cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
+6282395232077
Journal Mail Official
humanis01jurnal19@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.2, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Humanis : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : 14115263     EISSN : 27741613     DOI : 10.26858/humanis.v20i1.19201
Humanis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar sejak tahun 2007. Humanis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Menerbitkan artikel kegiatan pengabdian pada masyarakat bidang pendidikan, sosial, pengembangan sumberdaya manusia,dan teknologi tepat guna. Terbit dua kali dalam satu tahun
Articles 108 Documents
Pelatihan dan Pendampingan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Desa Sutawinangun – Kec. Kedawung – Kab. Cirebon deden, deden
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.70911

Abstract

ABSTRAK. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul“Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan  Desa Sutawinangun - Kec. Kedawung – Kab. Cirebon”dilaksanakan di Desa Sutawinangun - Kec. Kedawung – Kab. Cirebon, pada bulan Oktober sampai dengan November 2024. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi dan keterampilan pemanfaatan lahan pekarangan dalam uapaya mendukung ketahanan pangan keluarga serta Masyarakat. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sangatlah tepat untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah mengunakan LCD dengan contoh-contoh gambar dan materi yang representatif sesuai tema, setelah itu dilakukan praktek langsung. Pendalaman untuk meningkatkan pemahaman peserta pelatihan dilakukan dengan diskusi dan tanya-jawab antar peserta dan pemateri dan antar peserta. Pemateri yang memberikan ceramah mempresentasikan materinya dengan topik pembahasan, yaitu ; (Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan). Setelah semua topik di presentasikan lalu dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi. Pre-test berupa pertanyaan lisan kepada beberapa peserta dan post-test kepada semua peserta dilakukan untuk evaluasi keberhasilan penyuluhan. Selanjutnya, setelah semua materi disampaikan dan dimengerti peserta, lalu dilaksanakan praktek aplikasi langsung pada ibu PKK. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah 1). Publikasi artikel ilmiah hasil pegabdian pada jurnal nasional, 2). Publikasi pada media masa cetak/elektronik dan media sosial, 3). Msayarakatmampu memperkuat dan mengembangkan kelembaagaan ibu PKK serta dapat memahami dan mengaplikasikan secara langsung bertanam di pekarangan.
Budidaya Ikan Lele Kolam Tanah Sebagai Usaha Menguntungkan Di Desa Bontolangkasa Utara Hidayah, Nur; Awalia, Rahnma; Ridha, Muh Rasyid; Suhaeb, Firdaus W; Ridho, M Yunasri
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.78468

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis praktik budidaya ikan lele di kolam tanah sebagai usaha menguntungkan di Desa Bontolangkasa Utara, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pakan lokal dan pengelolaan air yang baik mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan pertumbuhan ikan. Rata-rata pembudidaya memperoleh keuntungan bersih Rp2.000.000–Rp3.000.000 per siklus panen. Selain meningkatkan pendapatan, kegiatan ini juga memperkuat kerja sama masyarakat melalui kelompok usaha bersama. Dengan demikian, budidaya lele kolam tanah berpotensi menjadi model ekonomi pedesaan yang berkelanjutan.Abstract. This study aims to analyze catfish farming practices in earthen ponds as a profitable business in Bontolangkasa Utara Village, Bontonompo District, Gowa Regency. The research used a descriptive qualitative method through observation, interviews, and documentation. The results showed that the use of local feed and proper water management reduced production costs and improved fish growth. On average, farmers gained a net profit of IDR 2,000,000–3,000,000 per harvest cycle. Besides increasing income, this activity strengthened community cooperation through joint business groups. Therefore, earthen pond catfish farming has the potential to become a sustainable model for rural economic development.
Pembinaan Kehidupan Sosial Keagamaan dalam Membangun Kehidupan Keluarga dan Masyarakat Harmoni Ashari, Ashari; Ahmadin, Ahmadin; Darmayanti, Dyan Paramitha; Najamuddin, Najamuddin; Rahman, Abd
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.77180

Abstract

Komunitas Tandara Kaili di Desa Kaili, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, merupakan komunitas multietnik yang menghadapi tantangan sosial yang kompleks, termasuk ketimpangan penguasaan lahan, penetrasi nilai sekular, konflik relasi kerja, dan krisis keimanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan sosial keagamaan yang muncul serta mengevaluasi efektivitas pola pembinaan berbasis ceramah keagamaan aplikatif dan interaktif. Metode yang digunakan meliputi identifikasi masalah melalui observasi lapangan dan dialog terarah, diikuti dengan penyampaian materi keagamaan yang menekankan etika interaksi sosial, penghargaan antaretnik, dan tanggung jawab moral. Hasil bimbingan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya keharmonisan sosial, kesadaran akan dampak negatif konflik sosial, penguatan praktik pengendalian diri dan penyelesaian masalah secara damai, serta penguatan orientasi hidup berbasis nilai keagamaan. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan need-based yang memadukan keteladanan sosial dan ceramah interaktif, dianggap efektif dalam memperkuat nilai moral, meningkatkan kohesi sosial, dan mendukung terciptanya kehidupan komunitas yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Abstract: The Tandara Kaili Community in Kaili Village, Luwu Regency, South Sulawesi, is a multi-ethnic community facing complex social challenges, including land tenure inequality, the penetration of secular values, labor relations conflicts, and a crisis of faith. This study aims to analyze emerging socio-religious issues and evaluate the effectiveness of a guidance pattern based on applicable and interactive religious lectures. The methods used include problem identification through field observation and directed dialogue, followed by the delivery of religious materials that emphasize the ethics of social interaction, inter-ethnic respect, and moral responsibility. The guidance results indicate an increase in community understanding of the importance of social harmony, awareness of the negative impacts of social conflict, strengthening self-control practices and peaceful problem solving, and strengthening a life orientation based on religious values. These findings confirm that a needs-based approach that combines social role models and interactive lectures is considered effective in strengthening moral values, increasing social cohesion, and supporting the creation of a stable, inclusive, and sustainable community life.curricula, transforming students into agents of prehistoric heritage preservation.
Pelatihan Penggunaan Mendeley Untuk Mendukung Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FIS-H UNIMA Akbar, Muh.; Harianja, Rufer Firma; Masitoh, Imas Siti; Mahartha, I Ketut Arya Sentana; Marian, Boni; Nurmutmainnah, A; Melfasari, Anisha
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.77603

Abstract

Tujuan dari pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum dalam menggunakan aplikasi Mendeley untuk mendukung penulisan karya tulis ilmiah. Diharapkan dengan adanya pengabdian ini akan membantu mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum dalam proses penulisan karya tulis ilmiah dengan bantuan Mendeley. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahapan. Pertama Adalah persiapan, yang mencakup prosses penyusunan bahan dan mempersiapkan materi pelatihan, observasi lapangan. Tahap Kedua, Menyusun proposal dan pelaksanaan pengabdian. Ketiga, pelatihan penggunaan Mendeley. Peserta membuat artikel ilmiah dengan menggunakan Mendeley dengan baik dan tepat, sehingga kegiatan pengabdian ini dikatakan berhasil.
Upaya Peningkatan Pemahaman Museum Melalui Sosialisasi Sebagai Wadah Edukasi Kultural Untuk Generasi Muda Saifuddin, Saifuddin; Amirullah, Amirullah; Usman, Alwi Usra; Nisa, Fadhilah Ainun; Muis, Nurhasni
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.77195

Abstract

Museum merupakan lembaga yang menyimpan, merawat, dan menyajikan warisan budaya serta sejarah bangsa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman generasi muda tentang permuseuman. Metode yang digunakan meliputi ceramah interaktif, pemutaran museum sebagai wadah edukasi kultural video edukatif, diskusi kelompok, serta kunjungan langsung ke museum terdekat. Hasil evaluasi untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta sosialisasi museum, menunjukkan pengetahuan peserta meningkat dari 65 (pre-test) menjadi 85 pada saat post-test. Sebanyak 90 persen peserta menyatakan tertarik untuk kembali mengunjungi museum secara mandiri. Dalam diskusi juga menunjukkan munculnya kesadaran baru tentang pentingnya museum sebagai ruang belajar, bukan sekedar tempat menyimpan benda-benda lama atau benda bersejarah. Abstract. Museums are institutions that preserve, maintain, and present the nation's cultural and historical heritage. This community service activity aims to increase the insight and understanding of museums among the younger generation. Methods used include interactive lectures, screenings of museums as a cultural education platform, educational videos, group discussions, and direct visits to nearby museums. Evaluation results to measure the level of knowledge of museum socialization participants showed an increase in participants' knowledge from 65 (pre-test) to 85 in the post-test. As many as 90 percent of participants expressed interest in returning to the museum independently. The discussion also showed a new awareness of the importance of museums as learning spaces, not just places to store old or historical objects.
Pelatihan Penulisan Sejarah Lokal pada Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Bustan, Bustan; Asmunandar, Asmunandar; Patahuddin, Patahuddin; Rusdi, Rusdi; Tati, Andi Dewi Riang
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.80806

Abstract

Pembelajaran sejarah lokal di sekolah seringkali didominasi oleh narasi sejarah nasional, sehingga materi sejarah lokal sering terabaikan. Padahal integrasi sejarah lokal sangat penting untuk membangun identitas dan kesadaran sejarah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi professional Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sulawesi Barat dalam metodologi penelitian dan penulisan sejarah lokal. Masalah utama yang dihadapi mitra adalah minimnya referensi sejarah lokal Sulawesi Barat dan kurangnya keterampilan guru dalam membuat bahan ajar. Sejarah lokal tidak hanya penting untuk pendidikan sejarah di sekolah-sekolah tetapi juga sebagai bagian integral dari pengembangan komunitas yang lebih sadar dan menghargai nilai-nilai luhur. Sejarah lokal memberikan kerangka kerja yang memungkinkan individu dan komunitas untuk belajar dari masa lalu, memupuk rasa memiliki, dan mengembangkan aspirasi yang lebih baik untuk masa depan. Metode pelatihan ini dilakukan dengan mengidentifikasi kesulitan guru dalam penulisan sejarah lokal, kemudian memberikan materi dan diskusi. Selanjutanya memberikan pendampingan menulis secara lokal. Hasil pengabdian menunjukkan, bahwa penanaman kearifan lokal tidak hanya memperkaya materi ajar tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya. Abstract. Local history education in schools is often dominated by national historical narratives, resulting in local historical material being neglected. In fact, the integration of local history is very important for building identity and historical awareness.This activity aims to improve the professional competence of the Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) of West Sulawesi in research methodology and local history writing. The main problems faced by partners were the lack of references to the local history of West Sulawesi and the lack of skills among teachers in creating teaching materials. Local history is not only important for history education in schools but also as an integral part of developing communities that are more aware of and appreciate noble values. Local history provides a framework that enables individuals and communities to learn from the past, foster a sense of belonging, and develop better aspirations for the future. This training method is carried out by identifying teachers' difficulties in writing local history, then providing materials and discussions. Next, providing assistance in writing locally. The results of the study show that the cultivation of local wisdom not only enriches teaching materials but also instills a love for culture.
Seminar Partisipatif untuk Meningkatkan Literasi Pendidikan dan Kesejahteraan di Desa Terasa Haris, Hasnawi; Annisa, Winda Nurul; Herman, Herman; Muhtar, Muhtar; Randiawan, Randiawan
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.81157

Abstract

Pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan sejahtera, terutama di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Berangkat dari kebutuhan untuk menghadirkan model pendidikan yang lebih partisipatif dan memberdayakan, penelitian pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas pendekatan seminar partisipatif edukatif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai hubungan antara pendidikan dan kesejahteraan sosial. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan masyarakat Desa Terasa dengan melibatkan guru, orang tua, pemuda, dan tokoh masyarakat sebagai peserta inti. Metode partisipasi edukatif digunakan untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga aktor aktif yang berkontribusi melalui dialog kritis, refleksi, dan kolaborasi. Output utama dari kegiatan ini meliputi meningkatnya literasi masyarakat mengenai isu pendidikan, identifikasi masalah pendidikan yang kontekstual, serta lahirnya inisiatif lokal seperti pembentukan kelompok belajar masyarakat dan pendirian rumah literasi desa. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa model seminar partisipatif mampu mendorong pemahaman yang lebih mendalam dan komitmen nyata dari warga untuk memperbaiki kualitas pendidikan di lingkungannya. Temuan ini mengonfirmasi bahwa pendekatan pendidikan yang dialogis, kontekstual, dan berbasis pemberdayaan memiliki dampak signifikan terhadap perubahan sosial. kegiatan ini berhasil meningkatkan partisipasi warga dalam inisiatif pendidikan lokal sebesar pada periode kegiatan, serta memunculkan minimal dua program keberlanjutan berbasis komunitas. Dengan demikian, pendidikan berbasis partisipasi dapat menjadi strategi transformatif dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas secara intelektual sekaligus sejahtera secara sosial dan ekonomi.
Edukasi Pelestarian Lukisan Prasejarah Gua Leang-Leang Kepada Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNM Subair, Ahmad; Khaerunisa, Khaerunisa; Amirullah, Amirullah; Asmunandar, Asmunandar; Patahuddin, Patahuddin
Humanis Vol 24, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i2.78603

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh ancaman degradasi lukisan prasejarah cap tangan dan babi rusa berusia 35.000–45.000 tahun di Gua Leang-Leang, Maros, serta rendahnya pemahaman mahasiswa Pendidikan Sejarah UNM terhadap nilai sejarah, seni, dan ekologi situs tersebut. Metode yang digunakan adalah blended learning selama dua hari, mengintegrasikan seminar daring, kunjungan lapangan, simulasi praktik pelestarian, dan workshop penyusunan modul pembelajaran. Pelaksanaan diawali seminar oleh arkeolog BPCB Sulsel dan dosen UNM, dilanjutkan observasi langsung 45 mahasiswa di gua dengan pemetaan GIS, dokumentasi non-invasif, replika cap tangan, serta diskusi kearifan lokal; ditutup penyusunan 9 modul edukasi berbasis Leang-Leang yang siap diintegrasikan ke kurikulum sekolah menengah, guna menjadikan mahasiswa agen pelestarian warisan prasejarah.Abstract: This community service activity is motivated by the degradation threats to prehistoric hand stencil and babirusa paintings aged 35,000–45,000 years in Leang-Leang Caves, Maros, as well as the low understanding among History Education students at Universitas Negeri Makassar (UNM) regarding the historical, artistic, and ecological values of the site. The method employed is a two-day blended learning approach, integrating an online seminar, field visit, conservation practice simulations, and a learning module design workshop. Implementation began with a seminar delivered by BPCB Sulsel archaeologists and UNM lecturers, followed by direct observation of 45 students at the caves involving GIS mapping, non-invasive documentation, eco-friendly hand stencil replicas, and discussions on local wisdom; it concluded with the development of 9 Leang-Leang-based educational modules ready for integration into secondary school curricula, transforming students into agents of prehistoric heritage preservation.

Page 11 of 11 | Total Record : 108