cover
Contact Name
Ari Khusuma
Contact Email
khusumaari@gmail.com
Phone
+6281273148122
Journal Mail Official
khusumaari@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS)
ISSN : -     EISSN : 29634687     DOI : https://doi.org/10.32807/jilts.v3i1.40
Core Subject : Health, Science,
Journal of Indonesia Laboratory Students is a scientific journal published to facilitate academic and researcher publication of their research results in science and Medical Technology Laboratories. This journal has an EISSN of 29634687 and is Open Access and can be downloaded for free. Journal of Indonesia Laboratory Students is a journal by Medical Laboratory Technology Poltekkes Kemenkes Mataram, JILTS was published in 2022 and encourages students to get involved in research, Journal of Indonesia Laboratory Students adopts double-blind peer review policy concerns on various health fields, such as Cytohistotechnology Microbiology, Hematology, Clinical Laboratory, Parasitology, Immunology, Toxicology
Articles 54 Documents
Korelasi Jumlah Trombosit dengan Kadar Albumin pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Mataram Rizani, Ulfiya; Lalu Srigede; Ariami, Pancawati; Kristinawati, Erna
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i1.61

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus. DHF can cause two main pathological changes, namely increased capillary permeability, which causes hemoconcentration due to a decrease in plasma volume in the blood vessels and hemostasis disorders caused by coagulopathy, vasculopathy and thrombocytopenia. Routine examination parameters for dengue sufferers are complete blood to monitor platelet counts. Supporting examinations are also required, one of which is checking albumin levels. This research aims to know of determine the correlation between platelet counts and levels in dengue fever sufferers in Mataram City. This research uses the Observational Analytical method with a cross sectional approach. DHF sufferers will have a complete blood count and albumin examination, then an analysis will be carried out using the Spearman test. This study used 24 samples and it was found that the overall average platelet count was 56,000/ul of blood. The platelet value was obtained with a range of 26,000/ul blood to 91,000/ul blood. The overall average albumin level is 3.28 g/dL, with a range of albumin levels from 2.78 g/dL to 4.12 g/dL. There is a relationship between platelet count and albumin levels in dengue fever sufferers in Mataram City based on the results of the Spearman test with a p value <0.05.
Identifikasi Sel Ragi (Candida sp.) pada Sedimen Urine dengan Menggunaka Metode Preparat Basah dan Preparat Gram pada Penderita Diabetes Melitus Cahayaningrum, Aryani; Agrijanti; Manu, Thomas Tandi; Khusuma, Ari
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i1.75

Abstract

Latar Belakang: Kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida sp. Diabetes melitus menjadi salah satu faktor predisposisi terjadinya infeksi jamur. Diagnosa dari kandidiasis bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan melihat sel ragi pada sedimen urin di bawah mikroskop dengan menggunakan metode preparat basah atau melakukan pewarnaan gram . Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi sel ragi (Candida sp.) pada sedimen urin dengan menggunakan metode preparat basah dan preparat gram pada penderita Diabetes Melitus. Metode Penelitian: Rancangan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang dilakukan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional sehingga variabel bebas dan variabel terikat diamati dalam satu waktu. Hasil: Didapatkan 8 sampel positif sel ragi dan 14 sampel negatif sel ragi pada metode preparat basah dan preparat gram. Kesimpulan: Berdasarkan kualitas, preparat gram lebih unggul daripada preparat basah karena sel ragi yang terlihat pada preparat gram lebih jelas daripada sel ragi yang terlihat pada preparat gram. Sedangkan dari segi efisensi waktu dan biaya, preparat basah lebih unggul karena cepat dan murah.
Uji Efektivitas Kombinasi Filtrat Daun Pepaya (Carica papaya) dan Daun Kemangi (Ocimum sanctum) Terhadap Daya Bunuh Kutu Kepala (Pediculus humanus capitis) Putu Dita Septiani; Urip; Erlin Yustin Tatontos; Ershandi Resnhaleksmana
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i1.78

Abstract

Latar belakang: Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) merupakan suatu ektoparasit obligat penghisap darah yang terdapat pada rambut atau kepala manusia. Penggunaan bahan kimia memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia apabila digunakan secara tidak tepat. Oleh karena itu dibuat bahan alami pembasmi kutu kepala yaitu kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) yang mudah ditemukan di masyarakat. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap daya bunuh kutu kepala (Pediculus humanus capitis). Metode: Penelitian ini bersifat quasi eksperiment dengan desain penelitian post test only control group desain. Populasi dan sampel adalah kutu kepala (Pediculus humanus capitis). Jumlah unit percobaan 27 (3 perlakuan dengan 9 kali replikasi) masing-masing petridish menggunakan 5 ekor kutu rambut sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 135 ekor. Perlakuan menggunakan kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) dengan perbandingan konsentrasi 30%:70%, 50%:50%, dan 70%:30% selama 60 menit serta kontrol negatif aquadest. Data yang dikumpulkan kemudian di analisis menggunakan uji Kruskal-wallis. Hasil penelitian: Didapatkan kematian kutu kepala kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) perbandingan konsentrasi 30%:70% dengan persentase kematian sebesar 48%, kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) perbandingan konsentrasi 50%:50% dengan persentase kematian sebesar 62%, dan kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) perbandingan konsentrasi 70%:30% dengan persentase kematian sebesar 80%. Kesimpulan: Kombinasi filtrat daun pepaya (Carica papaya) dan daun kemangi (Ocimum sanctum) efektif terhadap daya bunuh kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dengan nilai signifikan p = 0,000 < α =0,05. Kata kunci: Kematian, Filtrat, Alami, Daun Pepaya, Daun Kemangi, Kutu Kepala.
Korelasi antara Titer Antigen H dengan Kadar SGPT pada Pasien Demam Tifoid Helenia Ananda Feriska Felanis; Ida Bagus Rai Wiadnya; Thomas Tandi Manu; Rohmi; Pauzi, Iswari
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i1.79

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella enterica serotipe typhi atau lebih dikenal dengan nama Salmonella Typhi. Berdasarkan hasil penelitian Marselina dkk 2022, mengungkapkan bahwa bakteri Salmonella typhi masuk kedalam organ hati dan menginfeksi organ tersebut sehingga terjadi peningkatan pada kadar SGPT. Tujuan Penelitian: Mengetahui korelasi antara titer antigen H dengan kadar SGPT pada pasien demam tifoid. Metode Peneltian: Obeservasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Random Purposive Sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 34 sampel. Penelitian ini menggunakan uji statistik Korelasi Pearson. Hasil Penelitian: Sampel penderita demam typhoid sebanyak 34 sampel meliputi titer widal antigen H 1/80 berjumlah 16 orang dengan kadar SGPT tertinggi sebesar 42 µ/L. Pada titer widal antigen H 1/160 didapatkan sampel berjumlah 10 orang dengan kadar SGPT tertinggi sebesar 34 µ/L. Sedangkan titer widal antigen H 1/320 didapatkan sampel berjumlah 8 orang dengan kadar SGPT tertinggi sebesar 34 µ/L. Hasil uji normalitas terdistribusi normal masing-masing variabel memiliki nilai signifikansi > 0,05 dan hasil uji korelasi pearson diperoleh nilai signfikansi yaitu 0,7 > 0,5 artinya tidak ada koreasi. Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara titer antigen H dengan kadar SGPT pada pasien demam tifoid Kata kunci: Titer Antigen, SGPT, Demam Tifoid
Penentuan Hasil Mikroskopis Infeksi Saluran Kemih Metode Pewarnaan Gram dengan Menggunakan Perlakuan Urine Sentrifugasi dan Tanpa Sentrifugasi Sukma, Al Hadawiyah Pertiwi; Ershandi Resnhaleksmana; Ari Khusuma; Yunan Jiwintarum
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.80

Abstract

Latar Belakang : Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang diakibatkan karena adanya sejumlah mikroorganisme pada saluran kemih. Penentuan infeksi saluran kemih dapat dilakukan alat diagnostic flowcytometry, deteksi dini menggunakan dipstick carik celup, pewarnaan gram dan kultur urine sebagai gold standar dalam menentukan ISK. Pada pemeriksaan infeksi saluran kemih menggunakan metode pewarnaan gram dilakukan dengan menggunakan urine sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi. Dimana pada setiap perlakuan akan terdapat hasil yang berbeda dari masing-masing perlakuan. Semakin cepat daya sentrifugasi maka sedimen yang akan dihasilkan semakin bagus untuk hasil pemeriksaan. Tujuan : Untuk menganalisis ketepatan penentuan ISK metode pewarnaan gram dengan menggunakan perlakuan urine sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain kuasi eksperimen dan teknik pengambilan sampel Non Probabilty Sampling dengan metode Purposive Sampling. Hasil Penelitian : Rerata perhitungan bakteri yang ditemukan pada urine sentrifugasi yaitu 4x105 CFU/ml sedangkan pada urine tanpa sentrifugasi rerata didapati 2x105 CFU/ml. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada perhitungan sampel urine yang di sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi pada penderita infeksi saluran kemih (ISK) didapatkan nilai p value = 0,012<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan urine sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi pada penentuan ISK metode pewarnaan gram. Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara perlakuan urine sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi sehingga penggunaan urine sentrifugasi lebih tepat dilakukan untuk menentukan infeksi saluran kemih.
Analisis Jenis dan Penyebab Anemia Berdasarkan Kadar Hemoglobin dan Nilai MCV (Mean Corpuscular Volume) Pada Penderita Tuberkulosis Paru Baru Di Puskesmas Dasan Tapen Nova Ramdhani, Iid Nirmala; Rohmi; Lalu Srigede; Agrijanti
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.106

Abstract

Background: Tuberculosis is an infectious lung disease caused by Mycobacterium Tuberculosis which can cause several complications, including a decrease in hemoglobin levels, abnormal erythrocyte index values that can cause anemia. Examination of hemoglobin levels and MCV values to determine the type of anemia in tuberculosis patients. There are several types of anemia in tuberculosis patients and causes, one of which is microcytic anemia caused by a decrease in iron. Research Objective: Determine hemoglobin levels and erythrocyte index in patients with new pulmonary tuberculosis at Dasan Tapen Health Center Research Method: This study is observational analytic with Cross Sectional approach, the number of samples is 24 samples using the lomeslow formula with hemoglobin levels and MCV values. The collected data is then analyzed using descriptive tests. Results of the study: From 24 samples of tuberculosis patients as many as 5 people (21%) with a very mild degree of anemia, 16 (67%) people with a mild degree of anemia and 3 people (12%) with a moderate degree of anemia. A total of 18 people (75%) with microcytic type anemia and 6 (25%) people with normocytic type anemia. Conclusion: From 24 samples as many as 18 people (75%) with MCV values of <80 which indicates tuberculosis patients have microcytic anemia.
Korelasi antara Kadar Glukosa dengan Trigliserida pada Penderita Diabetes Mellitus Sahputri, Maulidia Rohmiati; Urip; Yunan Jiwintarum; Iswari Pauzi
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.127

Abstract

Latar Belakang : Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang disebabkan oleh rusaknya sel beta pankreas (pabrik penghasil insulin). Akibat dari tingginya kadar gula (hiperglikemia) tersebut yaitu terganggunya metabolisme lemak dan protein. Gangguan metabolisme tersebut dikarenakan hilangnya fungsi insulin yang menyebabkan terjadinya pemecahan trigliserida dan mobilisasi asam lemak dari penyimpanannya. Pada kondisi diabetes, proses re-esterifikasi mengalami gangguan sehingga terjadi peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Tujuan : Untuk mengetahui korelasi antara glukosa darah dengan kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus. Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder yang mengambil data pasien diabetes dari rekam medis dengan jumlah sampel sebesar 30 pasien. Data di olah menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman. Hasil Penelitian : Rerata kadar glukosa darah pada penderita diabetes 270,9 mg/dL dan kadar trigliserida darah sebesar 196,3 mg/dL. Berdasarkan analisis uji rank spearman, didapatkan bahwa nilai p = 0,000 < 0,005 dengan nilai koefisien korelasi (nilai r) sebesar -0,601.. Kesimpulan : Terdapat hubungan tak searah antara kadar glukosa darah dengan kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus. Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Glukosa Darah, Trigliserida
Pengaruh Jenis Sampel Urine Terhadap Pemeriksaan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) Untuk Deteksi Kehamilan Dini Metode Immunokromatografi Wardani, Yuliana; Erlin Yustin Tatontos; Fihiruddin; Yunan Jiwintarum
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.129

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan merupakan suatu proses yang akan dialami oleh hampir semua wanita. disaat sel telur bertemu dengan sperma dan terjadi pembuahan dapat menyebabkan kehamilan. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormone yang diproduksi oleh trophoblast pada awal kehamilan yang dikeluarkan melalui urine. Adanya hormone HCG dalam urine dapat digunakan untuk deteksi kehamilan dini. Urine pagi baik untuk pemeriksaan kehamilan atau deteksi HCG karena, urine pagi merupakan urine satu malam yang mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga urine pagi lebih pekat daripada urin sewaktu yang konsentrasinya lebih encer sehingga sulit untuk mendeteksi hormone HCG. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh jenis sampel urine terhadap pemeriksaan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam deteksi kehamilan dini metode immunokromatografi. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita yang terlambat menstruasi 1-3 minggu (hamil) pada wilayah kecamatan selong dengan jumlah sampel sebanyak 24 sampel. Analisa data menggunakan Analisa deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan metode Immunokromatografi (Testpack). Hasil Penelitian : Didapatkan hasil positif (+) pada 12 sampel urine pagi hari dan didapatkan hasil positif (+) pada 12 sampel urine sewaktu wanita yang terlambat menstruasi 1-3 minggu. Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh jenis sampel urine dalam deteksi HCG menggunakan sampel urine pagi hari dan urine sewaktu pada wanita yang terlambat menstruasi 1-3 minggu.
Efektivitas Cuka Tuak Aren (Arenga pinnata Merr.) sebagai Reagen Alternatif Pemeriksaan Protein Urin HUSNANINGSIH, ASPARIN; Lalu Srigede; Yudha Anggit Jiwantoro; Ida Bagus Rai Wiadnya
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.138

Abstract

Background: Palm sap (Arenga pinnata Merr.) has an acid content that comes from fermentation in the form of alcohol, then turns into vinegar acid due to an increase in acidity by Acetobecter Acetic bacteria. This vinegar acid has the property of being a weak acid. The vinegar acid content in palm oil can be used as a reagent in urine protein examinations. The principle of urine protein examination is that urine protein is denatured by heating and acid addition. Research Objective: Determine the effectiveness of palm wine vinegar (Arenga pinnata Merr.) as an alternative reagent for urine protein examination. Research Method: This study is quasi-experimental and the sample in this study is protein positive urine with incidental sampling technique. The number of treatments was 3 treatments and replicated 9 times. Research Results: The results of urine protein examination using alternative reagents of palm wine vinegar (Arenga pinnata Merr.) with concentrations of 4%, 6% and 8% have similar results with examinations using 6% acetic acid solution as a control. Conclusion: Palm wine vinegar (Arenga pinnata Merr.) with concentrations of 4%, 6% and 8% is effectively used as an alternative reagent for urine protein examination. Keywords: Palm Vinegar, Urine protein, Acetic acid 6%.
Gambaran Kadar Protein Urine Pada Atlet Sepak Bola Berdasarkan Frekuensi Latihan Vivi Oktapia; Inayati, Nurul; Zaetun, Siti; Agrijanti
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.140

Abstract

Latar Belakang Latihan berlebihan dapat meningkatkan kadar protein urine, menandakan proteinuria. Permainan sepakbola memerlukan kebugaran fisik yang tinggi, maka pada atlet sepakbola perlu dilakukan skreening funsi ginjal.Protein urine merupakan salah satu parameter fungsi ginjal pada urine.Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan hubungan frekuensi latihan terhadap protein urine. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran kadar protein urine pada atlet sepakbola yang latihan selama 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu setelah latihan, serta menganalisa gambaran kadar protein urine pada atlet sepakbola tersebut. Metode Penelitian Pada penelitian ini bersifat observasional analitik dengan teknik pengambilan sampel purposive. Sampel penelitian berjumlah 30 atlet sepakbola, kadar protein urine pada penelitian ini dipriksa menggunakan metode carik celup. Hasil Penelitian Rata-rata kadar protein urine atlet sepakbola per minggu meningkat dari minggu pertama hingga minggu kelima, dengan nilai tertinggi mencapai 62,67 mg/dL pada minggu terakhir. Kesimpulan menunjukkan bahwa kadar rata-rata protein urine pada atlet sepakbola mengalami peningkatan secara bertahap dari minggu ke minggu, dengan nilai tertinggi mencapai 62,67 mg/dL pada minggu kelima. Analisis terhadap 30 sampel menunjukkan bahwa aktivitas fisik berpengaruh signifikan terhadap kadar protein dalam urine (proteinuria), dengan nilai tertinggi 86 mg/dL pada beberapa sampel dan nilai terendah 21 mg/dL pada sampel lainnya.