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data kualitatif deskriptif dan diperoleh hasil faktor yang menyebabkan kerusakan pada motor listrik di atas kapal MT. Transko Arafura yaitu adanya getaran pada motor listrik karena kerusakan pada ball bearing dan shaft yang aus sehingga shaft tidak balance, mencegah terjadinya kerusakan pada motor listrik di atas kapal MT. Transko Arafura yaitu dengan mengganti ball bearing dengan yang baru dan refacer pada shaft dengan pembubutan.
Implementasi Garbage Management dalam Upaya Meminimalisir Pencemaran Laut di atas Kapal MV. Sinar Bintan Saputra, Pratama Dian; Sukur; Apriani, Dahlia Dewi; Supardi; Miran
Hengkara Majaya Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v6i1.97

Abstract

The life of marine flora and fauna is threatened with damage due to marine waste such as plastic waste, synthetic fishing nets, and plastic bags. The amount of garbage in the sea, one of which is caused by garbage thrown from the ship. This study aims to determine the existence of garbage management on board MV ships. Sinar Bintan.as well as the obstacles faced in the implementation of garbage management on board the MV. Sinar Bintan. The research method used is qualitative with descriptive properties. The use of data observation as supporting data in research and also interviews with resource persons related to the research. The result of this study is that when the author carried out the sail practice, some of the garbage management regulations were not implemented properly on the ship. Sinar Bintan and there are still crew members who do not understand what garbage management is, especially the lack of awareness among the crew about the importance of not throwing garbage into the sea. So that the Captain or officer who understands and is aware of the rules can give directions to all crew members on board the ship. ABSTRAK Kehidupan flora dan fauna laut ini terancam rusak akibat sampah di laut seperti sampah jenis plastik, jala ikan sintetik, dan kantong plastik. Banyaknya sampah di laut, salah satunya diakibatkan oleh sampah yang dibuang dari atas kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya garbage management di atas kapal MV. Sinar Bintan. Serta kendala yang dihadapi dalam implementasi garbage management di atas kapal MV. Sinar Bintan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan sifat deskriptif. Penggunaan observasi data sebagai data pendukung dalam penelitian dan juga wawancara dengan narasumber yang bersangkutan dengan penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Pada saat penulis melaksanakan praktek layar, sebagian peraturan garbage management tidak terlaksana dengan baik di kapal MV. Sinar Bintan dan masih terdapat awak kapal yang kurang memahami apa itu garbage management terlebih lagi kurangnya kesadaran pada awak kapal tentang pentingnya tidak membuang sampah ke laut. Sehingga Nahkoda atau perwira yang paham dan sadar terhadap aturan tersebut dapat memberikan pengarahan kepada seluruh awak kapal yang ada di atas kapal.
Pengaruh Temperatur dan Waktu Sludging Heavy Fuel Oil terhadap Efisiensi Kerja Fuel Oil Purifier di MV. Pos Logistics 2 Bakar, Abu; Adnan; Saleh, Muhammad; Alet, I Made; Andriani, Suci
Hengkara Majaya Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v6i1.98

Abstract

This research aims to determine the influence of fuel temperature and fuel sludging time entering the purifier for the purification process and to find out what the fuel temperature settings are and the slugging time to get the maximum purifier clock. The methods used in the research are research experimental, which is descriptive quantitative in nature. The samples taken were HFO purifier working hours data on board MV. Pos Logistic 2 by using tables and graphs quantitative analysis of quantities total hours worked when operated . This research set the temperature and sludging time when operating. The results of the study show the maximum working hours of the HFO purifier on board the MV. Pos Logistic 2 are determined by the temperature setting of the heavy fuel oil entering the purifier and the sludging time setting. Setting temperature and time of HFO purifier sludging from the research results found achievement the maximum working hours for an HFO purifier are when setting a temperature of 90oC and fifty minute sludging time setting (50’). It is known that the results the achievement of working hours for 15 days of data collection reached 362 hours, the maximum working hours presentation amount was 91% of the total working hours standardized in the manual book of 400 hours. The results of this study are suggested to get the maximum working hours when operating a Heavy Fuel Oil Purifier using 380 Cst Heavy Fuel Oil fuel, the temperature setting to enter the furifier is 90oC, the sludging time is 50 minutes and the ship's officers (engine officers) must be able and pay attention to adjustments and settings in the digital control device of the purification system, when changing the use of the type of fuel used on board the ship so that the achievement of Heavy Fuel Oil Purifier working hours can be maximized according to the manual.