Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan
Jurnal ilmiah hasil-hasil pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan (kesehatan masyarakat, ilmu kedokteran, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, dan ilmu kesehatan lainnya)
Articles
59 Documents
Penyegaran Kader Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Kader tentang Kesehatan Jiwa
Eni Hidayati;
Alifiati Fitrikasari;
Hastaning Sakti;
Nur Setiawati Dewi
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.1
Kesehatan jiwa adalah keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, dan spiritual serta bebas dari stres atau tekanan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program desa peningkatan kesehatan jiwa terhadap keterampilan kader kesehatan mental alami yang bekerja pada program peringatan kesehatan jiwa di desa Rw 05 Rt 01 Kelurahan Tegalsari Semarang. Desain pengabdian masyarakat yang digunakan adalah menggunakan metode (community-based psychiatric service). Peserta dalam pengabdian masyarakat ini meliputi 25 calon kader, dan RT. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah materi-materi yang berhubungan dengan penyuluhan atau berbagai kegiatan yang meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengobatan kognitif, afektif dan psikomotorik pada gangguan jiwa. Respon dari peserta baik, banyak pertanyaan mengenai perawatan orang dengan masalah kesehatan jiwa di masyarakat dan melibatkan dalam penyediaan fasilitas perawatan orang dengan masalah kesehatan jiwa. Penderita gangguan jiwa di fasilitas kesehatan masyarakat. 80% petugas kader melengkapi registrasi kader dan mendeteksi keluarga sehat jiwa, keluarga berisiko, dan keluarga menderita gangguan jiwa.
Promosi Kesehatan tentang Pentingnya Penanganan Limbah di Industri Pengolahan Tahu Kudus
Abdul Wachid;
Deva Putri Mayari;
Dzurottun Putri Nikmah;
Nazla Mutia Amanda;
Novi Ekka Ramadhani
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.2
Maraknya berbagai kegiatan industri di Indonesia mengakibatkan munculnya persoalan lingkungan yang semakin kompleks. Limbah organik berbahaya dan mikroorganisme patogenik yang berasal dari aktivitas industri, domestik, dan rumah sakit merupakan faktor terbesar dalam kerusakan lingkungan, khususnya pada pencemaran air di Indonesia. Fenomena pengelolaan limbah yang tidak benar terjadi di daerah yang banyak home industri, salah satunya juga terjadi di industri tahu Desa Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Program ini bertujuan untuk pentingnya penanganan limbah tahu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan dalam program ini adalah promosi kesehatan dengan pendekatan sosialisasi tentang pentingnya penanganan limbah industri pengolahan tahu . Hasil dari kegiatan pengolahan limbah tahu menjadi pupuk organik dan pentingnya pemilikan IPAL pada industri tahu didapatkan total 3 responden dapat dilihat dari jumlah pekerja pada industri tahu yang menjadi lokasi pemberian edukasi. Pada saat melakukan kegiatan edukasi di industri tahu tersebut pengusaha tahu belum mengetahui apa itu IPAL; seberapa pentingnya memiliki IPAL; bagaimana pengolahan limbah tahu yang baik agar menjadi produk yang bermanfaat. Setelah diberi edukasi terkait pengolahan limbah tahu dan pentingnya memiliki IPAL pengusaha tahu yang menjadi responden menjadi mengetahui dan mengerti tentang IPAL dan cara pengolahan limbah tahu.Simpulan pada usaha industri rumahan pembuatan tahu di Desa Ploso masih terdapat pembuangan limbah tahu ke Sungai Penyuluhan edukasi ini dilakukan di industri tahu milik Bapak Bedjo di Desa Ploso Kabupaten Kudus agar para pembuat tahu bisa berupaya dalam melakukan pengolahan limbah tahu menjadi produk yang bermanfaat.
Peningkatan Kesehatan Sekolah melalui Pelatihan Pertolongan Sinkope pada Anak Sekolah Menengah Pertama
Nury Sukraeny;
Khoiriyah Khoiriyah;
Arnauly Nurvega Syafaat;
Muhammad Yuga Syahputra
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.3
Sinkope atau pingsan adalah kondisi di mana seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran dan kekuatan tubuh secara tiba-tiba karena aliran darah ke otak berkurang, namun akan pulih secara spontan. Kesalahan dalam menangani sinkope pada tahap pertama dapat menyebabkan cedera akibat kurangnya pemahaman dan kesiapan dalam menanggapi situasi tersebut. Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari kesalahan penanganan sinkope adalah melalui edukasi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dan staf sekolah SMP N 19 Semarang dalam penanganan sinkope pada tahap pertama. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapan kader kesehatan dalam menangani sinkope. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menunjukkan peningkatan kesiapan siswa dalam menangani sinkope di SMP N 19 Semarang, seperti yang tercermin dari peningkatan skor pre-test dari 60% menjadi 100% pada post-test. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bahwa edukasi mengenai penanganan sinkope di lingkungan sekolah sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dalam menangani sinkope dengan tepat.
Peningkatan Peran Orang Tua dalam Pengawasan Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini
Biyanti Dwi Winarsih;
Heriyanti Widyaningsih;
Yayuk Fatmawati;
Sri Hartini;
Noor Faidah;
Wahyu Yusianto;
Nova Fitri Nurdiana
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.4
Gadget merupakan sebuah sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi. Gadget sendiri dapat berupa komputer atau laptop, tablet PC, dan juga telepon seluler atau smartphone yang dirancang lebih canggih jika dibandingkan dengan perangkat teknologi yang telah diciptakan sebelumnya. Anak-anak sering menggunakan gadget dengan tujuan selain belajar, seperti menonton youtube, mencari informasi, menggunakan media sosial, bermain game online, menonton film online dengan durasi waktu yang lama. Penggunaan gadget bagi anak-anak perlu pengawasan dari orang tua. Orang tua harus sepenuhnya mengawasi dan membimbing anak-anak mereka saat menggunakan gadget apalikasi yang digunakan maupun pengawasan dalam waktu penggunaan.Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan peran orang tua dalam pengawasan penggunaan gadget pada anak-anak. Peningkatan peran orang tua dilakukan dengan pemberian edukasi kepada 31 ibu anak usia dini. Peran orang tua pada anak usia dini ini menunjukkan sebagian besar dari ibu masuk dalam kategori kurang membimbing anaknya menggunakan gadget. Setelah dilakukan edukasi terjadi peningkatan peran ibu membimbing penggunaan gadget pada anak
Penerapan Senam Ergonomik terhadap Penurunan Tekanan Darah (Hipertensi)
Nila Putri Purwandari;
Devi Setya Putri;
Budi Nur Ridholloh;
Muhammad Yusuf Irsyad;
Nailil Hidayati Maulidika;
Putri Arum Sari;
Wahyu Ismayati
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.5
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Di Ruang Lily RSUD Sunan Kalijaga Demak banyak pasien yang mengalami hipertensi. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya. Tujuan program pengabdian ini setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dengan hipertensi di Ruang Lily dapat menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi dan senam ergonomik penurun tekanan darah dengan benar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ceramah, diskusi interaktif dan demontrasi. Hasil didapatkan pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan terkait materi tentang hipertensi dan senam ergonomis dan juga dapat mempraktikkan langkah-langkah senam ergonomik penurun tekanan darah. Simpulan kegiatan penyuluhan kepada pasien hipertensi dan keluarganya di Ruang Lily RSUD Sunan Kalijaga bertujuan untuk memberikan edukasi hipertensi dan senam ergonomis kepada pasien dan keluarganya. Hasil penyuluhan mendapatkan bahwa pasien dan keluarga mampu menjelaskan materi tentang hipertensi dan senam ergonomik dan juga mampu mempraktikkan senam ergonomik penurun tekanan darah.
Pemberdayaan Siswa sebagai Kader Simantik (Siswa Pemantau Jentik) dalam Upaya Sekolah Bebas Nyamuk
Ervi Rachma Dewi;
David Laksamana Caesar;
Jamaludin Jamaludin;
Akbar Raihan Almayda
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.7
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah provinsi di Indonesia. Penyakit ini sering muncul sebagai kejadian luar biasa (KLB) dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menemukan 48 kasus DBD pada awal 2024 di 19 Puskesmas yang tersebar di Kota Kretek. Mayoritas kasus DBD menyerang anak-anak usia 5 sampai dengan 15 tahun. Penyebaran penyakit DBD diduga terjadi saat anak beraktivitas di sekolah. Tujuan pengabdian masyarakat ini agar terbentuk kader Simantik dan terwujudnya sekolah bebas nyamuk. Metode dalam pengabdian masyarakat ini menggunakan ceramah dengan media power point, pelatihan praktik pemantauan jentik dengan menggunakan form pemantauan jentik dan evaluasi pemahaman peserta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di 10 SD di wilayah Kecamatan Mejobo dengan jumlah peserta 150 siswa. Seluruh siswa mengikuti serangkaian kegiatan pemberdayaan dengan antusias dan pada saat evaluasi seluruh peserta mampu menjawab pertanyaan dari fasilitator. Simpulan kegiatan pengabdian masyarakat meliputi sosialisasi dengan metode ceramah mengenai sekolah bebas nyamuk dan penyakit DBD. Selanjutnya dilakukan pelatihan praktik pemantauan jentik di lingkungan sekolah dan diakhiri dengan diskusi.
Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Pencegahan Penularan Tuberculosis (TB ) Paru di Puskesmas Randublatung Blora
Noor Faidah;
Sri Hartini;
Biyanti Dwi Winarsih;
Heryanti Widyaningsih;
Narti Narti;
Wahyu Yusianto;
Emma Setiyo Wulan
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.8
Prevalensi Tuberculosis di Indonesia tahun 2020 tercatat sebanyak 285/100.000 dengan angka kematian 27/100.000 penduduk. Di Indonesia ada 1 juta kasus TB baru pertahun (399/100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian pertahun (41/100.000 penduduk). Penyakit ini dapat menular dari orang ke orang melalui droplet orang terinfeksi. Penyakit TB terjadi karena perilaku dan sikap penderita yang kurang baik dalam mencegahan penularan. Upaya meningkatkan pengetahuan pencegahan TB paru melalui promosi kesehatan dengan pendidikan kesehatan. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penularan pada pasien TB paru di Puskesmas Randublatung Blora. Metode dalam pengabdian masyarakat ini metode ceramah dan tanya jawab secara langsung kepada peserta dengan evaluasi diberikan Pre-and Post Test tentang pencegahan penularan pada pasien TB paru. Sasaran dalam program ini sejumlah 33 orang. Hasil pengabdian ini mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penularan TB. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan paling banyak kategori cukup 24 (72,7%), dan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan paling banyak kategori baik 24 (72,7%). Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penularan pada pasien TB paru di Puskesmas Randublatung Blora. Disarankan agar petugas kesehatan menerapkan program edukasi secara berkala kepada penderita TB untuk mengurangi resiko penularan pada orang lain
Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi pada Lansia melalui TOMBO ATI (Tanaman Obat Anti Hipertensi) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mejobo Kudus
Icca Narayani Pramudaningsih;
Khofidhlotur Rofiah;
Khoirun Nisa
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.9
Peningkatan populasi pada lansia di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari berbagai permasalahan Kesehatan pada lansia Dimana terjadinya penurunan organ pada lansia menyebabkan munculnya penyakit degeneratif pada lanisa. Beberapa penyakit yang paling banyak diderita yaitu Hipertensi, Diabetes Melitus, Gangguan Sendi, Stroke, Katarak, Mental emosional, penyakit jantung . Pengobatan untuk menurunkan tekanan darah atau darah tinggi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu farmakologis dan nonfarmakologis, Perawatan non-obat meliputi penyesuaian pola makan, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol dan minum minuman tradisional seperti jahe. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan lansia tentang penuruan tekanan darah melalui penyuluhan kesehatan. Metode pelaksanaan yang digunakan didalam pengabdian masyarakat ini melalui penyuluhan Kesehatan kepada masyarakat dengan media leaflet dan demonstrasi. Tahapan kegiatan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari pengabdian Masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan lansia hasil pre test peserta yang mempunyai pengetahuan baik tentang apa itu hipertensi bagaimana cara penurunan tekanan darah serta perawatannya sebanyak 12 orang (32%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang baik sebanyak 25 orang (68%). Hasil post test peserta yang mempunyai pengetahuan baik tentang apa itu hipertensi bagaimana cara penurunan tekanan darah serta perawatannya sebanyak 29 orang (78%) sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang (22%). Pengetahuan lansia dalam penurunan tekanan darah dengan menggunakan TOMBO ATI (Tanaman Obat Anti Hipertensi) yang meningkat sehingga bisa merubah perilaku lansia dan keluarga dalam perawatan hipertensi menuju lanisa yang sehat dan mandiri
Promosi Kesehatan tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental pada Remaja
Syafina Alma Farika;
Muhammad Navis Mirza;
Arina Nuraliza Romas
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.10
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu, terutama pada usia remaja yang rentan terhadap tekanan hidup dan perkembangan emosional. Data dari berbagai sumber menunjukkan prevalensi yang signifikan dari gangguan kesehatan mental di kalangan anak-anak dan remaja, dengan dampak yang serius seperti peningkatan kasus bunuh diri. Di Indonesia sendiri, prevalensi gangguan kesehatan mental juga cukup tinggi, menunjukkan pentingnya edukasi tentang kesehatan mental sejak dini. Tim pengabdian melaksanakan program edukasi tentang kesehatan mental di SMP Negeri 4 Kudus dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental pada usia remaja. Program ini mencakup penyampaian materi melalui presentasi yang menarik, sesi tanya jawab interaktif, dan penggunaan pretest dan postest untuk mengukur peningkatan pengetahuan siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa tentang pengertian kesehatan mental, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, dampak buruk dari tidak menjaga kesehatan mental, serta manfaat dari terjaganya kesehatan mental setelah intervensi. Berdasarkan pembahasan data, dapat disimpulkan bahwa program edukasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan mental secara signifikan. Dengan demikian, edukasi tentang kesehatan mental pada usia remaja merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis generasi muda dan mengurangi risiko kasus bunuh diri yang disebabkan oleh ketidakstabilan mental. Program ini juga menyarankan adanya pengembangan program berkelanjutan dan pengadaan alat dan bahan edukasi untuk memastikan pemahaman yang berkelanjutan tentang kesehatan mental di kalangan siswa
Optimalisasi Peran Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) pada Pekerja Sektor Informal di Kabupaten Kudus
Eko Prasetyo;
Maria Ulfa;
Muhammad Husni Mubaroq
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.11
K3 merupakan salah satu perlindungan tenaga kerja di segala jenis kegiatan usaha baik sector formal maupun informal. Bentuk upaya untuk mendekatkan dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada usaha sektor informal ialah dengan adanya Pos UKK. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya K3 dan penerapan prinsip K3 serta mengoptimalkan peran Pos UKK dalam rangka mengembangkan Budaya K3 pada pekerja sektor informal di Kabupaten Kudus. Metode pengabdian masyarakat dalam kegiatan ini dalam bentuk Pelatihan. Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan, penyuluhan dan diskusi tentang pentingnya K3 dan penerapan prinsip-prinsip K3, Budaya K3, Pos UKK Terintegrasi, dan optimalisasi peran Pos UKK dalam rangka mengembangkan Budaya K3 pada pekerja sektor informal dengan jumlah peserta 45 orang. Hasil pengabdian menunjukan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah program optimalisasi peran Pos UKK di Kabupaten Kudus. Tingkat Pengetahuan dengan kategori baik sebelum pelatihan dengan prosentase 62,3% meningkat dengan tingkat pengetahuan sesudah pelatihan kategori baik dengan prosentase 84,4%. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang optimalisasi peran Pos UKK berlangsung sangat efektif. Optimalisasi Peran Pos UKK penting dilakukan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk meminimalkan faktor risiko ditempat kerja, sehingga akan tumbuh kesadaran dan Budaya K3 pada masyarakat pekerja sektor informal.